JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Ketua Senat Republik Ceko, Milos Vystrcil, memimpin perjalanan 90 delegasi ke Taiwan pada Minggu (30/08), meskipun mendapat tentangan keras dari Cina. “Kunjungan itu pasti akan membuahkan hasil dan semakin memperdalam hubungan bilateral di berbagai bidang termasuk ekonomi dan perdagangan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan, Joanne Ou, kepada kantor berita dpa, Minggu (30/08).
Ini adalah delegasi Ceko terbesar yang pernah mengunjungi Taiwan sejak revolusi negara Eropa itu pada tahun 1989. Vystrcil mengatakan perjalanannya ke Taiwan juga merupakan langkah simbolis, untuk memenuhi warisan mendiang presiden Vaclav Havel, presiden pertama Republik Ceko yang berhasil menggulingkan komunisme di Cekoslovakia.
Wakil Ketua Senat Ceko, Jiri Ruzicka, dan ketua komite senat utama yang juga wali kota Praha, Zdenek Hrib, bersama dengan para pemimpin bisnis, pemimpin universitas, organisasi sipil, dan awak media, turut serta dalam perjalanan ke Taiwan.
Vystrcil akan menyampaikan pidato di parlemen Taiwan dan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen dalam kunjungan selama lima hari tersebut. Taiwan menggambarkan kunjungan Ceko itu sebagai upaya untuk menghadapi “intimidasi dari Cina yang otoriter”.
“Negara kami berbagi banyak nilai-nilai inti dan kami berharap dapat meningkatkan kerja sama di semua bidang,” cuit Tsai di Twitter setelah para delegasi mendarat.
Republik Ceko tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan, tetapi negara Eropa Tengah tersebut merupakan tujuan investasi terbesar keempat Taiwan di Eropa, setelah Jerman, Belanda, dan Inggris.
‘Tindakan tercela’
Tetapi kunjungan Ceko ini menuai kecaman keras dari Cina. Taiwan telah memiliki pemerintahannya sendiri sejak 1949, tetapi Cina memandang Taiwan sebagai bagian wilayah mereka dan berjanji suatu hari akan merebutnya dengan paksa jika perlu.
Cina selalu bereaksi terhadap setiap adanya upaya pemerintah asing untuk mengakui atau melakukan hubungan resmi dengan Taipei, salah satunya seperti yang terjadi saat ini.
“Cina mengutuk tindakan tercela ini dan mendesak pihak Ceko untuk mematuhi prinsip satu Cina dan menangani masalah terkait Taiwan dengan cara yang bijaksana dan tepat,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian.
Cina mengatakan anggota delegasi bertindak atas dasar ”kepentingan mereka sendiri.”
“Bersikeras pergi ke Taiwan untuk melakukan apa yang disebut ‘kunjungan’ dengan sengaja menghancurkan fondasi politik hubungan Cina-Ceko,” tambah Lijian.
Hubungan bilateral antara Cina dan Republik Ceko diketahui sudah tak harmonis, setelah awal tahun ini kota Praha menandatangani perjanjian kemitraan dengan Taipei yang mendorong Shanghai memutuskan hubungan sebagai sister city.
Cina telah meningkatkan tekanan diplomatik, militer, dan ekonomi terhadap Taiwan sejak Tsai berkuasa pada 2016. Tsai, yang memenangkan pemilihan kembali dengan telak pada Januari lalu, menilai Taiwan sebagai negara berdaulat dan telah berupaya untuk memperluas hubungan dengan negara-negara, khususnya dengan mereka yang berusaha untuk mendorong kembali pengaruh Cina yang tumbuh di luar negeri.(MAD)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Penyebaran virus Corona di Amerika Serikat masih mengganas. Bahkan jumlah kematian terkait penyakit COVID-19 di negeri itu telah menembus angka 180.000 kematian hingga Kamis (27/8) waktu setempat.
Demikian menurut data yang dikumpulkan Universitas Johns Hopkins (JHU) seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (28/8/2020).
Menurut data JHU, AS mencatat 931 kematian akibat Corona dalam waktu 24 jam terakhir, yakni hingga Kamis (27/8) pukul 20.30 waktu setempat, sehingga kini jumlah total kematian menjadi 180.527.
