Kuala Lumpur –
Koalisi Pakatan Harapan telah memberikan mandat kepada Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad untuk memutuskan sendiri kapan akan meletakkan jabatannya setelah KTT APEC mendatang.
Hal ini diputuskan oleh dewan presiden Pakatan dalam rapat yang berlangsung hingga malam hari pada Jumat (21/20. Semua kepala partai politik Pakatan hadir dalam rapat tersebut.
“Saya bangga bahwa semua orang menyerahkan kepada saya untuk memutuskan kapan saya ingin melepaskan jabatan saya. Saya akan memutuskan,” kata Mahathir seperti dilansir media Malaysia, The Star, Sabtu (22/2/2020).
“Keputusan ini disepakati oleh semua. Jadi untuk malam ini, tidak ada soal waktu, tidak ada tanggal yang pasti,” imbuh Mahathir usai memimpin rapat dewan presiden Pakatan Harapan.
Hal ini disampaikan setelah para wartawan antusias mendatangi tempat rapat tersebut karena beredar rumor bahwa Pakatan akan menetapkan tanggal bagi Mahathir untuk mundur dari jabatan PM.
Sebelumnya Mahathir telah berulang kali mengatakan bahwa dirinya akan mundur setelah Malaysia menjadi tuan rumah KTT APEC pada November tahun ini. Diketahui bahwa sebelum pemilihan umum Malaysia ke-14, Pakatan telah setuju bahwa Mahathir akan menjadi PM selama dua tahun sebelum kemudian menyerahkan jabatan tersebut kepada Presiden PKR, Anwar Ibrahim.
Para pendukung Anwar telah mendesak agar perjanjian soal dua tahun menjabat itu ditepati. Mahathir pun telah berulang kali menegaskan bahwa dirinya akan menyerahkan jabatannya ke Anwar setelah KTT APEC.
Pada Kamis (20/2), kelompok veteran PKR, Otai Reformist 1998 menyatakan bahwa mereka menginginkan Anwar menjadi PM Malaysia pada Mei mendatang. Anwar sendiri mengatakan bahwa tidak perlu ada tekanan padanya maupun Mahathir mengenai isu pergantian kepemimpinan.
“Posisi kami jelas. Kami tak ada keraguan. Komitmen kami adalah melihat Dr Mahathir sebagai PM untuk melakukan tugas-tugasnya dengan dukungan penuh,” ujar Anwar. “Dia akan memutuskan kapan waktu yang tepat. Bahkan, sayalah yang menyarankan agar Dr Mahathir diberi kesempatan untuk memimpin …. Sementara itu saya hanya akan bersabar,” tandas Anwar.(DAB)
Teheran –
Otoritas Iran mengonfirmasi adanya tiga kasus baru virus corona di wilayahnya. Sejauh ini, total ada lima kasus virus corona yang terkonfirmasi di Iran.
Otoritas Iran sebelumnya melaporkan dua pasien virus corona atau Covid-19 di wilayahnya, meninggal dunia. Keduanya merupakan pria Iran yang tinggal di Qom dan sudah lanjut usia (lansia). Kematian dua warga Iran ini menjadi kematian pertama akibat virus corona, yang berasal dari China, di kawasan Timur Tengah.
Seperti dilansir AFP, Jumat (21/2/2020), juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianush Jahanpour, menuturkan bahwa dua dari tiga kasus baru ini berasal dari kota Qom dan Arak. Tidak disebut asal satu kasus lainnya. Sumber penularan virus corona untuk tiga kasus baru ini tidak dijelaskan lebih lanjut.
“Secara total, ada lima kasus… dengan dua kasus berujung fatal (kematian),” sebut Jahanpour.
Diketahui bahwa Qom merupakan pusat studi Islam dan kerap didatangi turis-turis muslim, juga menarik para akademisi dari wilayah Iran lainnya.
Seorang pejabat pemerintahan setempat menyebut dua pasien virus corona yang meninggal itu tidak pernah pergi ke luar Iran.
Kematian dua pasien virus corona itu dilaporkan media lokal Iran pada Rabu (19/2) waktu setempat, hanya beberapa jam setelah otoritas Iran mengumumkan adanya dua kasus virus corona di negara tersebut. Di media sosial, beberapa netizen menuduh pemerintah Iran bungkam untuk mencegah kepanikan menjelang pemilu parlemen yang digelar Jumat (21/2) waktu setempat.
