NUSA DUA,khatulistiwaonline.com
Cuaca di Nusa Dua, Bali, hari ini terasa lebih sejuk. Hari ini adalah hari ketiga Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan rombongan berlibur di Bali.
Pantauan khatulistiwaonline di sekitar kawasan St Regis, Nusa Dua, Senin (6/3/2017) terlihat beberapa mobil patwal yang berlalu lalang. Sejumlah pasukan Brimob sudah meluncur meninggalkan St Regis dan Hilton, begitu pula mobil K-9.
Hingga pukul 11.00 Wita, setidaknya sudah 3 mobil Mercy dan 2 mobil Alphard keluar dari St Regis dengan penumpang. Namun petugas keamanan setempat dan beberapa polisi tidak memberikan informasi ke mana mobil-mobil tersebut meluncur.
Kawasan Nusa Dua sendiri masih normal. Masyarakat melakukan aktivitas seperti biasa dan para turis mancanegara berseliweran.
Di hari ketiga rombongan Raja Salman, cuaca di sekitar Nusa Dua lebih sejuk dibanding hari-hari sebelumnya. Panasnya cahaya matahari tidak terlalu menyengat kulit.(DON)
NUSA DUA,khatulistiwaonline.com
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud segera tiba di Bali untuk liburan. Ada mobil khusus yang disiapkan untuk mengangkut pakaiannya.
Raja Salman beserta rombongan berlibur di Bali pada 4-9 Maret 2017. Raja Salman beserta rombongan akan dijemput menggunakan sejumlah mobil mewah sekelas Mercedes-Benz hingga Toyota Vellfire.
Bukan hanya itu, bahkan ada satu mobil khusus yang disiapkan untuk membawa pakaian Raja Salman dari Bandara Ngurah Rai ke Hotel St Regis di Nusa Dua, tempatnya menginap. Satu unit Toyota Vellfire disiapkan khusus untuk membawa pakaian serta kelengkapan Raja Salman selama berlibur di Bali.
“Spesial di mobil Vellfire. Jadi itu kosong mobilnya,” kata salah seorang sopir rombongan Raja Salman, Dewa Gede Rupawan, saat berbincang dengan khatulistiwaonline di depan Hotel St Regis, Nusa Dua, Sabtu (4/3/2017).
Dewa menambahkan seluruh kursi di barisan kedua dan ketiga mobil Vellfire tersebut pun dihilangkan. Hal ini dilakukan agar semua pakaian dan kelengkapan Raja Salman bisa ditampung dan dibawa ke Hotel St Regis.
“Bersih itu baris kedua dan ketiga. Katanya dari panitia kami (bawa) baju doang,” ujar Dewa.(MAD)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Terjadi kerusuhan saat rapat pleno KPU untuk penghitungan suara Pilkada di Sugapa, Intan Jaya, Papua. Kepala Kepolisian Daerah Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih langsung turun untuk mengamankan pertikaian dua kubu di lokasi.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpau dan Pangdam Mayjen TNI Hinsa Siburian tiba di Sugapa, Sabtu (25/2/2017) dengan pesawat carteran bersama rombongan langsung menuju lokasi pertikaian warga. Bahkan Kapolda masih melihat langsung kobaran api yang membakar rumah warga.
Pada kesempatan itu Kapolda dan Pangdam langsung menemui warga dan meminta masukan dari masyarakat apa penyebab keributan warga hingga menyebabkan tiga orang tewas, puluhan rumah terbakar, dan 19 orang luka-luka.
Seorang warga, Yulius Miagoni menjelaskan kepada Kapolda, bahwa sebenarnya masyarakat tak ingin terjadi konflik. Tetapi karena tindakan seorang pejabat yang memegang senjata api dan menakut-nakuti masyarakat saat sidang pleno KPU menyebabkan warga marah dan terjadilah kerusuhan.
“Masalah disebabkan adanya masyarakat sipil yang memegang senjata, kami harap untuk segera ditangkap. Jangan malah buat kami curiga kepada aparat kepolisian. Tolong beri kami rasa aman,” kata Yulius.
Menanggapi permintaan warga itu, Waterpauw menyampaikan, bahwa saat ini Tim dari Direktorat Reskrim Umum Polda Papua sudah ada di Intan Jaya untuk melakukan penyelidikan.
“Kami akan mencari tahu siapa aktor yang memulai konflik ini. Dia harus bertanggungjawab dimata hukum, apalagi konflik ini dipicu dari pelaksaanan Pilkada,” kata Waterpauw.
Kapolda mengatakan hingga saat ini ada tiga orang meninggal, 12 rumah terbakar dan 19 orang luka-luka terkena panah.
“Tak ada korban terkena luka tembak, semua luka panah. Kami mencatat ada 3 orang meninggal, 12 rumah dibakar dan 1 APMS yang merupakan penyalur BBM di Intan Jaya dan 19 luka panah,” tegasnya.
