TANJUNG MORAWA, KHATULISTIWAONLINE.COM
Kepolisian Sektor (Polsek) Tanjung Morawa Polresta Deli Serdang menggrebek lokasi yang diduga digunakan sebagai ajang judi di Gang Pekong Lingkungan IV, Kelurahan Tanjung Morawa Pekan, Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (16/10) pukul 18.00 WIB.
Dari lokasi, diamankan satu unit meja mesin ketangkasan tembak ikan. Kapolsek Tanjung Morawa, AKP Sawangin Manurung, SH ketika dikonfirmasi, Minggu (17/10), mengatakan berdasarkan informasi dan penyelidikan, Personel mendatangi lokasi yang diduga sebagai ajang judi, namun beberapa orang pemain dan penjaga mesin ketangkasan itu, melarikan diri.
Selanjutnya, polisi mengamankan satu meja mesin ketangkasan merek Domi di Mapolsek Tanjung Morawa. Operasi itu menindaklanjuti adanya permainan game ketangkasan tembak ikan dugaan aktifitas perjudian di wilayah hukum Polsek Tanjung Morawa.
Disebut-sebut permainan ketangkasan itu dikelola pria berinisial J dengan korlap berinsial G. “Kami masih melakukan penyelidikan terkait diamankannya mesin ketangkasan tembak ikan itu” jelas Kapolsek.(LIS)
DAIRI, KHATULISTIWAONLINE.COM
Ristani Samosir, Ibu kandung dari Persada Bhayangkara Sembiring (26), seorang Wartawan korban kekerasan disiram air keras yang terjadi di Jalan Jamin Ginting, Simpang Selayang, Medan pada Minggu (25/7/2021) lalu mempertanyakan kinerja polisi.
Pasalnya, putranya Persada Bhayangkara Sembiring yang saat ini masih kondisi sakit-sakitan pasca operasi ketiga kali di bagian wajah dan mata di salah satu rumah sakit di Medan yang merupakan korban, namun oleh pihak Poltabes Medan dijadikan sebagai saksi atau terlapor.
Dalam rilis yang diterima media ini dari Ristani Samosir, Minggu (17/10/2021), aksi penyiraman menggunakan air keras yang mengakibatkan putranya mengalami cacat di bagian wajah dan mata itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB dan sempat menjalani perawatan di RSU H. Adam Malik Medan.
“Anak saya Persada dipanggil dua kali oleh Penyidik Sat Reskrim Polrestabes Medan. Dalam panggilan itu bukan terkait kasus kekerasan yang dialami anak saya, namun anak saya dipanggil sebagai SAKSI atau TERLAPOR,” ujar Ristani Samosir.
“Dan, ada lembar surat, saya sekaligus dalam satu paket, yaitu Surat Pemberitahuan dimulainya penyidikan yang ditembuskan kepada saya selaku orang tuanya. Rupanya, surat panggilan itu bukan mengenai kasus kekerasan yang dialami anak saya, namun, Persada dipanggil sebagai SAKSI atau TERLAPOR atas laporan balik yang dilakukan oleh salah satu tersangka penyiraman air keras atas nama Heri Sanjaya Tarigan,” tambahnya.
Masih menurut Ristani Samosir, Laporan balik itu dilakukan Heri Sanjaya Tarigan yang tertuang dalam Nomor: LP/B/1565/VIII/2021/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumut tanggal 11 Agustus 2021. Dugaan tindak pidana Pasal 369 KUHP tentang Pemerasan.
“Untuk surat panggilan (1) pertama dikirim tanggal 21 September 2021, diminta hadir menemui Penyidik di Unit Pidum Subnit 1 Judi sila tanggal 27 September 2021 jam 10.00 WIB, dan surat panggilan (2) kedua dikirim tanggal 30 September 2021, diminta hadir menemui Penyidik di Unit Pidum Subnit 1 Judi sila tanggal 11 Oktober 2021 jam 10.00 WIB.
Anehnya, surat panggilan tersebut datang sekaligus dan diterima pada hari Jumat tanggal 15 Oktober 2021 sekira sore (artinya surat tiba setelah lewat masa tanggal pemanggilan),” kata Ristani Samosir.
Dan kedua panggilan itu, kata Ristani Samosir tidak dihadiri lantaran baru tiba di hari Jumat lalu, lagipula tidak bisa dihadiri oleh Persada karena kondisi masih sakit-sakitan pasca peristiwa kekerasan yang dialami dan pasca melakukan operasi yang (3) ketiga kalinya.