“Hanya empat jam setelah pengumuman setelah dua orang itu terinfeksi… dan kabar kematian mereka. Ini menandakan bahwa virus ini telah ada (di Iran) selama beberapa hari tapi mereka menyembunyikan kebenarannya,” sebut jurnalis setempat, Javad Heydarian, via Twitter.
Munculnya kasus virus corona di Iran membuat Irak, negara tetangganya, menutup sementara perbatasannya dengan Iran. Otoritas Irak juga melarang warganya untuk pergi ke Iran dan memberlakukan larangan masuk bagi orang-orang dari Iran mulai Kamis (20/2) waktu setempat ‘hingga pemberitahuan lebih lanjut’.
“Warga Iran dilarang masuk,” tutur seorang pejabat senior Irak kepada AFP.
Pejabat senior Irak itu menambahkan bahwa setiap warga Irak yang ingin pulang akan diperbolehkan masuk, namun mereka harus menjalani pemeriksaan virus corona dan jika diperlukan, akan dikarantina selama 14 hari sebagai pencegahan.(RIF)
Melbourne –
Dua pesawat ringan bertabrakan saat mengudara di Australia. Empat orang tewas dalam peristiwa itu.
Kepolisian Australia mengatakan bahwa dua pesawat bermesin kembar tersebut masing-masing membawa seorang pilot dan seorang penumpang, saat bertabrakan sekitar 4 ribu kaki di atas kota Mangalore, sebelah utara Melbourne.
Kepolisian mengatakan bahwa kedua pesawat terbang secara legal di wilayah tersebut, namun penyelidikan masih berlangsung.
Foto-foto dari lokasi kejadian menunjukkan logam bengkok dan potongan badan pesawat yang tersebar di sebuah ladang dan di antara pepohonan.
“Kami tidak yakin mengapa kedua pesawat itu persis berada di lintasan yang sama atau mengapa pesawat-pesawat berada di daerah itu tetapi sayangnya pesawat tersebut bertabrakan di udara,” kata Inspektur Kepolisian Peter Koger seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (19/2/2020).
Dikatakannya, salah satu pesawat lepas landas dari lapangan terbang di dekat Mangalore, namun pesawat lainnya belum diketahui berangkat dari mana.(MAD)
Beijing –
Wabah virus corona masih merajalela. Bahkan enam petugas medis di China telah meninggal akibat virus memastikan ini.
Lebih dari 1.700 petugas medis juga telah terinfeksi virus corona ini, yang menunjukkan risiko yang dihadapi para dokter dan perawat dikarenakan kurangnya alat pelindung dalam menangani pasien corona.
Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional, Zeng Yixin, menyatakan dalam konferensi pers seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/2/2020), sebanyak 1.716 pekerja medis telah terinfeksi virus corona hingga Selasa (11/2) lalu. Dari jumlah itu, enam petugas medis telah meninggal akibat virus yang belum ada vaksin dan obatnya ini.
Zeng mengatakan bahwa sebagian besar dari pekerja medis tersebut, yakni sebanyak 1.102 orang telah dinyatakan positif virus corona atau COVID-19 di Wuhan, kota di China yang menjadi pusat wabah virus corona. Sebanyak 400 petugas medis lainnya terinfeksi virus itu di daerah-daerah lain di provinsi Hubei.
Otoritas China saat ini terus berupaya untuk mengirimkan alat-alat pelindung ke berbagai rumah sakit di Wuhan, di mana para dokter dan perawat kewalahan menghadapi jumlah pasien virus corona yang terus bertambah dari hari ke hari.
Banyak dokter di Wuhan terpaksa mendatangi pasien mereka dengan mengenakan pakaian pelindung atau masker yang tidak sebagaimana mestinya. Dikarenakan kurangnya ketersediaan, mereka terpaksa menggunakan alat pelindung yang sama berulang-ulang, padahal mestinya diganti secara berkala.
Komisi Kesehatan Nasional China, NHC melaporkan bahwa saat ini 1.380 orang meninggal akibat virus corona di wilayah China daratan. Jumlah itu termasuk 121 kematian baru pada Kamis (13/2), yang terdiri dari 116 orang meninggal di Provinsi Hubei dan lima orang lainnya meninggal di beberapa provinsi lainnya di China.
