BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Sembilan tempat karaoke dan satu diskotek sudah dapat beroperasi kembali setelah mendapatkan relaksasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Ketua Perkumpulan Penggiat Pariwisata Bandung (P3B) mengatakan, dari 10 tempat hiburan malam yang sudah diberikan relaksasi, sekitar 34 tempat hiburan malam masih dalam peninjauan. 34 tempat hiburan malam itu sudah memenuhi syarat protokol kesehatannya, tapi belum keluar persetujuannya dari Pemkot Bandung.
“10 itu, sembilan karaoke dan satu diskotek. Sisanya kalau enggak salah 34 lagi,” kata Rully via sambungan telepon, Rabu (26/8/2020).
Dengan diberikannya izin kembali, Rully menyatakan siap menjaga protokol kesehatan di setiap tempat hiburan malam yang sudah beroperasi.
“Kan pandemi COVID-19 masalah kita bersama, kemudian kemarin perjalanan panjang yang kita lakukan adalah cara kita untuk mencari solusi. Sekarang sudah ada solusi, gugus tuga memberi relaksasi, persoalannya sekarang kita pantau bersama supaya jangan jadi klaster baru dan kita menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Selain fasilitas penunjang protokol kesehatan, pihaknya juga sudah melakukan rapid test terhadap karyawan dan manajemen tempat hiburan malam.
“Untuk internal (karyawan dan manajemen) kita sudah lakukan rapid test, bahkan sekarang kita pikirkan untuk swab test tapi persoalannya dibiayai, kita lagi cari opsi apakah ada bantuan dari pemerintah. Saya juga sama panik,” ujarnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga sudah bekerjasama dengan puskesmas dan rumah sakit untuk antisipasi COVID-19.
“Kalau ada masalah, kalau ada apa, penanganannya bisa cepat. Bahkan, saya sudah instruksikan kepada semua anggota untuk mengorbankan satu ruangan khusus untuk tempat isolasi,” tuturnya.
Tak hanya itu, Rully juga mengatakan ada pembatasan jam operasional di tempat hiburan malam tersebut.
“Ada, untuk saat ini kalau buka tergantung pengusaha, tutup maksimal jam 12 malam,” ujarnya.
Rully mengatakan, 10 tempat hiburan malam ini sudah kembali beroperasi. Pihaknya bersama Disbudpar Kota Bandung terus melakukan pemantauan.
“Kesimpulan saya, enggak booming buka juga. Ya enggak banyak tamunya, tapi bukan kosong juga. Mungkin masyarakat juga sudah pada paham,” jelasnya.
Saat disinggung, apakah pihaknya siap menerima konsekwensi bila ada tempat hiburan malam yang tidak mematuhi protokol kesehatan akan ditutup kembali oleh Pemkot Bandung. Rully katakan siap.
“Jelas (diterima). Cuman persoalannya di Bandung ini tidak semua tempat hiburan anggota kita. Jadi saya khawatir terjadi di tempat yang bukan anggota kita bagaimana, jadikan kena dampak ke kita, jadi itu yang sedang kita pikirkan bersama Disbudpar,” pungkasnya.(DAB)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (GTPP Jabar) memastikan status kewaspadaan Kota Depok telah turun dari zona merah (tinggi) ke zona oranye (sedang). Dengan ini, tak ada lagi zona merah di Jabar.
“Kota Depok turun, jadi sekarang zona yang resiko rendah ada 17 kota/kabupaten dan yang resiko sedang ada 10 kota/kabupaten,” ujar Ketua Umum GTPP Jabar Ridwan Kamil di Makodam III/Siliwangi Kota Bandung, Selasa (25/8/2020).
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu melaporkan, angka reproduksi COVID-19 di Jabar telah turun ke angka 0,9. Sebelumnya, angka reproduksi virus Corona di Jabar kembali melonjak.
“Yang sebelumnya di atas angka 1, kemudian angka reproduksi covid di Jabar ini termasuk yang rendah karena berada di urutan 26, terendah dari 34 provinsi yang ada di Indonesia,” tuturnya.
