Helsinki –
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin bakal bekerja jarak jauh sampai pemberitahuan lebih lanjut, menyusul peringatan dirinya terpapar virus Corona. Marin juga akan menjalani pemeriksaan Corona.
Dilansir AFP, Jumat (11/9/2020), sebuah aplikasi virus Corona di Finlandia memperingatkan bahwa Marin mungkin saja terpapar virus Corona dan diminta untuk menjalani isolasi mandiri. Marin, 34 tahun, “akan diuji untuk COVID-19,” ujar pernyataan kantor PM Finlandia.
Marin juga disebutkan “Tidak menunjukkan gejala dan merasa baik-baik saja,” kata sebuah pernyataan.
Pada 18 Agustus lalu, Marin mengungkapkan bahwa dirinya mengalami gejala pernapasan. Gejala pernapasan merupakan salah satu gejala seseorang terkena virus Corona. Namun perlu tes swab untuk memastikannya.
“Saya mengalami gejala pernapasan ringan. Saya akan menjalani tes corona dan bekerja dari jarak jauh,” kata Marin di Twitter.
Untuk diketahui, Finlandia baru saja meluncurkan aplikasi pelacakan virus Corona pada awal September yang memungkinkan pengguna smartphone menerima peringatan ketika mereka melakukan kontak dekat dengan seseorang yang dites positif virus Corona. Aplikasi Koronavilkku sudah diunduh 1,8 juta kali.(NOV)
Washington DC –
Kematian global akibat virus Corona (COVID-19) saat ini melampaui 900 ribu orang. Total kasus Corona secara global sejauh ini mencapai 27,7 juta kasus.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (10/9/2020), Amerika Serikat (AS) masih tercatat sebagai negara dengan total kematian dan total kasus Corona terbanyak di dunia. Sejauh ini, AS melaporkan lebih dari 190 ribu kematian dan total lebih dari 6,3 juta kasus Corona di wilayahnya.
Brasil menempati peringkat kedua setelah AS, dengan lebih dari 127 ribu kematian. India berada di peringkat ketiga dengan nyaris 74 ribu kematian.
Pada Senin (7/9) waktu setempat, India melaporkan 90.802 kasus Corona dalam sehari — tambahan kasus harian tertinggi di dunia. Total kasus Corona di India kini melebihi 4,3 juta kasus, yang tercatat sebagai total kasus Corona terbanyak kedua di dunia setelah AS.
Brasil yang mencatat total 4,1 juta kasus Corona di wilayahnya, menempati peringkat ketiga sebagai negara dengan total kasus Corona terbanyak di dunia.
Dengan pusat pandemi Corona global berpindah ke India, belum ada pertanda soal puncak pandemi di negara dengan total populasi tertinggi kedua di dunia ini. India melaporkan tambahan kasus harian dan tambahan kematian yang selalu lebih banyak dibanding negara-negara lainnya dalam beberapa waktu terakhir. Selama dua pekan terakhir, India tercatat melaporkan rata-rata lebih dari 1.000 kematian setiap harinya.
Secara keseluruhan, benua Amerika masih ‘menyumbang’ lebih dari separuh dari total kematian Corona secara global. Jumlah kematian Corona dengan angka tinggi tercatat di Meksiko, Peru, Kolombia, Chile dan Ekuador.
Data penghitungan Reuters yang didasarkan pada data dua pekan terakhir menunjukkan bahwa rata-rata lebih dari 5.600 orang meninggal akibat Corona setiap harinya. Menurut Reuters, angka kematian cenderung stabil, dengan dibutuhkan waktu 18 hari untuk naik dari 800 ribu kematian menjadi 900 ribu kematian. Sebelumnya, dibutuhkan waktu 17 hari untuk naik dari 700 ribu kematian menjadi 800 ribu kematian.
Angka kematian di India mencapai sekitar 1 persen, sedangkan di Brasil dan AS mencapai sekitar 3 persen, sesuai dengan rata-rata angka kematian global.
Sementara total kematian dan total kasus Corona di AS tercatat menurun dari puncaknya pada Juli lalu. Namun pada umumnya, total kasus Corona di AS mengalami kenaikan di sekitar 40 persen wilayahnya, yang sebagian dipicu oleh kembalinya para mahasiswa ke kampus.