Dalam waktu 24 jam terakhir, AS mencatat 42.859 kasus baru, sehingga kini total jumlah kasus infeksi Corona mencapai 5.860.397 kasus. AS sejauh ini merupakan negara yang paling terpukul di dunia akibat pandemi Corona, baik dalam hal jumlah kasus maupun kematian.
Dilaporkan bahwa setidaknya 2.101.326 orang telah sembuh dari infeksi Corona di negara itu.
Jumlah kasus baru COVID-19 di AS telah menurun dalam beberapa pekan terakhir, tetapi negara tersebut masih jauh dari kesulitan, dengan jumlah kasus yang sangat bervariasi di setiap wilayah.(MAD)
Washington –
Beredar Video yang menunjukkan polisi Wisconsin, Amerika Serikat (AS) menembak seorang pria kulit hitam bernama Jacob Blake (29) dari belakang. Tindakan itu memunculkan protes. Masyarakat turun ke jalan.
Dilansir dari AFP, Selasa (25/8/2020), penembakan yang dilakukan polisi terhadap Jacob Blake di depan anak-anak Jacob Blake.
Tindakan polisi itu memicu kemarahan di seluruh AS pada Senin (24/8) waktu setempat. Masyarakat turun ke jalan untuk memprotes tindakan tersebut.
Letnan Gubernur Wisconsin, Mandela Barnes mengatakan, penembakan Jacob Blake di Kota Kenosha mencerminkan pola kekerasan polisi secara nasional terhadap orang Afrika-Amerika.
Kenosha County, di tepi Danau Michigan, mengumumkan keadaan jam malam darurat, dari pukul 20.00 sampai Selasa pagi pukul 07.00, saat warga yang marah merencanakan demonstrasi.
Diketahui, rekaman video menunjukkan Blake ditembak di punggung tujuh kali dalam jarak yang sangat dekat oleh dua petugas Minggu (23/8). Saat itu, Blake mencoba memasuki mobilnya menyusul apa yang dikatakan beberapa pengamat sebagai upaya untuk menghentikan perkelahian.
Kejadian penganiayaan oleh polisi kepada kulit hitam terakhir kali terjadi di Minneapolis saat polisi menginjak leher George Floyd tiga bulan lalu. Kejadian itu membuat protes besar-besaran di AS.(NOV)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Ratusan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di kota Minsk, pada Minggu (23/08) untuk menuntut pengunduran diri Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Sambil membawa bendera oposisi merah-putih, mereka turun ke Lapangan Kemerdekaan, meneriakkan slogan-slogan menentang Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang menang dalam pemilihan presiden kontroversial pada 9 Agustus lalu.
Tidak ada angka resmi berapa jumlah demonstran yang turun ke jalan pada Minggu (23/08), tetapi kantor berita The Associated Press memperkirakan sekitar 150.000 orang ambil bagian.
“Ini adalah demonstrasi besar dari sesuatu yang, terus terang, tidak terpikirkan di Belarusia beberapa bulan lalu,” kata Nick Connolly, koresponden DW di ibu kota Belarusia.
Lukashenko menantang
Video dari kantor berita milik negara, BeITA, menunjukkan helikopter pemerintah mendarat di halaman Istana Kemerdekaan – kediaman kerja presiden – tempat pengunjuk rasa berkumpul.
Lukashenko turun memegang senapan otomatis jenis Kalashnikov.
Kantor berita lokal menerbitkan video di media sosial yang menunjukkan meriam air dan polisi anti huru hara bertameng, dikerahkan menuju Lapangan Kemerdekaan. Meski begitu, protes berakhir tanpa insiden.
Pihak berwenang telah menangkap hampir 7.000 orang sejak demonstrasi terjadi usai pemungutan suara. Para pemrotes menuduh polisi menyiksa dan menganiaya para tahanan.
Salah satu demonstran yang pernah menjadi pengamat penyelenggaraan pilpres, mengatakan bahwa dia “terkejut” dengan klaim Lukashenko yang menerima 80% suara.
“Itu (hasil) adalah kebohongan yang mencolok. Jumlahnya sangat meleset sehingga Anda tidak bisa mengatakan bahwa pemilihannya adil. Saya tidak bisa memaafkan itu,” katanya kepada DW.
