JAKARTA, KHATULISTIWA
“Harga penawaran rekanan Rp 2,942,115,000, terdapat kerugian negara sekitar Rp 505,022,100,”demikian analisis PPKN.
Pengadaan container sampah sebanyak 78 unit di Sudin Kebersihan Jakarta Barat dengan dugaan kerugian negara senilai Rp 500,000,000 dilaporkan kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Barat. Dalam surat tertanggal 11 April 2016 yang ditujukan kepada Kajari Jakarta Barat itu, Pemantau Pendapatan Dan Kerugian Negara (PPKN) menyebutkan, pihaknya telah melakukan pemantauan kegiatan tahun 2015 di lingkungan Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat yaitu pengadaan 6 m3 sebanyak 12 unit dan 10 m3 sebanyak 66 unit.
Kegiatan pengadaan container sampah ini dilaksanakan oleh rekanan PT. Bintang Pratama Equitment (alamat Rukan Jambore Park No. 97, Jl. Jambore Raya, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur) dengan harga kontrak senilai Rp 2,942,115,000 dengan Kuasa Pengguna Anggaran , Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat, Drs. Syaripudin, M.Si.
Berdasarkan analisis PPKN, terdapat kerugian negara sebesar kurang lebih Rp 500,000,000,- dari pengadaan tersebut. Nilai kerugian negara dihitung berdasarkan harga pengadaan barang sejenis pada instansi pemerintah yang lain.
Sebagai pembanding, menurut PPKN, Sudin Kebersihan Jakarta Timur. Pertama, pada November 2014 mengadakan container sampah 6 m3 sebanyak 25 unit dengan harga Rp 625,762,500 (per unit Rp 25,030,500). Kedua, pada November 2014 mengadakan container sampah 10 m3 sebanyak 18 unit dengan harga Rp 582,743,700 (per unit Rp 32,374,650).
Harga wajar pengadaan container sampah yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat seharusnya, untuk container 6 m3 sebanyak 12 unit @ Rp 25,030,500 = Rp 300,366,000 dan untuk container 10 m3 sebanyak 66 unit @ Rp 32,374,650 = Rp 2,136,726,900. Total harga Rp 2,437,092,900,-“Harga penawaran rekanan Rp 2,942,115,000, terdapat kerugian negara sekitar Rp 505,022,100,” demikian analisis PPKN.
Dengan adanya temuan ini, Holmes BJH selaku Ketua PPKN dan PM. Saragih, Plt. Sekretaris meminta Kejari Jakarta Barat menelah dan melakukan penyelidikan. (NGO)