Di kawasan Eropa, beberapa negara baru-baru ini mencetak rekor untuk tambahan kasus harian tertinggi. Kemunculan kasus-kasus baru Corona di Eropa mirip seperti saat musim semi, yang menandakan gelombang kedua Corona sedang berlangsung.
Lonjakan tajam nyaris 3 ribu kasus baru di Inggris selama akhir pekan, tercatat sebagai lonjakan tertinggi sejak Mei. Akibat lonjakan ini, otoritas Inggris kembali menerapkan larangan berkumpul untuk lebih dari 6 orang. Inggris diketahui mencatat total kematian tertinggi kelima di dunia, dengan 41.683 kematian. Total kasus Corona di Inggris sejauh ini melebihi 357 ribu kasus.
Sedangkan Spanyol menjadi negara pertama di Eropa Barat yang mencatat lebih dari 500 ribu kasus Corona. Sejauh ini, Spanyol melaporkan total lebih dari 543 ribu kasus di wilayahnya.
Kematian pertama akibat Corona tercatat di Wuhan, China pada 10 Januari lalu. Data penghitungan Johns Hopkins University (JHU) melaporkan total 901.050 kematian akibat Corona kini tercatat secara global, dengan totalnya mencapai 27.719.952 kasus.(NOV)
Beijing –
Dua wartawan Australia bergegas meninggalkan China setelah kepolisian setempat berupaya menanyai mereka. Hal ini terjadi setelah beberapa waktu lalu, otoritas China menahan seorang wartawan Australia yang bekerja untuk televisi terkemuka China, CGTN TV.
Seperti dilansir AFP, Selasa (8/9/2020), kedua wartawan itu diidentifikasi sebagai Bill Birtles yang merupakan wartawan Australian Broadcasting Corporation (ABC) dan Michael Smith yang merupakan koresponden Australian Financial Review (AFR).
Dituturkan pihak ABC dalam pernyataannya bahwa Birtles yang berdomisili di Beijing dan Smith yang bekerja dari Shanghai sempat beberapa hari berlindung di kantor diplomatik Australia sebelum diperbolehkan meninggalkan China. Kedua wartawan itu terbang keluar China via Shanghai, dengan didampingi diplomat Australia, pada Senin (7/9) waktu setempat dan telah tiba di Sydney pada Selasa (8/9) pagi waktu setempat.
Insiden ini terjadi di tengah memburuknya hubungan diplomatik antara Australia dan China, juga setelah penahanan Cheng Lei, seorang wartawan Australia yang bekerja sebagai penyiar berita bisnis untuk CGTN TV, bulan lalu. Otoritas China belum memberitahukan alasan penahanan Cheng. Cheng menjadi warga Australia terkemuka kedua yang ditahan China, setelah penulis Yang Hengjun yang ditangkap pada Januari 2019 atas tuduhan spionase.
Lebih lanjut, pihak ABC menuturkan bahwa Kementerian Luar Negeri Australia memperingatkan Birtles, pekan lalu, bahwa dia harus segera meninggalkan China. Namun sehari sebelum jadwal penerbangannya, ada tujuh polisi mendatangi rumah Birtles pada tengah malam dan menegaskan dia dilarang keluar dari China.
Para polisi itu menyatakan mereka ingin menanyai Birtles terkait sebuah ‘kasus keamanan nasional’. Hal ini mendorong Birtles untuk mengungsi ke kantor Kedutaan Besar Australia di Beijing. Birtles akhirnya ditanyai oleh polisi China pada akhir pekan, dengan kehadiran diplomat Australia mendampinginya. Larangan perjalanan terhadap Birtles juga kemudian dicabut.
Sementara itu, pihak AFR menyatakan bahwa Smith juga didatangi polisi pada malam yang sama di rumahnya di Shanghai. Kedua wartawan itu ditanyai polisi terkait kasus yang menjerat Cheng.
“Insiden yang menargetkan dua wartawan, yang sedang menjalankan tugas peliputan normal, sangat disesalkan dan mengganggu dan bukan menjadi kepentingan hubungan kerja sama antara Australia dan China,” sebut pemimpin redaksi AFR, Michael Stutchbury, dan editor AFR, Paul Bailey, dalam pernyataan gabungan.
