PASER, KHATULISTIWAONLINE.COM
Jamrun (47 th) pegiat sosial yang bernaung di SEPANSA (Sedekah Peduli Bangsa) Paser merasa keberatan dengan pemberitaan tgl 10/4 media ini karena pihak yang sebenarnya mendampingi sampai selesai proses operasi adalah SEPANSA (Sedekah Peduli Bangsa), kata Jamrun Rabu 21/4 kebetulan dia baru membaca berita tersebut.
Kami melakukan pendampingan dan pengawasan terkait Pasien rujukan sampai pemulangan ke rumah hingga kontrol ulang, bukan Pandu Qolby paparnya.
Terkait hal tersebut Ketua Yayasan Pandu Qolby Paser , Iwan enggan menanggapinya.
Dikatakan oleh Iwan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara diperlukan kebersamaan, semangat gotong royong dan kesetia kawanan sosial katanya singkat.(ONE)
TANAH PASER, KHATULISTIWAONLINE.COM
Gunung Boga menjadi salah satu destinasi wisata alam yang digandrungi oleh masyarakat Paser, Kalimantan Timur.
Terlebih, beberapa waktu lalu Gunung Boga atau yang biasa disebut Gunung Embun ini sempat viral di media sosial karena menjadi spot take off paralayang yang belum pernah ada sebelumnya di Kalimantan Timur.
Gunung Boga yang terletak di Desa Luan, Kecamatan Muara Samu, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur sebelumnya masuk dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API Award) kategori dataran tinggi terpopuler, sebuah penghargaan yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kini Gunung Boga menjadi tujuan destinasi yang mulai dikembangkan oleh pemerintah setempat setelah mendapatkan persetujuan dan penyerahan lahan Gunung Boga oleh PT Anugrah Abadi Multi Usaha (AAMU) kepada Pemkab Paser seluas 10 hektar dari usulan Hak Guna Usaha (HGU) AAMU.
Dihubungi Khatulistiwa online, Senin, (19/4) Kadisporapar Kabupaten Paser HM. Yusuf Sumako, SH,M.Hum mengatakan, dalam ajang API Anugerah Pesona Indonesia Gunung Boga masuk 5 besar dari kurang lebih 400 Kabupaten Kota se- Indonesia.
Saat ini dalam proses pembenahan setelah PT Anugrah Abadi Multi Usaha (AAMU) menyerahkan lahan HGU ( Hak Guna Usaha ) seluas 10 hektar kepada Pemkab Paser.
Dalam pembenahan tersebut telah dibangun seperti Mushola, tempat wudhu, toilet dan tempat parkir papar Yusuf Sumako.
Bank Indonesia telah melakukan survey dan berjanji akan menyumbang aliran listrik karena di daerah tersebut masih belum masuk aliran listrik dan juga akan disediakan tempat sampah.
Masih menurut Yusuf di lokasi tersebut Cabang olah raga Paralayang PGPI (Persatuan Gantole dan Paralayang) sudah di tetapkan menjadi agenda tahunan, baik Kejuaraan Nasional maupun Internasional.
Sampai berita ini diturunkan, pihak perwakilan Bank Indonesia di Balikpapan belum berhasil dihubungi.
Terkait hal tersebut Wakil Ketua DPP Lembaga Adat Paser tokoh masyarakat Paser Zulkifli SH mengatakan, Gunung Boga layak di bangun fasilitas, terutama akses jalan menuju objek wisata gunung serta fasilitas pendukung lainnya yang tujuannya juga memperindah kawasan ungkapnya .
Dengan adanya destinasi wisata Gunung Embun atau “Negeri Atas Awan” ini dapat mendorong dan meningkatkan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) masyarakat setempat serta kita patut bangga dan bersyukur dengan anugerah yang diberikan Allah Swt, kata Zulkifli. (ONE)
TANAH PASER, KHATULISTIWAONLINE.COM
Partai Gerindra Kabupaten Paser, Kalimantan Timur terus berbenah. Dalam menghadapi Pemilu 2024 Partai Gerindra dibawah pimpinan Zulkifli, SH selaku Ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) tidak ingin terlambat untuk memperkenalkan partai tersebut kepada masyarakat.
