Roma –
Sebuah kereta kecepatan tinggi anjlok dari rel di dekat kota Milan, Italia bagian utara. Dua masinis tewas dan sekitar 31 orang luka-luka dalam kecelakaan ini.
Seperti dilansir AFP, Jumat (7/2/2020), insiden kereta anjlok ini terjadi di dekat kota Lodi, sekitar 50 kilometer sebelah selatan Milan, pada Kamis (6/2) pagi, sekitar pukul 05.30 waktu setempat.
“Ini merupakan kecelakaan serius yang berakhir tragis dengan tewasnya dua pekerja otoritas perkeretaapian,” sebut pejabat kota Lodi, Marcello Cardona, kepada wartawan setempat.
Penyebab insiden ini masih diselidiki oleh otoritas setempat. Dua korban tewas telah dievakuasi dari lokasi. Dari para korban luka, Cardona menyebut tidak ada satu pun yang mengalami luka parah hingga membahayakan nyawa. Departemen Kesehatan Wilayah Lombardy menyebut korban luka mencapai 31 orang.
“Itu bisa saja lebih buruk,” ucap Cardona, sembari menyebut saat kejadian hanya ada 33 orang di dalam kereta cepat itu. Disebutkan Cardona bahwa hanya ada satu orang di gerbong pertama dan dua orang di gerbong kedua saat insiden terjadi.
Kereta cepat dengan rute Milan-Salerno itu sedang melaju menuju Bologna saat tiba-tiba anjlok dari rel. Video dan foto dari lokasi kejadian menunjukkan bagian depan gerbong pertama ringsek, dengan logam bagian depan kereta terkoyak. Gerbong pertama terguling dan masih menempel pada gerbong belakangnya.
Penyebab insiden ini masih diselidiki oleh otoritas setempat. Dua korban tewas telah dievakuasi dari lokasi. Dari para korban luka, Cardona menyebut tidak ada satu pun yang mengalami luka parah hingga membahayakan nyawa. Departemen Kesehatan Wilayah Lombardy menyebut korban luka mencapai 31 orang.
“Itu bisa saja lebih buruk,” ucap Cardona, sembari menyebut saat kejadian hanya ada 33 orang di dalam kereta cepat itu. Disebutkan Cardona bahwa hanya ada satu orang di gerbong pertama dan dua orang di gerbong kedua saat insiden terjadi.
Kereta cepat dengan rute Milan-Salerno itu sedang melaju menuju Bologna saat tiba-tiba anjlok dari rel. Video dan foto dari lokasi kejadian menunjukkan bagian depan gerbong pertama ringsek, dengan logam bagian depan kereta terkoyak. Gerbong pertama terguling dan masih menempel pada gerbong belakangnya.
“Saya pikir saya akan mati. Saya menutup mata dan berdoa. Kereta melaju sangat cepat, mungkin 300 kilometer per jam. Tiba-tiba saya merasakan benturan keras. Suara raungan sangat keras,” tutur salah satu korban luka ringan kepada surat kabar lokal, Liberta.
Jaksa setempat telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penyelidikan, terutama mencari tahu penyebab insiden ini. Dua helikopter, ratusan petugas pemadam kebakaran, polisi dan otoritas lainnya telah berada di lokasi untuk membantu upaya evakuasi.
“Kami sangat sedih dengan adanya dua korban tewas, dua pekerja perkeretaapian, dan kami menyampaikan solidaritas kami untuk keluarga mereka,” ucap Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte.(NOV)
New Jersey –
Sebuah kota di negara bagian New Jersey, Amerika Serikat memiliki kepala polisi muslim pertama. Ibrahim “Mike” Baycora telah diambil sumpahnya sebagai kepala polisi ke-17 di kota Paterson dalam pelantikan yang digelar pada Selasa (4/2) waktu setempat.
Baycora diambil sumpahnya dengan tangan kirinya memegang Alquran dan tangan kanannya diangkat. Pelantikan itu digelar di balai kota setempat.
Kantor berita Turki, Anadolu Agency, Jumat (7/2/2020), melaporkan bahwa Baycora yang berdarah Turki-Amerika itu, menjadi kepala polisi Turki-Amerika pertama dalam sejarah Amerika Serikat. Baycora menggantikan Troy Oswald yang pensiun pada Februari ini.
