London –
Perdana Menteri Inggris Theresa May lagi-lagi menelan kekalahan pahit di parlemen. Dalam sidang parlemen hari Senin (25/03), mayoritas parlemen dengan 329 suara setuju melawan 302 suara tidak setuju, menetapkan akan memutuskan sendiri opsi-opsi kelanjutan proses Brexit.
Selama ini, Theresa May menolak keterlibatan parlemen dan mengajukan sendiri opsi-opsi (hak indikatif) yang kemudian diputuskan di parlemen. Tetapi sekarang, parlemen merebut hak indikatif ini lewat keputusan mayoritas.
Parlemen Inggris selanjutnya memutuskan akan melakukan pemungutan suara pada hari Rabu (27/03) tentang langkah dan opsi apa yang akan diambil selanjutnya. Ada berbagai opsi yang dipertimbangkan, antara lain mendukung proposal Theresa May dan menyetujui Perjanjian Brexit dengan Uni Eropa, mendukung proses Brexit tanpa perjanjian (No-Deal-Brexit), mendukung referendum kedua atau mencabut permintaan Brexit kepada Uni Eropa.
‘Preseden berbahaya’
PM Theresa May segera beraksi. Dalam sebuah pernyataan pemerintah disebutkan, keputusan parlemen adalah “preseden berbahaya, (dengan dampak) tidak terduga untuk masa depan.” Pernyataan itu itu juga mengingatkan bahwa “opsi apa pun yang dipertimbangkan harus dapat diterima dalam negosiasi dengan Uni Eropa.”
Theresa May mengatakan dia tetap akan “terlibat secara konstruktif” dengan proses di parlemen, namun menegaskan bahwa keputusan parlemen “tidak bersifat mengikat”.
Pemimpin oposisi dan Ketua Partai Buruh Jeremy Corbyn menyambut keputusan parlemen untuk mengambil alih kendali atas proses Brexit dan mengecam mengecam pendekatan pemerintah terhadap Brexit selama ini sebagai “kegagalan besar”.
“Pemberontakan” di kubu konservatif
Prakarsa untuk mengambil alih hak indikatif dari tangan pemerintahan didorong oleh sekelompok anggota parlemen yang dimotori Oliver Letwin, politisi dari Partai Konservatif yang dipimpin Theresa May. Langkah ini diikuti setidaknya 30 anggota parlemen dari kubu konservatif, yang “memberontak” terhadap Theresa May.
Selain itu, tiga menteri di kabinet Theresa May menyatakan mengundurkan diri: Menteri Muda Bisnis Richard Harrington mengundurkan diri tak lama sebelum pemungutan suara di parlemen. Dia menuduh pemerintah “bermain roulette dengan kehidupan dan mata pencaharian” rakyat. Dua menteri muda yang mendukung keputusan parlemen juga diisukan mengundurkan diri, namun laporan ini belum dapat dikonfirmasi.
Masih belum jelas, bagaimana proses Brexit akan berlanjut. Uni Eropa memperpanjang batas waktu yang tadinya ditetapkan 29 Maret menjadi 12 April. Sampai hari itu, parlemen Inggris sudah harus menetapkan apakah mereka menerima Perjanjian Brexit atau ingin perpanjangan lagi. Jika tidak, maka proses keluarnya Inggris dari uni Eropa akan resmi berlaku tanggal 12 April tanpa kesepakatan sama sekali (No-Deal-Brexit).(ARF)
Washington DC –
Amerika Serikat (AS) mengirimkan dua kapalnya melintasi perairan Selat Taiwan, dalam misi yang berpotensi memancing kemarahan China. AS beberapa waktu terakhir terus meningkatkan frekuensi pergerakan di jalur perairan strategis itu meskipun mendapat perlawanan dari China.
Pergerakan dua kapal AS itu kemungkinan akan dipandang sebagai pertanda dukungan oleh Taiwan yang terus terlibat gesekan dengan China, yang masih menganggap Taiwan sebagai wilayahnya.
