CIANJUR, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Polisi kembali menemukan Keluarga Penerima Manfaat di Kabupaten Cianjur yang menerima beras bantuan sosial bercampur butiran plastik. Polisi mengusut adanya dugaan pidana dalam temuan tersebut.
Kapolres Cianjur Moch Rifai mengatakan selain di Kecamatan Ciranjang, polisi juga mendapati 2 KPM di Kecamatan Cilaku mendapatkan beras bercampur butiran plastik.
“Jadi total ada dua kecamatan berbeda yang ditemukan beras Bansos bercampur butiran plastik. Dengan masing-masing jaraknya cukup jauh. Tapi di Cilaku ini jumlahnya hanya beberapa butir, tidak sampai puluhan butir seperti di Ciranjang,” kata Rifai saat ditemui di Mapolres Cianjur, Jalan KH Abdullah bin Nuh, Selasa (29/9/2020).
Adanya temuan beras plastik di Cilaku, menurut dia, polisi akan terus mendalami kasus beras bercampur butiran plastik tersebut. Namun Rifai mengaku belum bisa memastikan apakah sekadar kelalaian atau disengaja.
“Tunggu hasil penyelidikan, apakah unsur kelalaian atau kesengajaan. Kemungkinan juga ada unsur sabotase,” ucap Rifai.
Tetapi, lanjut Rifai, pihaknya juga mendalami dugaan pidana dalam kasus beras bercampur plastik. Pihak pemasok pun bakal menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Supplier ini juga harus bertanggung jawab, apalagi jika memang ada unsur pidananya,” ucap Rifai.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah KPM di Kecamatan Bojongpicung mendapatkan beras Bansos bercampur butiran plastik. Beberapa warga pun sempat memasak dan mengonsumsi beras tersebut.(VAN)
SUKABUMI, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Dahsyatnya banjir bandang yang terjadi di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug membawa beragam material, tidak hanya lumpur tapi juga gelondongan batang pohon berukuran cukup besar. Diketahui hulu Sungai Cibuntu yang meluap berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Soal kemunculan batang-batang kayu itu sempat diutarakan sejumlah saksi mata saat kejadian, Parlin salah seorang warga mengatakan materal lumpur menjebol tembok menuju halaman rumahnya. Saat menyelamatkan diri dari terjangan air ia juga berhadapan langsung dengan batang kayu besar.
“Panik waktu kemarin itu cuma yang saya hindari kayu-kayu besar, kayu ini di atas gunung kayunya ada yang lima meter, diameternya ada yang sampe 40-50 cm. Kayu ini mengganjal jembatan ditambah debit air terlalu besar dihantam kanan kiri, meluap dan banjir,” tutur Parlin pada Selasa (22/9) kemarin.
Kayu-kayu berukuran besar itu juga yang kemudian menyumbat di jembatan Cibuntu hingga kemudian air menerjang ke pemukiman warga di sekitarnya. Soal kayu gelondongan itu juga dilihat langsung oleh Suharma, warga yang berada di lokasi tidak lama setelah kejadian.
Suharma mengaku berada di lokasi 30 menit setelah banjir bandang menerjang, karena rumah sang kakak menjadi korban terjangan air. Saat itu ia melihat gelondongan kayu ukuran besar berserakan, sebagian lagi menyumbat aliran sungai di jembatan Cibuntu.
“Material batang pohon terbawa dari Gunung Salak. Kondisi batang pohon tidak ada ranting-ranting dan berbentuk gelondongan saja. Ukuran panjang sekitar 10 meter, batang pohon sudah tua kalau dilihat merah-merah begini sudah tua,” ungkapnya.
Ia juga menyebut beberapa jenis pohon yang berserakan, ia menyebut Raksamala dan Kibanen. Menurutnya itu adalah jenis-jenis pohon keras. Pantauan detikcom, warga dan relawan juga terlihat sengaja memotong batang-batang pohon itu menggunakan gergaji mesin.
“Ketika saya datang ke sini, batang pohon menyumbat jembatan. Ada pohon yang berukuran besar terbawa banjir cuma itu lewat saja. Yang saya tahu sepertinya di atas ada longsoran di Gunung Salak. Akibat resapan air yang menyumbat ke kalinya. Akhirnya pohon itu langsung terbawa. Kayaknya seperti itu, enggak tahu pohon itu (sengaja) di tebang enggak tahu enggak. Soalnya enggak ada akar-akarnya,” pungkas dia.