Seremoni pelantikan dimulai dengan menyanyikan lagu nasional dan acara doa yang dihadiri para anggota masyarakat Turki di New York dan New Jersey, juga para pejabat senior pemerintah lokal dan keluarga serta kerabat Baycora.
Baycora telah mengabdi di kepolisian Paterson selama lebih dari 30 tahun.
Wali Kota Paterson, Andre Sayegh mengatakan bahwa Baycora merupakan kepala polisi Turki-Amerika pertama di Amerika Serikat. “Dia akan menjadi kepala polisi muslim pertama di kota Paterson,” tutur Sayegh dalam seremoni tersebut.
Baycora berbicara dalam seremoni tersebut. “Sebagai seorang anak dari sisi timur Paterson yang tumbuh di sini menghadiri sekolah, Paterson telah menjadi rumah saya selama setengah abad,” ujarnya.
“Paterson telah ada dalam darah saya sepanjang hidup saya, dan sekarang menjadi kepala polisi kota ini setelah karier 32 tahun — sungguh suatu kehormatan,” imbuhnya.
Lahir di provinsi Eskişehir, Turki barat, Baycora dibawa ke AS ketika masih bayi. Keluarganya menetap di Paterson. Dia bersekolah di sekolah umum kota Paterson dan lulus dari Eastside High School. Dia mendaftar di Universitas Rutgers dan mengambil dua jurusan yakni administrasi bisnis dan teknik kimia. Dia pun mendapatkan dua gelar untuk kedua jurusan tersebut.(RIF)
Tokyo –
Jumlah orang yang positif terinfeksi virus corona di dalam kapal pesiar yang sedang dikarantina di Jepang bertambah menjadi 20 orang. Mereka yang positif virus corona di dalam kapal pesiar bernama Diamond Princess itu, diketahui berasal dari delapan negara dan wilayah berbeda.
Seperti dilansir CNN, Kamis (6/2/2020), Kementerian Kesehatan Jepang mengonfirmasi dalam pernyataan terbaru bahwa 10 orang lainnya dinyatakan positif virus corona usai diperiksa di dalam kapal pesiar itu. Dengan demikian, sejauh ini total 20 orang dinyatakan positif virus corona.
Data operator kapal pesiar itu, Princess Cruises, menyebut 20 orang yang positif virus corona berasal dari delapan negara berbeda.
Menurut data Princess Cruises, mereka terdiri dari tiga warga Amerika Serikat (AS), dua warga Australia, tujuh warga Jepang, satu warga Taiwan, dua warga Kanada, satu warga Selandia Baru, tiga warga Hong Kong dan satu lainnya warga Filipina yang merupakan awak kapal.
Otoritas Jepang menyatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan untuk 171 orang lainnya.
Diketahui bahwa kapal pesiar Diamond Princess terpaksa dikarantina di Pelabuhan Yokohama, Jepang, setelah satu satu penumpangnya positif terinfeksi virus corona. Penumpang yang positif virus corona itu sudah turun dari kapal di Hong Kong dan kini tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.
Sebagai antisipasi, otoritas Jepang memeriksa orang-orang yang ada di dalam kapal pesiar itu. Pemeriksaan fokus terhadap orang-orang yang diketahui pernah melakukan kontak dengan penumpang yang positif virus corona.
Total ada 3.711 orang di dalam kapal pesiar itu, yang terdiri dari 2.666 penumpang dan 1.045 awak. Kedutaan Besar AS di Tokyo, Jepang sebelumnya mengonfirmasi ada 428 warga AS di dalam kapal itu. Laporan CNN menyebut sebagian besar penumpang kapal itu merupakan warga Jepang.
Disebutkan otoritas Jepang bahwa 20 orang yang positif virus corona diturunkan dari kapal untuk dirawat lebih lanjut di daratan. Namun para penumpang dan awak lainnya masih harus dikarantina di dalam kapal pesiar untuk sedikitnya 14 hari ke depan. “Seperti diwajibkan Kementerian Kesehatan (Jepang),” kata operator kapal itu.
Diketahui bahwa kapal pesiar sangat berisiko terpapar wabah, yang dipicu oleh tempat tinggal penumpang dan awak yang saling berdekatan. Hingga kini para peneliti masih belum yakin soal cara penularan dan seberapa menularnya virus corona yang berasal dari Wuhan, China ini.
