BOGOR, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Aturan ganjil genap di kawasan Puncak Bogor kembali berlaku hari ini, Jumat (17/9/2021). Polisi akan memutar balik kendaraan yang menuju kawasan Puncak jika nomor polisi kendaraannya tidak sesuai dengan aturan ganjil genap.
Tidak hanya ganjil genap, polisi juga akan melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan kendaraan di kawasan Gadog yang selama ini menjadi akses utama menuju Puncak Bogor. Kendaraan akan dialihkan ke jalur-jalur lain menuju kawasan Puncak.
“Ganjil genap kami tetap laksanakan, seperti biasanya dimulai hari Jumat siang sampai Minggu pukul 24.00 WIB. Nanti juga kita lakukan metode terbaru lagi. Kita pecah pintu masuknya, tidak hanya dari Gadog saja, nanti akan dipecah mulai dari Cibanon, Sentul Selatan, baru nanti Gadog. Jadi semua masyarakat yang ke Puncak tidak hanya di 1 titik tapi ada 3 titik,” kata Kapolres Bogor AKBP Harun, Jumat (17/9/2021)
“Diarahkan ke (jalur) alternatif biar tidak tertumpu di satu titik, dan di alternatif itu nanti akan kita cek ganjil genapnya. Kita cek dulu besok Sabtu, tetap kita cari di sana. Oneway tetap berlaku ya,” tambah Harun.(DAB)
SUMEDANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Untuk memperlancar arus lalu lintas dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara dan masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang memperbaiki ruas bahu Jalan Baginda Citengah.
Perbaikan jalan yang dikerjakan oleh CV. Global Jaya Indonesia dengan sumber dana dari APBD Kabupaten Sumedang itu akan dikerjakan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Berdasarkan pantauan Khatulistiwaonline, saat ini perbaikan jalan telah dimulai dengan dilakukan penggalian mengunakan alat berat setelah itu akan dilaksanakan pengecoran dengan redimix dan berlanjut pengerjan pembetonan.
Dede selaku pengawas perbaikan Jalan Baginda Citengah kepada media ini, Rabu (15/9/2021 saat di temui di lokasi mengatakan, pengerjaan bahu jalan akan dikerjakan sesuai dengan RAB, agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat, utamanya dalam hal kenyamanan para pengguna jalan.
“Pengerjaan bahu jalan ini akan dikerjakan sesuai spek dan tepat waktu,” kata Dede.(KUS)
SUMEDANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Dinas Kehutanan Wilayah IX Cabang Sumedang, Jawa Barat menggelar bimbingan teknis pelaksanaan rehabilitasi di luar kawasan hutan negara dengan sub kegiatan penerapan teknis konservasi tanah dan hutan serta lahan yang ada di wilayah Sumedang dan Indramayu.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IX itu diikuti oleh desa yang menerima pengajuan kegiatan, Selasa (14/9/2021).
Pelaksanaan kegiatan ini untuk pengendalian erosi dan bimbingan teknis cara pembuatan dan selanjutnya melaksanakan sosialisai fisik di lapangan.

Melalui kegiatan ini diharapkan penanganan lahan kritis bukan hanya urusan pemerintah tapi juga adanya kererlibatan masyarakat sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh semua pihak.
Menurut Kepala Cabang Dinas Kehutanan IX Sumedang, Agus Sukondi, S.Hut, M.Si, kegiatan ini dilaksanakan oleh Desa, LPM, Kelompok Tani dan dilaksanakan secara Swakelola oleh Kelompok Tani dan masyarakat.
“Tujuannya adalah agar terjalin sinergi antara Desa dan masyarkat dan akan terus diawasi dan dimonitor,” ujar Agus Sukondi S.Hut.M.Si.
Ditambahkan, pelaksanaan fisik juga sesui dengan RAB yang telah dibuat oleh Dinas PU. ” Anggaran juga bervariasi sesuai pengajuan titik kegiatan, dan anggaran tahap pertama akan segera terlealisasikan sekitar 70 persen,” terang Mulyadi S.Hut .(KUS)
SUMEDANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Sekretaris Kecamatan ( Sekcam) Sumedang Selatan, Dadang Jainul Hamdan, S.Ikom mewakili Camat Elis Herlina Syarif Badar, dalam waktu bersamaan melantik pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) tigakelurahan pada Selasa (14/9/2021).
Ketiga pengurus TP PKK yang dilantik di Aula Kantor Kecamatan Sumedang Selatan itu, masing-masing Imas Selvianty sebagai Ketua TP PKK Kelurahan Pesanggrahan Baru, Ela Suhartini, Ketua TP PKK Kelurahan Kotakulon dan Nani sebagai Ketua TP PKK Kelurahan Ketiganya mengantikan Ketua TP PKK yang lama.