Selain itu, ujarnya, gugus tugas juga akan memonitor dampak dari libur panjang. Pasalnya, dikhawatirkan terjadi lonjakan kasus yang signifikan karena pergerakan masyarakat di masa libur panjang cuti bersama dan Tahun Baru Islam.
“Kemudian yang perlu saya laporkan adalah kita akan memonitor dampak dari libur panjang, mudah-mudahan karena masa inkubasi biasanya 10 sampai 14 hari, kita akan monitor apakah 14 Hari dari sekarang,” katanya.
“Mudah-mudahan tidak ada lonjakan, kalau ada lonjakan berarti itu pola dari long weekend yang nanti menjadi evaluasi pengambilan keputusan dalam penanganan di pariwisata. Kalau tidak ada lonjakan, berarti itu relatif protokol kita selama long weekend sangat baik,” imbuhnya.(VAN)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi bakal menjadi relawan vaksin COVID-19. Jenderal bintang dua itu mengaku siap untuk disuntik vaksin.
“Hari ini saya, Gubernur dan Pangdam akan dicek gugus tugas yang bertugas memberikan vaksin kepada kita,” ucap Rudy di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020).
Rudy mengaku siap untuk menjalani rangkaian penyuntikan vaksin. Dia menyebut telah mempersiapkan mental dan fisik untuk disuntik.
“Ya siap mental dan fisik,” katanya.
Sebelumnya Gubernur Jabar Ridwan Kamil juga telah mempersiapkan diri untuk menjadi relawan vaksin COVID-19. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dijadwalkan akan menerima kandidat vaksin COVID-19 pekan ini. Ia pun mulai mempersiapkan fisik agar kondisi badannya tetap prima.
Dijadwalkan pria yang akrab disapa Kang Emil itu akan melaksanakan pemeriksaan fisik dan swab test pada Selasa (24/8/2020). Bila hasilnya negatif, tiga hari setelah pemeriksaan ia akan mendapatkan suntikan pertama atau V1 di Puskesmas Garuda, Kota Bandung.
“Seminggu terakhir mencoba memaksimalkan kebugaran. Olahraga, makan juga diatur tidak asal-asalan, batin ibadah juga ditingkatkan sambil baca-baca tentang informasi kalau ada apa-apa. Tapi intinya optimis, yang rada was-was ibu Cinta, wajar karena belum pernah jadi (relawan vaksin), ada sekian persen rasa was-was yang masuk akal,” ujar Kang Emil, Senin (24/8).
Untuk mengatasi rasa was-was itu, ia pun berkonsultasi dengan Profesor Kusnandi Rusmil yang menjadi Ketua Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Unpad selama dua jam. Ia mengaku, rasa cemas itu pun luruh.
“Sehingga sekarang tidak was-was tapi lebih pada persiapan fisik supaya pas dilakukan kondisinya prima. Jadi besok pagi mengawali pagi saya olahraga dulu, tidur banyak juga,” ujarnya.(DAB)
CIANJUR,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Polisi mulai menutup arus kendaraan dari Cianjur menuju puncak, Sabtu (22/8/2020) siang. Antrean panjang kendaraan di puncak membuat kendaraan dialihkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.
Kanit Dikyasa Satlantas Polres Cianjur Ipda Budi Setya Yuda, mengatakan penutupan arus di persimpangan Tugu Lampu Gentur menuju Puncak dilakukan mulai pukul 11.00 Wib.
Antrean yang sudah sampai kawasan Cibodas membuat polisi mengambil langkah rekayasa lalulintas penutupan jalur untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan di kawasan puncak.
“Sejak pagi sudah terjadi peningkatan volume kendaraan di puncak. Dan sekitar pukul 10.30 Wib ekor sudah sampai Cibodas. Makanya segera ditutup akses menuju puncak di bundaran tugu Lampu Gentur,” kata Budi, Sabtu (22/8/2020).
