JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Polisi masih memburu pelaku pemukulan perempuan yang sedang salat di masjid. Polisi menginvestigasi ke pihak keluarga untuk mengetahui keberadaan pelaku.
“Kita bentuk tim gabungan untuk lakukan penyelidikan terhadap pelaku yang memang identitas pelaku sudah diketahui, ada juga rekaman CCTV. Yang bersangkutan belum berhasil dilakukan penangkapan. Satu kesulitan, yang bersangkutan tidak menggunakan sarana komunikasi. Jadi kita cenderung lakukan investigasi ke pihak keluarga,” kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Yaya Suryana, saat dihubungi, Senin (31/12/2018) malam.
Kasus ini ditangani di Polresta Samarinda. Polisi sudah mendatangi rumah pelaku, namun tidak didapati keberadaan pria berinisial MJ itu.
Polisi mengetahui alamat pelaku karena memegang fotokopi KTP MJ. Diketahui, MJ sudah berada di Masjid Al Istiqomah, Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur, sejak tiga hari sebelum adanya peristiwa pemukulan.
“Memang yang bersangkutan itu sudah berada di masjid tersebut selama tiga hari sebelum kejadian. Sudah di situ, diketahui oleh marbut, penjaga masjid. Makanya kita punya kopi KTP-nya. Tiba-tiba pada hari tersebut, pukul 14.00, korban dipukul dari belakang,” ucap Yaya.
Akibat pemukulan itu, korban perempuan berinisial MAN mengalami luka lebam di bagian pundak. Motif pemukulan belum diketahui karena belum ada keterangan dari pelaku.
“Tanpa kita lakukan pemeriksaan yang bersangkutan kita belum tahu (motif pemukulan),” ujar Yaya.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa pemukulan itu terjadi pada hari Jumat (28/12) pukul 14.05 Wita. Dari rekaman CCTV tampak pelaku memukul korban menggunakan balok dengan keras dari belakang.
Setelah itu pelaku keluar masjid. Korban pun terjatuh. Korban yang sempat ingin mengejar pelaku sempat kesulitan bangun karena kehilangan keseimbangan setelah dipukul pelaku.(ADI)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Usai pengunjungnya terbukti memakai narkoba, diskotek ini ditutup oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kini Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sedang bergerak ke lokasi.
“Sedang persiapan,” kata Kepala Satpol PP DKI Yani Wahyu Purwoko, Minggu (30/12/2018).
Diskotek itu disebutnya berada di Kompleks Duta Merlin, Jakarta Pusat. Diskotek itu ditutup karena pengunjung diskotek itu kedapatan mengonsumsi narkoba. Hal itu diketahui lewat tes urine dalam razia Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta, Sabtu (29/12) hingga Minggu (30/12) dini hari tadi.
“Kita harus bertindak. Kalau terkait narkoba, apapun alasannya pokoknya kita harus bertindak. Kami sudah berkomitmen,” kata Yani.
Sebelumnya diberitakan, jajaran kepolisian, BNNP DKI, dan TNI melakukan razia gabungan di sejumlah tempat hiburan malam, pada malam tadi. Petugas menggeledah 75 orang pengunjung tempat hiburan malam. Dari 75 pengunjung, 42 orang menjalani tes urine. Dari 42 orang tersebut, terdapat 7 orang yang positif mengkonsumsi narkotika.
“Hasil tes ada kemungkinan lima orang menggunakan sabu dan dua orang memakai ganja,” kata Wakil Direktur Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Audie Latuheru, tadi.(MAD)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Total ada 20 orang yang diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap pejabat Kementerian PUPR. Ada pejabat selevel direktur di bawah Ditjen Cipta Karya yang diamankan.
“Dua puluh orang. Pegawai negerinya dari unsur PPK, masih level direktur di bawah Cipta Karya,” ujar Kabiro Humas KPK Febri Diansyah, Jumat (28/12/2018).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sudah membenarkan OTT KPK ini. Diduga OTT itu terkait proyek pengadaan air minum di sejumlah daerah.
Mereka yang diamankan dalam OTT dibawa ke gedung KPK untuk pemeriksaan lanjutan.(NGO)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi mengomentari penangkapan anggota Komite Eksekutif Johar Lin Eng. Edy menyebut PSSI mendukung langkah yang dilakukan Kepolisian.
Johar, anggota Exco yang juga menjabat sebagai ketua Asprov Jawa Tengah, terseret kasus pengaturan skor sepakbola tanah air. Namanya disebut oleh Bupati Banjarnegara, Budhi Warsono, dan manajer Persibara Banjaregara, Lasmi Indrayani, sebagai perantara dengan mafia sepakbola bernama Mr P.
Johar pun ditangkap oleh Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola, yang dibentuk Kepolisian, di Bandara Halim Perdana Kusuma, Kamis (28/12) pagi. Tak berselang lama, Johar langsung ditetapkan sebagai tersangka.