Awal tahun ini, otoritas Australia memperingatkan warganya bahwa mereka berisiko ditangkap secara sewenang-wenang di China. Peringatan itu disampaikan saat hubungan kedua negara semakin memburuk, yang salah satunya dipicu oleh peran terdepan Australia dalam menyerukan penyelidikan asal-usul virus Corona (COVID-19) yang kini merajalela secara global. Kiprah Australia itu membuat geram China.(RIF)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Pemerintah Malaysia telah melarang warga negara Indonesia (WNI) masuk ke wilayahnya demi mencegah penularan virus Corona. Sebelumnya, sudah ada empat negara lain yang melarang WNI masuk.
Sebagaimana diketahui pemerintah Malaysia telah mengumumkan bahwa para pemegang visa jangka panjang (Permanent Resident/PR) yang merupakan warga Indonesia dilarang masuk negara itu. Selain itu, pemegang visa PR dari negara India dan Filipina juga akan dilarang masuk Malaysia mulai 7 September.
Seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (1/9), dalam jumpa pers pada Selasa (1/9), Menteri Senior urusan Keamanan Ismail Sabri Yaakob mengatakan keputusan tersebut diambil usai mempertimbangkan lonjakan jumlah kasus COVID-19 di tiga negara tersebut.
Pembatasan berlaku untuk Penduduk Permanen (PR), pemegang tiket Malaysia My Second Home (MM2H), ekspatriat dari semua kategori, mereka yang memiliki izin tinggal, visa pasangan dan pelajar yang merupakan warga negara dari masing-masing negara.
Selain Malaysia ada empat negara lain yang juga melarang WNI masuk wilayahnya. Berikut ini daftarnya:
1. Arab Saudi
Arab Saudi sudah melarang warga dari sejumlah negara termasuk Indonesia masuk ke wilayahnya sejak Maret 2020. Larangan tersebut untuk menyikapi virus Corona yang terus mewabah di seluruh dunia.
Dalam keterangan yang disampaikan KBRI di Riyadh setidaknya ada 51 negara yang dilarang berkunjung ke Saudi. Hal itu juga berlaku untuk pendatang atau traveller yang berada di negara-negara dalam daftar tersebut selama 14 hari.
“Pemerintah Arab Saudi juga menghentikan sementara masuknya individu dari negara-negara tersebut, serta mereka yang telah berada di negara-negara tersebut selama 14 hari sebelum ketibaan di Arab Saudi serta menghentikan sementara transportasi udara dari dan ke negara-negara itu dengan pengecualian bagi jalur evakuasi, pelayaran dan perdagangan,” demikian keterangan KBRI di Riyadh, Jumat (13/3/2020).
Arab Saudi juga melarang warganya untuk berpergian ke 51 negara tersebut. Namun, larangan ini bersifat sementara.
2. Jepang
Pemerintah Jepang pun sudah mengeluarkan kebijakan terkait perlintasan orang menuju wilayah Jepang untuk mencegah penyebaran virus Corona di negaranya sejak April 2020. Kebijakan tersebut berlaku untuk semua negara, termasuk Indonesia.
Untuk itu, KBRI Tokyo selaku perwakilan pemerintah Indonesia di Jepang mengatakan seluruh warga negara Indonesia (WNI) dilarang memasuki Jepang sejak 3 April.
“Seluruh WNI termasuk yang telah memiliki kartu residen dan mengisi kartu re-entry, tidak diizinkan masuk wilayah Jepang sejak 3 April 2020 pukul 00.00, kecuali dalam kondisi khusus,” demikian salah satu bunyi pernyataan tertulis yang dimuat akun Twitter resmi @KBRI_Tokyo seperti yang dilihat, Kamis (2/4/2020).
Lebih lanjut, keterangan kondisi khusus yang dimaksud oleh KBRI Tokyo adalah bagi WNI dengan status penduduk ‘Permanent Resident’, ‘Spouse or Child of a Japanese National’, ‘Spouse or Child of Permanent Resident’, atau ‘Long Term Resident’ dan telah meninggalkan Jepang serta juga sudah mengisi kartu re-entry hingga 2 April 2020, masih bisa memasuki kembali wilayah Jepang.
Namun, bagi para WNI yang masuk kembali ke wilayah Jepang dengan kondisi khusus seperti yang dijabarkan di atas, pemerintah Jepang telah menyiapkan protokol kesehatan yang harus diikuti. Salah satu protokol tersebut mengharuskan menjalani tes PCR di bandara ketibaan.