Tentara ‘untuk melindungi monument nasional’
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Belarusia, pada Minggu (23/08) sempat mengumumkan mengerahkan tentara untuk melindungi monumen nasional dari pengunjuk rasa dan tidak akan menoleransi bila terjadi kerusuhan di dekat situs-situs tersebut.
Kemenhan mengatakan akan melindungi tugu peringatan Perang Dunia II, yang disebut sebagai “tempat-tempat suci”, dan memerintahkan penutupan empat stasiun metro di pusat Minsk.
“Berita (pengerahan tentara) telah membuat marah orang-orang di sini. Sejauh ini hanya polisi anti huru hara yang digunakan untuk melawan para pengunjuk rasa. Tidak jelas apakah para tentara ini akan bersedia menggunakan kekerasan terhadap para demonstran tak bersenjata,” kata koresponden DW Connolly.
Ketika ditanya apakah Lukashenko melakukan kekerasan lagi, salah satu pengunjuk rasa mengatakan kepada DW: “Saat ini, tidak, tapi itu mungkin (di masa depan) karena presiden kami cukup gila.”
Pada Sabtu (22/08) BelTA mengutip Lukashenko yang memerintahkan menteri pertahanannya untuk memberlakukan tindakan militer “paling ketat”, saat mengunjungi unit militer di Grodno, dekat perbatasan negara itu dengan Polandia.
Uni Eropa bersumpah jatuhkan sanksi
Uni Eropa (UE) menolak hasil pemilu Belarusia dan berjanji akan menjatuhkan sanksi atas tindakan keras yang dilakukan pemerintah terhadap pengunjuk rasa.
Diplomat ternama Uni Eropa Josep Borell memperingatkan bahwa Belarusia tidak boleh menjadi “Ukraina kedua” dan mengatakan UE perlu berurusan dengan Lukashenko (65), pemimpin terlama di negara Eropa.
Svetlana Tikhanovskaya, pemimpin oposisi berusia 37 tahun yang melarikan diri ke Vilnius setelah Lukashenko mengumumkan kemenangan dalam pilpres, mendesak pengunjuk rasa untuk terus menekan pihak berwenang. Tikhanovskaya mengatakan “penting untuk terus bersatu dalam perjuangan menuntut hak.”
Pihak berwenang harus memahami “kami bukan gerakan protes … kami mayoritas dan kami tidak akan mundur. Kami tidak takut pada mereka lagi,” ujar Tikhanovskaya kepada AFP.(RIF)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Virus Corona terus melonjak di India. Jumlah kasus infeksi virus Corona yang dikonfirmasi di negara terpadat kedua di dunia itu telah menembus angka tiga juta pada Minggu (23/8) waktu setempat, dengan nyaris 70.000 kasus baru dalam sehari.
Kementerian Kesehatan mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (24/8/2020), sebanyak 69.239 kasus Corona terdeteksi pada hari Minggu (23/8), dengan 912 kematian sehingga jumlah total kematian kini mencapai 56.706.
Namun, banyak ahli mengatakan bahwa skala infeksi Corona yang sebenarnya jauh lebih tinggi.
Pihak berwenang di New Delhi mengatakan pekan lalu bahwa studi antibodi di kota besar itu menunjukkan lebih dari seperempat populasi ibu kota telah tertular infeksi Corona.
Pemerintah Perdana Menteri India Narendra Modi memberlakukan salah satu lockdown (penguncian) paling ketat di dunia pada akhir Maret lalu, yang sebagian besar telah dilonggarkan dalam beberapa pekan terakhir.
Tetapi epidemi telah membuat ekonomi terbesar ketiga di Asia itu terguncang, dan puluhan juta orang kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian mereka.
Masing-masing negara bagian dan kota telah memberlakukan penguncian lokal – termasuk Haryana dan Punjab, di mana kasus Corona meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Sebelumnya, hotspot utama adalah kota-kota besar New Delhi dan Mumbai yang padat, rumah bagi beberapa daerah kumuh terbesar di dunia.