Dalam sambutannya yang dibacakan Sekcam, Elis Herlina Syarif Badar selaku Ketua PKK Kecamatan Sumedang Selatan menyampaikan selamat kepada Ketua TP PKK yang telah dilantik dan selamat bertugas sebagai mana fungsi PKK serta melanjutkan program yang ada.
Selain itu terus melakukan inovasi untuk kepentingan masyarakat banyak. Pelantikan Ketua TP PKK Kelurahan tersebut dihadiri seluruh pengurus PKK dan Ketua TP PKK se- Kecamatan Sumedang Selatan.
Pada kesempatan itu kepada Sri Nursanah, Ketua TP PKK Desa Citengah disampaikan rasa bangga dan terimakasih karena telah mewakili Kabupaten Sumedang untuk mengikuti 5 lomba tingkat Provinsi 1.Kesekretariatan, 2. Pokja, 3. PAAR, 4. Hatinya PKK dan IVA TEST.
“Semoga semua TP PKK se- Kecamatan dapat berprestasi di tingkat Provinsi,” ujar Elis Herlina Syarif Badar.(KUS)
SUMEDANG, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta program vaksinasi digelar secara masif. Terkait hal itu, stok vaksin yang ada agar segera disalurkan ke masyarakat.
“Karena memang dalam minggu-minggu ke depan dan bulan-bulan ke depan vaksin akan terus datang. Jadi stok yang ada tolong dihabiskan, tidak usah ragu-ragu. Nanti kalau sudah mulai menipis, laporkan,” ucap Listyo saat menyampaikan arahan kepada para kapolres di jajaran Polda Jabar sebagaimana dikutip Humas Polres Sumedang, Selasa (14/9/2021).
Dia berpesan agar kepolisian di Jabar terus gencar melakukan sosialisasi melalui gerakan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. Serta 3 T, yakni Testing, Tracing dan Treatment.
“Jangan lupa terus disosialisasikan kepada masyarakat agar tetap dijaga protokol kesehatan (prokes),” kata Listyo.(DAB)
SUMEDANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Sebagai upaya menanggulangi lahan kritis di wilayah Jawa Barat, Kementerian Kehutanan menggelar sosialisasi , pelaksanaan Rehabilitasi diluar Kawasan Hutan Negara pada Senin (13/9/2021).Kegiatan yang merupakan pengajuan kelompok masyarakat/ proposal tahun anggaran 2021 untuk menanggulangi lahan kritis khususnya di Jawa Barat itu dilaksanakan di Aula Kantor Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IX Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan sub kegiatan penerapan teknik konservasi tanah, air,hutan dan lahan.
Kegiatan dihadiri 74 orang yang terdiri dari para ketua kelompok tani, perangkat desa, Pemdes,LPM dan pengurus tim Swakelola dari 11 kecamatan 19 Desa dan 24 kelompok tani/kelompok masyarakat.
Tujuan diadakan kegiatan ini salah-satunya adalah untuk penanggulangan lahan kritis di lahan milik masyarakat atau lahan desa .
Analis Rehabilitasi dan Konservasi pada Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IX Kabupaten Sumedang,Mulyadi S,Hut mengatakan, teknis penerapannya dengan membuat satu bangunan teknik konservasi atau sioil teknis berupa bangunan Dam dan galiplak atau pengendali jurang di alur – alur sesuai dengan kriteria bangunan.
Setelah anggaran tahap I terealisasi kepada para kelompok, pengawasan tetap akan dilakukan kemudian akan ada tenaga pendamping,tenaga penyuluh kehutanan yang ada di wilayah binaan kita,” tandas Mulyadi S.Hut. (KUS)
SUMEDANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Diduga akibat korsleting listrik, rumah tempat pembakaran gula aren hangus terbakar pada Minggu (12/9/2021) sekitar pukul 09.00 WIB di Desa Margalaksana, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Berkat kesigapan warga dibantu aparat setempat, api dapat dipadamkan dan tidak meluas.Keterangan diperoleh, rumah yang terbakar adalah milik Yahya (58), putra seorang veteran bernama Usup(87).
Selain kehilangan tempat tinggal, kebakaran tersebut juga mengakibatkan terbakarnya berkas dan surat berharga milik Usup dengan kerugian ditaksir sekitar Rp 25 juta dan uang tunai sebesar Rp 5 juta Mendapat laporan ada kebakaran , Sertu Jajang Permana selaku Babinsa Desa Margalaksana melaporkan peristiwa itu kepada Danramil 001 Sumedang Utara yang kemudian memerintahkan Babinsa monitor di lokasi kejadian.
Sehari setelah peristiwa kebakaran atau Senin (13/9/2021), pihak kecamatan yang mendapat laporan yang diwakili Kasi Sosial dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumedang Selatan datang ke lokasi dan menyerahkan paket bantuan darurat berupa sembako kepada korban.