Seperti dilansir Reuters, Senin (25/3/2019), satu kapal militer dan satu kapal patroli pantai milik AS itu terpantau berlayar melewati Selat Taiwan pada Minggu (24/3) waktu setempat. Militer AS dalam pernyataannya mengidentifikasi dua kapal itu sebagai kapal penghancur Navy Curtis Wilbur dan kapal layar Coast Guard Bertholf.
“Kapal-kapal itu transit melalui Selat Taiwan untuk menunjukkan komitmen AS pada Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” demikian pernyataan militer AS.
“AS akan terus terbang, berlayar dan beroperasi di mana saja sepanjang diizinkan hukum internasional,” imbuh pernyataan tersebut.
Taiwan menjadi salah satu flashpoint dalam hubungan AS dan China, yang juga melibatkan perang dagang, sanksi-sanksi AS dan sikap militer China yang terus meningkat di Laut China Selatan.
AS tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan, namun terikat oleh hukum untuk membantu mempertahankan negara kepulauan itu. AS juga diketahui menjadi sumber utama persenjataan Taiwan. Pentagon sebelumnya menyatakan AS telah menjual persenjataan senilai lebih dari US$ 15 miliar kepada Taiwan sejak tahun 2010.
Sementara China diketahui terus meningkatkan langkah-langkah untuk menegaskan kedaulatannya atas Taiwan. Selama ini China menganggap Taiwan sebagai bagian wilayahnya yang suka melawan. Bagi China, Taiwan merupakan wilayahnya yang sakral dan berada di bawahnya sesuai kebijakan ‘satu China’.
Dalam beberapa tahun terakhir, berulang kali China mengirimkan pesawat tempur dan kapal militer untuk mengelilingi wilayah Taiwan dalam serangkaian latihan militer. China juga berupaya mengisolasi Taiwan secara internasional, dengan mengganggu sekutu-sekutu diplomatik Taiwan yang tersisa.(NOV)
Damaskus –
Islamic State of Iraq and Syria atau yang lebih dikenal dengan ISIS diklaim sudah dikalahkan total dan sudah kehilangan seluruh wilayah yang dikuasainya di Irak dan Suriah. Meski demikian, keberadaan pemimpin kekhalifahan ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi masih menjadi tanda tanya.
Klaim ini sebelumnya disampaikan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat (AS) yang terus bertempur melawan ISIS di Suriah dalam beberapa tahun terakhir. SDF menyatakan militan-militan ISIS yang masih tersisa telah diusir dari markas terakhirnya.
“Pasukan Demokratik Suriah menyatakan pembersihan total atas hal yang disebut kekhalifahan dan 100 persen kekalahan teritorial ISIS,” ujar juru bicara SDF, Mustefa Bali, dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (23/3).
“Baghouz telah dibebaskan. Kemenangan militer terhadap Daesh (nama lain ISIS) telah tercapai,” imbuhnya melalui pernyataan yang disampaikan lewat Twitter. Baghouz merupakan sebuah desa kecil di dekat Sungai Eufrat yang menjadi lokasi terakhir yang diduduki militan-militan ISIS yang tersisa di Suriah.
Meski diklaim kalah total, kelompok ini masih dianggap menjadi ancaman dunia. Banyak pemimpin-pemimpin top-nya yang dikabarkan masih hidup, termasuk sang pemimpin utama ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, yang hingga kini nasibnya masih misterius.
“Saya tidak tahu di mana Baghdadi, jika saya tahu di mana dia, saya akan melakukan sesuatu tentang itu. Saya pikir dia mungkin di Irak atau Suriah, dia mungkin ada di luar wilayah itu,” kata Mayor Jenderal Chris Ghika, wakil komandan pasukan koalisi anti-ISIS di Suriah dan Irak seperti dilansir media Inggris, Independent, Senin (25/3).
Pejabat senior militer Inggris itu mengingatkan, para pemimpin baru telah muncul untuk mengambil alih kepemimpinan dan meneruskan aktivitas ISIS.