“Saat ini kita melihat peningkatan yang cukup tajam dalam kasus secara keseluruhan di India,” kata K Srinath Reddy, dari Yayasan Kesehatan Masyarakat non-pemerintah India.(NOV)
Lima –
Sekitar 23 orang ditangkap dalam penggerebekan sebuah kelab malam di Lima, Peru, terkait pelanggaran pembatasan virus Corona (COVID-19) pada akhir pekan. Dari jumlah itu, sedikitnya 15 orang di antaranya dinyatakan positif Corona.
Seperti dilansir CNN dan Associated Press, Senin (24/8/2020), penggerebekan yang dilakukan Kepolisian Peru terhadap sebuah lokasi dugem tanpa izin di tengah lockdown Corona pada Sabtu (22/8) waktu setempat berujung insiden desak-desakan maut yang menewaskan sedikitnya 13 orang.
Presiden Peru, Martin Vizcarra, seperti dilansir Reuters, menyatakan bahwa 15 dari 23 orang yang ditangkap polisi, telah dinyatakan positif Corona. Laporan Reuters yang mengutip pernyataan kantor jaksa penuntut setempat menyebut bahwa 11 dari 13 korban tewas dalam penggerebekan itu juga positif terinfeksi Corona.
Ditambahkan Kementerian Kesehatan Peru dalam pernyataannya bahwa 15 orang yang positif Corona itu akan ditempatkan dalam fasilitas karantina.
“Pesta ini menjadi tempat pembiakkan untuk penularan penyakit ini, ada beban virus (viral load) karena itu area tertutup,” sebut seorang pejabat Kementerian Kesehatan, Claudio Ramirez, dalam pernyataannya.
Insiden desak-desakan ini terjadi di sebuah kelab malam bernama Thomas Restobar di distrik Los Olivos, Lima, pada Sabtu (22/8) malam waktu setempat. Saat kejadian dilaporkan terdapat 120 orang yang hadir dalam acara dugem tanpa izin yang digelar di tengah lockdown Corona.
Ketika personel kepolisian datang untuk melakukan penggerebekan, orang-orang berlarian dan saling berdesak-desakan untuk keluar dari satu-satunya pintu yang ada di kelab malam tersebut. Akibatnya, banyak yang terjepit di antara pintu dan kerumunan orang. Polisi pun harus membuka paksa pintu di kelab malam itu.(MAD)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Kamala Harris secara resmi menjadi calon wakil presiden dari Partai Demokrat Amerika Serikat pada Rabu (19/08). Ia akan berkampanye mendampingi calon presiden Joe Biden. Pencalonan ini bersejarah karena dia adalah perempuan kulit hitam dan orang Asia-Amerika pertama yang akan bertarung dalam kontestasi pemilihan umum di AS pada November mendatang.
Dalam pidato sambutan resmi setelah menerima pencalonannya, Kamala memperkenalkan tiga orang perempuan dalam hidupnya yang ia anggap menjadi sumber kekuatan dan inspirasi. Ketiganya yakni adik perempuannya Maya Harris; keponakan Meena Harris; dan Ella Emhoff, putri dari suaminya yaitu Harris Douglas Emhoff, yang dinikahi Kamala pada tahun 2014 dan baru saja mengambil cuti panjang untuk mendukung kampanye istrinya.
“Para perempuan ini menginspirasi kami untuk mengangkat pelita, dan terus berjuang,” ujar Kamala Harris dalam pidato sambutan di konvensi peringatan 100 tahun amandemen ke-19 yang memberi perempuan Amerika hak untuk memilih.
Harris berulang kali menekankan bahwa dia mengutamakan keluarga, dan baginya, perempuan yang memegang peran besar dalam hidupnya adalah almarhumah sang ibu, Shyamala. Perempuan itu semasa hidupnya adalah seorang peneliti kanker yang sangat dihormati dan beremigrasi ke AS dari India.
“Oh, betapa saya berharap dia ada di sini malam ini, tapi saya tahu dia bisa melihat saya dari atas sana,” ujar Harris.
Perjuangkan hak-hak warga sipil
Kamala Devi Harris lahir tanggal 20 Oktober 1964 di Oakland di negara bagian California, AS. Sebagai anak imigran yang berkulit gelap, Kamala telah dihadapkan pada masalah rasisme dan diskriminasi bahkan sejak usia taman kanak-kanak. Berdasarkan pengalaman serta berkat didikan orang tuanya, Kamala sejak kecil sudah tertarik pada masalah hak-hak warga sipil, khususnya kaum marjinal. Setelah memperoleh gelar sarjana dari Howard University dan gelar sarjana hukum dari University of California, dia memulai karir di Kantor Kejaksaan Distrik Alameda County.