Menurutnya kendaraan yang masuk Cianjur mayoritas berplat Jakarta dan sekitarnya yang menghabiskan libur panjang di akhir pekan ini untuk berwisata di Tatar Santri.
“Didominasi wisatawan Jakarta. Kebanyakan ke Kebun Raya Cibodas dan Taman Bunga Nusantara,” kata dia.
Dia mengatakan penutupan arus kemungkinan bakal dilakukan hingga sore hari, mengingat volume kendaraan dari Bogor ke Cianjur terus bertambah.
“Bisa sampai sore hari ditutupnya. Tapi kita lihat kondisi lalin di Puncak, jika mulai sepi segera kami buka (jalur puncak),” tuturnya.
Selama penutupan, lanjut Budi, arus kendaraan menuju Jakarta dialihkan ke jalan alternatif Jonggol dan Sukabumi. “Dialihkan ke jalur alternatif, sudah ada petugas yang disiagakan untuk mengarahkan pengendara,” pungkasnya.
Dari pantauan di Bundaran Tugu Lampu Gentur pukul 13.00 Wib, arus lalulintas tampak mulai padat di wilayah perkotaan.
Banyak pengendara yang berusaha menanyakan petugas terkait informasi akan dibukanya kembali akses ke puncak. Beberapa kendaraan sempat menunggu di tepi jalan, namun pada akhirnya mereka memilih menggunakan jalur alternatif.(NOV)
BANDUNG BARAT,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Arus lalulintas di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat, mencapai puncaknya setelah ada penambahan volume kendaraan di hari ke tiga long weekend.
Berdasarkan pantauan Sabtu (22/8/2020), kendaraan wisatawan mengular mulai dari perbatasan Kota Bandung hingga ke Lembang, sepanjang 2 kilometer.
Kasatlantas Polres Cimahi AKP Susanti Samaniah mengatakan pada harinl ini volume kendaraan meningkat hingga 70 persen. Namun jumlah tersebut bisa terus bertambah mengingat waktu libur masih tersisa satu hari.
“Sampai siang ini sudah ada peningkatan volume kendaraan sampai 70 persen dan kami prediksi bisa meningkat lagi di sore hari,” ungkap Susanti saat ditemui.
Untuk mengurai kepadatan arus lalulintas akibat penumpukan di gerbang masuk objek wisata terutama The Great Asia Africa dan Farm House, pihaknya sudah melakukan dua kali CB buka tutup jalan.
“Sejak pagi sampai siang ini kita sudah dua kali melakukan buka tutup jalan untuk menarik kendaraan dari arah Kota Bandung menuju ke arah Lembang agar terurai kepadatannya,” terangnya.
Jika ekor antrean kendaraan wisatawan sudah mencapai simpang Ledeng, Kota Bandung, pihaknya langsung mengarahkan kendaraan wisatawan melalui Jalan Sersan Bajuri.
“Untuk pengalihan kendaraan ke Jalan Sersan Bajuri itu kami koordinasi dengan Satlantas Polrestabes Bandung. Nanti kendaraan akan keluar di Simpang Beatrix,” bebernya.(MAD)
BOGOR,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Polisi mengantisipasi adanya lonjakan jumlah kendaraan saat libur panjang akhir pekan long weekend di kawasan Puncak, Bogor. Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, pun diberlakukan sistem satu arah (one way) pagi ini.
“(Sedang diberlakukan sistem) satu arah ke atas. Sekarang lagi satu arah ke atas (dari) jam 08.00 WIB,” kata Kasat Lantas Polres Bogor AKP Fitra Zuanda saat dihubungi, Jumat (21/8/2020).
Fitra menjelaskan one way diberlakukan meski kondisi arus lalu lintas di kawasan Puncak pagi ini lancar. Dia menambahkan one way diterapkan dari pagi ini agar kendaraan yang datang dari Jakarta untuk menuju Puncak Pas tidak menumpuk.