Sebelumnya, penelusuran juga dilakukan, Komandan Penanggulangan Darurat Bencana sekaligus Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo mengaku menugaskan beberapa tim untuk memeriksa penyebab meluapnya Sungai Cibuntu yang menjadi aliran utama Sungai Cicatih. Penelusuran dilakukan hingga ke hulu sungai di Curug Citaman di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
“Kemudian di telusuri lagi, ke hulu ada penyebabnya yaitu dimana tumpuan atau bendungan Curug Citaman di hulu yang membentuk seperti bendungan alami kecil berdiameter 10 meter dengan kedalaman 2,5 meter. Nah itu yang pecah dan akhirnya material batu dan air turun ke bawah memasuki sungai Cicatih kemudian terbawa sampai dengan membendung jembatan di Desa Cibuntu,” tutur Danang.(DAB)
SUKABUMI, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Tiga orang korban banjir bandang yang hanyut pada Senin (21/9/2020) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Pencarian ketiganya dilakukan SAR gabungan sejak pagi hingga siang ini.
Hal ini diungkap Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat meninjau kampung terdampak banjir di Kampung Cibuntu, Pasawahan, Kecamatan Cicurug. Korban sudah dievakuasi petugas gabungan dan diserahkan ke keluarganya.
“Berdasarkan laporan yang saya terima tiga orang korban hilang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Dua sudah dibawa keluarganya ke Tasikmalaya, satu lagi dikebumikan di kediamannya (Cicurug),” kata Marwan, Selasa (22/9/2020).
Bupati Marwan mengatakan ia masih meminta petugas BPBD dan aparat desa hingga kecamatan untuk memonitor seluruh korban terdampak. Menurutnya banjir terjadi di 3 kecamatan dan 8 desa.
“Sedang kita cermati komunikasi data di lapangan takutnya disampaikan sekarang data tidak sesuai, yang jelas hari ini, BPBD, TNI dan Polri mengecek semua kondisi labil yang terdampak dari banjir ini. Penanganan sejauh ini yang dilakukan, semua hari ini relawan hadir BPBD, Basarnas, TNI dan Polri sudah jelas dari malam sudah hadir semua,” lanjut Marwan.
Sementara itu, Kapolres Sukabumi AKBP Lukman Syarif menyebut pihaknya dibantu Sat Brimob Polda Jabar berkoordinasi dengan BPBD dan SAR gabunhan masih melakukan upaya-upaya evakuasi.
“Bapak Kapolda menerjunkan langsung Tim SAR dari Brimob dan juga dapur umum yang nantinya akan berkolaborasi dengan BPBD untuk melaksanakan dukungan logistik baik untuk rekan-rekan kita yang melaksanakan evakuasi dan lainya serta untuk suplay makanan masyarakat,” kata Lukman.
Terkait penyebab banjir, Lukman mengatakan pihaknya bekerja sama dengan DLH untuk melaksanakan penyelidikan lanjutan.
“Saat ini sudah menerjunkan petugas kami bekerjasama dengan DLH kita sedang menyusuri dari hulu dan tempat seputaran area sini kita akan melaksanakan pengumpulan bahan keterangan baik itu dari eksositem yang ada saat ini ataupun data pendukung lain sehingga kita bisa simpulkan segera dan sampaikan kepada rekan rekan kira kira penyebab apa sehingga terjadi banjir bandang yang cukup besar ini,” ujar Lukman.
“Sementara (penyebab) belum bisa kita simpulkan namun batang batang pohon ini berasal dari aliran sungai sebelumnya yang disitu banyak ekosistem ataupun wilayah hutan yang berdampingan dengan daerah aliran sungai,” tutur Lukman menambahkan.(DAB)
BANDUNG, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Sejumlah petugas dan narapidana Lapas Sukamiskin menjalani tes swab usai mantan Bupati Indramayu Supendi dinyatakan positif Corona atau COVID-19. Belasan orang tersebut diduga yang kontak erat dengan Supendi.
Tes swab dilaksanakan di Lapas Sukamiskin, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Kamis (17/9/2020). Terlihat ada sejumlah napi dan petugas menunggu giliran untuk dilakukan tes swab.
“Ini sebagai langkah tindak lanjut setelah ditemukannya satu orang warga binaan kita terkonfirmasi positif COVID-19,” ujar Kalapas Sukamiskin Thurman Hutapea di Lapas Sukamiskin.
Thurman menuturkan usai ditemukannya kasus positif di Lapas Sukamiskin, pihaknya langsung melakukan tracing terhadap orang-orang yang kontak erat dengan Supendi. Dari hasil penelusuran ada 57 orang terdiri dari petugas dan napi yang diduga kontak erat.