Profesor klinis untuk patologi dari Universitas Hong Kong, Dr John Nicholls, menyebut virus-virus, termasuk virus corona, bisa menyebar dengan cepat di dalam kapal pesiar karena ‘Anda mendapati banyak orang di area yang padat dan orang-orang saling berbagi area, tempat-tempat saling bersentuhan’.(RIF)
Beijing –
Keganasan virus corona terus menelan korban jiwa. Sejauh ini, sudah 563 orang meninggal di China akibat virus novel coronavirus tersebut.
Menurut Komisi Kesehatan Nasional China dalam laporan hariannya seperti dilansir kantor berita China, Xinhua, Kamis (6/2/2020), terhitung hingga Rabu (5/2) tengah malam waktu setempat, total 563 orang telah meninggal dan ada 28.018 kasus coronavirus yang terkonfirmasi di 31 wilayah setingkat provinsi di China.
Komisi Kesehatan juga melaporkan bahwa hingga Rabu (5/2) tengah malam waktu setempat, total 1.153 pasien virus corona di China telah dinyatakan sembuh dan dibolehkan meninggalkan rumah sakit.
Dalam laporannya, Komisi Kesehatan China menyatakan bahwa sepanjang hari Rabu (5/2), sebanyak 261 pasien pulang dari rumah sakit usai dinyatakan sembuh.
Dalam lima hari terakhir, tercatat sebanyak 19.665 kasus virus corona yang terkonfirmasi dan 549 kematian di wilayah Hubei yang menjadi pusat wabah virus corona. Lebih dari 3 ribu orang saat ini dalam kondisi kritis dan dikhawatirkan bahwa korban jiwa akan terus berjatuhan.
Komisi Kesehatan China menyatakan bahwa saat ini, sebanyak 3.859 pasien virus corona di China dalam kondisi kritis. Sedangkan untuk kasus suspect (diduga) virus corona tercatat sebanyak 2.702 orang.(NOV)
Tokyo –
Ada lebih dari 400 warga Amerika Serikat (AS) di dalam kapal pesiar yang sedang dikarantina di Jepang terkait wabah virus corona. Ratusan warga AS itu akan lanjut dikarantina di dalam kapal pesiar bersama lebih dari 3 ribu orang lainnya, selama dua pekan ke depan.
“Kami mengetahui ada 428 warga AS di dalam kapal pesiar Diamond Princess,” demikian pernyataan Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Tokyo, seperti dilansir CNN, Rabu (5/2/2020).
Kapal pesiar Diamond Princess dikarantina di pelabuhan Yokohama, Jepang, setelah salah satu penumpangnya dinyatakan positif virus corona. Penumpang yang berusia 80 tahun itu turun di Hong Kong pada 25 Januari lalu. Dia baru dinyatakan positif terinfeksi setelah turun dari kapal.
Diketahui ada 3.711 orang, yang terdiri dari 2.666 penumpang dan 1.045 awak, di dalam kapal pesiar itu. Orang-orang yang diketahui pernah melakukan kontak langsung dengan penumpang yang positif virus corona itu, diperiksa secara menyeluruh.
Para petugas medis mendatangi setiap kamar untuk memeriksa suhu tubuh dan kondisi kesehatan orang-orang yang ada di dalam kapal pesiar itu.
Pada Rabu (5/2) waktu setempat, otoritas Jepang mengumumkan sejauh ini 10 orang di dalam kapal itu dinyatakan positif virus corona. Mereka telah diturunkan dari kapal pesiar itu untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Asal kewarganegaraan dan identitas mereka tidak diungkap ke publik. Tidak diketahui apakah ada warga AS di antaranya.
Kedubes AS tidak menyebut lebih lanjut kondisi ratusan warga AS yang ada di dalam kapal itu.
“Kesejahteraan dan keselamatan warga AS yang ada di luar negeri menjadi prioritas tertinggi Departemen Luar Negeri AS, dan kami terus berkomunikasi dengan otoritas terkait dan memberikan semua bantuan konsuler yang memadai bagi warga negara kami di dalam kapal itu,” tegas Kedubes AS di Tokyo.
“Kedutaan Besar AS di Tokyo tengah memantau secara saksama situasinya dan akan terus memberikan bantuan saat situasinya berkembang,” imbuh pernyataan itu.
