JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Palestina menjadi salah satu negara yang terus menderita karena perang selama puluhan tahun. Sepakbola menjadi sarana mereka menyampaikan pesan perdamaian.
Palestina terus-menerus berkonflik dengan Israel dalam kurun waktu yang panjang. Wilayah Palestina pun seiring waktu mengecil setelah diambil alih Israel.
Cita-cita hidup tentram tanpa harus diusik oleh pihak luar tentu menjadi harapan warga Palestina. Akan tetapi, hal itu tak kunjung mereka rasakan.
Bahkan, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sampai saat ini belum bisa menekan Israel untuk menghentikan invasinya ke Palestina. Berbagai cara pun dilakukan Palestina untuk menyampaikan pesan perdamaian, yang salah satunya lewat sepakbola.
Palestina akan berlaga di Asian Games 2018. Mereka ada di Grup A bersama Indonesia, Laos, Taiwan, dan Hong Kong. Timnas U-23 sudah berlatih di Jakarta menatap laga pertama melawan Taiwan, Jumat (10/9/2018) malam WIB.
“Sepakbola sudah seperti bahasa untuk semua orang-orang di dunia. Setiap waktu kami mencoba menyampaikan pesan kepada dunia lewat sepakbola. Anda pasti tahu banyak orang di dunia menonton sepakbola dan mencintainya,” kata manajer Timnas Palestina U-23, Islam Masharqa, dalam wawancaranya.
“Nah, setiap saat itulah kami berusaha menyampaikan pesan dan semangat perdamaian lewat sepakbola. Setiap saat masyarakat Palestina berharap lewat sepakbola bisa tercipta perdamaian,” sambungnya.
“Sepakbola di Palestina adalah olahraga nomor satu. Anda harus tahu setiap satu anak muda di Palestina dan satu bocah di Palestina selalu ingin menyampaikan pesan ke dunia lewat sepakbola meski di bawah penjajahan.”
Meski berharap hidup damai, Islam menegaskan bahwa warga Palestina tidak akan menyerah dan membiarkan negaranya habis dikuasai Israel. Damai bukan berarti menyerahkan kekuasaan menurut pria 27 tahun itu.
“Tapi, satu yang pasti kami tidak akan menyerah untuk menjaga Palestina. Kami ingin perang berakhir, tapi bukan berarti membiarkan Palestina dikuasai,” dia menegaskan.(RIF)