“Kemudian yang kita duga hasil tracing kita sekitar 57 itu warga binaan dan petugas kita rapid test kemarin, hasilnya non-reaktif. Dan hari ini hasil tracing. Tes swab terhadap 57 diambil sampling 15 orang, 12 dari petugas 3 dari warga binaan. Mudah-mudahan hasilnya baik, kita tunggu,” tutur Supendi.
Thurman menambahkan pihaknya juga melaksanakan serangkaian langkah antisipasi agar tak terjadi penyebaran di lingkungan Lapas Sukamiskin. “Kita lakukan penyemprotan disinfektan seluruh kamar hunian, rumah ibadah hingga ruang kantor,” kata Supendi.
Sekadar diketahui, eks Bupati Indramayu sekaligus narapidana kasus korupsi, Supendi, dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab. Dia menjalani tes swab pada Rabu (9/9) bersama beberapa napi lain. Supendi saat ini tengah menjalani isolasi di Rumah Sakit Hermina, Kota Bandung.(DON)
BANDUNG, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan terjadi penambahan zona Merah di wilayah Jabar. Empat wilayah di Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek) kini berstatus zona merah.
“Zona merah bertambah tidak hanya di Kota Bogor, tetapi juga Kota Bekasi, Kota Depok dan Kabupaten Bekasi. Jadi dari Bodebek hanya Kabupaten Bogor yang tidak zona merah,” ucap Emil, sapaan Ridwan, di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (3/9/2020).
Hal inilah yang menjadi alasan Emil meneken perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Bodebek. Perpanjangan PSBB ini berlaku mulai 1 September – 29 September 2020.
“Kembali lagi kalau ditanya apakah masih ada PSBB? Itu masih ada. Saya sudah tanda tangani perpanjangan PSBB yang ada di Bodebek,” kata Emil.
Emil menambahkan pihaknya tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak agar bisa menekan kenaikan kasus COVID-19 di Jabar.
“Mudah-mudahan seperti halnya Minggu lalu, dengan koordinasi yang baik kita bisa kembalikan ke risiko sedang dan rendah,” ucap Emil.
Sementara itu berdasarkan data di laman Pikobar Jabar, tertera jumlah kasus terkonfirmasi positif di Bodebek dalam sepekan terakhir. Adapun rincian jumlah kasusnya yaitu:
1. Kabupaten Bekasi : 417 positif
2. Kota Bekasi : 369 positif
3. Kota Depok : 213 positif
4. Kota Bogor : 105 positif
5. Kabupaten Bogor : 103 positif
(RIF)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Sembilan tempat karaoke dan satu diskotek sudah dapat beroperasi kembali setelah mendapatkan relaksasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Ketua Perkumpulan Penggiat Pariwisata Bandung (P3B) mengatakan, dari 10 tempat hiburan malam yang sudah diberikan relaksasi, sekitar 34 tempat hiburan malam masih dalam peninjauan. 34 tempat hiburan malam itu sudah memenuhi syarat protokol kesehatannya, tapi belum keluar persetujuannya dari Pemkot Bandung.
“10 itu, sembilan karaoke dan satu diskotek. Sisanya kalau enggak salah 34 lagi,” kata Rully via sambungan telepon, Rabu (26/8/2020).
Dengan diberikannya izin kembali, Rully menyatakan siap menjaga protokol kesehatan di setiap tempat hiburan malam yang sudah beroperasi.
“Kan pandemi COVID-19 masalah kita bersama, kemudian kemarin perjalanan panjang yang kita lakukan adalah cara kita untuk mencari solusi. Sekarang sudah ada solusi, gugus tuga memberi relaksasi, persoalannya sekarang kita pantau bersama supaya jangan jadi klaster baru dan kita menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Selain fasilitas penunjang protokol kesehatan, pihaknya juga sudah melakukan rapid test terhadap karyawan dan manajemen tempat hiburan malam.
“Untuk internal (karyawan dan manajemen) kita sudah lakukan rapid test, bahkan sekarang kita pikirkan untuk swab test tapi persoalannya dibiayai, kita lagi cari opsi apakah ada bantuan dari pemerintah. Saya juga sama panik,” ujarnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga sudah bekerjasama dengan puskesmas dan rumah sakit untuk antisipasi COVID-19.
“Kalau ada masalah, kalau ada apa, penanganannya bisa cepat. Bahkan, saya sudah instruksikan kepada semua anggota untuk mengorbankan satu ruangan khusus untuk tempat isolasi,” tuturnya.