Hal itu dibuktikan pada hari Sabtu tanggal 11 April di Desa Lori, Kecamatan Tanjung Harapan dilakukan penyerahan SK kepengurusan PAC Partai Gerindra Kecamatan Tanjung Harapan.
Jumansyah (27) mengatakan siap menjalankan roda oraganisasi partai dan siap untuk mensosialisakan partai Gerindra kepada masyarakat.
Pada hari yang sama, Zulkifli kembali menyerahkan SK Kepengurusan PAC partai Gerindra Kecamatan Batu Engau kepada H Arifin (42) .” Saya berharap Dapil 4 yang terdiri dari Kecamatan Pasir Belengkong, Kecamatan Batu Engau dan Kecamatan Tanjung Harapan pada pemilu 2024 dapat mengantarkan kader Partai Gerindra menjadi anggota DPRD Paser,” pinta Zulkifli.
Selasa (13/4/2021, bertepatan dengan awal Puasa Ramadhan PAC Kecamatan Long Ikis diserahkan kepada Heri Rudi Harto, pecinta tembang kenangan sekaligus Ketua RT 6 Kelurahan Long ikis ini berujar,” Kami siap mengemban amanah dan akan mengantar kader- kader terbaik Partai Gerindra untuk memperjuangkan aspirasi Masyarakat khususnya Daerah pemilihan 3,” paparnya.
Lebih jauh Zulkifli yang juga Wakil Ketua Lembaga Adat Paser (LAP) Kabupaten Paser ini mengungkapkan sebagai masyarakat asli Paser merasa bertanggung jawab penuh untuk memajukan daerahnya. “Untuk membangun Paser, saya akan bersinergi dengan semua pihak termasuk dengan masyarakat pendatang dari suku agama apapun,’ ungkapnya.
“Dengan luas 7731 meter persegi dari 10 Kecamatan 5 kelurahan 139 desa di perlukan kerja sama, bukan sama -sama kerja,” ujarnya diplomatis mengakhiri perbincangan untuk melanjutkan menyerahkan SK PAC ke daerah lain. (ONE)
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Korban meninggal dunia akibat bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) bertambah menjadi 179 orang dan hilang 46 orang. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi.
“Kondisi korban bencana hari ini yang meninggal adalah 179 orang dan hilang 46 orang,” ujar Josef dalam konferensi pers secara virtual, Senin (12/4/2021).
Korban meninggal paling banyak berada di Flores Timur, yakni 72 orang, Lembata 42 orang, dan Alor 28. Kemudian korban meninggal juga tercatat di Kabupaten Kupang 12 orang, Malaka 8 orang, Kota Kupang 6 orang, Rote Ndao 1 orang, Ende 1 orang, dan Sikka 1 orang.
Josef mengatakan pihaknya terus berupaya mencari korban hilang. Salah satu upayanya dengan menggunakan anjing pelacak.
“Usaha untuk mencari 46 orang masih dilakukan,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, salah satu korban selamat banjir Siklon Seroja di NTT, Yosep Taran Nubi, menceritakan bagaimana dia berjuang untuk hidup setelah terseret air. Dia bertahan hidup setelah berhasil memanjat pohon jambu air.
Saat peristiwa nahas itu terjadi pada Minggu (4/4) dini hari, Yosep masih terjaga dari tidurnya. Saat kejadian, terdengar seperti ada yang melempar atap rumah seng-nya.
“Tanda-tanda kaya ada orang lempar seng dua kali dengan dinding bergetar kaya mau roboh. Jadi sempat angkat tangan pegang kepala. Lalu tutup kepala, tiba-tiba langsung hanyut,” ujar Yosep di Desa Nelelamadike, Flores Timur, NTT, Minggu (11/4).(DAB)
TANAH PASER, KHATULISTIWAONLINE.COM
Suku Paser adalah penduduk asli Provinsi Kalimantan Timur yang mendiami ujung selatan provinsi ini yang berbatasan langsung dengan wilayah Kalimantan Selatan.