“Saya selaku ibu kandung korban merasa heran dan terpukul atas panggilan tersebut. Anak saya adalah korban kekerasan disiram air keras dan saat ini masih sakit-sakitan, saya bingung lihat hukum di negara ini, anak saya adalah korban kekerasan disiram air keras, kemudian anak saya dilaporkan balik oleh tersangka.
Anakku kan korban kenapa jadi terlapor. Anak saya sakit-sakitan dan belum bisa melakukan aktifitas apapun. Dia baru melakukan operasi yang ketiga di bagian wajah dan mata di Rumah Sakit,” ujarnya.(NGO)
PANTAI LABU, KHATULISTIWAONLINE.COM
Sepuluh nelayan asal Dusun IV, Desa Paluhsibaji, Kecamatan Pantailabu, Kabupaten Deli Serdang yang ditangkap pihak Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) karena dituduh menerobos batas perairan negara, akan dipulangkan pekan depan.
Rencana pemulangan itu disampaikan Anggota DPRD Sumut dr Tuahman Purba dan tokoh masyarakat Sumut Parlindungan Purba SH, saat mengunjungi keluarga 10 nelayan untuk memastikan data para nelayan di Dusun IV, Desa Paluhsibaji, Kecamatan Pantailabu, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (17/10/2021).
Untuk proses pemulangan 10 nelayan tersebut,Tuahman Purba dan Parlindungan Purbabersama HNSI Sumut berkordinasi dengan Kementerian Kelauatan dan Perikanan (KKP) dan Kedutaan Besar/Konsulat Jenderal RI di Malaysia dan Instansi terkait di Malaysia.
Pada pertemuan itu, Parlindungan Purba yang juga mantan anggota DPD RI, langsung melakukan kontak video call dengan Ikhsan dari pihak KKP RI di Jakarta, dan berkomunikasi langsung dengan pihak keluarga 10 nelayan untuk memastikan rencana proses pemulangan.
Tampak keluarga para nelayan menangis haru mendengar berita bahwa 10 nelayan akan segera dipulangkan. “Besok akan dipastikan, untuk proses pemulangannya. Mudah-mudahan tidak ada halangan, minggu depan sudah bisa pulang ke tanah air. Saat ini 10 nelayan masih diamankan di Pulau Penang-Malaysia” jelas Tuahman Purba.
Direncanakan pemulangan 10 nelayan asal Pantailabu akan dilakukan ke Belawan bersama sampan (kapal) yang mereka gunakan sebelumnya.Kepada wartawan, Parlindungan Purba mengatakan ke depan, para nelayan harus diberi edukasi agar mengetahui batas wilayah perairan antara Indonesia dengan negara lain didukung alat deteksi berupa GPS (Global Position System).
Selain itu, diberi sosialisasi penggunaan alat navigasi serta alat komunikasi di kapal perikanan, sehingga tidak ada lagi nelayan yang melanggar batas penangkapan ikan di perairan negara lain, jelasnya.
Kesepuluh nelayan asal Dusun IV Desa Paluhsibaji itu adalah, Agus Salim (25), Mhd Ali Topan (19), Agus Tami Tanjung (47), Rizky Alamsyah (21), Aldi (17), Mhd Ali Hatari (19), Abdulah Sani (25), Agus Syahputra (25), Robi Hermanwan Silalahi (25), dan Juma (27).(LIS)
MEDAN, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Polda Sumatera Utara (Sumut) telah melakukan koordinasi dengan Pertamina terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sumut. Kepada polisi, Pertamina mengaku pihaknya mengalami keterbatasan stok BBM.
“Hari Ini kita melaksanakan koordinasi dengan pihak Pertamina terkait dengan adanya kelangkaan BBM di wilayah Medan dan sekitarnya. Hasil kordinasi kami dengan pihak Pertamina, itu adanya keterbatasan stok di Depot Pertamina,” kata Dirkrimsus Polda Sumut Kombes John Carles Edison Nababan kepada wartawan, Sabtu (16/10/2021).
Edison menjelaskan pihaknya telah turun ke sejumlah SPBU. Pihaknya pun mendapati memang benar di setiap SPBU mengalami keterbatasan BBM.
“Kami melakukan (pemantauan) di beberapa lokasi di SPBU, betul bahwa memang yang mereka terima dari Depot Pertamina Belawan ada keterbatasan,” ucap Edison.