Organisasi tersebut lebih lemah, namun masih ada orang-orang yang mengambil alih fungsi kepemimpinan seperti yang telah sering kita lihat dalam organisasi-organisasi seperti ini, dan organisasi ini masih aktif,” ujarnya.
Karena masih dianggap sebagai ancaman, siapa pun yang menangkap Baghdadi dijanjikan uang US$ 25 juta atau setara Rp 354 miliar. Dia dianggap bertanggung jawab atas rentetan kekejian yang dilakukan kelompoknya, termasuk serangan-serangan teror di berbagai benua dan di jantung Eropa.
Para pakar pemerintah AS meyakini bahwa dia masih hidup dan kemungkinan bersembunyi di Irak. Hal senada disampaikan pejabat militer Inggris, Mayor Jenderal Chris Ghika, yang menjadi wakil komandan pasukan koalisi anti-ISIS di Suriah dan Irak.
“Saya tidak tahu di mana Baghdadi, jika saya tahu di mana dia, saya akan melakukan sesuatu tentang itu. Saya pikir dia mungkin di Irak atau Suriah, dia mungkin ada di luar wilayah itu,” kata Mayor Jenderal Chris Ghika, wakil komandan pasukan koalisi anti-ISIS di Suriah dan Irak seperti dilansir media Inggris, Independent, Senin (25/3).(MAD)
Tel Aviv –
Israel meluncurkan serangan udara di Jalur Gaza pascaserangan roket dari Jalur Gaza yang menyebabkan 7 orang luka-luka dan mengenai rumah. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan mempersingkat kunjungannya ke Amerika Serikat (AS).
Dilansir Reuters, Selasa (26/3/2019), Netanyahu mengancam adanya pembalasan yang kuat. Ia mengaku akan segera pulang usai bertemu dengan Presiden AS Donald Trump.
“Pasukan pertahanan Israel telah mulai menyerang dengan menargetkan kelompok Hamas di seluruh Jalur Gaza,” ucap militer dalam sebuah pernyataan.
Militer Israel mengatakan Hamas, kelompok Islam besenjata yang menguasai Gaza meluncurkan roket yang menghancurkan sebuah rumah di Mishmeret, desa di sebelah utara Tel Aviv.
Tak ada klaim tanggung jawab atas serangan tersebut. Militer Hamas mengatakan penembakan roket dari jarak sekitar 120 km (75 mil), menjadikan hal itu sebagai serangan terjauh dari Gaza yang menyebabkan korban sejak perang 2014.
Sementara itu, pejabat keamanan Palestina mengatakan peswat tempur Israel menyerang di daerah kantong pantai. Radio Palestina dan Hamas Tv memainkan lagu patriot dan menyerukan perlawanan terhadap Israel.
Tidak ada laporan langsung terkait korban di Jalur Gaza. Diperkirakan banyak target telah dievakuasi dalam beberapa jam setelah peringatan awal Netanyahu terkait pembalasan pascaserangan roket.
Sementara itu, Presiden AS Donlad Trump yang berada di sisi Netanyahu mengecam serangan dari Gaza. Trump mengatakan Israel memiliki ‘hak absolut’ untuk mempertahankan diri.
Sebelumnya, sebuah roket yang ditembakkan dari wilayah Gaza mengenai sebuah rumah di sebelah utara Tel Aviv, Israel. Roket itu menghancurkan sebuah rumah di Mishmeret setelah meledak dan menyebabkan kebakaran pada rumah itu, serta melukai 7 orang.(ARF)
California –
Kepolisian Amerika Serikat (AS) tengah menyelidiki insiden kebakaran di sebuah masjid di California Selatan sebagai dugaan pembakaran dan kejahatan kebencian. Ditemukan coretan soal teror dua masjid di New Zealand pada jalan masuk ke masjid bernama Islamic Center of Escondido itu.