Menurut Zulkifli, SH (49) salah seorang tokoh suku Paser yang merupakan alumnus Universitas Tri Dharma Balikpapan kepada media ini senin 12/4 mengatakan, sekarang ini suku Paser mendiami beberapa Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Timur maupun Provinsi Kalimantan Selatan, yakni di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Paser, Kota Balikpapan, Samboja yang kini masuk wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, Bongan Resak, Pringtali Kabupaten Barat.
“Selain itu, sebagian Batu Licin, Kabupaten Tanah Bumbu serta beberapa wilayah di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Paser, ” ujar Zulkifli.
Masih menurut Zulkifli, suku Paser 95 persen menganut agama Islam sisanya beragama Kristen, Hindu dan Kaharingan.
Secara terpisah, Hariani (50) ibu rumah tangga yang juga aktif di berbagai kegiatan saat dihubungi melalui ponsel bercerita bahwa suku Paser masih terbagi beberapa bagian lagi.
Paser Tikas yang mendiami hulu Sungai Telake, Kecamatan Long Kali, Paser Adang yang terbagi lagi menjadi suku Paser Samunte dan suku Paser Tajur yang kini mendiami wilayah Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser.
“Bercerita suku Paser masih banyak lagi, seperti suku Paser Migi, suku Paser Pematang, suku Paser Paleban, Suku Paser Luangan.
Masih banyak lagi pokoknya kalau bercerita suku Paser tujuh hari tujuh malam tidak akan selesai,” candanya. “Belum lagi budayanya lebih kental dengan budaya Melayu dan Kesultanan, ” paparnya menutup perbincangan. (DON)
BALIKPAPAN, KHATULISTIWAONLINE.COM
Menyambut bulan suci Ramadhan kegiatan di Pelabuhan Kampung Baru, Balikpapan, Kalimantan Timur terlihat padat.
Pelabuhan ini merupakan pintu gerbang menghubungkan antara kota Balikpapan dan Penajam Paser Utara, Kabupaten Paser dan sebagai penghubung antar Provinsi dari Kalimantan Timur ke Kalimantan Selatan.
Hafidz (20), salah seorang warga kepada Khatulistiwaonline.com 11/4 melalui hubugan telepon mengatakan akan mudik ke kampung halamannya di Long Ikis, Kabupaten Paser untuk menjalankan ibadah puasa bersama orang tua dan keluarganya setelah bekerja di Sangkulirang, Kutai Timur.
“Perjalanan yang cukup melelahkan, berangkat dari Sangkulirang pukul 11.00 menggunakan travel dan baru tiba di Balikpapan hampir jam 9 malam,” ujar Hafidz.
Sebelum ke kampung halamannya di Long Ikis, masih menurut Hafidz, dia harus menginap di Balikpapan, dan pagi harinya melanjutkan perjalanan dari pelabuhan penyeberangan Kampung Baru Penajam menggunakan jasa angkutan Klotok.
Sementara itu, berdasarkan pantauan media ini, arus mudik menjelang bulan suci Ramadhan yang bersamaan dengan akhir pekan terlihat ramai dan membludak.
Beberapa penumpang bahkan akan melanjutkan perjalanan ke Kalimantan Selatan. Bakran (52) akan melanjutkan perjalanan ke Barabai, Kalimantan Selatan. “Mau puasa di kampung,” kata Bakran singkat.
Bakran sengaja menggunakan jasa Klotok dari pada sepeda motor, karena jarak tempuh dari Penajam ke Barabai kurang lebih 330 km.
Penyeberangan menggunakan Klotok lebih singkat daripada KM Ferry, yang bisa ditempuh hanya 30 menit, sedang Ferry dua jam lebih bahkan sampai tiga jam.
Hal ini terjadi karena terbatasnya jumlah dermaga bongkar muat. (DON)
TANAH PASER, KHATULISTIWAONLINE.COM
Yayasan Pandu Qolby Paser, Kalimantan Timur tengah berupaya memperjuangkan nasib seorang warga Desa Lombok, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser bernama Norhalimah (62) yang kakinya kirinya akan diamputasi dikarenakan didiagnosa penyakit diabetes dan pembusukan.