“(One way dari Simpang Gadog ke Puncak Pas dilakukan) karena kendaraan dari bawah lebih banyak daripada yang ke atas, gitu. Jadi kendaraan dari Jakarta menuju Cianjur lebih banyak, makanya kita berlakukan one way dari bawah supaya untuk menguras. Sekarang lagi one way dari bawah ke atas,” ungkapnya.
Lanjut AKP Fitra, pemberlakuan one way ini situasional. Dia mengatakan puncak wisatawan yang datang ke kawasan Puncak diprediksi terjadi hari ini dan kemarin.
Kemarin, sambung Fitra, jumlah kendaraan yang memasuki kawasan Puncak meningkat 10 persen dibanding pada hari normal.
“Jadi puncak wisatawan yang menuju ke Puncak itu kemarin dan hari ini. Puncak crowded itu hari Sabtu. (Sementara) puncak arus balik hari Minggu,” imbuh Fitra.(MAD)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Gedung Perkantoran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat (DPRD Jabar) yang berada di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, akan ditutup selama 14 hari ke depan. Penutupan perkantoran gedung wakil rakyat ini lantaran ditemukannya 38 orang positif Corona atau COVID-19.
“Iya kemungkinan kita akan menutup DPRD selama 14 hari kerja, seperti Gedung Sate kemarin,” ujar Sekretaris DPRD Jabar Ida Wahida Hidayati, Jumat (14/8/2020).
Menurut Ida, tim dari Gugus Tugas Jabar akan melakukan pelacakan kontak erat dari 38 orang yang terkonfirmasi COVID-19 tersebut. Dari informasi yang dihimpun, puluhan orang tersebut berasal dari kalangan anggota dewan, PNS dan Non-PNS yang bekerja di lingkungan Gedung DPRD.
“Kemarin juga ada yang tidak ikut swab, ada sisa beberapa orang yang belum ikut, ada PNS dan non-PNS yang tidak ikut swab. Mungkin karena suatu hal, karena belum ada kesempatan ikut, kita akan mendata dan melakukan swab lanjutan,” tutur Ida.
Beredar tangkapan layar yang memperlihatkan data sejumlah anggota dan pegawai DPRD Jabar yang terkonfirmasi positif. Rata-rata memiliki CT hasil di atas 36,7. Terdapat sejumlah nama anggota dewan yang terpapar di antaranya anggota dewan dari fraksi Demokrat, PKB dan PDIP.
“38 orang pak, yang positif, tapi belum diinventarisir berapa orang anggota, berapa PNS, berapa non-PNS karena campur. Kita sedang inventarisir, soalnya hasilnya baru datang dari Labkes. Kita mau data dulu mana anggota dewan, mana PNS, mana non-PNS,” ucap Ida.(VAN)
BOGOR,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra di Hambalang, Bogor, Jawa Barat hari ini resmi dimulai. KLB tersebut terlihat hanya dihadiri oleh internal Partai Gerindra.
Pantauan di lokasi, Sabtu (8/8/2020), para peserta yang ada di dalam ruangan KLB terlihat menggunakan masker. Sebagian dari peserta juga terlihat mengenakan face shield.
Sejumlah petinggi Partai Gerindra yang terlihat yakni Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua Dewan Pembina Sandiaga Uno. Wakil Ketua Umum Gerindra Edhi Prabowo, Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua DPR RI Fraksi Gerindra Sufmi Dasco hingga adik Prabowo yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo.
Sebelum masuk pada acara ini, panitia terlebih dahulu memutarkan lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, hingga pembacaan UUD 1945 dan Pancasila. Selain itu, turut diputar lagu mars Partai Gerindra dan pembacaan sumpah kader Partai Gerindra.
Juru Bicara Partai Gerindra, Habiburokhman sebelumnya mengatakan pada KLB Gerindra tahun ini digelar secara virtual fisik. Peserta yang hadir pun dibatasi hanya 200 orang saja.
“Ini kan kongres semi virtual dan fisik ya, sekitar 80 persen virtual, sisanya kita fisik yang hadir di sini. Mungkin di bawah 200 orang lah,” ujar Habiburokhman di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2020).