3. Australia
Australia juga telah melarang warga dari sejumlah negara, termasuk Indonesia untuk masuk wilayahnya sejak Maret 2020. Hal ini juga untuk mencegah penularan Corona.
Seperti dilansir ABC Australia, sejumlah mahasiswa dan pemegang Work and Holiday Visa (WHV) saat itu mengaku pasrah. Banyak mahasiswa dan WHV asal Indonesia bingung dengan larangan ini.
Larangan ini telah berlaku sejak Jumat malam (20/03). Kebijakan ini dikeluarkan untuk sebagai bentuk upaya penanganan virus corona di Australia, yang hingga Jumat (20/3) saat itu kasusnya sudah mencapai angka 709.
4. Brunei Darussalam
Terhitung sejak 24 Maret 2020 lalu, semua warga negara asing–termasuk Indonesia–tidak diizinkan masuk atau transit di Brunei Darussalam lewat darat, laut dan udara.
Langkah ini diambil untuk menekan atau mencegah penularan pandemi virus Corona atau COVID-19 di Brunei. Langkah ini diambil setelah mempertimbangkan saran yang diberikan Kementerian Kesehatan Brunei.
Hal ini diumumkan oleh Menteri Dalam Negeri Brunei Dato Seri Setia (Dr) Awang Abu Bakar Apong dalam konferensi pers seperti dilansir media Borneo Bulletin/ANN dan The Star, Selasa (24/3/2020).
Pertimbangan khusus hanya akan diberikan oleh Departemen Imigrasi dan Registrasi Nasional terkait dengan masalah-masalah penting.
Ketika itu sebanyak 9 orang telah dinyatakan positif corona di Brunei. Dua orang di antaranya telah dinyatakan sembuh.(MAD)
New Delhi –
Otoritas India kembali melaporkan lebih dari 90 ribu kasus virus Corona (COVID-19) dalam sehari di wilayahnya. Dengan lonjakan itu, total kasus Corona di India kini melebihi 4,2 juta kasus dan berhasil menggeser Brasil yang sebelumnya ada di peringkat kedua untuk total kasus Corona tertinggi di dunia.
Seperti dilansir Associated Press dan media lokal, NDTV, Senin (7/9/2020), Kementerian Kesehatan India melaporkan 90.802 kasus Corona dalam 24 jam terakhir. Ini merupakan hari kedua saat India melaporkan lebih dari 90 ribu kasus Corona dalam sehari. Pada Minggu (6/9), India melaporkan 90.632 kasus Corona dalam 24 jam terakhir.
Dengan lonjakan itu, total 4.204.613 kasus Corona kini terkonfirmasi di wilayah India.
Dengan total tersebut, India kini menempati peringkat kedua untuk negara dengan total kasus Corona tertinggi di dunia, setelah Amerika Serikat (AS) dengan lebih dari 6,2 juta kasus. India menggeser Brasil yang sejauh ini melaporkan lebih dari 4,1 juta kasus Corona di wilayahnya.
Kementerian Kesehatan India dalam laporan terbaru juga mengumumkan 1.016 kematian dalam 24 jam terakhir. Total kematian akibat Corona di India kini mencapai 71.642 orang.
Angka itu tercatat sebagai total kematian tertinggi ketiga di dunia, setelah AS dengan lebih dari 188 ribu kematian dan Brasil dengan lebih dari 126 ribu kematian.
Dilaporkan juga oleh Kementerian Kesehatan India bahwa total 3.350.439 pasien di negara itu telah sembuh dari Corona. Angka kesembuhan Corona di India sejauh ini mencapai 77,3 persen.
Selama nyaris sebulan terakhir, India mencatatkan tambahan kasus Corona terbanyak di dunia. Wilayah Maharashtra masih tercatat sebagai wilayah yang terdampak Corona paling parah di India, yang disusul oleh wilayah Andhra Pradesh, Karnataka dan Uttar Pradesh.(MAD)
Beijing –
China akan menggelar lebih banyak latihan militer mulai Senin (7/9) waktu setempat di lepas pantai timur laut dan pantai timur wilayahnya. Ini menjadi latihan militer berturut-turut yang tidak biasa di tengah semakin meningkatnya ketegangan di kawasan.
