LAMPUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Dirjen Pemasyarakaran (PAS) Sri Puguh Budi Utami mengakui hingga saat ini kondisi di dalam sel tahanan belum bersih dari peredaran gelap narkoba, terutama melalui telepon seluler. Oleh sebab itu, pihaknya akan terus merazia untuk memberantasnya.
“Saya selalu melakukan inspeksi mendadak ke lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan). Hal itu kita lakukan untuk mengantisipasi adanya peredaran narkotika melalui handphone,” kata dia usai melakukan penandatanganan Pakta Integritas di Lapas Way Huwi, Lampung Selatan, sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (15/1/2019).
Belum bersihnya sel tahanan dari narkoba, karena lapas dan rutan banyak dihuni oleh narapidana atau tahanan yang terlibat kasus narkoba.
“Sebanyak 115 ribu lebih penghuni lapas dan rutan adalah kasus narkoba, dan 43 ribu lebih adalah pengguna. Belum lagi yang bandar ataupun pengedarnya,” kata dia.
Sri Puguh menambahkan untuk pengguna narkotika seharusnya dilakukan rehabilitasi, sebab jika tidak direhabilitasi pasti akan melakukan hal-hal untuk memenuhi kebutuhannya.
“Percayalah pasti mereka akan memenuhi kebutuhannya selama di dalam, apalagi sudah kecanduan yang luar biasa. Kita berupaya mendorong supaya mereka mendapat kesempatan untuk direhabilitasi bekerja sama dengan Kemenkes dan pihak-pihak yayasan lainnya,” kata dia.
Oleh sebab itu, untuk mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK WBBM) UPT Pemasyarakatan, pihaknya siapkan pembangunan zona intergritas.
“Sudah 6 UPT Pemasyarakatan yang memperoleh predikat WBK, tahun ini kita dorong untuk dapat WBBM,” ucapnya.
Utami mengatakan bahwa pada tahun 2019 sebanyak 100 UPT Pemasyarakatan direkomendasikan untuk bisa memperoleh predikat WBK, sedangkan yang sudah WBK ia berharap bisa menjadi WBBM.
Pembangunan zona integritas menjadi fokus Ditjen Pemasyakatan untuk semakin baik dalam menjalankan roda birokrasi dan mendukung program dari Pemerintah.
Reformasi birokrasi dan manajemen perkantoran berbasis elektronik sangat diperlukan di era saat ini.
“Semua itu dimulai dari penguatan terhadap sumber daya manusia (SDM) yang ada. SDM lengkap pasti bisa diterealisasi,” tegas Utami
Di kesempatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung, Bambang Maryono juga menuturkan pencanangan pembangunan zona intergitas menjadi fondasi mewujudkan birokrasi yang baik.
“Tentu WBK WBBM bagi UPT Pemasyarakatan yang ada di Lampung menjadi target kita dan akan kita perjuangkan,” ujar Bambang.(MAD)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Zulkarnain memastikan salah satu kapolresnya, AKBP AS, positif narkoba. Kapolda pun menyebut AKBP AS memang sudah menjadi target.
“Untuk tes kemarin itu dadakan. Jadi dia itu sudah masuk target. Ya harus segera diperiksa dan tes urine. Sekarang sudah di Propam,” ujar Zulkarnain saat dimintai konfirmasi.
Menurut Zulkarnain, selama ini memang ada obat-obatan yang juga mengandung amfetamin. Namun, untuk di kasus AKBP AS, Zulkarnain menilai ada perbedaan dan harus bisa dibuktikan oleh AS.
“Kalau seandainya dia pakai obat, berarti dia harus membuktikan. Kalau dia cuma ngarang-ngarang aja, ya, bohong, toh. Kita proses dulu.” kata mantan Kapolda Riau ini.
Sejauh ini, kata Zul, memang belum ada pengakuan langsung dari lulusan Akpol 1998 itu. Namun Propam Polda Sumsel disebut tetap akan memproses dari hasil urine AKBP AS yang positif amfetamin alias narkoba tersebut.
