JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Inter Milan babak belur di Liga Champions, Antonio Conte pun berada dalam tekanan. Pantaskah manajemen Nerazzurri mempertahankannya?
Inter Milan kandas di fase grup Liga Champions usai imbang 0-0 dengan Shakhtar Donetsk di Matchday 6. Dengan hasil itu, anak asuh Antonio Conte hanya mengumpulkan enam poin dari hasil satu kemenangan dan tiga kali imbang.
La Beneamata terdampar di dasar klasemen, sementara Real Madrid dan Borussia Moenchengladbach melajut ke fase knockout. Inter bahkan tak bisa melanjutkan perjalanan ke Liga Europa karena jadi jatah Shakhtar Donetsk.
Lebih dari soal kegagalan itu, Inter juga disorot karena penampilannya di partai terakhir kontra Shakhtar. Romelu Lukaku dkk dinilai buntu, hingga ketersediaan opsi B Conte dipertanyakan oleh pelatih legendaris Italia Fabio Capello.
Kandasnya Inter di Liga Champions menghadirkan tekanan besar buat Antonio Conte, meski timnya masih menduduki posisi dua Liga Italia. Suara-suara ketidakpuasan dari kalangan penggemar Inter kian terdengar, berakumulasi dengan tanda tanya terhadap sejumlah keputusan Conte.
Salah satunya adalah soal keengganan Conte memanfaatkan Christian Eriksen. Eriksen dipercaya semestinya bisa menjadi jalan keluar Inter ketika menghadapi situasi-situasi buntu.
Presiden Inter Milan Steven Zhang cuma menegaskan bahwa kesulitan ini sudah diperkirakan dan menyatakan dukungan terhadap Conte.
“Kami sejak awal menyadari kesulitan-kesulitan yang bisa kami hadapi di musim yang penuh anomali ini, kok,” ungkap Zhang kepada Tuttosport, dikutip Football Italia.(VAN)