Seperti dilansir Reuters, Senin (7/9/2020), Otoritas Keselamatan Maritim China mengungkapkan bahwa latihan pertama akan digelar di perairan Laut Bohai, yang ada di lepas pantai timur laut Pelabuhan Qinhuangdao, pada Senin (7/9) waktu setempat.
Latihan kedua akan digelar di perairan selatan Laut Kuning, tepatnya dekat kota Lianyungang, pada Selasa (8/9) dan Rabu (9/9) mendatang. Latihan kedua ini akan melibatkan latihan tembak secara langsung.
Selama latihan militer berlangsung, sebut Otoritas Keselamatan Maritim China, seluruh kapal lainnya dilarang memasuki perairan yang menjadi lokasi latihan militer.
Bulan lalu, otoritas China mengumumkan empat latihan militer terpisah, yang digelar mulai dari Laut Bohai hingga ke Laut Timur dan Laut Kuning, terus turun ke perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa. Para pakar militer China menyebut hal ini sebagai langkah yang langka.
Diketahui bahwa China juga menggelar aktivitas militer rutin di perairan dekat Taiwan dan berulang kali mengeluhkan misi-misi militer Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan.
China dan AS terus berselisih dalam banyak hal, mulai dari pandemi virus Corona (COVID-19) hingga isu perdagangan dan hak asasi manusia (HAM).(RIF)
Ottawa –
2 warga Kanada menolak memakai masker saat berada di pesawat. Akibatnya, keduanya didenda $ 1.000 atau setara Rp 14 juta. Dilansir dari AFP, kedua warga Kanada itu sedang berada pada penerbangan domestik. Peristiwa itu terjadi pada Bulan Juni dan Juli lalu.
“Dalam kedua insiden tersebut, orang-orang itu berulang kali diarahkan oleh awak udara untuk mengenakan masker mereka selama penerbangan dan dalam kedua kasus tersebut, orang-orang tersebut menolak,” kata Otoritas Transportasi Kanada dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Sabtu (5/9/2020).
Pemerintah Kanada mewajibkan seluruh pelancong untuk memakai masker saat berada di kawasan bandara maupun di pesawat. Tak hanya itu, setiap warga yang berada di fasilitas umum dan ruang publik Kanada juga wajib menggunakan masker.
Otoritas Kanada mencatat lebih dari 130.000 kasus virus Corona dan Jumlah kematian akibat wabah tersebut mencapai 9 ribu kasus.(DON)
Kopenhagen –
Spesies ikan yang hampir punah, Ikan Sturgeon, ditemukan di dalam bangkai kapal kerajaan Denmark berusia 500 tahun. Ikan purba tersebut tersembunyi di bagian dapur kapal yang karam di Laut Baltik itu.
“Selama penggalian arkeologi pada 2019, tong kayu yang tenggelam di dalam bangkai kapal mengungkapkan sisa-sisa ikan Sturgeon yang hampir lengkap dan terawetkan dengan baik,” tulis arkeolog dari Universitas Lund di Swedia dalam artikel terbaru di Journal of Archeological Science seperti dilansir dari AFP, Sabtu (5/9/2020).
Sejumlah peneliti menyebutnya penemuan itu ‘unik’. Mereka menduga Ikan Sturgeon ditemukan hanya di Laut Baltik karena perairan itu memiliki kadar oksigen yang rendah.
“Bangkai kapal berada dalam kondisi yang sangat baik karena lingkungan Baltik yang aneh. Salinitas yang rendah di sini tidak cocok untuk cacing kapal, yang memakan kayu di tata laut dunia. Dasar laut adalah tanah liat halus, ideal untuk mengawetkan bahan organik, dan dengan kadar oksigen rendah berkontribusi pada pengawetan organik, ” imbuh Brendan Foley, akademisi dari Universitas Lund.
Diketahui, raja Denmark, Hans, berlayar ke Swedia pada tahun 1495. Ia menaiki kapal perang favoritnya, Gribshunden. Tujuan Hans untuk memulihkan persatuan negara Skandinavia.
Tetapi di tengah perjalanan, kapal itu tenggelam di pantai Ronneby bersama dengan muatannya dan sebagian dari awaknya. Ronneby merupakan sebuah kota yang sekarang menjadi bagian dari Swedia tetapi pada masa itu menjadi bagian dari Denmark. Tubuh Hans tidak ditemukan saat itu.