“Kalau dia mengakui, ya, tindakan disiplin. Kalau dia bilang makan obat atau ini dan itulah, ya, harus dibuktikan. Sampai saat ini belum ada keterangan pasti, dia terus berbelit-belit. Tapi ya begitu, kalo maling mana ada yang mau ngaku,” katanya.
Sebagaimana diketahui, AKBP AS positif narkoba saat dilakukan tes urine secara mendadak di Polda Sumsel pada Jumat (11/1). AKBP AS sendiri diketahui sudah menjabat Kapolres Empat Lawang sejak akhir November 2017. (MAD)
MAKASSAR,KHATULISTIWAONLINE.COM
Polisi menangkap dua orang yang terlibat peredaran sabu di Makassar yakni Faisal (32) dan Dandi (30). Polisi terpaksa menembak Faisal hingga tewas karena hendak merebut senjata petugas saat akan dilakukan pengembangan kasus.
“Dilakukan pengembangan (kasus) ini, itu Si Ical (Faisal) itu sempat terjadi (perebutan senjata) dengan anggota, akhirnya dilumpuhkan hingga meninggal dunia. Rebut senjata polisi akan membahayakan petugas anggota kami,” kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Dwi Ariwibowo, di kantornya, Jalan Ahmad Yani, Minggu (13/1/2019).
Faisal dan Dandi ditangkap atas pengembangan kasus. Kedua pelaku punya peranan berbeda. Faisal diketahui sebagai bandar, sedangkan Dandi berperan sebagai kurir sabu.
“Kita mendapatkan barang bukti ini. Ini kurang lebih 20 gram ini awal. Baru kita dapatkan sabu ini seberat kurang lebih 5 kg,” ucap Dwi.
Kedua pelaku merupakan residivis yang sudah lama jadi target operasi polisi. Dandi saat ini ditahan di Polrestabes Makassar.
“Keduanya berstatus residivis, untuk Dandi sudah melaksanakan satu tahun, dia juga masih keluarga pelaku ekstasi yang kami tangkap sebelum tahun baru dengan barang bukti 900 butir, yang meninggal itu residivis dengan putusan empat tahun,” ujar Dwi. (ADI)
SERANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Dua pelaku pencongkel mesin ATM DS (20) dan AA (23) di Serang diringkus Satreskrim Polres Serang. Pelaku mencongkel mesin ATM menggunakan alat pinset.
“Dua orang pelaku mencongkel dengan alat pinset pada lubang tempat keluar uang di mesin ATM. Pelaku sudah dua kali melakukan aksinya,” kata Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi dalam keterangannya, Serang, Minggu (13/1/2019).
Aksi keduanya dilakukan di mesin ATM depan PT Lung Cheong di desa Sentul Kragilan, Serang. Pelaku beraksi pada Jumat (11/1) pukul 02.00 WIB dan Sabtu (12/1) pukul 04.00 WIB. Waktu kejadian dilakukan pada saat mesin ATM sedang sepi-sepinya.
Tapi, aksi pelaku ini rupanya diketahui pihak bank. Pada saat melakukan aksi terakhir, kepolisian langsung mengintaian dan menggeledah kedua pelaku. Pelaku mengakui perbuatannya dan mengatakan bahwa mengambil uang ATM menggunakan alat pinset.
“Pelaku mengakui perbuatannya dan didapati membawa alat cungkil berupa pinset dan uang hasil kejahatan,” katanya.
Dari tangan pelaku, disita kartu ATM BRI, uang tunai sebesar Rp 200 ribu. Pelaku mengakui telah mencuri uang sebanyak Rp 1,2 juta di mesin ATM.
“Untuk kedua pelaku sudah diperiksa dan masih dilakukan penyelidikan kembali terkait jaringan pembobol ATM,” ujarnya.(MAD)
JAMBI,KHATULISTIWAONLINE.COM
Mainan anak-anak berlogo palu arit ditemukan beredar di salah satu toko mainan di salah satu mal di Kecamatan Pasar, Kota Jambi. Warga yang mengetahui hal itu langsung melapor, aparat Polri dan TNI pun menindaklanjuti.