Sebenarnya, pemerintah daerah dalam hal ini Desa Lombok telah membuatkan BPJS, namun karena aturan pihak BPJS tersebut berlaku 14 hari setelah terbit, sehingga biaya pengobatan tetap menjadi tanggungan pribadi atau membayar.
Terkait masalah tersebut, Hariani pendamping Lansia Yayasan Pandu Qolby Paser pada Sabtu (10/4/2021) mengunjungi Norhalimah di RSUD Kanudjoso Balikpapan untuk melihat kondisi terkini wanita lanjut usia itu.
“Saya sedang bertolak ke RSUD Kanudjoso Balikpapan untuk melihat langsung kondisi ibu Norhalimah,” ujar Hariani saat dihubungi via telepon.
Masih menurut Hariani, mulai hari ini beberapa organisasi yang dimotori oleh SEPANSA (Sedekah Peduli Bangsa) berkoblarasi dengan Yayasan Pandu Qolby Paser, DPK KNPI Long Ikis, Dipasana Bhakti Bersama, Komunitas Relawan Independen, Masyarakat Peduli Api, Presidium Pemuda Indonesia, Pemuda Pancasila, Kerukunan Morris, Yudha Brama Jaya dan Aci Paser Chapter melaksanakan aksi peduli sosial penggalangan dana selama tiga hari sampai Senin tanggal 12 April 2021.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pandu Qolby Paser, Iwan Muhardi secara terpisah mengatakan, sebagai mitra pemerintah dalam hal ini Dinas Sosial, permasalahan sosial menyangkut 26 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) seperti, anak balita terlantar, anak terlantar, anak berhadapan dengan hukum, anak jalanan, anak dengan kedisabilitas, anak yang menjadi korban tindak kekerasan atau diperlakukan salah, anak yang memerlukan perlindungan khusus, lanjut usia terlantar, penyandang disabilitas, tunasusila, gelandangan, pengemis, pemulung, kelompok minoritas, bekaz warga binaan lembaga kemasyarakatan, orang dengan HIV/AIDS, korban penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Nafza), korban traffiking, korban tindak kekerasan, pekerja migran bermasalah sosial, korban bencana alam, korban bencana sosial, perempuan rawan sosial, ekonomi, keluarga fakir miskin, keluarga bermasalah sosial psikologis dan komunitas adat terpencil merupakan program penanganan prioritas disamping memelihara dan meningkatkan derajat kesejahteraan keluarga.
“Selain itu, mengembangkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pemberdayaan serta mendorong kemandirian keluarga dalam mewujudkan kesejahteraan sosial keluarga, ketahanan sosial keluarga dan masyarakat,” papar Iwan Muhardi. (DON)
TIMIKA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
2 Jenazah guru korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Oktovianus Roya dan Yonatan Randen berhasil dievakuasi ke Timika. Keluarga menyambut haru kedatangan 2 jenazah tersebut.
Pantauan di lokasi, jenazah Oktovianus dan Yonatan tiba Terminal UPBU Bandara Mozes Kilangin Timika pada Sabtu (10/4/2021) sekitar 12.32 WIT. Selain keluarga, warga Toraja di Mimika juga turut menyambut jenazah dan selanjutnya dikawal menuju RSUD Mimika.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudussy mengungkapkan, Oktovianus mengalami luka tembak di perut dan rusuk dan langsung meninggal di lokasi kejadian. Sementara Yonatan mengalami luka pada bagian dada sebelah kanan dan kiri dan meninggal di lokasi kejadian.
“Yang bersangkutan merupakan korban penembakan oleh KKB Kodap III Kemabu Intan Jaya (Kelompok Sabinus Waker),” ujar Iqbal dalam keterangan tertulisnya.
Oktovianus merupakan guru SD Yulukoma, Distrik Beoga, sementara Yonatan ialah guru honorer SMP Negeri 2 Beoga. Oktovianus diketahui diserang KKB pada Kamis (8/4) lalu, sementara Yonatan ditembak sehari setelahnya saat akan mengambil alat jenazah untuk Oktovianus.