Dilaporkan NHC, total jumlah kasus virus corona yang terkonfirmasi di wilayah China daratan hingga Jumat (14/2) waktu setempat mencapai 63.851 kasus.(MAD)
Tokyo –
Sejumlah penumpang lanjut usia yang hasil tesnya negatif corona, akan mulai diturunkan dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama, Jepang. Otoritas Jepang hari ini bersiap untuk memindahkan mereka ke penginapan yang ditunjuk pemerintah.
Pemindahan ini terjadi sehari setelah jumlah kasus terkonfirmasi virus corona di Diamond Princess meningkat menjadi 218, yang memicu kekhawatiran akan kesehatan sebagian dari ratusan penumpang kapal yang berumur 80 tahun atau lebih.
Menteri Kesehatan Katsunobu Kato mengatakan kepada wartawan, bahwa para penumpang yang ingin meninggalkan kapal akan dibawa pada Jumat (14/2) malam waktu setempat, meskipun rincian berapa banyak yang akan dibawa dan ke mana mereka akan dibawa masih belum jelas.
Pejabat senior Kementerian Kesehatan Gaku Hashimoto naik ke kapal tersebut pada Jumat pagi waktu setempat untuk mengumumkan bahwa semua penumpang “yang dianggap berisiko tinggi dalam kesehatan umum” akan dites virus corona.
“Mereka yang hasil tesnya positif akan dipindahkan ke rumah sakit. Mereka yang tesnya negatif akan — atas permintaan individu — akan turun dan dipindahkan ke akomodasi yang disediakan oleh pemerintah,” katanya dalam sebuah pernyataan dalam bahasa Inggris yang dibacakan oleh kapten kapal dalam siaran publik.(NOV)
Beijing –
Otoritas China mengklaim sudah 5.646 orang yang dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona dan dipulangkan dari rumah sakit. Namun pakar kesehatan China memperingatkan bahwa pasien virus corona yang dinyatakan sembuh, masih berisiko terinfeksi kembali dan dimungkinkan untuk menyebarkan virus tersebut.
Seperti dilansir media nasional China Global Television Network (CGTN), Kamis (13/2/2020), He Mengzhang yang merupakan pakar medis dari Panyu Campus of Second Affiliated Hospital of Guangzhou Medical University menyatakan infeksi berulang pada pasien yang telah dinyatakan sembuh tergantung pada antibodi masing-masing pasien.
“Setelah infeksi, antibodi tertentu diproduksi untuk melindungi tubuh. Namun, sejumlah antibodi tidak efektif untuk seumur hidup, tapi hanya untuk jangka waktu yang singkat yang setelah itu, jika tidak memperhatikan, pasien yang telah sembuh juga mungkin terinfeksi lagi dengan virus itu dan menyebarkannya,” ucap He yang merupakan ketua tim perawatan klinis untuk pneumonia yang disebabkan novel coronavirus.
Setelah pulang ke rumah sakit, para pasien yang sembuh direkomendasikan untuk melakukan karantina sendiri (self-quarantine) selama 14 hari dan secara saksama memantau kondisi mereka. He juga menekankan agar para pasien yang dipulangkan dari rumah sakit, seharusnya mengisolasi diri mereka dari anggota keluarga serta melindungi diri mereka dan orang lain dari potensi terinfeksi virus ini.
Dia merekomendasikan mereka untuk memakai masker, melakukan olahraga level sedang dan menjaga lingkungan sekitar tetap bersih. Untuk menjaga kondisi tubuh, para pasien bisa melakukan olahraga level sedang sebelum nantinya menyesuaikan levelnya dengan aktivitas yang dilakukan.
“Juga perhatikan konseling dan rehabilitasi psikologis. Beberapa pasien mungkin mengalami depresi usai terinfeksi penyakit itu. Jika diperlukan, direkomendasikan untuk mendatangi klinik psikologis,” ucap He.
Dia menekankan bahwa stress, gangguan kecemasan dan perubahan psikologis lainnya akan mempengaruhi kekebalan tubuh, yang akan mengurangi kemampuan sistem imunitas dalam melawan patogen, yang menjadikan orang-orang rentan terinfeksi virus.
Para pasien yang dinyatakan sembuh diimbau untuk menghindari cuaca dingin dan beristirahat dengan baik. Makanan yang dikonsumsi juga harus bernutrisi. “Ingat untuk mencuci tangan secara rutin, dan menjaga agar tangan tetap bersih, bukannya meraba-raba sekitar dalam perjalanan pulang,” tegasnya.