Habiburokhman mengatakan KLB tersebut akan membahas agenda pilkada serentak 2020. Menurutnya, hal itu perlu dikonsolidasikan dengan DPD Gerindra se-Indonesia.
“Ini kan konsolidasi besar pertama pascapemilu 2019, apalagi nanti akan ada pilkada serentak 2020 di Desember, makanya kongres luar biasa itu dimajukan di bulan-bulan ini supaya kita bisa berkonsolidasi di seluruh Indonesia, agendanya antara lain akan membahas konsolidasi politik pembangunan partai kita saat ini dan lima tahun yang akan datang termasuk evaluasi yang kemarin,” katanya.
Seperti diketahui, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra digelar hari ini. Ada yang istimewa karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri akan ‘hadir’ secara virtual.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan KLB akan dibuka oleh Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Kongres akan dihadiri seluruh pimpinan DPD Partai Gerindra, Dewan Pembina, Dewan Pimpinan Pusat (sebagian secara daring), dan dewan pimpinan cabang tingkat kabupaten/kota, termasuk anggota DPRD kota/kabupaten/provinsi secara virtual atau daring dengan tetap mengikuti peraturan protokol kesehatan COVID-19.
Agenda KLB Gerindra adalah mendengarkan laporan pertanggungjawaban dewan pimpinan pusat dan pemandangan umum. Setelah itu, Prabowo akan kembali ditetapkan jadi ketum.(VAN)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Komisioner KPAI Jabar Rita Pranawati meminta Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk mengevaluasi kembali kebijakan sekolah di kecamatan yang masuk zona hijau bisa menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka.
“Apakah benar sudah masuk zona hijau? Karenakan sebenarnya di aturan itu harus masuk pada SKB 4 Menteri, Menteri Pendidikan, Kesehatan, Agama dan Dalam Negeri,” kata Rita via sambungan telepon, Kamis (6/8/2020).
Rita mengungkapkan, di SKB 4 Menteri itu sudah ada aturan soal pelaksanaan KBM tatap muka dan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Itu kan jelas di aturan, kalau zona kuning, orange, merah, dilarang melakukan proses pembelajaran tatap muka dan harus belajar daring dan zona hijau boleh tapi harus tanda tangan orang tua. Yang saya tahu, karena keinginan orang tua sekolah membuka, padahal kan seharusnya prinsipnya kesehatan dan keselamatan untuk siswa,” ungkapnya.
Ia meminta kepada Ridwan Kamil agar tidak terburu-buru untuk membuka sekolah.
“Kalau saya nanti dulu, keselamatan dan kesehatan anak itu nomor satu. Karena, kalau anak sakit luar biasa repotnya nanti orang tua lagi, kalau COVID-19 susah lho,” ucapnya.
“Saya dapat data dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) bahwa, modal kesehatan anak Indonesia tidak sama dengan anak-anak di luar negeri. Misalnya penyakit balita tinggi, modal imunisasi, modal kesehatannya berbeda, ini menjadi PR sebenernya harus disikapi, kita tidak bisa sama dengan sekolah-sekolah diluar. Dan angka kematian COVID-19 anak di Asia tinggi,” tambahnya.
Selain itu, ia menilai ketika satu kecamatan sudah masuk zona hijau tapi siswa atau gurunya berasal dari zona merah itu juga dikhawatirkan menjadi kasus baru.
“Banget, dan guru itu dari mana. Itu kita harus memperhatikan, sepertinya harus terakhir (sekolah) yang dibuka kalau menurut KPAI. Kita tidak bisa memaksa sekolah harus masuk karena orang tua yang enggak sanggup,” jelasnya.
Ia juga berujar, seharusnya ada penyederhanaan kurikulum dalam situasi darurat seperti saat ini.
“Kita tidak bisa dalam situasi darurat seperti saat ini, tidak bisa sama dengan situasi normal. Kita juga tidak bisa kejar target harus selesai, namanya situasi darurat,” ujarnya.