“Mainan itu merupakan bentuk mainan tentara mini yang di dalam kemasannya terdapat gambar menyerupai bendera Uni Soviet tempo dulu yang mana di bagian sudut kirinya terdapat gambar berbentuk bintang dan palu arit,” kata Kapolresta Jambi, Kombes Dover Christian, Minggu (13/1/2019) malam.
Mainan tentara mini berlogo palu arit itu ditemukan pada Minggu sekitar pukul 17.00 WIB. Mainan itu kemudian diamankan. Pihak manajemen toko pun diperiksa untuk dimintai keterangan oleh polisi.
“Dari hasil pemeriksaan, mainan itu dijadikan hadiah atau suvenir bagi para pengunjung di mal itu di bagian tempat permainan. Jika pengunjung memperoleh kupon, maka suvenirnya mainan itu tadi,” ujar Dover.
Polisi dan anggota TNI lalu memeriksa toko mainan lain untuk mencari apakah ada barang serupa yang beredar. Ada enam pak mainan yang diamankan.
“Saat ini ada 6 unit mainan yang berlogo palu arit itu kita amankan. Dan apakah mainan itu telah beredar lama, semua masih didalami oleh Satreskrim Polresta Jambi,” terang Dover.
Ia pun mengimbau kepada sejumlah pemilik toko mainan di Kota Jambi untuk selalu berhati-hati dan terus melakukan pengecekan terhadap mainan-mainan yang dijual. Jika menemui mainan yang berisikan lambang ataupun logo yang dilarang, penjual diminta segera melapor ke pihak berwajib.
“Imbauan itu semoga dapat dilaksanakan, dan ke depan jangan sampai ada keresahan di masyarakat,” tukasnya.(NGO)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Satgas Antimafia Bola memanggil Sekjen PSSI Ratu Tisha terkait kasus dugaan pengaturan skor sepakbola Indonesia. Ratu Tisha akan dimintai keterangan sebagai saksi atas laporan Manajer Perisbara Banjarnegara, Lasmi Indaryani.
“Besok (Jumat) mau periksa Ibu Ratu (Tisha), ya (Sekjen PSSI),” kata Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola Kombes Argo Yuwono.
Ratu Tisha juga sebelumnya diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan pengaturan skor dalam laga PSS Sleman vs Madura FC. Pemeriksaan dilakukan di Bareskrim Polri.
Selain memanggil Ratu Tisha, polisi mengagendakan pemeriksaan terhadap Bendahara PSSI PSSI Berlinton Siahaan pada 14 Januari 2019. Berlinton sedianya diperiksa pada 8 Januari 2019, namun berhalangan hadir karena sedang berada di luar negeri.
Dalam kasus ini, polisi sudah menetapkan lima tersangka, yakni anggota komisi eksekutif (Exco) PSSI Johar Lin Eng, mantan anggota Komisi Wasit Priyanto, Anik Yuni Artika Sari, anggota komisi disiplin (Komdis) PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih, dan wasit Nurul Safarid.
Para tersangka dijerat dengan dugaan tindak pidana penipuan dan/atau penggelapan dan/atau tindak pidana suap dan/atau tindak pidana pencucian uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 372 KUHP dan/atau UU No 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap dan/atau Pasal 3, 4, 5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU.(ARF)
SURABAYA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Penetapan dua muncikari, ES alias Endang Suhartini (Siska) dan TN alias Tentri Novanto memberikan wawasan baru tentang jaringan bisnis haram ini.
Keterangan mereka pun bisa menjadi kunci penting pengungkapan kasus ini. Lantas fakta apa saja yang berhasil diungkap oleh polisi?
1. Ada lima artis yang menguat keterlibatannya dalam prostitusi online
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menyampaikan dari 45 artis yang disebut sebelumnya, ada lima artis yang bukti-bukti keterlibatannya menguat.
“Saya akan menjelaskan hasil pengembangan dari kasus prostitusi online. Saya sampaikan di sini untuk menguatkan pelaku bisnis online ini dari 45 orang artis ini sementara ada 5 yang ada kaitannya didukung dengan bukti,” kata Luki kepada wartawan di Mapolda Jatim, Kamis (10/1/2019).