Seperti dilansir Reuters, Senin (25/3/2019), polisi dan petugas pemadam kebakaran dipanggil ke Masjid Dar-ul-Arqam, Islamic Center of Escondido, San Diego bagian utara, pada Minggu (24/3) dini hari, sekitar pukul 03.15 waktu setempat. Dilaporkan bahwa ada kebakaran yang menghanguskan tembok bagian luar masjid.
Laporan media lokal San Diego Tribune menyebut para jemaah mencium bau asap dan mendapati keberadaan api di bagian luar masjid. Api itu dengan cepat dipadamkan dan tidak memicu kerusakan serius pada masjid. Saat petugas pemadam tiba di lokasi, api telah padam.
Tidak ada laporan korban luka akibat kebakaran ini.
Namun pada bagian jalan masuk ke kompleks masjid, polisi setempat menemukan coretan atau grafiti yang masih basah. Coretan itu disebut membahas soal teror 15 Maret di dua masjid di Christchurch, New Zealand, yang menewaskan 50 orang. Namun bunyi kata-kata pada coretan itu tidak dirilis oleh kepolisian setempat.
Ibadah salat Subuh di masjid tersebut terpaksa ditangguhkan setelah kebakaran terjadi. Sebabnya, otoritas penegak hukum masih melakukan penyelidikan di lokasi.
Ada kecurigaan bahwa kebakaran itu merupakan aksi disengaja. Letnan Chris Lick dari Kepolisian Escondido menuturkan kepada San Diego Tribune bahwa akseleran kimia digunakan untuk memicu kebakaran di luar masjid. Akseleran merupakan zat yang dipakai untuk mempercepat proses.
Belum ada satupun tersangka yang ditangkap terkait kasus ini.
Bersama dengan kepolisian dan dinas pemadam kebakaran setempat, agen-agen dari FBI dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Peledak tengah menyelidiki insiden ini sebagai dugaan aksi pembakaran dan kejahatan kebencian.
Juru bicara komunitas Islam di Escondido, Yusef Miller, menuturkan kepada San Diego Tribune bahwa para jemaah di berbagai masjid setempat harus tetap waspada. “Semua orang ada di ujung bahaya. Ketika mereka mengaitkannya dengan New Zealand, itu memberikan kita kekhawatiran fana bahwa sesuatu yang tidak biasa akan terjadi,” sebutnya.(ADI)
Istanbul –
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membuka kemungkinan soal penggantian nama museum Hagia Sofia. Bangunan bersejarah di Istanbul itu dikatakannya bisa menjadi masjid Hagia Sophia.
Dilansir dari AFP, Senin (25/3/2019), Erdogan berbicara dalam wawancara di televisi. Saat ditanya apakah tengara (landmark) kota itu bakal diubah atau tidak, Erdogan mengatakan pengubahan itu bukan tidak mungkin.
“Itu tidak mustahil… tapi kami tidak akan melakukannya di bawah nama ‘museum’ melainkan ‘masjid Hagia Sophia’.
Dia mengisyaratkan pengunjung Hagia Sophia bakal tidak dipungut biaya, sama seperti pengunjung masjid lainnya. Namun itu akan diterapkan bila Hagia Sophia benar-benar menjadi masjid.
“Turis datang dan pergi di Masjid Biru. Apakah mereka membayar? … Jadi, kami akan menerapkan hal yang sama terhadap Hagia Sophia,” ujarnya.
Erdogan adalah mantan wali kota Istanbul yang kini sedang berkampanye untuk Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) demi kemenangan Pemilu tingkat kotamadya, 31 Maret nanti.
Hagia Sophia merupakan gereja yang berubah menjadi masjid, kemudian menjadi museum sampai sekarang. Hagia Sophia kadang kala memantik ketegangan antara aktivitas kelompok Kristen dan Islam di lokasi.
Status sekuler Hagia Sophia kini memungkinkan semua orang dari agama yang berlainan untuk berefleksi, atau sekadar mengagumi keindahan arsitekturnya. Namun seruan untuk menjadikan Hagia Sophia sebagai masjid kembali telah menimbulkan kemarahan umat kristiani. Seruan itu juga menimbulkan ketegangan antara Turki dan Yunani.
Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengunjungi Hagia Sophia pada Februari. “Anda dapat merasakan berlimpahnya sejarah di sini,” kata dia kepada AFP.
Yunani telah berulang kali menyatakan perhatiannya terhadap isu pengubahan status bangunan itu. Namun Erdogan kemudian memunculkan isu lagi usai peristiwa penembakan di dua masjid kawasan sekitar Christchurch, Selandia Baru, yang menewaskan 50 orang. Peristiwa di seberang benua Eropa dan Asia itu terjadi pada 15 Maret. Dalam pidatonya, Erdogan mengutuk manifesto sang pelaku teror. Kemudian Erdogan mengatakan Hagia Sophia akan “dibebaskan”.
Hagia Sophia dibangun pertama kali sebagai gereja pada Abad ke-6, di bawah Kekaisaran Kristen Bizantium. Gerja itu menjadi pusat Konstantinopel yang saat ini bernama Istanbul. Kaum muslim Utsmaniyah (Ottoman) yang muslim kemudian menguasai kawasan ini pada 1453. Gereja Hagia Sophia diubah menjadi majsid. Mustafa Kemal Ataturk menjadikannya museum sejak 1930-an. Kini bangunan itu menjadi Warisan Dunia versi UNESCO, tiap tahun menerima jutaan pengunjung.(RIF)
Cali –
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang bagian barat daya Kolombia. Belum ada laporan mengenai korban dan kerusakan akibat gempa.
Dilansir AFP, Minggu (24/3/2019), USGS melaporkan gempa terjadi pada Sabtu, pukul 14.19 waktu setempat. Gempa berada di 7 kilometer barat laut kota El Dovio di Departemen Valle del Cauca dengan kedalaman 113,3 kilometer.
Juru bicara Survei Geologi Kolombia, Marta Lucia Calvache, mengatakan belum ada laporan kerusakan atau korban luka.
Gempa dilaporkan terasa kuat di kota Cali, ibu kota Valle del Cauca. Seorang wartawan AFP mengatakan beberapa bangunan dilakukan evakuasi secara preventif.(MAD)
Kathmandu –
Operator ekspedisi pendakian gunung prihatin dengan jumlah jasad pendaki yang terekspose di Gunung Everest saat gletsernya mencair.
Hampir 300 pendaki gunung tewas di puncak sejak upaya pendakian pertama dan dua pertiga mayat diperkirakan masih terkubur di salju dan es.
Jasad para pendaki dipindahkan di sisi gunung yang berada di teritori China di utara, saat musim semi dimulai.
Lebih dari 4.800 pendaki telah mendaki puncak tertinggi di Bumi.
“Karena pemanasan global, lapisan es dan gletser mencair dengan cepat dan jasad yang terkubur selama bertahun-tahun kini muncul,” kata Ang Tshering Sherpa, mantan presiden Asosiasi Pendaki Gunung Nepal.
“Kami telah membawa turun jasad beberapa pendaki gunung yang meninggal dalam beberapa tahun terakhir, tetapi yang lama terkubur sekarang keluar.”
Seorang pejabat pemerintah yang bekerja sebagai petugas penghubung di Everest menambahkan: “Saya sendiri telah mengambil sekitar 10 jasad dalam beberapa tahun terakhir dari berbagai lokasi di Everest dan jelas semakin banyak dari mereka yang muncul sekarang.”
Sementara itu, di sisi lain Gunung Everest di wilayah Nepal, pejabat Asosiasi Operator Ekspedisi Nepal (EOAN) mengatakan mereka menurunkan semua tali dari kamp yang lebih tinggi di pegunungan Everest dan Lhotse pada musim pendakian ini, tetapi berurusan dengan jasad tidaklah mudah.