Edy mengaku PSSI akan menghormati keputusan Kepolisian tersebut. PSSI juga mendukung dan menyerahkan proses hukum selanjutnya kepada Kepolisian.
“PSSI akan selalu berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia terkait masalah ini. Kami mendukung dan tetap komitmen untuk menyelesaikan masalah match fixing ataupun match manipulation. Kami akan ikuti semua proses hukumnya,” kata Edy Rahmayadi dikutip dari PSSI.
“Terkait status pak Johar, kami menyerahkan penuh pemeriksaan kepada kepolisian. PSSI juga menghargai proses pemeriksaan yang dilakukan Komite Disiplin terkait semua kasus pengaturan skor dan lain-lain,” tambahnya.
Selain Johar, pihak Kepolisian juga sudah menangkap dua orang yaitu P dan A. P adalah Priyanto, yang merupakan mantan anggota komisi wasit, sedangkan A adalah Anik, putri dari Priyanto.(MAD)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Anggota Komite Eksekutif (exco) PSSI, Johar Lin Eng, yang ditangkap polisi terkait pengaturan skor memiliki jabatan lain di PSSI. Apa saja?
Johar ditangkap Polda Metro Jaya di area kedatangan Bandara Halim Perdana Kusuma sekitar pukul 10.12 WIB, Kamis (27/12). Johar terbang dari Solo dengan nama Jasmani dalam boarding pass-nya.
Johar merupakan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Dia dilaporkan oleh LI. Johar menjadi tersangka dengan dugaan terlibat pengaturan skor di Liga 3.
Dari daftar susunan pengurus PSSI, Johar merupakan anggota exco bersama 11 lainnya, yang ada langsung dibawahi ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, Wakil Ketua Umum Joko Driyono, dan Kepala Staf Ketua Umum Iwan Budianto.
Selain menjadi anggota exco, Johar memiliki posisi lain di PSSI. Yakni, sebagai ketua komite futsal, dan ketua komite sepakbola. Johar juga menjabat sebagai Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah.
Rangkap jabatan di PSSI pada kabinet Edy tampaknya lumrah. Anggota exco lain yang terseret dugaan pengaturan skor di sepakbola Indonesia juga rangkap jabatan.
Hidayat (yang kemudian dihukum Kondis PSSI) juga memiliki posisi lain di PSSI di samping menjadi anggita exco. Dia menjadi ketua wakil ketua komite kompetisi dan keyua pengembangan sepakbola usia muda, serta wakil Johar di komite sepakbola.
Bagaimana dengan Papat Yunisal? Papat, yang disebut-sebut menawarkan posisi manajer Timnas sebagai imbalan tim Liga 3 bisa melaju, juga tak cuma menjabat sebagai anggota exco. Dia ketua komite sepakbola wanita, wakil ketua komite medis, dan wakil ketua studi strategis.
Di PSSI, masih ada enam exco lain. Mereka A.S. Sukawijaya (Yoyok Sukawi), Condro Kirono, Dirk Soplanit, Gusti Randa, Juni Ardianto Rachman, Pieter Tanuri, Refrizal, Yunus Nusi, dan Verry Mulyadi.
Anggota exco itu memegang jabatan di komite-komite yang ada di PSSI. Baik menjadi ketua atau wakil ketua.(ADI)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Satgas anti mafia bola menangkap tersangka kasus mafia bola bernama Johar Lin Eng. Dia diduga terlibat dalam pengaturan skor sepakbola Indonesia.
“Bertempat di kedatangan Bandara Halim Perdanakusuma telah dilaksanakan monitoring giat penangkapan terhadap tersangka mafia pengaturan skor oleh Polda Metro Jaya yang dipimpin Ipda Elia Umboh,” kata Ketua Tim Media Satgas Anti Mafia Bola, Kombes Argo Yuwono, dalam keterangannya, Kamis (27/12/2018).
Tersangka ditangkap di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada pukul 10.12 WIB pagi tadi. Dia ditangkap setelah mendarat dari pesawat penerbangan Solo.
“Pukul 10.19 WIB selanjutnya dibawa ke Polda Metro Jaya,” ujar Argo.
Sebelumnya, Satgas Anti Mafia Bola menerima laporan dari manajer klub sepakbola, LI, terkait dugaan pengaturan skor. LI sebelumnya membuat laporan polisi terkait adanya sejumlah pihak yang meminta uang agar salah satu tim bisa naik dari Liga 3 ke Liga 2.
“Setelah dilakukan klarifikasi terhadap saksi-saksi, dan setelah dilaksanakan mekanisme gelar perkara maka pada tanggal 24 Desember 2018 telah dinaikkan ke penyidikan,” kata Ketua Tim Media Satgas Anti Mafia Bola, Kombes Argo Yuwono, dalam keterangannya, Rabu (26/12).