Luki mengatakan dari muncikari Tentri, ada tiga artis yang terbukti kuat keterlibatannya, yaitu AC, TP dan BS. Sedangkan dari muncikari Endang Siska diketahui ada dua artis berinisial ML dan RF yang berada dalam jaringannya.
“Lima oknum ini dalam waktu dekat akan kita panggil,” tandas Luki.
2. Nilai transaksi muncikari bisa mencapai Rp 2,8 miliar
Ketika memeriksa rekening koran dari salah satu tersangka muncikari, mereka mendapati bahwa nilai transaksi yang dilakoni mencapai Rp 2,8 miliar.
“Yang sudah ada buktinya, dan dimana untuk menguatkan bahwa prostitusi online ini besar, kita sudah mengambil hasil data dari mengambil rekening koran ini Rp 2,8 M, besar sekali,” tandas Luki.
3. Artis menawarkan sendiri jasanya kepada muncikari
Saat merekrut artis, para muncikari ini tidak mengaku kesulitan karena sebagian dari mereka menawarkan diri sendiri untuk ambil bagian dalam jaringan tersebut.
“Berbagai variatif. Ini yang masih kita dalami. Ada yang di antaranya meminta kepada muncikari, bahkan juga muncikari yang kemungkinan (menawarkan),” ungkap Direskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan.
Seperti halnya pengakuan TN alias Tentri Novanta. Tentri mengaku tak pernah merekrut atau mengajak model yang dikenalnya untuk terjun di bisnis ini.
“Saya nggak ngajak ya, tapi mereka menawarkan diri sendiri,” tandasnya.
Begitu pula dengan ES alias Endang Suhartini (Siska). “Mereka kebanyakan memang mau dan aku sama halnya penghubung aja, tidak lebih dari itu,” ungkapnya.
Keduanya juga mengaku tak perlu memberikan iming-iming kepada para artis dan model yang terlibat tersebut.
4. Cara muncikari tawarkan jasa artis
Dari penelusuran jejak digital dari para muncikari, polisi mendapatkan bocoran bahwa mereka biasanya menawarkan jasa artis dengan menyebutkan inisial tertentu kepada calon klien.
Misalnya dalam kasus Vanessa Angel, muncikari yang menawarkan jasanya memberikan nama Vanessa kepada calon user.
“User yang memunculkan daripada inisial VA ini adalah dari pihak muncikari, bukan permintaan user,” kata Yusep.
Setelah namanya disetujui, calon user membayar DP atau uang muka sebesar 30 persen kepada muncikari. Hal ini pernah diutarakan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan beberapa waktu sebelumnya.
Barulah setelah bertatap muka, user harus melunasi tarif prostitusi artis. “Pembayaran uang muka 30 persen juga digital. Setelah itu ketemu, sisanya,” sebut Luki.
5. Usia para artis yang tergabung dalam jaringan prostitusi online
Polisi telah mengantongi 45 nama artis yang terlibat dalam jaringan prostitusi online. Namun secara mengejutkan terkuak fakta bahwa artis-artis yang terlibat dalam jaringan ini disebut berumur di bawah 30 tahun.
“Masih muda, umurnya di bawah 30 tahun,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.
Dari 45 nama tersebut, untuk sementara baru 5 artis yang bukti keterlibatannya menguat dan akan segera dipanggil dalam waktu dekat.(MAD)
TANGERANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Dalam situasi Liburan, pesawat terbang menjadi sarana yang paling cepat digunakan.Lain halnya yang dialami oleh Evan Novrian ketika memesan tiket untuk tgl 14/1, yang dibooking melalui Airpaz Rabu 10/1 biaya yg harus dibayar 4.600.000 untuk tiga orang dari Bandara Silangit ke Bandara Soekarno Hatta dengan Tme Limit jam 12.15.
Ketika hendak melakukan pembayaran melalui Indomaret Jam 11.30, Evan sangat dikejutkan karena Tiket yang dipesan dikatakan expired dan pihak Indomaret memberikan bukti melalui Photo.