Mereka menunjuk pada hukum Nepal yang mengharuskan keterlibatan lembaga pemerintah ketika berhadapan dengan jenasah dan mengatakan itu adalah tantangan.
“Masalah ini perlu diprioritaskan oleh pemerintah dan industri pendakian gunung,” kata Dambar Parajuli, presiden EOAN.
“Jika mereka bisa melakukannya di sisi Everest di Tibet, kita bisa melakukannya di sini juga.”
Jasad yang bermunculan
Pada 2017 silam, tangan seorang pendaki yang meninggal muncul di atas tanah di Camp 1.
Operator ekspedisi mengatakan mereka mengerahkan pendaki profesional dari komunitas Sherpa untuk memindahkan jasad pendaki itu.
Di tahun yang sama, jasad pendaki lain muncul di permukaan Gletser Khumbu.
Juga dikenal sebagai Air Terjun Khumbu, ini adalah tempat sebagian besar jasad muncul dalam beberapa tahun terakhir, kata para pendaki gunung.
Tempat lain dimana jasad para pendaki bermunculan adalah daerah Camp 4, juga disebut South Col, yang relatif datar.
“Tangan dan kaki mayat telah muncul di base camp juga dalam beberapa tahun terakhir,” kata seorang pejabat dengan organisasi non-pemerintah yang aktif di wilayah tersebut.
“Kami memperhatikan bahwa level es di dan sekitar base camp telah turun, dan itulah sebabnya mayat-mayat itu menjadi terbuka.”
Gletser yang menipis
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gletser di wilayah Everest, seperti di sebagian besar Himalaya, mencair dan menipis dengan cepat.
Sebuah studi pada tahun 2015 mengungkapkan bahwa kolam di Gletser Khumbu – yang harus diseberangi pendaki untuk mengukur puncak yang dahsyat – berkembang dan bergabung karena percepatan pencairan.
Tentara Nepal mengeringkan Danau Imja di dekat Gunung Everest pada tahun 2016 setelah air dari hasil pencairan gletser yang cepat telah mencapai tingkat yang berbahaya.
Tim peneliti lain, termasuk dari Universitas Leeds dan Aberystwyth di Inggris, tahun lalu mengebor Gletser Khumbu dan menemukan es lebih hangat dari yang diperkirakan.
Tercatat suhu minimum es hanya -3,3 derajat Celsius, dengan es paling dingin pun menjadi 2 derajat Celsius lebih hangat daripada suhu udara tahunan rata-rata.
Namun, tidak semua mayat yang muncul dari bawah es adalah karena krisis glasial yang cepat.
Beberapa dari mereka terkena juga karena pergerakan Gletser Khumbu, kata pendaki gunung.
“Karena pergerakan Gletser Khumbu, kami dapat melihat mayat dari waktu ke waktu,” kata Tshering Pandey Bhote, wakil presiden Asosiasi Pemandu Gunung Nasional Nepal.
“Tapi kebanyakan pendaki siap secara mental untuk menemukan pemandangan seperti itu.”
Jasad pendaki sebagai ‘penanda’
Beberapa jasad yang ditemukan di lokasi lebih tinggi di Gunung Everest juga menjadi landmark atau penanda bagi para pendaki gunung.
Salah satunya adalah “sepatu hijau” di dekat puncak.
Mereka merujuk pada seorang pendaki yang meninggal di bawah batu yang menggantung. Sepatu bot hijau miliknya, masih berdiri, menghadapi rute pendakian.
Beberapa ahli pendakian mengatakan jasad itu kemudian dipindahkan, sementara pejabat pariwisata Nepal mengatakan mereka tidak memiliki informasi apakah jasad masih terlihat.
Memindahkan jasad dari kamp-kamp yang lebih tinggi bisa jadi mahal dan sulit.
Para ahli mengatakan biayanya US$ 40.000 hingga US$ 80.000 untuk menurunkan mayat.
“Salah satu upaya yang paling sulit adalah dari ketinggian 8.700 m, di dekat puncak,” kata Ang Tshering Sherpa, mantan presiden NMA.
