Beijing –
Pengacara hak asasi manusia Yu Wensheng melakukan hal yang tidak banyak dilakukan saat ini di China di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping.
Dalam sebuah surat terbuka, Oktober lalu dia mengkritik “pemerintahan totaliter” Presiden Xi dan menyerukan segera dilakukannya reformasi politik dan demokrasi.
Keesokan harinya, saat dia sedang menemani puteranya berjalan ke sekolah, dia ditahan oleh polisi keamanan dan seorang pria meringkusnya dan memasukannya ke dalam sebuah mobil van.
Istrinya, Xu Yan tidak tahu keberadaan suaminya sampai sekarang.
“Saya sangat khawatir tentang Yu Wensheng, dia bertindak sesuai dengan hukum dan melakukan apa yang menurutnya benar tetapi dia kehilangan kebebasannya,” kata Xu Yan.
“Saya sudah berkeliling ke berbagai departemen tetapi tidak ada yang bisa memberi tahu saya apa yang terjadi. Saya tidak bisa melihat harapan untuk masa depan.”
Kongres Rakyat Nasional China baru saja berakhir dan sekarang memberikan senjata baru bagi Xi Jinping untuk menangani para pembangkang, bahkan sebelum suara penentangan itu muncul.
Komisi ini juga dapat mengabaikan keputusan pengadilan tertinggi di China dan hanya bertanggung jawab kepada kabinet dan, tentu saja kepada Presiden Xi Jinping.
Xi sekarang mengendalikan Partai Komunis
Warga di China tampaknya harus bersiap-siap dengan tindakan penekanan baru.
Presiden Xi telah menargetkan sejumlah pengacara hak asasi manusia, LSM, media, akademisi dan sekarang tampaknya akan melakukan lebih banyak lagi.
Tidak mengherankan bahwa Kongres akan menyetujui anggaran keamanan dalam negeri yang meroket hingga $ 320 miliar – atau 20 persen lebih banyak daripada anggaran pertahanan nasional.
Xi Jinping akan memprioritaskan untuk menangani musuh dari dalam negeri dibandingkan yang berada di luar.
Dengan berakhirnya Kongres Rakyat Nasional ke-13 berarti Presiden Xi Jinping sepenuhnya menguasai sistem politik China.
China sekarang memiliki struktur pemerintahan yang jauh lebih terpusat yang bertanggung jawab kepadanya, kepemimpinan kolektif dengan penekanan pada konsensus tidak ada lagi.
Dengan kekuatan datanglah kepercayaan diri
Profesor Stein Ringen dari Universitas Oxford, penulis The Perfect Dictatorship – China di abad ke-21, mengatakan tirai telah disibakkan dan Presiden Xi akhirnya mengungkapkan sifat sebenarnya:
“Sungguh luar biasa dan cepat bagaimana dia mengumpulkan kuasa. Dia telah bergerak dari menjadi pemimpin yang berhati-hati menjadi seseorang yang sangat berani dalam memamerkan kekuasaan.
“Dia bisa meluncurkan kebijakan sendiri tanpa melalui proses apapun dan tanpa ada pengamanan. Sekarang ini telah menjadi sistem yang lebih tidak stabil dibandingkan sistem yang berlangsung dua sampai tiga bulan yang lalu.”
Profesor Ringen mengatakan pada saat yang sama juga terjadi perubahan dramatis dalam bagaimana Xi yang berani memproyeksikan kekuatan dan pengaruh Tiongkok di luar negeri.
“Kami sekarang mendengar dari Xi Jinping bahwa model China adalah satu model untuk yang lain, satu model yang dapat mereka pelajari. Ini arah yang benar-benar baru. Dan untuk banyak negara berkembang, model ini menarik karena kemampuannya untuk menghasilkan pertumbuhan sementara demokrasi dipatahkan, ” katanya.
Susan Shirk, mantan penasihat China untuk Presiden AS Bill Clinton dan sekarang menjabat sebagai profesor di University of California, mengatakan ini adalah titik balik bagi China dan merupakan tantangan langsung bagi Amerika dan penganut sistem demokrasi lain di dunia.
“Xi Jinping telah mengesampingkan tantangan politik dan siap untuk bersaing. Ini adalah sesuatu yang pemimpin China sebelumnya tidak ingin tegaskan karena itu akan memancing reaksi besar dari pihak negara-negara demokratis karena ini membangkitkan aroma persaingan ideologi di masa perang dingin,” katanya.
“Selama beberapa dekade kami telah mengatakan hubungan China-AS berbeda dengan hubungan AS-Soviet karena kami tidak bersaing tentang sistem politik, tetapi ini adalah sesuatu yang sangat baru.”
65 negara terikat dengan China
Kebijakan luar negeri Xi diharapkan akan jauh lebih asertif dan mengekspor model China bisa dilacak dengan cepat.
Kebijakan andalan Presiden Xi, “One Belt One Road”, adalah cara paling ampuh untuk melaksanakan agenda tersebut.