Data terbaru Komisi Kesehatan Nasional China pada Kamis (13/2) waktu setempat menyebut total 59.651 kasus virus corona terkonfirmasi di wilayahnya dan 445 kasus lainnya di luar China. Jumlah korban tewas di wilayah China daratan mencapai 1.361 orang. Dua orang lainnya meninggal di Hong Kong dan Filipina. Total secara global ada 1.363 orang meninggal akibat virus corona.(RIF)
Port Moresby –
Keempat orang yang berasal dari provinsi Bougainville, Papua Nugini tersebut kini dalam pemulihan di Solomon Islands. Selama 32 hari terapung di laut, keempatnya mengaku selamat dengan memakan buah kelapa yang ditemukan mengapung di lautan dan mengumpulkan air hujan dalam sebuah mangkok.
Surat kabar Solomon Star News melaporkan, keempat orang tersebut beserta delapan orang lainnya, termasuk seorang bayi, bertolak dari Bougainville pada 22 Desember 2019 untuk merayakan Hari Natal di Carteret Islands, yang jauhnya sekitar 100 kilometer. Namun di tengah perjalanan, kapal kecil mereka terbalik dan sejumlah orang tenggelam. Yang lainnya berhasil membalikkan kembali kapal namun korban jiwa kemudian terus berjatuhan saat mereka terapung-apung di perairan terpencil dengan gelombang laut yang dahsyat.
“Kami tak bisa melakukan apa-apa dengan jasad-jasad mereka, kami terpaksa melepaskan mereka di laut,” ujar seorang penyintas bernama Dominic Stally seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (12/2/2020).
“Sepasang suami istri meninggal dunia dan meninggalkan bayi mereka dan saya yang memegang bayi itu dan kemudian bayi itu juga meninggal,” tutur Stally.
Stally mengatakan sejumlah kapal ikan sempat melintas di dekat mereka namun tidak melihat mereka. Sampai akhirnya pada 23 Januari, mereka diangkat dari perairan New Caledonia setelah terombang-ambing sekitar 2 ribu kilometer.
Star News melaporkan bahwa keempat orang yang selamat itu terdiri dari dua pria, seorang wanita dan seorang anak perempuan berumur 12 tahun.(RIF)
Tokyo –
Kasus virus corona bertambah lagi di kapal pesiar Diamond Princess yang sedang dikarantina di perairan Jepang. Data terbaru, sebanyak 39 orang dinyatakan positif virus corona sehingga kini jumlah kasus bertambah menjadi 174 orang.
“Dari 53 hasil tes baru, 39 orang ditemukan positif,” kata Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (12/2/2020).
Selain itu, seorang petugas karantina kapal pesiar tersebut juga diketahui terinfeksi virus mematikan ini.
“Pada saat ini, kami mengonfirmasi bahwa empat orang di antara mereka yang dirawat di rumah sakit, kini dalam kondisi serius, baik di unit perawatan intensif ataupun ventilator,” imbuhnya.
Kapal pesiar bernama Diamond Princess dikarantina setibanya di lepas pantai Jepang awal pekan ini. Karantina dan pemeriksaan massal di dalam kapal pesiar ini dilakukan otoritas Jepang setelah seorang penumpang berusia 80 tahun yang turun di Hong Kong, belakangan dinyatakan positif virus corona. Penumpang kakek-kakek itu diketahui sempat berkunjung ke China sebelum naik kapal pesiar tersebut.
Dengan bertambahnya jumlah orang yang positif virus corona, maka akan ada lebih banyak orang di dalam kapal pesiar bernama Diamond Princess itu yang diperiksa lebih lanjut. Diketahui ada 3.711 orang, yang terdiri dari 2.666 penumpang dan 1.045 awak, termasuk 78 WNI di dalam kapal pesiar itu. Keseluruhan WNI dilaporkan dalam keadaan sehat dan tidak menunjukkan gejala virus corona.
Otoritas Jepang sejauh ini telah memeriksa 273 orang yang mengalami gejala dan diduga melakukan kontak dengan sang kakek yang positif virus corona. Hasil pemeriksaan itu diumumkan secara bertahap oleh otoritas Jepang.
