Maros,KHATULISTIWAONLINE.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memilih sapi kurban milik peternak dari Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah. Sapi yang dipilih itu bobotnya mencapai 940 kilogram dengan harga Rp 70 juta.
Pemilihan sapi kurban Jokowi itu dilakukan secara ketat oleh pihak Sekretariat Negara. Awalnya, ada tiga ekor sapi unggulan yang disodorkan oleh Dinas Peternakan Provinsi Sulsel untuk dipilih. Namun, sapi jenis simental dari Maros lah yang terpilih.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur sekali karena dari tiga sapi yang ditawarkan, sapi saya lagi yang terpilih. Ini sudah keenam kalinya Pak Presiden mengambil sapi saya untuk dikurbankan di Sulsel,” kata peterak sapi dari Kecamatan Bantimurung, H Pacong, Selasa (28/7/2020).
Sapi kurban milik presiden itu, sudah dipelihara oleh peternak selama tiga tahun lebih dengan perawatan khusus. Selain menjaga kuantitas dan kualitas pakannya, sapi istimewa ini juga rutin diperiksa dokter hewan. Bahkan sebelum diajukan, sapi ini dipantau khusus oleh tim dokter hewan hingga dinyatakan layak.
“Memang sejak kecil, sapi ini sudah kami persiapkan secara khusus. Makannya itu semua istimewalah, kayak dikasih vitamin, terus mandinya juga itu tiga hari sekali. Jadi, dia dulu yang mandi baru saya. Karena perawatannya itulah, makanya kualitasnya juga beda,” lanjutnya.
Meski bersyukur karena sapinya kembali dipilih oleh Jokowi, Pacong mengaku penjualan sapi di masa pandemi ini sangat menurun. Hingga dua hari sebelum perayaan Idul Adha, penjualannya hanya sekitar 40 persen. Padahal, tahun lalu ia mampu menjual hampir 100 persen.
“Biasanya tahun lalu itu di hari kedua Idul Adha, sapi saya sudah laku hampir 100 persen. Sekarang ini baru sekitar 40-an persen yang terjual. Yah mungkin karena masa (pandemi) Corona. Selain banyak syarat, mungkin juga daya beli masyarakat turun,” sebutnya.
Untuk tahun ini, sapi kurban milik Jokowi ini akan disumbangkan untuk warga di Kabupaten Jeneponto dan akan diserahkan langsung oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
“Besok pagi itu akan dibawa ke Jeneponto untuk persiapan. Yang akan menyerahkan itu rencananya pak Gubernur Sulsel,” kata Kepala Dinas Peternakan Sulsel, Abdul Azis.
Di Sulsel sendiri, kesiapan sapi kurban yang sudah diinvetarisir oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mencapai 70 ribu ekor, atau jauh lebih banyak dari tahun lalu yang realisasinya hanya mencapai 42 ribu ekor.
“Untuk ketersediaan di Sulsel ini saya lihat datanya itu sangat cukup, bahkan melampaui seperti yang kita harapkan. Nah yang 70 ribu ini sudah termasuk dengan sapi yang akan kita kirim ke Kalimantan yang jumlahnya itu mencapai 26 ribu pertahun,” pungkasnya.