“Hilangnya kapal itu harus menjadi pukulan telak bagi keluarga Hans, dan juga secara material mempengaruhi kekuatan politik dan militernya,” kata Foley.(VAN)
Paris –
Otoritas Prancis mencatat ada 9.000 kasus virus Corona baru selama 24 jam terakhir. Angka tersebut jadi penambahan kasus Corona tertinggi sejak pandemi melanda Prancis sejak Maret lalu.
Dilansir AFP, 8.975 kasus infeksi Corona dilaporkan terjadi pada Kamis (3/9) hingga Jumat (4/9). Prancis juga mengungkap adanya 53 klaster baru.
Pada 1 September lalu, Prancis mencatat 30.661 kematian akibat virus Corona. Data Kementerian Kesehatan Prancis mengungkap penularan Corona setinggi 1,3. Artinya, 10 orang yang terkonfirmasi Corona dapat menginfeksi 13 warga lainnya.
Karena hal tersebut, Paris dan kota-kota lainnya mulai mewajibkan masker di semua area publik. Namun, warga Prancis banyak yang menolak aturan ini.
Pengadilan Lyon pun meminta pihak berwenang untuk sedikit melonggarkan aturan ini. Meski begitu penerapan protokol kesehatan lainnya tetap diawasi secara ketat.(DAB)
Monza –
Mercedes masih dominan di latihan bebas Formula 1 GP Italia 2020. Di sesi kedua Lewis Hamilton menjadi pebalap tercepat diikuti rekan setimnya, Valtteri Bottas.
Pada latihan bebas di Sirkuit Monza, Jumat (4/9/2020), Hamilton mengemas waktu terbaik 1 menit 20,192 detik. Pebalap Inggris itu lebih cepat 0,262 detik dari Bottas di posisi kedua.
Kejutan terjadi setelah driver McLaren Lando Norris menempati peringkat ketiga. Max Verstappen berada di posisi kelima di belakang Pierre Gasly yang mengendarai mobil Alpha Tauri.
Carlos Sainz berada di peringkat keenam, dengan Daniil Kvyat sekali lagi tampil bagus untuk finis di jajaran 10 besar. Lance Stroll di posisi kedelapan di depan Charles Leclerc, dan rekan setimnya Sergio Perez serta driver Renault Esteban Ocon.
Sebastian Vettel menyudahi latihan bebas kedua di posisi ke-12. Juara dunia empat kali itu hampir mengakhiri sesi ini di pagar pembatas setelah mobilnya terpelintir.
Hasil Lengkap Latihan Bebas II F1 GP Italia
1 Lewis Hamilton GBR Mercedes AMG Petronas Formula One Team 1m 20.192
2 Valtteri Bottas FIN Mercedes AMG Petronas Formula One Team 1m 20.454
3 Lando Norris GBR McLaren F1 Team 1m 21.089
4 Pierre Gasly FRA Scuderia AlphaTauri Honda 1m 21.121
5 Max Verstappen NED Aston Martin Red Bull Racing 1m 21.228
6 Carlos Sainz ESP McLaren F1 Team 1m 21.313
7 Daniil Kvyat RUS Scuderia AlphaTauri Honda 1m 21.376
8 Lance Stroll CAN BWT Racing Point F1 Team 1m 21.389
9 Charles Leclerc MON Scuderia Ferrari 1m 21.503
10 Sergio Perez MEX BWT Racing Point F1 Team 1m 21.594
11 Esteban Ocon FRA Renault F1 Team 1m 21.697
12 Sebastian Vettel GER Scuderia Ferrari 1m 21.733
13 Antonio Giovinazzi ITA Alfa Romeo Racing Orlen 1m 21.786
14 Alexander Albon THA Aston Martin Red Bull Racing 1m 21.883
15 Daniel Ricciardo AUS Renault F1 Team 1m 22.080
16 Kevin Magnussen DEN Haas F1 Team 1m 22.088
17 Kimi Raikkonen FIN Alfa Romeo Racing Orlen 1m 22.147
18 Romain Grosjean FRA Haas F1 Team 1m 22.254
19 Nicholas Latifi CAN Williams Racing 1m 22.825
20 George Russell GBR Williams Racing 1m 22.927
(RIF)