Lebih lanjut, berdasarkan laporan yang diterima polisi dari Pertamina. Mereka menyebut stok itu terbatas dikarenakan adanya keterlambatan pasokan BBM dari kapal tanker.
“Berdasarkan hasil koordinasi kami adanya keterlambatan kapal pengangkut tanker dari Singapura. Jadi ada beberapa penyebabnya karena teknis di lapangan keterlambatan pengiriman kapal tanker (isi BBM) dari Singapura ke Belawan. Ada tiga kapal yang mengalami keterlambatan,” ucap Edison.(DAB)
GUNUNG MERIAH, KHATULISTIWAONLINE.COM
Seorang nenek, Rohani Sembiring (64) warga Desa Gunung Paribuan Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Deli Serdang, ditemukan tewas terpanggang di ladangnya, Desa Simeluk Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun, merupakan perbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
Informasi diperoleh, Sabtu (16/10/2021), kebakaran ladang itu awalnya diketahui pemilik ladang tetangga korban, Jaya Sinulingga (56) warga Desa Gunung Paribuan Kecamatan Gunung Meriah, yang melihat api membakar ladangnya dari api yang menjalar dari ladang milik Rohani Sembiring, Jumat (15/10/2021) pukul 13.00 WIB.
Jaya Sinulingga bersama Heri Hotmedi Tarigan (25) warga yang sama, selanjutnya berusaha memadamkan api yang membakar ladang tersebut dengan cara manual. Namun, saat sibuk memadamkan api, mereka melihat korban Rohani Sembiring sudah tewas terbakar.
Mendapat kabar, Suami korban Aman Tarigan (71) mendatangi lokasi kebakaran dan memastikan bahwa korban tewas itu adalah isterinya yang saat itu bekerja di ladang mereka.
Kapolsek Gunung Meriah Polresta Deliserdang AKP Parlindungan Pangaribuan SH, ketika dikonfirmasi, Sabtu (16/10/2021), membenarkan adanya seorang ibu yang ditemukan tewas terpanggang di ladangnya.
“Karena lokasi kejadian berada wilayah hukum Polsek Dolok Silau Polres Simalungun, kasus kebakaran itu kini ditangani pihak Polsek Dolok Silau” jelas Parlindungan Pangaribuan.(LIS)
DENPASAR, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Bali telah secara resmi membuka pintu masuk internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk menerima wisatawan mancanegara. Namun belum ada turis asing yang masuk ke Bali di hari pertama pembukaan pintu internasional.
“Belum ada kunjungan turis asing atau pesawat yang landing di Bandara Ngurah Rai di hari pertama pembukaan pintu internasional,” kata Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Taufan Yudhistira, Jumat (15/10/2021).
Selain kedatangan turis asing, keberangkatan penumpang dan pesawat dari Bandara Bali itu juga masih nihil. Hingga kini belum bisa dipastikan kapan akan ada kedatangan maupun keberangkatan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Sebelumnya diberitakan, pintu pariwisata untuk turis mancanegara di Bali sudah mulai dibuka per tanggal 14 Oktober. Gubernur Bali Wayan Koster mengungkap turis asing dari Eropa hingga Asia Tengah sudah memesan sekitar 20 ribu kamar hotel.
Pesanan kamar hotel itu dilakukan turis asing dari 19 negara yang sudah diperbolehkan masuk ke Bali. Berbagai negara yang boleh masuk adalah Arab Saudi, United Arab Emirates, Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Prancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.
“Dari laporan yang saya terima kemarin, dari 19 negara itu, memang sudah ada yang pesan (kamar) hotel. Beberapa negara itu sampai 3.000 yang memesan, ada yang 2.000, ada yang 1.500,” kata Koster saat konferensi pers di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Kamis (14/10).(DON)
LUBUK PAKAM, KHATULISTIWAONLINE.COM
Anggota Komisi V DPR RI asal Sumut dari Fraksi PDIP, Bob Andika Mamana Sitepu SH, meninjau progres pekerjaan tahap renovasi stasiun Kereta Api di Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (14/10/2921).
Menggunakan Kereta Api Inspeksi (Kais), Bob Andika Mamana Sitepu dan Direktur Prasarana Perkeretaapian Kemenhub, Harno Trimadi ST MT, bersama rombongan melanjutkan peninjauan peningkatan jalan Kereta Api di Stasiun Tebing Tinggi.