“Kejadian tersebut berawal pada saat kedua korban (Yonatan) berencana untuk mengambil terpal yang akan digunakan untuk alas jenazah korban Sdr. Oktavianus Rayo di rumah dinas Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Beoga,” tuturnya.(VAN)
TUBAN, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Warga Kampung Miliarder di Tuban dikunjungi banyak orang setelah viral. Mulai dari pengamen, pengemis, wartawan hingga aneka sales. Kampung Miliarder tersebut berada di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu. Seiring waktu berlalu, warga pun merasa terganggu dengan kehadiran mereka.
Sehingga banyak rumah warga yang tertutup rapat. Warga enggan bertemu dengan orang yang tidak dikenal.
Salah seorang warga Kampung Miliarder, Kholikoh (50) mengatakan, dirinya dan warga lainnya capek menerima tamu tidak dikenal. Seperti para sales yang menawarkan properti, investasi saham dan juga yang lainnya.
“Iya Mas, memang setelah viral itu, banyak sekali orang-orang itu datang ke sini ( Sumurgeneng). Tiap hari itu ada saja yang minta sumbangan. Itu ada yang dari luar kota. Ada yang dari Semarang, Yogya, pokoknya buanyak,” kata Kholikoh, Jumat (9/4/2021).
“Selain itu media juga banyak. Yang promosi atau nawarkan investasi juga banyak. Jadi sekarang banyak rumah yang pintunya tertutup,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, akhirnya ada beberapa banner imbauan dipasang. Tujuannya agar orang luar desa tidak masuk Kampung Miliarder tanpa izin Pemdes. Dalam sebuah banner tertulis ‘STOP!!! Pengamen, Pengemis, Pemulung, Peminta Sumbangan, Sales Dilarang Masuk’.
Beberapa waktu lalu, Desa Sumurgeneng disebut sebagai Kampung Miliarder. Sebab, banyak warganya yang mendapat uang ganti rugi lahan hingga miliaran Rupiah. Lahan tersebut dibeli Pertamina untuk kilang minyak.(MAD)
MIMIKA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Potongan video yang memperlihatkan sejumlah polisi berada di pinggir dermaga pelabuhan viral di media sosial (medsos). Mereka nampak membuang sembarangan sampah botol plastik ke laut.
Sikap para polisi ini ramai dikomentari para netizen. Warganet menyayangkan karena sampah botol itu dapat mencemari laut.
“Botolnya jangan juga ikut pak,” tulis salah seorang netizen di Instagram seperti dilihat pada Jumat (9/4/2021).
Kapolres Mimika, AKBP I Gusti Era Adhinata membenarkan peristiwa itu terjadi di Pelabuhan Pomako, Mimika, Papua. Era menerangkan anggotanya membuang sembarangan sampah botol plastik itu saat memusnahkan barang bukti minuman keras (miras) yang diselundupkan melalui jalur laut.
“Itu benar di Timika, Pomako. Kejadiannya 3 April,” kata Era kepada detikcom.
Era menuturkan dia juga tak setuju dengan sikap anak buahnya. Dia mengaku langsung memberi teguran dan meminta sampah botol plastik tersebut segera dibersihkan dari laut.
“Setelah saya mendapat laporan kegiatan pemusnahan miras dari grup WA (WhatsApp), saya tegur langsung kapolsek,” ucap Era.
“Bersihkan itu sampah, lain kali jangan dibuang ke laut,” lanjut Era menirukan perintahnya kepada Kapolsek Pomako.
Era menuturkan saat itu pemusnahan miras dilakukan bersama pihak pengadilan dan kejaksaan setempat. Era menjelaskan memang biasanya ketika anggota kepolisian menemukan miras, langsung dimusnahkan.
“Itu hasil razia minuman. Mungkin mereka itu terlalu euforia. Langkah razia benar, cara pemusnahannya yang salah. Karena miras ini kan dianggap menyebabkan gangguan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) di sini,” terang Era.(DAB)