Kapolda bersama Pangdam, Bawaslu dan KPU Provinsi Papua, juga bertemu dengan warga yang sedang bertikai untuk meminta agar masyarakat tidak lagi melakukan tindakan –tindakan yang merugikan masyarakat sendiri.(ADI)
PADANG PANJANG,khatulistiwaonline.com
Geliat media massa di era reformasi semakin menggema. Menristek Dikti Mohammad Nasir ingin perguruan tinggi negeri maupun swasta menjadi tempat bibit pekerja media profesional.
Dengan hal itu, Menristek Nasir menyebut akan menggratiskan perizinan untuk frekuensi televisi milik perguruan tinggi. Menurutnya, hal ini penting sebagai pendidikan untuk mahasiswa.
“Televisi pendidikan tidak bayar. Saya minta untuk pendidikan tidak bayar,” kata M Nasir, di Kampus ISI, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Rabu (22/2/2017).
Menurut M Nasir, pihaknya tak ingin membebani perguruan tinggi untuk keterampilan perfilman. Pihak Kemenristek Dikti akan bekerja sama dengan kominfo untuk penggunaan televisi kampus.
“Televisi ini kami sudah meminta ke kementerian kominfo yaitu tentang channel yang digunakan perguruan tinggi edukasi ini tidak perlu bayar karena kalau bayar ini kan siapa yang kena? Mahasiswa lagi,” tutur M Nasir.
Dengan hal itu, M Nasir menuturkan perguruan tinggi bisa menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas di pertelevisian. Sebab, daya saing bangsa sangat bergantung kepada kualitas sumber daya manusia.
“Saya ingin menekan biaya pendaftaran, saya berharap Pak Rektor bisa mengusulkan ini. Kami yang akan komunikasi dengan kominfo. Menkominfo sudah mengeluarkan peraturan ini. Semoga bisa berjalan dengan baik,” jelas M Nasir.
“Kemenristekdikti mendisain suatu program yang tujuan utamanya mencapai nasional competitivness atau daya saing bangsa. Daya saing bangsa hanya bisa dicapai dengan creative worker (tenaga kerja terampil) atau dengan qualified worker (tenaga kerja yang punya kualifikasi),” imbuhnya. (DON)
SEMARANG,khatulistiwaonline.com
Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Tengah terus mengevakuasi warga dari banjir di Kabupaten Brebes. Evakuasi pagi ini disebar di antaranya di dua titik yaitu Perum Kota Baru Brebes dan Pulosari.
Kepala Basarnas Jateng Agus Haryono, mengatakan ketinggian air di dua titik tersebut sekitar 40-50 cm. Jumlah pengungsi pun bertambah yaitu sekitar 4.950 jiwa untuk seluruh Kabupaten Brebes.
“Upaya evakuasi terhadap warga yang terdampak hingga kini masih terus dilakukan personel Basarnas yang tersebar di beberapa titik yang masih tergenang banjir,” kata Agus, Jumat (17/2/2017).
Agus menjelaskan upaya evakuasi dilakukan cepat bagi warga yang sakit, salah satunya pagi tadi SAR gabungan mengevakuasi nenek bernama Siti (70) yang harus segera dievakuasi menggunakan perahu karet karena sakit pasca operasi. Bahkan evakuasi harus dilakukan dengan mengangkut Siti bersama kasurnya.
“Warga tersebut dievakuasi menggunakan perahu karet kemudian dibawa ke rumah sakit umum Brebes untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” ujarnya.
Untuk diketahui, banjir di Kabupaten Brebes berasal dari jebolnya tanggul sungai Pemali hingga akhirnya berdampak ke sejumlah wilayah yaitu Desa Terlanggu, Dukuh Miri, Desa Lengkong yang berada di Kecamatan Jatibarang, kemudian Desa Wangandalem, Desa Pemaron, Desa Gondosuli, Desa Saditan di Kecamatan Brebes. Ketinggian air bahkan ada yang mencapai 1,5 meter.
Dari data pagi ini, jumlah pengungsi sebanyak 4.950 jiwa tersebar di sejumlah tempat yaitu di Gor ada 1.075 jiwa, Pulosari 850 jiwa, Wangandalem 200 jiwa, Limbangan Kulon 300 jiwa, Krasak 260 jiwa, Terlangu 300 jiwa, gedung DPRD Brebes 500 jiwa, Lingkong 350 jiwa, Oasis 65 jiwa, Wisma Saditan 50 jiwa. (DON)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Hujan deras yang berlangsung selama lima hari berturut-turut menyebabkan sungai-sungai meluap di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Akibatnya, 7 kecamatan terendam banjir.
7 kecamatan yang terendam banjit yaitu Kecamatan Labuan Badas, Empang, Terano, Sumbawa, Unter Iwes, Moyo Utara dan Moyo Hilir. Banjir terjadi sejak (6/2) hingga Sabtu (11/2/2017).