Diyakini bahwa China akan menginvestasikan satu triliun dolar ke dalam usaha besar yang mengikat lebih dari 65 negara dan dua pertiga dari populasi dunia untuk kepentingan China.
Ancaman terbesar terhadap kekuasaan Presiden Xi, yang sebagian besar ahli sepakat adalah, bisa memicu perlambatan ekonomi yang dramatis atau krisis keuangan.
Kebanyakan orang China telah menerima sistem baru Xi Jinping karena mereka yakin akan terus memberikan kemakmuran dan stabilitas.
Bila itu tidak terjadi, kekuasaan otokratik Xi Jinping akan dipertanyakan secara serius, dan mungkin bahkan bisa digulingkan. (ADI)
Washington –
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman mendapat sambutan hangat dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih. Trump pun memuji-muji “persahabatan hebat” dengan kerajaan Saudi.
Di depan kamera para wartawan, senyum dan kata-kata hangat menghiasi pertemuan Trump dan sang pangeran Saudi.
“Suatu kehormatan dengan adanya Putra Mahkota Arab Saudi bersama kami,” kata Trump saat keduanya bersiap untuk jamuan makan siang di Ruang Kabinet, Gedung Putih.
“Hubungan ini mungkin yang terkuat dari yang pernah ada — kita saling mengerti,” imbuh Trump seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (21/3/2018).
Pangeran Mohammed alias MBS tiba di Amerika pada Selasa (20/3) waktu setempat sebagai kunjungan pertamanya ke AS sejak dirinya memegang peran sebagai pemimpin politik de fakto kerajaan Saudi. Dalam pertemuan dengan Trump, pangeran berumur 32 tahun itu beberapa kali mendapat pujian dari orang nomor satu di AS tersebut.
“Arab Saudi merupakan negara yang sangat makmur dan mereka akan memberikan sebagian dari kemakmuran itu pada Amerika Serikat, dalam bentuk lapangan kerja, dalam bentuk pembelian peralatan militer terbaik di manapun di dunia,” tandas Trump kepada para wartawan.
Selama di AS, MBS akan melakukan tur ke New York, Boston, Houston, Los Angeles dan Silicon Valley. Dia diperkirakan akan berada di AS hingga minggu pertama April mendatang. (ADI)
Washington –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan telah berbicara dengan Presiden terpilih Rusia, Vladimir Putin. Dalam pembicaraan lewat telepon itu, Trump akhirnya mengucapkan selamat atas kemenangan Putin pada pilpres Rusia.
“Saya telah menelepon Presiden Putin, dan mengucapkan selamat atas kemenangan di pemilihan,” ujar Trump seperti dilansir BBC, Rabu (21/3/2018).
Dia mengatakan bahwa mereka akan segera bertemu untuk membahas persaingan persenjataan di Ukraina dan Suriah. Trump menyebut persaingan persenjataan antara AS dan Rusia sudah di luar kendali.
“Kami tidak akan pernah mengizinkan siapa pun untuk memiliki sesuatu seperti apa yang kami miliki,” ucapnya.
Trump sendiri awalnya disebut belum memberikan ucapan selamat kepada Putin karena pembicaran keduanya melalui telepon belum dijadwalkan. Pihak Rusia menganggap hal itu bukanlah tindakan yang tidak bersahabat.
“Kami tidak menganggap ini sebagai tindakan yang tidak bersahabat,” kata juru bicara Kremlin atau Kantor Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (20/3) kemarin.
Setelah memberikan ucapan selamat kepada Putin, Trump mendapat kritik dari dalam negeri. Salah satunya dari senator John Mc Cain yang menyatakan presiden AS tidak seharusnya memberikan selamat kepada seorang diktator yang memenangkan pemilu palsu.
“Seorang presiden Amerika tidak seharusnya memberi selamat kepada diktator untuk memenangkan pemilihan palsu. Dengan melakukan hal itu kepada Vladimir Putin, Presiden Trump menghina setiap warga negara Rusia yang menolak hak untuk memilih dalam pemilihan yang bebas dan adil untuk menentukan masa depan negara mereka, termasuk patriot Rusia yang tak terhitung jumlahnya yang telah banyak mengambil resiko untuk melakukan demonstrasi dan melawan rezim Putin,”kata McCain dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Putin terpilih kembali dengan lebih dari 76 persen suara untuk masa jabatan enam tahun keempatnya. Tak ada penantang kuat bagi Putin dalam pilpres kali ini, setelah pemimpin oposisi utama, Alexei Navalny, dilarang ikut pemilihan. (RIF)
Melbourne –
Seorang penumpang dengan penerbangan internasional dari Bali ke Sydney, New South Wales, Australia yang kemudian melakukan perjalanan ke Melbourne pada tanggal 10 Maret, telah dirawat di rumah sakit karena menderita campak. Kasusnya telah memicu peringatan kesehatan.