Sejauh ini, korban tewas akibat virus corona mencapai 492 orang, yang sebagian besar terjadi di wilayah China daratan dan dua orang lainnya meninggal di Filipina dan Hong Kong. Secara global terkonfirmasi ada lebih dari 24.500 kasus virus corona yang tersebar di 26 negara, mulai dari Asia hingga kawasan Eropa dan AS.
Otoritas AS sejauh ini mengonfirmasi 11 kasus virus corona di wilayahnya, dengan satu pasien yang ada di negara bagian Washington telah dipulangkan dari rumah sakit setelah kondisinya membaik.(NOV)
Washington –
Ada kejadian menarik saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato kenegaraan di US Capitol, Washington. Ketua DPR AS Nancy Pelosi merobek salinan naskah pidato kenegaraan State of the Union (SOTU) Trump.
Kejadian pada Selasa (4/2) malam waktu setempat itu diawali dengan momen ketika Trump menolak bersalaman dengan Pelosi yang jelas-jelas telah mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Setelah Trump menyelesaikan pidatonya yang berlangsung hampir 90 menit, Pelosi merobek salinan naskah pidato Trump. Saat itu Trump yang berdiri membelakangi Pelosi tidak melihat kejadian tersebut.
Seperti diberitakan AFP, Rabu (5/2/2020), saat Trump berpidato mengungkapkan berbagai pencapaiannya selama ini, Pelosi terlihat tersenyum sinis. Ketika Trump selesai berpidato, Pelosi pun berdiri dan merobek salinan naskah pidato Trump. Saat itu Pelosi berdiri di samping Wakil Presiden AS Mike Pence yang bertepuk tangan usai pidato Trump.
Para wartawan kemudian menanyai Pelosi mengapa dirinya merobek salinan naskah pidato Trump. “Itu merupakan hal yang sopan untuk dilakukan, dibanding alternatif lainnya,” jawab Pelosi.
Sebelum insiden perobekan itu, Pelosi juga mengabaikan tradisi pemanggilan presiden saat akan berpidato. Lazimnya, ketua DPR akan mengatakan, “Para anggota Kongres, saya memiliki hak istimewa tinggi dan kehormatan tersendiri untuk menghadirkan kepada Anda, Presiden Amerika Serikat.” Namun kali ini Pelosi hanya memperkenalkan Trump dengan mengatakan: “Para anggota Kongres, Presiden Amerika Serikat.”
Pidato kenegaraan Trump disampaikan sehari menjelang keputusan persidangan pemakzulan Trump di level Senat AS. Juru bicara Gedung Putih Hogan Gidley mengatakan, Trump tidak menyinggung tentang “pemakzulan” dalam pidatonya. Diketahui bahwa Pelosi merupakan salah satu tokoh terdepan di balik proses pemakzulan Trump.
Trump diyakini akan selamat dari proses pemakzulan karena mayoritas anggota Senat yang berasal dari Partai Republik terindikasi mendeklarasikan Trump tidak bersalah. Dalam proses pemakzulan ini, Trump menghadapi dua dakwaan, yakni penyalahgunaan wewenang dan menghalangi penyelidikan Kongres AS.(RIF)
Tokyo –
Otoritas Jepang mengkarantina sedikitnya 3.711 orang di dalam sebuah kapal pesiar terkait wabah virus corona. Seorang penumpang yang telah turun dari kapal pesiar itu dinyatakan positif virus corona di Hong Kong.
Seperti dilansir AFP, Selasa (4/2/2020), juru bicara pemerintahan Jepang, Yoshihide Suga, menyebut delapan orang di dalam kapal pesiar itu mengalami gejala-gejala virus corona seperti demam, saat kapal pesiar itu tiba di Teluk Yokohama pada Senin (3/2) waktu setempat.
Tayangan televisi setempat menunjukkan sejumlah petugas karantina menaiki kapal pesiar Diamond Princess yang sedang dikarantina di Yokohama pada Senin (3/2) malam waktu setempat. Para petugas itu masuk ke dalam kapal pesiar untuk memeriksa 2.666 penumpang dan 1.045 awak yang ada di dalamnya.
Langkah karantina ini dilakukan setelah seorang penumpang berusia 80 tahun yang turun dari kapal pesiar itu di Hong Kong pada 25 Januari lalu, dinyatakan positif terinfeksi virus corona yang kini merajalela.
“Penumpang itu tidak mendatangi pusat medis di dalam kapal saat dia berlayar bersama kami,” tutur operator kapal pesiar itu, Carnival Japan, dalam pernyataannya.