Usai mengecek, politisi PDIP dari Komisi IV DPR RI asal Sumatera Utara itu, kepada wartawan mengatakan, kunjungannya untuk mengecek progres pembangunan peningkatan sarana Perkeretaapian yang telah dicanangkan sebelumnya. “Paling tidak akhir tahun 2021 sudah dapat digunakan sehingga tahun 2022 dapat dirampungkan,” katanya.
Menurut Bob Andika Mamana Sitepu, pembangunan peningkatan sarana Perkeretaapian dapat memberikan pelayanan perjalanan Kereta Api yang nyaman dan aman pada masyarakat, sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk lebih memilih menggunakan transportasi kereta api.
“Sumatera Utara salah satu sarana kereta api “demand”nya cukup besar, merupakan pengguna kereta api yang cukup besar selain Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Sehingga kita harus kejar bagaimana daya saing sarana perkeretaapiannya bisa sama dengan provinsi lain”, ujarnya.
Sedangkan Direktur Prasarana Perkeretaapian Kemenhub, Harno Trimadi mengatakan pihaknya belum melaksanakan pembangunan stasiun baru, namun hanya merenovasi stasiun kecil menjadi besar seperti stasiun Gaperta, Araskabu dan Lubuk Pakam. Untuk pembangunan stasiun baru kedepan direncanakan ke arah Kuala Tanjung.
“Kalau masyarakat menginginkan stasiun seperti ini (Lubuk Pakam) kita, akan bangun” jelasnya. Disebutkan, anggaran renovasi pembangunan stasiun Lubuk Pakam dianggarkan Rp 39 Miliar dan progresnya sekira 80 persen.(LIS)
LUBUK PAKAM, KHATULISTIWAONLINE.COM
Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol. Yemi Mandagi,SIK, MH didampingi Waka Polresta AKBP Julianto P Sirait, SH, SIK, menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, kepada korban dan keluarga serta masyarakat, atas perbuatan oknum Polantas (Polisi Lalulintas) Polresta Deli Serdang yang telah melakukan pemukulan terhadap seorang pengendara sepeda motor.
Hal itu disampaikannya, pada konfrensi pers menghadirkan korban Sugiani dan adik korban, dengan sejumlah wartawan, Kamis (14/10) di Mapolresta Deli Serdang, atas beredarnya video berdurasi 1 menit 8 detik, rekaman oknum Polantas melakukan pemukulan terhadap seorang pengendara sepeda motor.
Disampaikan, setelah adanya perselisihan, oknum Polantas berinisal Aipda GL telah melakukan pemukulan terhadap, Mhd Andi Gultom (38) warga Jalan Bersama, Kelurahan Cemara, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (13/10) pukul 13.11 WIB, di simpang empat Pos Polisi Cemara Lubuk Pakam.
Kombes Pol.Yemi Mandagi mengatakan, kejadian itu sudah ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan terhadap oknum Polantas dan rekan-rekannya yang saat itu bertugas. Oknum Polantas saat ini sudah di non aktifkan dari anggota Sat Lantas, untuk menjalani pemeriksaan lanjutan di Propam Polresta Deli Serdang.
Sebelumnya Kapolresta dan Waka Polresta telah mengunjungi rumah dan bertemu langsung dengan korban serta keluarga, menyampaikan permohonan maaf karena perbuatan itu tidak sepatutnya dan selayaknya dilakukan seorang anggota Polri.
Polresta Deli Serdang bertanggungjawab untuk penyembuhan maupun dampak yang ditimbulkan akibat pemukulan itu.
Polda Sumut berikut Polresta Deli Serdang terus berkomitmen tetap memberikan reward (penghargaan) maupun punishment (hukuman) kepada semua Personel maupun jajaran yang berprestasi maupun yang melakukan pelanggaran.
Kapolresta berharap kejadian itu menjadi pelajaran berharga untuk tidak terulang kembali. “Tindakan seperti itu dapat menyakiti hati masyarakat, karena sampai saat ini kita tetap berkomitmen untuk mewujudkan Polri yang Presisi sebagaimana yang diperintahkan pimpinan Polri,” tegasnya.
“Mudah-mudahan kejadian itu adalah yang terakhir dan menjadi koreksi untuk meningkatkan pengawasan terhadap personil Polresta Deli Serdang sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, kata,” Kombes Pol Yemi Mandagi.(LIS)