Kapal pesiar Diamond Princess ini masih akan dikarantina hingga 19 Februari mendatang.(MAD)
Riyadh –
Arab Saudi melarang setiap warganya untuk bepergian ke China di tengah wabah virus corona yang merajalela. Bagi warga Saudi yang melanggar larangan itu, tidak akan diizinkan kembali ke negara kerajaan tersebut.
Seperti dilansir Associated Press, Jumat (7/2/2020), otoritas Saudi menyebut pemberlakuan larangan perjalanan ini merespons wabah virus corona yang pertama kali muncul di kota Wuhan, China. Sejauh ini sudah 638 orang meninggal akibat virus corona di China, Hong Kong dan Filipina.
“Direktorat Jenderal Paspor mengumumkan penangguhan perjalanan untuk warga dan penduduk Saudi ke Republik Rakyat China,” demikian bunyi pernyataan Direktorat Jenderal Paspor Saudi, seperti dibacakan secara on-air oleh kantor berita Saudi Press Agency (SPA).
Otoritas Saudi juga memperingatkan bahwa setiap warga Saudi yang melanggar larangan itu tidak akan diizinkan kembali ke Saudi nantinya.
“Dan jika ada bukti pelanggaran oleh setiap warga atau penduduk yang tidak mengungkapkan perjalanan mereka ke China, mereka tidak akan diizinkan kembali ke kerajaan,” tegas Direktorat Jenderal Paspor Saudi dalam pernyataannya.
“Kontrol Paspor juga menegaskan bahwa langkah ini masuk dalam prosedur kesehatan terakreditasi untuk mencegah virus corona baru,” imbuh pernyataan tersebut.
Dalam pernyataannya, otoritas Saudi juga menyebut ketentuan peraturan soal dokumen perjalanan akan berlaku bagi setiap warga Saudi yang melanggar larangan perjalanan ini. Namun tidak disebut lebih lanjut soal aturan yang dimaksud.
Diketahui bahwa kasus virus corona belum terdeteksi di wilayah Saudi. Namun sedikitnya lima kasus — di antaranya empat orang sekeluarga yang berasal dari Wuhan — telah terkonfirmasi di Uni Emirat Arab (UEA) yang bertetangga dengan Saudi.(DON)
Beijing –
Kembali bertambah, sejauh ini sudah 637 orang meninggal akibat wabah virus corona di wilayah China daratan, Hong Kong dan Filipina. Jumlah orang yang terinfeksi virus corona saat ini melebihi 31 ribu orang.
Seperti dilansir media nasional China Global Television Network (CGTN) dan Channel News Asia, Jumat (7/2/2020), Komisi Nasional Kesehatan China dalam laporan terbaru menyebut ada 73 orang lainnya yang meninggal akibat virus ini di wilayahnya.
Laporan terbaru Komisi Nasional Kesehatan China menyebut 635 orang meninggal di wilayah China daratan, dengan sebagian besar korban tewas ada di Provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah virus corona. Dari 73 kematian baru, sebanyak 69 orang di antaranya meninggal di Provinsi Hubei dalam 24 jam terakhir.
Dua orang lainnya meninggal akibat virus corona di Filipina dan Hong Kong.
Total kasus virus corona yang terkonfirmasi di wilayah China daratan saat ini mencapai 31.161 kasus, dengan 3.143 kasus baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir. Dari jumlah tersebut, lebih dari 4.800 pasien virus corona dilaporkan dalam kondisi serius di rumah sakit.
Otoritas China masih berjuang mengatasi wabah virus corona, meskipun puluhan juta orang telah dikarantina di belasan kota di Provinsi Hubei.
Virus yang diyakini pertama muncul di sebuah pasar hewan di Wuhan, Provinsi Hubei, pada Desember lalu ini telah menyebar ke sedikitnya 31 provinsi di China dan lebih dari 20 negara. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan situasi darurat global untuk wabah virus corona.
Jumlah kasus virus corona di China diperkirakan masih akan bertambah, dengan Komisi Kesehatan Nasional China menyebut ada lebih dari 26 ribu kasus ‘suspect’ virus corona yang tengah ditangani di wilayahnya.
Sementara itu, sejauh ini jumlah pasien virus corona yang sembuh bertambah menjadi 1.540 orang. Dengan 387 pasien dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit pada Kamis (6/2) waktu setempat.(MAD)