Evan menyarankan kepada pihak terkait agar menindak Air Line dan perusahaan penyelenggara penjualan tiket melalui online dalam hal ini Airpaz dan Citilink. Alisati Siregar SH,MH ketika diminta tanggapannya mengatakan, pemerintah harus mengusut tuntas hal hal yang tejadi seperti ini dan tidak asal menaikkan harga tiket.
Ditambahkan olehnya, masyarakat yang merasa rugi baik waktu dan materi tidak dibiarkan begitu saja, oleh pihak yang merugikan, bila penting nanti digugat di Pengadilan, jangan dilihat dari jumlah uangnya.
Lebih tegas dikatakan oleh Alisati, YLKI(Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) bisa melakukan gugatan perdata, karena itu domainnya.(DAB)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Enam ratus hari lebih penyidik KPK Novel Baswedan samar-samar menatap kejelasan siapa pelaku yang menyiramkan air keras pada wajahnya. Dan kini teror kembali mengusik tubuh lembaga antirasuah.
Tak tanggung-tanggung, dua teror sekaligus ditujukan pada dua sosok pimpinan KPK: Agus Rahardjo dan Laode M Syarif. Tas berisi benda diduga bom pipa paralon tercantol di pagar rumah Agus di Jatiasih, Kota Bekasi. Sedangkan kediaman Syarif di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan dilempar dua bom molotov.
“Dengan adanya serangan tersebut, semakin jelas bahwa serangan-serangan seperti itu pada dasarnya adalah serangan terhadap KPK,” ucap Novel, Rabu (9/1) kemarin.
Novel sendiri mengaku sudah sering menerima teror hingga yang terparah mengalami penyiraman air keras pada 11 April 2017. Novel hampir kehilangan kedua penglihatannya karena teror itu bila tidak mendapat perawatan hingga operasi dari dokter yang mumpuni.
Suami dari Rina Emilda itu juga menyebut bila teror-teror pada KPK tidak hanya itu saja. Dia mengklaim banyak penyerangan yang terjadi pada pegawai KPK lainnya yang tidak jelas siapa pelakunya.
“Karena semua teror terhadap orang-orang KPK tidak ada satu pun yang terungkap, maka ini harus menjadi perhatian pemerintah,” kata Novel.
Pemerintah bukan hanya tinggal diam. Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa kali memberi perintah pada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk segera dan segera menuntaskan kasus penyiraman air keras itu.
Tito juga sempat menghadap Jokowi dengan maksud menjelaskan perkembangan penanganan kasus itu. Polisi juga pernah mengeluarkan sketsa terduga pelaku penyiraman air keras ke Novel, Ombudsman hingga Komnas HAM turut digandeng. Namun sampai kini siapa peneror itu masih misterius.
“Saya sudah mendapat laporan mengenai progress perkembangan dari Kapolri yang juga sudah bekerja sama dengan KPK, Kompolnas, Ombudsman, Komnas HAM,” kata Jokowi saat ditemui seusai peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Harkodia) 2018 di Gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).
Namun saat ditanya bagaimana perkembangannya, Jokowi melemparkannya ke Tito. “Tanyakan ke Kapolri,” imbuh Jokowi.
Kini teror terjadi lagi, namun bukan pada Novel melainkan Agus dan Syarif. Kabar beredar pada Rabu, 9 Januari 2019, pagi yang menyebutkan adanya dugaan bom molotov di rumah Syarif. Bom berupa botol berisi bahan bakar dengan sumbunya itu diduga dilemparkan dua pria berboncengan sepeda motor saat lewat tengah malam harinya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyebut ada dua bom molotov di rumah Syarif. Satu botol pecah, sedangkan satunya masih utuh.
“Sekali tidak menyala, utuh, yang kedua pecah,” kata Argo di Mabes Polri.
Jejak molotov yang menyala itu tampak dari dinding rumah Syarif yang menghitam. Bagian balkon lantai dua rumah Syarif, tepatnya di atas garasi, tampak berjelaga.
Sejurus kemudian, kabar rumah Agus yang diteror benda berupa tas warna hitam digantungkan di pagar rumah Agus. Isinya mirip dengan bom pipa paralon.