Kamala sangat cerdas, karirnya bersinar gemilang di California. Sejak 2004 hingga tahun 2011, Kamala ditunjuk menjadi Jaksa Wilayah San Francisco. Saat itu ia memulai program yang memungkinkan para pelaku narkoba pemula untuk memperoleh ijazah sekolah menengah atas dan mendapatkan pekerjaan. Setelah menyelesaikan dua kali masa jabatan sebagai Jaksa Wilayah San Francisco, Kamala terpilih sebagai perempuan Afrika-Amerika pertama sekaligus perempuan pertama yang menjabat sebagai Jaksa Agung California tahun 2011 hingga 2017.
Selama masa jabatan kali ini, Kamala memenangkan gugatan sengketa senilai 25 miliar dolar AS bagi para pemilik rumah di California yang terkena dampak krisis penyitaan rumah pada masa depresi ekonomi di AS. Dia juga membela undang-undang perubahan iklim California, memperjuangkan UU perawatan kesehatan yang terjangkau, serta mendukung hak-hak kaum LGBTQ dan kesetaraan pernikahan untuk semua warga California.
Dari keluarga cerdas dan pekerja keras
Kamala Harris memang datang dari keluarga yang terkenal akan kerja keras mereka, baik di Jamaika maupun di AS. Bila ibunya, Shyamala Gopalan, adalah peneliti kanker yang disegani, ayahnya yaitu Donald Harris adalah profesor emeritus di Universitas Stanford yang berasal dari Orange Hill, Jamaika, dan kemudian beremigrasi ke AS.
Orang tua Kamala bertemu dan berkenalan saat berdemonstrasi untuk hak-hak sipil di jalan-jalan di Berkeley, California. Keduanya kemudian menjalin hubungan dan menikah lalu memiliki dua anak perempuan. Namun hubungan Kamala dengan ayahnya merenggang seiring perceraian kedua orang tuanya di tahun 1972, tetapi Kamala masih sering mengunjungi Jamaika saat masih muda.
Di Jamaika sendiri, keluarga Harris memang dikenal akan peran mereka dalam bidang bisnis dan politik. Nenek buyut Kamala, yaitu Christiana Brown, semasa hidupnya menjalankan toko yang menjual barang-barang kering di kota Brown, Jamaika. Toko ini cukup populer di kalangan masyarakat setempat.
Sementara itu, bibi Kamala yaitu Thelma Harris pernah menjabat sebagai anggota dewan kota untuk Partai Buruh Jamaika pada tahun 1970-an. Pada masa itu, perempuan masih relatif jarang terlibat dalam politik di negara tersebut. Kerabat lainnya juga memegang posisi lokal untuk salah satu partai politik terbesar di Jamaika. Setelah mengikuti karir Kamala selama bertahun-tahun, keluarga besar Harris di Jamaika sangat bergembira atas momen bersejarah yang melibatkan kerabat mereka ini.
Seperti Donald Harris, banyak orang asal Orange Hill yang juga beremigrasi dan mencari kehidupan yang lebih baik di AS. Pencalonan Kamala Harris pada Rabu kemarin telah memberikan harapan baru untuk mereka.
“Keluarga Harris adalah pekerja keras. Jadi perempuan itu sekarang, ketika saya mendengarnya, saya tertawa dan bersukacita,” kata Vita Stevenson, seorang pemilik toko berusia 75 tahun di Orange Hill. “Saya punya anak perempuan di sana yang memberi saya informasi tentang semua yang terjadi di Amerika… Saya berdoa untuk kemenangan (Kamala).”
“Tidak ada vaksin untuk rasisme”
Saat ibu Kamala melahirkannya di Oakland, “dia mungkin tidak pernah membayangkan bahwa saya akan berdiri di hadapan Anda sekarang, mengucapkan kata-kata ini: Saya menerima pencalonan Anda sebagai wakil presiden Amerika Serikat,” ujar Kamala saat pencalonan resminya.