“Sebanyak 40.291 jiwa terdampak banjir. Banjir di 5 kecamatan yaitu Kecamatan Labuan Badas, Empang, Terano, Sumbawa, dan Unter Iwes dengan jumlah terdampak 31.670 jiwa atau 8.375 KK banjirnya fluktuatif tergantung dari hujannya. Saat ini berangsur surut,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya hari ini.
Sedangkan banjir di Kecamatan Moyo Utara ada 5.669 jiwa atau 1.402 KK yang terdampak dan di Kecamatan Moyo Hilir 2.952 jiwa terdampak. Di dua kawasan ini masih tergenang banjir 30-70 cm.
“Pengungsi sering bolak-balik ke rumah dan tempat pengungsian di masjid dan kantor pemda saat banjir kembali naik. Sedangkan pengungsi yang terisolir di Kecamatan Moyo Utara dan Moyo Hilir bertahan dengan memanfaatkan rumah panggung, baik milik pribadi atau tetangga. Pengiriman bantuan terkendala karena tidak dapat diakses oleh kendaraan, hanya dapat dengan perahu karet,” tuturnya. (ADI)
AMBON,khatulistiwaonline.com
Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prastyo berbicara tentang verifikasi media yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Menurutnya, dalam verifikasi awal terhadap sejumlah media, total ada 77 media yang berhasil diverifikasi Dewan Pers.
“Sudah ada 77 pers yang berhasil diverifikasi oleh Dewan Pers,” kata Yosep dalam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2017 di lapangan Tantui, Ambon, Maluku, Kamis (9/2/2017).
Verifikasi ini dilaksanakan sebagai bagian dari proses pendataan perusahaan pers sesuai dengan UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers. Hal ini pun dilakukan merujuk pada empat peraturan Dewan Pers.
“Kode etik jurnalistik, standar perusahaan pers, standar kompetensi wartawan, dan standar perlindungan wartawan,” ujar Yosep.
Upaya ini pun dilakukan dalam rangka pers turut serta melawan hoax. Sebab, saat ini hoax menjadi salah satu masalah yang mengganggu bagi publik.
“Masyarakat pers tidak akan membiarkan ini terus terjadi. Karena yang paling dirugikan adalah hak publik atas informasi yang benar,” ujar Yosep.
Dalam kegiatan ini pun HPN 2017 memberikan apresiasi kepada media dan insan pers. Selain itu, dalam acara ini, ada penyerahan bantuan dari Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Presiden Joko Widodo menghadiri langsung kegiatan ini. Turut hadir pula Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua DPD, Panglima TNI, Kapolri, sejumlah menteri Kabinet Kerja, dan duta besar perwakilan negara sahabat. (ADI)
AMBON,khatulistiwaonline.com
Ketua MPR Zulkifli Hasan berharap tidak ada aksi massa pada 11 Februari (112) nanti. Zulkifli mengimbau semua pihak menjaga kesejukan dan ketenteraman.
“Saya kira marilah kita menjaga persatuan, jaga kesejukan, ketenteraman, kedamaian kembali. Pengerahan massa sana-sini saya kira harus kita akhiri,” ujar Zulkifli di Ambon, Maluku, Rabu (8/2/2017).
Zulkifli juga menyayangkan kegaduhan politik menjelang pilkada serentak 2017, terutama pilkada DKI Jakarta. Kegaduhan demi kegaduhan sangat menguras energi masyarakat, yang semestinya bersama-sama membangun bangsa.
“Kita sudah menjalani pilkada serentak tahun 2015, tidak ada kendala apa-apa, berjalan saja tidak ada masalah. Saat ini 2017 juga di daerah lain tidak ada masalah apa-apa. Saya ke Manokwari, ke Lebak, dan daerah lain tidak ada masalah. Yang ramai cuma di Jakarta. Secara umum kita aman-aman saja,” ungkapnya.
Seusai pilkada, lanjut Zulkifli, diharapkan situasi kembali membaik. Semua pihak kembali bergandengan tangan dan melupakan perbedaan yang menjadi sumber perdebatan.
“Untuk saat ini, jangan saling mengompori, jangan saling panas-panasan lagi. Yang benar adalah adu konsep dan adu gagasan, biar rakyat yang menilai. Yang penting, yang harus dipahami adalah pilihan boleh beda tapi persatuan tetap dijaga. Yang paling penting bersatu. Kenapa kok ramai, ya karena mungkin ini Ibu Kota,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan polisi mengalihkan aksi 112 ke Masjid Istiqlal. Massa akan mengisi aksi 112 dengan kegiatan keagamaan.
“Mengalihkan aksinya dari jalan kaki long march di jalan raya, yang berpotensi mengganggu ketertiban publik dan membawa nuansa politik meskipun dibungkus oleh keagamaan, akan dialihkan di Istiqlal dalam bentuk murni ibadah keagamaan,” kata Tito di Serang.
Larangan long march, menurut Tito, sudah dikoordinasikan Polri dengan pihak terkait. Polri berkomunikasi dengan KPU dan Panwaslu, termasuk menyiapkan pengamanan bersama Polda Metro Jaya dengan melibatkan TNI. (ADI)