Tak hanya itu, Rully juga mengatakan ada pembatasan jam operasional di tempat hiburan malam tersebut.
“Ada, untuk saat ini kalau buka tergantung pengusaha, tutup maksimal jam 12 malam,” ujarnya.
Rully mengatakan, 10 tempat hiburan malam ini sudah kembali beroperasi. Pihaknya bersama Disbudpar Kota Bandung terus melakukan pemantauan.
“Kesimpulan saya, enggak booming buka juga. Ya enggak banyak tamunya, tapi bukan kosong juga. Mungkin masyarakat juga sudah pada paham,” jelasnya.
Saat disinggung, apakah pihaknya siap menerima konsekwensi bila ada tempat hiburan malam yang tidak mematuhi protokol kesehatan akan ditutup kembali oleh Pemkot Bandung. Rully katakan siap.
“Jelas (diterima). Cuman persoalannya di Bandung ini tidak semua tempat hiburan anggota kita. Jadi saya khawatir terjadi di tempat yang bukan anggota kita bagaimana, jadikan kena dampak ke kita, jadi itu yang sedang kita pikirkan bersama Disbudpar,” pungkasnya.(DAB)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (GTPP Jabar) memastikan status kewaspadaan Kota Depok telah turun dari zona merah (tinggi) ke zona oranye (sedang). Dengan ini, tak ada lagi zona merah di Jabar.
“Kota Depok turun, jadi sekarang zona yang resiko rendah ada 17 kota/kabupaten dan yang resiko sedang ada 10 kota/kabupaten,” ujar Ketua Umum GTPP Jabar Ridwan Kamil di Makodam III/Siliwangi Kota Bandung, Selasa (25/8/2020).
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu melaporkan, angka reproduksi COVID-19 di Jabar telah turun ke angka 0,9. Sebelumnya, angka reproduksi virus Corona di Jabar kembali melonjak.
“Yang sebelumnya di atas angka 1, kemudian angka reproduksi covid di Jabar ini termasuk yang rendah karena berada di urutan 26, terendah dari 34 provinsi yang ada di Indonesia,” tuturnya.
Selain itu, ujarnya, gugus tugas juga akan memonitor dampak dari libur panjang. Pasalnya, dikhawatirkan terjadi lonjakan kasus yang signifikan karena pergerakan masyarakat di masa libur panjang cuti bersama dan Tahun Baru Islam.
“Kemudian yang perlu saya laporkan adalah kita akan memonitor dampak dari libur panjang, mudah-mudahan karena masa inkubasi biasanya 10 sampai 14 hari, kita akan monitor apakah 14 Hari dari sekarang,” katanya.
“Mudah-mudahan tidak ada lonjakan, kalau ada lonjakan berarti itu pola dari long weekend yang nanti menjadi evaluasi pengambilan keputusan dalam penanganan di pariwisata. Kalau tidak ada lonjakan, berarti itu relatif protokol kita selama long weekend sangat baik,” imbuhnya.(VAN)
BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi bakal menjadi relawan vaksin COVID-19. Jenderal bintang dua itu mengaku siap untuk disuntik vaksin.
“Hari ini saya, Gubernur dan Pangdam akan dicek gugus tugas yang bertugas memberikan vaksin kepada kita,” ucap Rudy di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020).
Rudy mengaku siap untuk menjalani rangkaian penyuntikan vaksin. Dia menyebut telah mempersiapkan mental dan fisik untuk disuntik.
“Ya siap mental dan fisik,” katanya.
Sebelumnya Gubernur Jabar Ridwan Kamil juga telah mempersiapkan diri untuk menjadi relawan vaksin COVID-19. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dijadwalkan akan menerima kandidat vaksin COVID-19 pekan ini. Ia pun mulai mempersiapkan fisik agar kondisi badannya tetap prima.
Dijadwalkan pria yang akrab disapa Kang Emil itu akan melaksanakan pemeriksaan fisik dan swab test pada Selasa (24/8/2020). Bila hasilnya negatif, tiga hari setelah pemeriksaan ia akan mendapatkan suntikan pertama atau V1 di Puskesmas Garuda, Kota Bandung.
“Seminggu terakhir mencoba memaksimalkan kebugaran. Olahraga, makan juga diatur tidak asal-asalan, batin ibadah juga ditingkatkan sambil baca-baca tentang informasi kalau ada apa-apa. Tapi intinya optimis, yang rada was-was ibu Cinta, wajar karena belum pernah jadi (relawan vaksin), ada sekian persen rasa was-was yang masuk akal,” ujar Kang Emil, Senin (24/8).