“Tubuh itu benar-benar beku dan beratnya 150 kg dan harus diturunkan dari tempat yang sulit di ketinggian itu.”
Para ahli mengatakan setiap keputusan tentang apa yang harus dilakukan dengan jasad pendaki di gunung juga merupakan masalah yang sangat pribadi.
“Kebanyakan pendaki suka dibiarkan di gunung jika mereka mati,” kata Alan Arnette, seorang pendaki gunung terkemuka yang juga menulis tentang pendakian gunung.
“Jadi akan dianggap tidak sopan hanya memindahkan mereka kecuali mereka perlu dipindahkan dari rute pendakian atau keluarga mereka menginginkannya.”(NOV)
Ottawa –
Pastor Claude Grou ditikam saat memimpin misa pagi di gereja Saint Joseph’s Oratory di Montreal, Kanada. Beruntung, sang pastor hanya mengalami luka ringan dan telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Seperti dilansir media lokal, CTV News Montreal, Sabtu (23/3/2019), pastor Grou pun menyampaikan pernyataan pertamanya usai serangan itu terjadi pada Jumat (22/3) pagi waktu setempat. Pelaku penikaman telah ditahan otoritas setempat dan akan menjalani sidang dakwaan pada Sabtu (23/3) waktu setempat. Diucapkan pastor Grou bahwa serangan itu tidak membuatnya takut untuk kembali menjalankan tugasnya di gereja.
“Kesehatan saya baik-baik saya. Saya akan beristirahat sebentar dan saya akan kembali bekerja setelah beristirahat,” ucap pastor Grou kepada CTV News Montreal saat dirinya keluar dari rumah sakit. Pastor Grou tampak duduk di kursi roda saat keluar dari Rumah Sakit Umum Montreal pada Jumat (22/3) malam waktu setempat.
“Dan (gereja Saint Joseph’s) Oratory akan tetap menjadi tempat di mana orang-orang akan disambut. Tempat untuk berdoa dan tempat tenang dan tempat damai — bahkan jika ada momen seperti itu (serangan pisau),” imbuhnya.
Penikaman mengerikan terhadap pastor Grou ini terjadi pada Jumat (22/3) pagi waktu setempat, saat dia tengah memimpin misa pagi. Sekitar 60 jemaat saat itu menghadiri misa dan sedang khusyuk mendengarkan khotbah serta bacaan Injil. Tiba-tiba seorang pria bertopi putih yang tadinya duduk di deretan jemaat, berdiri dan berjalan mendekati altar. Pria itu mendekati pastor Grou dan mengejarnya sambil melayangkan tikaman ke arah sang pastor.
Aksi penikaman ini juga disaksikan oleh publik umum karena misa pagi itu disiarkan langsung lewat layanan live streaming online dan ditayangkan televisi rohani Katolik setempat, Sel+Lumiere TV atau Salt+Light TV. Tayangan video menunjukkan para jemaat yang terkejut, langsung bangkit dari tempat duduk dan beberapa orang di antaranya berlari mendekati altar untuk menolong pastor Grou. Ada juga jemaat yang panik dan berlari keluar gereja.
Serangan berakhir dalam beberapa detik setelah jemaat dan petugas keamanan gereja dengan cepat melumpuhkan pelaku dan membantingnya ke lantai.
Kepada CTV News Montreal, pastor Grou menyatakan dirinya tidak mengenal pelaku yang menikam dirinya. Sang pastor pun berterima kasih kepada pihak-pihak yang bergegas menolong dirinya saat serangan itu terjadi.
“Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua orang yang menyampaikan kekhawatiran mereka untuk saya dalam beberapa jam terakhir dan orang-orang yang menyampaikan doa-doanya untuk saya,” tutur pastor Grou.
Identitas pelaku tidak diungkap ke publik, hanya disebut usianya 26 tahun. Dijadwalkan pelaku akan dihadirkan dalam persidangan pada Sabtu (23/3) waktu setempat, melalui videolink dari tempatnya ditahan saat ini.