“Harus dievaluasi lagi, merujuknya ke SKB 5 Menteri,” tandasnya.
Sementara itu Pemerhati Perlindungan Anak Jawa Barat Andri Mochmad Saftari tak begitu mempersoalkannya. “Kalau dirasa aman ya, untuk daerah dan zona yang sudah dinyatakan aman tidak masalah ya untuk dibuka,” katanya via sambungan telepon, Kamis (6/8/2020).
Andri menuturkan, protokol kesehatan harus dilakukan. Tapi, untuk daerah yang zonanya masih kuning seperti Kota Bandung tidak boleh.
“Ya, tentu kalau belum aman jangan memaksakan. Tetap dengan sistem pembelajaran jarak jauh, walaupn begitu kondisinya,” tuturnya.
Menurutnya, dalam hal ini pemerintah harus terus memberikan imbauan terkait protokol kesehatan yang ketat.
“Ini kan tetap, kebijakan pemerintah harus tegas yang abai terhadap protokol kesehatan. Tetap diperketat, jangan sampai kejadian, harus mengawasi semuanya,” jelasnya.
Ia enggan mengungkapkan setuju atau tidak setuju KBM dibuka. Selama keamanannya dijamin, dirinya mempersilahkan.
“Selama dipandang nyaman dan aman untuk sekolah. Saya kira, personalnya sepakat tidak sepakat, setuju tidak setuju, selama itu aman buat anak dan buat masyarakat saya kira silahkan saja,” ujarnya.(DAB)
KABUPATEN CIREBON,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Cirebon mengumumkan adanya seorang pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) terkonfirmasi positif. Petugas melaksanakan tes swab atau uji usap tenggorokan massal di lingkungan Dishub Kabupaten Cirebon.
Sekretaris Dishub Kabupaten Cirebon Adang Suryana mengatakan swab massal merupakan langkah pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19 di lingkungan kantornya. “Sebanyak 50 pegawai yang ikut swab massal. Ini sesuai dengan kuota dari Dinkes,” kata Adang kepada awak media di Dishub Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020).
Adang mengatakan untuk total pegawai yang ada di Dishub sebanyak 170 orang. Selain swab massal, Adang mengaku telah berkomunikasi dengan pasien positif. Saat ini pasien positif asal Dishub itu menjalani isolasi mandiri.
Adang menerangkan kronologi terpaparnya salah seorang pegawainya. Pasien tersebut sebelumnya melalukan perjalanan dinas menuju Yogyakarta selama tiga hari. Sepulang dari Yogyakarta, pegawai tersebut langsung menjalani swab.
“Setelah mengetahui hasilnya. Pegawai ini langsung isolasi di rumah sakit. Pasien ini juga tak banyak kontak dengan pegawai lainnya. Kecuali dengan penjaga malam,” katanya.
Dengan adanya kejadian tersebut, Adang mengaku telah mengetatkan penjagaan sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19. Pegawai yang bersuhu tubuh tinggi dan tak bermasker tak diperkenankan untuk masuk kantor.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eny Suhaeni mengatakan pihaknya memberi kuota untuk 50 pegawai yang menjalani swab. “Yang sempat berinteraksi dengan pasien, yang lebih diutamakan. Terutama bidang keselamatan, khususnya penguji Ditlantas,” kata Eny.
Eny menyarankan pihak Dishub mengetatkan penjagaan sesuai protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19. Sebelummya, GTPP COVID-19 Kabupaten Cirebon mengumumkan enam pasien positif anyar. Salah satunya pegawai Dishub Kabupaten Cirebon, yakni pasien positif kasus ke-73. Pasien merupakan lelaki usia 43 tahun.
Sekadar diketahui, saat ini total pasien positif COVID-19 di Kabupaten Cirebon mencapai 74 kasus. Sebanyak 37 pasien berhasil sembuh, 32 masih menjalani perawatan. Sementara itu, lima pasien meninggal dunia.(MAD)