Untuk mengatasi rasa was-was itu, ia pun berkonsultasi dengan Profesor Kusnandi Rusmil yang menjadi Ketua Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Unpad selama dua jam. Ia mengaku, rasa cemas itu pun luruh.
“Sehingga sekarang tidak was-was tapi lebih pada persiapan fisik supaya pas dilakukan kondisinya prima. Jadi besok pagi mengawali pagi saya olahraga dulu, tidur banyak juga,” ujarnya.(DAB)
CIANJUR,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Polisi mulai menutup arus kendaraan dari Cianjur menuju puncak, Sabtu (22/8/2020) siang. Antrean panjang kendaraan di puncak membuat kendaraan dialihkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.
Kanit Dikyasa Satlantas Polres Cianjur Ipda Budi Setya Yuda, mengatakan penutupan arus di persimpangan Tugu Lampu Gentur menuju Puncak dilakukan mulai pukul 11.00 Wib.
Antrean yang sudah sampai kawasan Cibodas membuat polisi mengambil langkah rekayasa lalulintas penutupan jalur untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan di kawasan puncak.
“Sejak pagi sudah terjadi peningkatan volume kendaraan di puncak. Dan sekitar pukul 10.30 Wib ekor sudah sampai Cibodas. Makanya segera ditutup akses menuju puncak di bundaran tugu Lampu Gentur,” kata Budi, Sabtu (22/8/2020).
Menurutnya kendaraan yang masuk Cianjur mayoritas berplat Jakarta dan sekitarnya yang menghabiskan libur panjang di akhir pekan ini untuk berwisata di Tatar Santri.
“Didominasi wisatawan Jakarta. Kebanyakan ke Kebun Raya Cibodas dan Taman Bunga Nusantara,” kata dia.
Dia mengatakan penutupan arus kemungkinan bakal dilakukan hingga sore hari, mengingat volume kendaraan dari Bogor ke Cianjur terus bertambah.
“Bisa sampai sore hari ditutupnya. Tapi kita lihat kondisi lalin di Puncak, jika mulai sepi segera kami buka (jalur puncak),” tuturnya.
Selama penutupan, lanjut Budi, arus kendaraan menuju Jakarta dialihkan ke jalan alternatif Jonggol dan Sukabumi. “Dialihkan ke jalur alternatif, sudah ada petugas yang disiagakan untuk mengarahkan pengendara,” pungkasnya.
Dari pantauan di Bundaran Tugu Lampu Gentur pukul 13.00 Wib, arus lalulintas tampak mulai padat di wilayah perkotaan.
Banyak pengendara yang berusaha menanyakan petugas terkait informasi akan dibukanya kembali akses ke puncak. Beberapa kendaraan sempat menunggu di tepi jalan, namun pada akhirnya mereka memilih menggunakan jalur alternatif.(NOV)
BANDUNG BARAT,KHATULISTIWAONLINE.COM –
Arus lalulintas di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat, mencapai puncaknya setelah ada penambahan volume kendaraan di hari ke tiga long weekend.
Berdasarkan pantauan Sabtu (22/8/2020), kendaraan wisatawan mengular mulai dari perbatasan Kota Bandung hingga ke Lembang, sepanjang 2 kilometer.
Kasatlantas Polres Cimahi AKP Susanti Samaniah mengatakan pada harinl ini volume kendaraan meningkat hingga 70 persen. Namun jumlah tersebut bisa terus bertambah mengingat waktu libur masih tersisa satu hari.
“Sampai siang ini sudah ada peningkatan volume kendaraan sampai 70 persen dan kami prediksi bisa meningkat lagi di sore hari,” ungkap Susanti saat ditemui.
Untuk mengurai kepadatan arus lalulintas akibat penumpukan di gerbang masuk objek wisata terutama The Great Asia Africa dan Farm House, pihaknya sudah melakukan dua kali CB buka tutup jalan.
“Sejak pagi sampai siang ini kita sudah dua kali melakukan buka tutup jalan untuk menarik kendaraan dari arah Kota Bandung menuju ke arah Lembang agar terurai kepadatannya,” terangnya.
Jika ekor antrean kendaraan wisatawan sudah mencapai simpang Ledeng, Kota Bandung, pihaknya langsung mengarahkan kendaraan wisatawan melalui Jalan Sersan Bajuri.
“Untuk pengalihan kendaraan ke Jalan Sersan Bajuri itu kami koordinasi dengan Satlantas Polrestabes Bandung. Nanti kendaraan akan keluar di Simpang Beatrix,” bebernya.(MAD)