“Menurut rumah sakit tempat dia dirawat, kondisinya stabil dan infeksi tidak ditemukan di antara anggota keluarganya yang berlayar bersamanya,” imbuh pernyataan Carnival Japan itu.
Secara terpisah, seorang wanita berusia 20-an tahun yang berlayar bersama ibunya di kapal pesiar itu menuturkan kepada media lokal, TBS, bahwa seluruh penumpang ‘diminta untuk tetap di dalam kamar mereka untuk menunggu pemeriksaan virus’. Wanita itu telah menunggu sejak Senin (3/2) waktu setempat dan hingga Selasa (4/2) pagi, dia tidak tahu kapan dirinya dan sang ibunda akan diperiksa.
Pihak Carnival Japan menyatakan bahwa keberangkatan kapal pesiar ini dari Yokohama akan tertunda selama 24 jam hingga Rabu (5/2) besok atau bisa lebih lama. Dituturkan seorang pejabat Kementerian Kesehatan Jepang yang enggan disebut namanya, bahwa para petugas karantina saat ini tengah memeriksa kondisi setiap orang di dalam kapal pesiar.
Suga dalam pernyataannya menyebut keputusan untuk mengizinkan kapal pesiar itu berlabuh dan membiarkan para penumpangnya turun ke daratan Jepang ‘akan diambil di pusat karantina’ dengan mempertimbangkan masa inkubasi 10 hari yang diperkirakan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Sejak Sabtu (1/2) lalu, otoritas Jepang melarang setiap warga negara asing (WNA) yang pernah mengunjungi Provinsi Hubei — pusat wabah virus corona — beberapa pekan terakhir, untuk masuk ke wilayahnya. Warga asing yang memegang paspor asal Hubei juga dilarang masuk. Siapa saja yang menunjukkan gejala virus corona juga akan dilarang masuk ke Jepang. Suga menyebut sejauh ini, ada delapan warga asing yang dilarang masuk ke Jepang.
Kementerian Kesehatan Jepang pada Senin (3/2) waktu setempat mengonfirmasi ada 20 kasus virus corona di wilayahnya, dengan empat kasus tanpa gejala apapun. Otoritas Jepang juga telah memulangkan lebih dari 500 warganya dari kota Wuhan, yang menjadi asal virus ini.(NOV)
Wuhan –
Proses pembangunan rumah sakit (RS) darurat untuk pasien virus corona di Wuhan, China yang berlangsung kilat ditayangkan via live-streaming selama 24 jam nonstop setiap harinya. Lebih dari 40 juta orang di China ‘mengawasi’ proses pembangunan RS darurat bernama Huoshenshan itu.
Seperti dilansir media nasional China, The Global Times dan kantor berita Xinhua, Senin (3/2/2020), RS Huoshenshan mulai dibangun pada 23 Januari lalu saat wabah virus corona mulai menyebar. Pembangunan RS darurat ini dinyatakan telah selesai pada Minggu (2/2) waktu setempat. Ini berarti RS ini dibangun hanya dalam 10 hari.
Ini merupakan salah satu dari dua RS yang dibangun di Wuhan khusus untuk pasien virus corona. Selain RS Huoshenshan, otoritas setempat juga akan membangun RS Leishenshan yang juga dikhususkan untuk pasien virus corona.
Sejauh ini 362 orang tewas akibat wabah virus corona di China dan Filipina. Lebih dari 17.300 orang terinfeksi virus corona secara global, baik di China maupun 24 negara lainnya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 475 pasien virus corona dinyatakan sembuh setelah mendapatkan penanganan medis yang layak.
Kembali pada pembangunan RS Huoshenshan yang selesai secara kilat, prosesnya ditayangkan via live-streaming oleh China Central Television (CCTV) sepanjang siang dan malam atau selama 24 jam nonstop mulai dari awal hingga selesai. Tayangan live-streaming CCTV ini menarik perhatian jutaan orang dan menjadi viral.
Laporan The Global Times menyebut lebih dari 40 juta penonton online menyaksikan atau ‘mengawasi’ proses pembangunan RS Huoshenshan. Tanpa narasi atau musik latar, tayangan live-streaming itu menampilkan perkembangan pembangunan RS secara real-time.