Laporan LI itu teregister dengan nomor LP/6990/XII/2018/PMJ/DITRESKRIMUM, tanggal 19 Desember 2018, Tentang Dugaan Tindak Pidana Penipuan dan Atau Penggelapan dan atau Tindak Pidana Suap dan atau Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP dan atau UU RI No.11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap dan atau pasal 3, 4, 5, UU RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU. Terlapor dalam kasus ini adalah PY dan AYA dkk.(MAD)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Seorang anggota Brimob, Ipda Ishak, dikeroyok anggota ormas di Depok. Atas kasus ini, belasan orang diamankan pihak kepolisian.
Peristiwa pengeroyokan terjadi pada Selasa (25/12) sore. Kasus tersebut terjadi di dekat Pos Lantas, Jalan Juanda, Depok.
Polisi datang ke lokasi dan melakukan penyelidikan. Diketahui anggota ormas yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut tengah meminta sumbangan untuk korban tsunami Selat Sunda.
Polisi masih mendalami kasus ini. Polsek Sukmajaya telah memanggil pimpinan ormas tersebut.
Berikut fakta-fakta pengeroyokan Brimob di Depok:
1. Ipda Ishak Dikeroyok, Mobil Ditendang
Informasi mengenai pengeroyokan diketahui setelah Ipda Ishak menelepon Satuan Intel Korbrimob pada Selasa (25/12) pukul 17.00 WIB. Ishak mengaku dipukul beberapa orang yang memakai pakaian ormas.
“Anggota Sat Intel mendapat telepon dari korban Ipda Ishak bahwa korban mendapat perlakuan tidak wajar atau pemukulan dari beberapa oknum masyarakat berseragam ormas BPPKB Banten yang mengatur putaran Jalan Juanda dengan membawa kardus bertulisan ‘bantuan tsunami Banten’,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam keterangannya, Rabu (26/12/2018).
Selain dikeroyok, Argo mengatakan mobil Ipda Ishak juga ditendang anggota ormas tersebut. Hal ini terjadi saat Ipda Ishak mengingatkan kegiatan penggalangan dana oleh anggota ormas yang menyebabkan kemacetan.
“Kejadian tersebut terjadi dikarenakan Ipda Ishak memberitahukan agar jangan kendaraan diberhentikan terlalu lama bergantian dengan pengguna jalan lainnya. Mendengar penyampaian korban, para pelaku tidak terima dan menendang mobil korban,” ujar Argo.(ADI)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Pelaku penembakan anggota TNI di Jatinegara, Jakarta Timur, diketahui merupakan anggota TNI AU. Oleh karena itu, Polisi pun menyerahkan penanganan kasus ini ke Polisi Militer (POM) TNI.
“Wah pendalamannya nanti pus POM ya,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis saat dikonfirmasi, Rabu (26/12/2018).
“Kita hanya olah TKP dan melakukan penangkapan bersama POM kemudian tahu kalau pelakunya TNI, kita serahkan penyidikannya ke POM,” jelas Idham.
Kadispen TNI AU Marsma Novyan Samyoga sebelumnya menyatakan pelaku penembakan Letkol Dono merupakan anggota TNI. Hanya saja tak dijelaskan lebih jauh mengenai identitas pelaku.
“Sudah, sudah ditangkap. Untuk detilnya ditangkap di mana, bagaiman prosesnya, segala macam itu konpers nanti. Sementara ini (pelaku-red) anggota TNI AU,” ujar Novyan.
Pelaku menembak Letkol Dono di kawasan Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/12) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Kala itu Letkol Dono tengah mengendarai mobil dinas sampai kemudian tiba-tiba ditembak oleh pelaku yang mengendarai sepeda motor.(NGO)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Pihak TNI membenarkan salah satu anggotanya tewas ditembak orang tak dikenal di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Kasus tersebut ini ditangani oleh pihak kepolisian.
“Benar, telah terjadi penembakan di Jatinegara, Jakarta Timur. Korban atas nama Letkol Cpm Dono Kuspriyanto,” kata Kapen Puspomad Letkol Cpm Joni Kuswaryanto, Rabu (26/12/2018).
Letkol Dono merupakan anggota TNI yang bertugas di Polisi Militer (Pomad). Dono ditembak oleh orang tak dikenal saat berkendara di Jl Santa MAria, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/12) sekitar pukul 23.30 WIB.
“Saat ini masih dalam penyelidikan Polres Jaktim,” kata Joni.
Pihak Polri juga telah membenarkan bahwa Letkol Dono menjadi korban penembakan tersebut. Polisi juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kawasan Jatinegara.
“Ditemukan proyektil di sekitar TKP,” kata Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo lewat pesan singkat.(MAD)