Motif di balik penikaman ini juga belum diketahui pasti. Juru bicara Kepolisian Montreal, Caroline Chevrefils, menyatakan sejauh ini tidak ada keterkaitan dengan politik, terorisme maupun ekstremisme. “Peristiwa hari ini merupakan aksi terisolasi yang dilakukan satu individu,” sebutnya, sembari mengakui pelaku bukan sosok asing bagi pihak kepolisian. (ARF)
Bangkok –
Partai Phalang Pracharat, yang menjagokan Jenderal Prayuth Chan-ocha sebagai perdana menteri, meraih lebih dari 7,3 juta suara dari 91% kertas suara yang dihitung hingga Minggu malam (24/03) dalam pemilihan umum pertama sejak kudeta militer tahun 2014.
Perolehan suara itu, menurut Komisi Pemilihan Thailand, sekitar setengah juta lebih besar dibandingkan perolehan suara Partai Pheu Thai (Untuk Rakyat Thailand) yang mendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.
Hasil akhir akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan pada Senin. Wartawan BBC di Bangkok, Jonathan Head, melaporkan jika hasil penghitungan itu resmi dikukuhkan, maka militer akan mendapat mandat populer untuk terus berkuasa.
Pemerintahan militer pimpinan Jenderal Prayuth Chan-ocha yang berkuasa sejak perebutan kekuasaan pada Mei 2014 telah mengubah Undang-Undang Dasar sedemikian rupa sehingga militer tetap berkuasa, meskipun sebelumnya sempat diprediksi memerlukan dukungan dari sejumlah partai politik kecil.
Setelah mengambil alih kekuasaan, militer berjanji untuk memulihkan ketertiban dan demokrasi, tetapi berkali-kali menunda pemilu sampai digelar hari Minggu ini (24/03).
Thailand mengalami ketidakstabilan politik selama bertahun-tahun, pada umumnya diwarnai pertarungan antara kubu pendukung militer dan kubu mantan perdana menteri yang digulingkan Thaksin Shinawatra. Pemilu kali ini pun tak lepas dari pertarungan antara partai-partai promiliter dan sekutu-sekutu Thaksin.
Pemilih pemula
Jenderal Prayuth Chan-ocha, yang memimpin kudeta untuk menggulingkan adik Thaksin, Yingluck Shinawatra tahun 2014, ditunjuk sebagai satu-satunya calon perdana menteri dari partai baru promiliter, Partai Palang Pracha Rath (PPRP).
Di antara partai besar lainnya adalah Partai Democrat pimpinan mantan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva, dan partai baru, Partai Maju, pimpinan miliarder muda, Thanatorn Juangroongruangkit. Abhisit Vejjajiva langsung mengundurkan diri setelah partainya menelan kekalahan besar.
Thaksin Shinawatra digulingkan dalam kudeta 2006 dan mengasingkan diri untuk menghindari hukuman dalam kasus penyalahgunaan kekuasaan. Namun ia masih mempunyai banyak pendukung, khususnya di wilayah pedesaan dan di kalangan pemilih yang miskin.
Pheu Thai (Untuk Rakyat Thailand) adalah partai utama yang setia kepada Thaksin yang turut dalam pemilu kali ini.
Lebih dari 50 juta rakyat mempunyai hak pilih dan jumlah mereka yang menggunakan hak suara diperkirakan mencapai 80%.
Dari 50 juta pemilik hak suara, lebih dari tujuh juta adalah mereka yang berusia 18-26 tahun dan merupakan pemilih pemula. Mereka memilih 750 anggota parlemen nasional.
Menjelang pencoblosan, Raja Maha Vajiralongkorn menyerukan kepada rakyat untuk memilih para pemimpin yang baik dan menolak orang-orang buruk yang akan menciptakan kekacauan – tanpa menyebut nama-nama calon yang ia rujuk.(ADI)