Kamala selalu ingat akan pelajaran berharga dari almarhum ibunya. Ia mengatakan ibunya telah menanamkan nilai-nilai dalam dirinya dan saudara perempuannya yang sangat berpengaruh dalam membentuk peta jalan hidup mereka. “Dia membesarkan kami untuk menjadi perempuan kulit hitam yang bangga dan kuat. Dan dia membesarkan kami untuk mengetahui dan bangga dengan warisan leluhur India kami.”
Pelajaran ini ia teruskan kepada masyarakat lebih luas dengan mengatakan bahwa dia memiliki visi bahwa “bangsa kita sebagai komunitas yang dicintai – di mana semua orang diterima, tanpa peduli seperti apa penampilan kita, dari mana kita berasal, atau siapa yang kita cintai.”
Kini, tim kampanye Joe Biden berharap Kamala dapat menggerakkan para pemilih muda dan orang kulit berwarna di AS dalam ikut memilih, terutama setelah berlarutnya protes atas rasisme institusional dan kebrutalan polisi yang melanda negara itu.
“Tidak ada vaksin untuk rasisme. Kita harus bekerja keras (untuk menghilangkannya),” tegas Kamala.(VAN)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Pemerintah Amerika Serikat menghentikan sementara bantuan militer ke Mali setelah sekelompok perwira militer pemberontak merebut kekuasaan dan menahan presiden negara Afrika Barat itu.
Tidak akan ada “pelatihan atau dukungan lebih lanjut pada angkatan bersenjata Mali – kami telah menghentikan semuanya sampai kami dapat memperjelas situasinya,” kata utusan khusus AS untuk Sahel, J. Peter Pham, kepada wartawan.
“Tidak jelas pasukan mana yang terlibat dalam pemberontakan itu, siapa yang terlibat secara khusus, di mana letak loyalitas,” katanya seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (22/8/2020).
Sebelumnya, pada hari Selasa (18/8), pasukan pemberontak menangkap presiden berusia 75 tahun yang terpilih tetapi tidak populer di negara itu, Ibrahim Boubacar Keita.
Mereka memaksanya untuk mengumumkan pengunduran dirinya dan membentuk junta yang akan berkuasa sampai “presiden transisi” mengambil alih.
Pham mengatakan pemerintah AS, yang sangat prihatin dengan para pemberontak di negara itu, telah melakukan kontak dengan junta, yang menyebut dirinya Komite Nasional untuk Penyelamatan Rakyat.
“Mereka tidak menyiratkan pengakuan tetapi mengakui bahwa orang-orang ini pada tingkat tertentu mengendalikan hal-hal tertentu,” ujar Pham.
Pengambilalihan – Pham menghindari istilah “kudeta” – “tentu saja tidak akan membantu,” katanya, karena Amerika Serikat dan negara-negara lain bekerja sama dengan militer Mali untuk memerangi Al Qaeda dan kelompok terkait ISIS yang melakukan serangan-serangan di wilayah tersebut.
Pham mengulangi permintaan AS agar Keita dibebaskan, dengan memperhatikan usia dan kesehatannya yang buruk.
“Dia adalah kepala negara yang dipilih secara sah,” kata Pham.(RIF)
Vatican City –
Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, memperingatkan bahwa orang-orang kaya tidak bisa mendapatkan prioritas untuk mengakses vaksin virus Corona (COVID-19) terlebih dulu. Paus Fransiskus menyatakan bahwa orang-orang miskin lebih membutuhkan bantuan.
Seperti dilansir Associated Press, Rabu (19/8/2020), hal tersebut disampaikan Paus Fransiskus dalam pernyataannya saat audiensi publik mingguan di Vatican City.
“Pandemi adalah krisis. Anda tidak bisa keluar dari situ dengan cara yang sama — baik lebih baik maupun lebih buruk,” ucap Paus Fransiskus dalam pernyataan yang diimprovisasi dari naskah pidatonya. “Kita harus keluar lebih baik (dari pandemi Corona),” imbuhnya.
Setelah pandemi Corona, sebut Paus Fransiskus, dunia tidak akan bisa kembali normal jika normal berarti ketidakadilan sosial dan degradasi lingkungan alam.