Argo menyebut di dalam pipa paralon itu terdapat paku, kabel, bubuk berwarna putih, dan kabel. Belakangan, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebut benda mirip bom pipa paralon itu tidak mengandung bahan peledak.
“Seperti fake bomb, yang ditemukan bubuk semen putih,” ucap Dedi.
Namun, untuk lebih memastikan, Dedi menyebut benda itu tengah diteliti di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor). Selain itu, polisi langsung membentuk tim yang di dalamnya termasuk Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
Mereka langsung bergerak cepat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa saksi-saksi. Namun sampai saat ini tim itu belum mencapai pada titik kesimpulan siapa di balik teror itu.
Di sisi lain, Agus dan Syarif tetap berkegiatan seperti biasa. Agus sempat menjadi pembicara di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sedangkan Syarif beraktivitas di kantornya.
“Pimpinan juga ke kantor seperti halnya penugasan selama ini sesuai agenda yang sudah dibicarakan sebelumnya,” kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah.
Kegiatan penegakan hukum di KPK pun, disebut Febri, berlangsung seperti biasa. Suara-suara dukungan bagi KPK juga bermunculan baik dari mantan pimpinan KPK hingga para politikus, termasuk pimpinan DPR.(NGO)
SURABAYA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Penangkapan terpidana kasus pengalihan aset BUMD PT Panca Wira Usaha (PWU) Wisnu Wardhana membuat heboh warga yang melintas di Jalan Lebak Jaya Kenjeran, Surabaya. Penangkapan berlangsung dramatis karena Wisnu melakukan perlawanan.
Awalnya, laju mobil warna hitam bernopol M 1732 HG yang melintas di Jalan Lebak Jaya Kenjeran sekitar pukul 06.00 WIB tiba-tiba dihalangi sebuah motor. Perang klakson terjadi hingga membuat warga dan pengguna jalan heran.
Ya, Wisnu yang mengendarai mobil hitam itu. Dia berusaha melarikan diri hingga melindas motor yang dikemudikan oleh tim Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya.
Melihat ulah Wisnu yang nekat melindas motor, tampak sebuah mobil langsung melaju dan berhenti tepat di depan mobil yang dikendarai Wisnu. Beberapa orang lalu turun yang tak lain yakni jajaran dari Kejari Surabaya.
“Turun, turun, turun,” teriak beberapa pria di depan mobil tersebut.
Setelah beberapa menit bertahan di dalam mobil, Wisnu yang mengenakan jaket berwarna biru, topi hitam dan masker keluar dari mobil. Disusul anaknya yang terus menghalang-halangi penangkapan bapaknya.
“Bapak, bapak…,” teriak anaknya.
Wisnu merupakan terpidana titipan dari Kejari Surabaya yang tersandung kasus korupsi. Wisnu dihukum tiga tahun penjara, denda Rp 200 juta dan uang ganti sebesar Rp 1,5 miliar.
Wisnu kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jatim. Hukumannya kemudian berkurang menjadi satu tahun bui. Pengadilan Jatim mengajukan banding, lalu Wisnu divonis enam tahun. Namun Wisnu melarikan diri.
Menurut Kajari Surabaya Teguh Hermawan, Wisnu cukup licin sehingga proses penangkapan memerlukan cukup banyak waktu. Mantan Ketua DPRD Surabaya itu ditangkap setelah buron selama tiga minggu.
“Jadi dia memang cerdik, pindah-pindah tempat. Salah satu modusnya adalah menggunakan KTP palsu,” ujar Teguh kepada wartawan di Kejari Surabaya, Jalan Sukomanunggal, Rabu (9/1).
Dengan KTP palsu itu, kata Teguh, cukup mudah bagi Wisnu untuk berpindah-pindah tempat. Petugas baru menemukan jejaknya pada Selasa (8/1) malam.
“Kami mengintai sejak semalam. Kemudian menemukan titik awal di Stasiun Pasar Turi dan kami buntutin hingga kami hadang di Jalan Kenjeran,” jelasnya.(MAD)