“Kami mendapat laporan pada hari Senin, dan langsung direspon dengan memberikan bantuan sembako. Selain itu, kami juga akan terus melakukan penanganan berkelanjutan,” ujar Syarif Effendi Badar S.Sos.M.Si, Camat Sumedang Selatan. Di hari yang sama hadir pula H.S Sutrisno, Ketua LKVRI Cabang Sumedang yang juga menyalurkan bantuan dan penanganan berkelanjutan karena Yaya sebagai anggota veteran Kabupaten Sumedang.
Sementara Sertu Djadjang Permana sebagai Babinsa Desa Maragalaksana mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh warga yang telah ikut andil dalam memadamkan yang sempat ditakutkan menyebar ke tempat lain. (KUS)
TASIKMALAYA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Diguyur hujan deras selama dua hari, lima kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya dilanda banjir dan longsor, Senin (13/09/21). Antara lain Cipatujah, Bantarkalong, Karangnunggal, Culamega dan Cibalong.
“Laporan sementara ada lima kecamatan yang terdampak banjir dan longsor. Cipatujah, Bantarkalong dan Karangnunggal terjadi banjir. Sementara Culamega dan Cibalong longsor,” kata Irwan, Sekdis BPBD Kabupaten Tasikmalaya.
Petugas BPBD berupaya mengevakuasi korban banjir menggunakan perahu karet. Beberapa orang memilih bertahan di rumah, hanya mendapatkan bantuan makan. Sementara itu, puluhan petugas dan relawan BPBD diturunkan di lokasi longsor di Kecamatan Culamega dan Cibalong.
“Kami turunkan tim ke lokasi banjir dan longsor. Kami bantu warga,” kata Irwan
Sedikitnya 150 lebih rumah warga di empat titik Desa Ciawi dan Cikupa juga terendam banjir. Penyebabnya luapan beberapa sungai termasuk Sungai Cilangla yang melintasi pemukiman warga Cikupa.(DAB)
BANDUNG, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Arus lalu lintas dari Bandung menuju Lembang terpantau padat pada Sabtu (11/9/2021), sekitar pukul 11.00 WIB. Polisi turun tangan untuk mengurai titik kepadatan di pertigaan kawasan Ledeng, Kota Bandung.
Antrean kendaraan mulai terlihat dari Jalan Setiabudi, kemudian merayap ke Ledeng. Begitu pun sebaliknya, kendaraan yang turun dari Lembang ke Bandung pun mengular.
Petugas Lalu lintas di Pos Gatur Ledeng Bripka A Santana mengatakan terjadi peningkatan volume lalu lintas pada akhir pekan ini. Pihaknya menduga kendaraan yang melintas dari Bandung ke Lembang hendak berwisata.
“Ganjil genap hari kedua di wilayab Ledeng akhir pekan ini cukup meningkat, kendaraan dari dalam dan luar kota. Kemacetan ada tapi masih terkendali,” ujar Santana saat ditemui di kawasan Ledeng.(MAD)
BOGOR, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Pertemuan 5 Kapolres di wilayah Jawa Barat menyepakati 3 hal yang akan dilakukan untuk mengantisipasi membludaknya wisatawan saat akhir pekan ini. Apa saja?
Selain melanjutkan ujicoba sistem ganjil genap, polisi akan memberlakukan sistem buka tutup hingga penutupan total arus lalin menuju kawasan Puncak jika dinilai crowded atau macet parah.
Pertemuan 5 Kapolres digelar di Mapolresta Bogor Kota Jalan Kapten Muslihat Kota Bogor. Kapolres yang hadir antara lain, Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro, Kapolres Bogor AKBP Harun, Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sy Zainal Abidin, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Dedi Darmawansyah. Rapat dipimpin langsung oleh Wakapolda Jabar Brigjen Eddy Sumitro.
Brigjen Eddy Sumitro mengatakan, jika dengan ganjil genap tetapi jumlah kendaraan malah melebihi 50 persen dari kapasitas Jalan Raya Puncak, maka akan dilakukan upaya lain, salah satunya dengan sistem buka tutup.
“Jika (kendaraan) lebih dari 50 persen, kita akan lakukan tindakan dengan mengeliminir arus yang naik ke Puncak. Jadi itu yang kita sepakati dari 5 wilayah,” kata Brigjen Eddy di Mapolres Bogor Kota usai menggelar rapat bersama 5 Kapolres di Jawa Barat terkait penanganan lalin Puncak, Kamis (9/9/2021).
Brigjen Eddy menjelaskan, untuk mengetahui apakah kendaraan di kawasan Puncak melebihi 50 persen atau tidak, maka itu bisa terlihat dari laju kendaraan di Jalan Raya Puncak.
“Kalau kita lihat nanti itu ukurannya, kalau (tidak melebihi) 50 persen kita bisa lihat dari kecepatannya. Kalau (jumlah kendaraan) 50 persen, itu bisa jalan dengan kecepatan 20-40 (km/jam) lah. Tetapi kalau kecepatannya di bawah itu berarti padat, kalau mulai crowded, mulai padat, maka kita lakukan tindakan,” bebernya.(MAD)