“Betapa menyedihkan jika prioritas vaksin COVID-19 diberikan kepada yang terkaya,” ucap Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus juga menyebut bahwa akan menjadi skandal jika seluruh bantuan ekonomi yang diupayakan — sebagian besar dari dana publik — berakhir menghidupkan kembali industri-industri yang tidak membantu orang miskin atau lingkungan.
“Pandemi telah mengungkap situasi sulit orang miskin dan ketidaksenjangan besar yang menguasai dunia,” sebutnya.
“Dan virus ini, meskipun tidak memicu pengecualian pada orang-orang, telah menemukan jalurnya, menghancurkan, memicu ketidaksetaraan dan diskriminasi besar,” cetus Paus Fransiskus. “Dan virus itu meningkatkannya,” imbuhnya.
Selama pandemi Corona, banyak orang miskin yang seringkali memiliki pekerjaan yang tidak bisa dilakukan dari rumah, mendapati diri mereka tidak mampu mendapatkan perlindungan dari potensi penularan. Akses pada layanan kesehatan yang layak bagi orang miskin juga seringkali sulit ditegakkan di banyak negara.
Lebih lanjut, Paus Fransiskus menyatakan bahwa respons terhadap pandemi Corona haruslah dua kali lipat. Di satu sisi, sebutnya, ‘sangat diperlukan untuk menemukan obat untuk virus yang kecil tapi luar biasa, yang membuat dunia bertekuk lutut’.
Di sisi lain, sebut Paus Fransiskus, ‘kita harus mengatasi virus besar, yakni ketidakadilan sosial, kesenjangan peluang, terpinggirkan dan kurangnya perlindungan bagi mereka yang paling lemah’.(DON)
Bamako –
Presiden Mali mengatakan ia mundur dari jabatannya untuk menghindari “pertumpahan darah”. Pernyataan ini ia sampaikan beberapa jam setelah penangkapannya oleh pasukan dalam kudeta tiba-tiba yang terjadi menyusul krisis politik selama berbulan-bulan di negara Afrika Barat itu.
Seperti dilansir dari AFP, Rabu (19/8/2020), tentara pemberontak menahan Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita dan Perdana Menteri Boubou Cisse pada Selasa (18/8) sore. Mereka membawa keduanya ke pangkalan militer di kota Kati, dekat ibu kota Bamako, yang mereka rebut pagi itu.
Kerumunan massa di pusat kota, berkumpul untuk menuntut pengunduran diri Keita. Mereka menyemangati para pemberontak saat mereka menuju kediaman resmi pria berusia 75 tahun itu.
Keita tampak tenang ketika dia muncul di siaran televisi pemerintah setelah tengah malam waktu setempat, untuk menyatakan pembubaran pemerintah dan majelis nasional, dan mengatakan dia tidak punya pilihan selain mengundurkan diri dengan segera.
“Jika menyenangkan elemen tertentu dari militer kita untuk memutuskan ini harus diakhiri dengan intervensi mereka, apakah saya benar-benar punya pilihan?” kata Keita tentang peristiwa hari itu.
“(Saya harus) tunduk pada itu, karena saya tidak ingin ada pertumpahan darah,” sambungnya.
Tidak jelas apakah Keita masih ditahan di pangkalan Kati, yang juga merupakan lokasi kudeta tahun 2012, yang membawanya ke tampuk kekuasaan.
Negara-negara tetangga, Prancis dan Uni Eropa memperingatkan soal setiap transfer kekuasaan yang tidak konstitusional saat kudeta terjadi pada hari Selasa (18/8).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menuntut “pembebasan segera dan tanpa syarat” Keita dan Cisse karena para diplomat di New York mengatakan Dewan Keamanan akan mengadakan pembicaraan darurat pada hari Rabu (19/8).
Komunitas Ekonomi untuk Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) mengutuk kudeta tersebut dalam sebuah pernyataannya. ECOWAS berjanji untuk menutup perbatasan darat dan udara ke Mali dan mendorong sanksi terhadap “semua pemberontak dan mitra serta kolaborator mereka”.
Blok yang beranggotakan 15 negara itu – termasuk Mali – juga mengatakan akan menangguhkan negara itu dari badan pembuat keputusan internalnya.(MAD)