Diketahui bahwa wabah virus corona memicu isolasi terhadap puluhan provinsi di China, dengan kebanyakan warga hanya bisa terdiam di dalam rumah, termasuk saat perayaan Tahun Baru Imlek dua pekan lalu. Kebanyakan dari mereka memilih untuk menonton live-streaming itu untuk menghabiskan waktu.
Beberapa penonton live-streaming itu bahkan memberikan semangat untuk para pekerja konstruksi yang terlibat pembangunan RS. Dengan menyebut diri mereka sebagai ‘pengawas online’, para netizen memantau dan membahas gagasan serta perasaan soal pembangunan RS itu di kolom komentar tayangan live-streaming CCTV.(RIF)
Berlin –
Warga Jerman dan warga asing yang bekerja di perusahaan Jerman serta keluarganya akan segera dievakuasi dari Wuhan dan kota lain di provinsi Hubei. Mereka akan tiba di Jerman hari Sabtu (01/02), kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas.
Dia mengatakan, pesawat militer Jerman itu juga membawa bantuan untuk Cina, termasuk 10.000 pakaian pelindung yang dibutuhkan di lokasi. Menurut laporan kantor berita Jerman DPA, yang akan dievakuasi sekitar 130 orang, yaitu sekitar 90 warganegara Jerman dan 40 warganegara lain yang punya kaitan dengan Jerman.
Setibanya di Jerman, para penumpang akan dikarantina untuk mencegah kemungkinan penyebaran virus. Karantina akan berlangsung sesuai masa inkubasi virus corona.
Kementerian Kesehatan Jerman mengatakan, beberapa barak militer Jerman akan digunakan sebagai lokasi karantina.
Menlu Jerman Heiko Maas menjelaskan, karantina dilakukan sebagai langkah hati-hati. Semua orang yang akan dievakuasi sudah menyetujui kebijakan itu
Sementara itu, Prancis sudah melakukan evakuasi sekitar 200 orang yang saat ini sedang dalam penerbangan menuju Prancis. Seluruh penumpang akan dikarantina selama dua minggu. Sebuah pesawat Inggris juga sudah meninggalkan Wuhan. Pemerintah Inggris mengkonfirmasi bahwa dua kasus infeksi virus Corona sudah terdeteksi di Inggris.(RIF)
Beijing –
Pemerintah China mengonfirmasi korban tewas akibat wabah virus corona telah bertambah menjadi 170 orang. Saat ini, lebih dari 7 ribu kasus virus corona terkonfirmasi di berbagai wilayah China.
Seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (30/1/2020), pernyataan pemerintah pusat China menyebut jumlah korban tewas bertambah setelah 38 pasien virus corona lainnya dinyatakan meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 37 pasien meninggal di Provinsi Hubei, yang menjadi pusat wabah virus corona.
Satu pasien lainnya meninggal dunia di Provinsi Sichuan.
Televisi nasional China Global Television Network (CGTN) juga melaporkan bahwa 170 orang tewas akibat virus yang memiliki nama resmi ‘2019-nCoV’ ini.
Laporan CGTN juga menyebut sejauh ini 128 pasien virus corona dinyatakan telah sembuh.
Pemerintah pusat China juga melaporkan adanya 1.700 kasus baru di wilayahnya. Ini berarti total saat ini ada 7.711 kasus virus corona baru yang terkonfirmasi di wilayah China daratan. Data itu tercatat hingga Rabu (29/1) tengah malam.
Dari jumlah tersebut, Provinsi Hubei masih menjadi wilayah yang paling terdampak dengan 4.586 kasus terkonfirmasi dan 162 orang tewas di wilayah ini.
Selain menyebar ke berbagai wilayah China, virus corona juga menyebar ke berbagai negara. Menurut CGTN, sedikitnya 75 kasus virus corona terkonfirmasi di belasan negara, termasuk yang terbaru di Uni Emirat Arab (UEA).
Lebih dari 50 juta orang terisolasi di wilayah Wuhan — tempat bermulanya wabah virus corona — dan sekitarnya. Pemerintah memberlakukan isolasi demi mengendalikan penyebaran virus yang bisa menular antarmanusia ini. Sama seperti infeksi pernapasan lainnya, virus ini menular lewat tetesan dari batuk dan bersin, dengan masa inkubasi antara 1-14 hari. Ada juga pertanda bahwa virus ini mungkin menulari sebelum gejala-gejalanya — seperti demam, batuk dan kesulitan bernapas muncul.(NOV)