Pria itu merupakan penumpang dari Maskapai Qantas dengan nomor penerbangan QF44 dari Denpasar menuju Sydney. Dia kemudian melakukan perjalanan ke Melbourne dengan menggunakan pesawat Qantas QF415, yang mendarat di Bandara Melbourne pada pukul 10.35.
Ia jatuh sakit setelah penerbangan itu dan dirawat di rumah sakit hampir seminggu kemudian setelah diagnosis penyakitnya dipastikan.
Sebuah pernyataan dari Departemen Kesehatan Victoria mengatakan bahwa pria tersebut kemungkinan telah menularkan [penyakit campaknya] pada penumpang lain yang berada di kedua penerbangan tersebut dan saat dia mengunjungi restoran Lentil as Anything di Abbotsford pada Sabtu (10/3/2018) siang hari.
Campak biasanya dimulai tiga sampai tujuh hari setelah gejala pertama dan sangat menular.
Penyakit ini bisa sangat serius bagi anak kecil dan orang dewasa, dengan komplikasi serius seperti pneumonia.
“Kami bekerja sama dengan otoritas penerbangan untuk mengidentifikasi dan menghubungi penumpang yang berbagi penerbangan internasional ke Sydney dan penerbangan domestik ke Melbourne,” kata Dr Finn Romanes dari Departemen Kesehatan.
“Orang-orang yang berada di Bandara Melbourne pada hari Sabtu tanggal 10 Maret, terutama di sekitar area pengumpulan bagasi dalam negeri, yang menderita penyakit mulai sekarang sampai hari Rabu tanggal 4 April harus memberi tahu dokter atau departemen gawat darurat di rumah sakit mereka.”
Ini adalah peringatan campak ketiga yang diterbitkan sepanjang bulan ini saja, dengan kasus lain setelah ditelusuri berasal dari backpacker Inggris dan seorang pria Australia yang sempat bepergian ke Kuala Lumpur.
Campak sekarang jarang terjadi di Australia karena penggunaan vaksin campak secara luas, namun sering dibawa ke Australia oleh wisatawan mancanegara. (ADI)
Washington DC –
Gedung Putih mengecam keras pernyataan keras Presiden Palestina Mahmud Abbas yang menyebut Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel, David Friedman, sebagai ‘anak anjing’. Gedung Putih meminta Abbas memilih antara kebencian atau perdamaian.
“Waktunya telah tiba bagi Presiden Abbas untuk memilih antara retorika penuh kebencian dan upaya praktis serta konkret untuk meningkatkan kualitas kehidupan rakyatnya dan membawa mereka ke perdamaian dan kemakmuran,” tegas Jason Greenblatt yang merupakan ajudan Presiden Donald Trump seperti dilansir AFP, Selasa (20/3/2018).
“Meskipun penghinaannya yang sangat tidak pantas terhadap anggota pemerintahan Trump, penegasan terbarunya adalah penghinaan pada teman baik dan kolega saya, Duta Besar Friedman, kami berkomitmen pada rakyat Palestina dan pada perubahan yang harus dilakukan demi perdamaian,”
Sebelumnya, dalam pernyataan kepada para pemimpin Palestina di kota Ramallah, Abbas menyebut Dubes AS sebagai ‘pemukim dan anak anjing’ saat meluapkan kemarahan pada kebijakan luar negeri AS untuk Yerusalem.
Hubungan antara pemerintahan Abbas dengan pemerintahan Trump memburuk sejak Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017. Palestina memprotes keras keputusan Trump itu.
Terlepas dari protes dan penghinaan ini, Greenblatt menegaskan bahwa AS masih akan menjalankan rencana perdamaian untuk Israel-Palestina.
“Kami memfinalisasi rencana kami untuk perdamaian dan kami akan melanjutkannya jika situasinya tepat,” tandasnya. (ARF)
Moskow –
Presiden Rusia, Vladimir Putin, resmi dinyatakan memenangi pemilihan presiden (pilpres) terbaru yang digelar 18 Maret kemarin. Dalam pidato kemenangannya, Putin menyerukan warga Rusia untuk tetap menjaga persatuan.
Dalam pidato kemenangan di dekat Alun-alun Merah Moskow, Putin menyebut kemenangan ini sebagai wujud dukungan rakyat untuk dirinya dalam situasi-situasi sulit. Diketahui bahwa Rusia terseret kasus upaya percobaan eks mata-mata Rusia di Inggris dan dugaan intervensi pilpres AS.
“Sangat penting untuk mempertahankan persatuan ini. Kita akan memikirkan masa depan Tanah Air kita yang hebat,” ucap Putin di hadapan pendukungnya yang terus berulang meneriakkan ‘Rusia!’ seperti dilansir Reuters, Senin (19/3/2018).
Lebih lanjut, Putin memperingatkan bahwa Rusia akan menghadapi masa-masa sulit beberapa waktu ke depan. Namun Putin menegaskan Rusia akan mampu melakukan ‘terobosan’.
Komisi Pemilu Pusat Rusia resmi mengumumkan Putin memenangi pilpres dengan meraup total 75,9 persen suara. Kemenangan ini telah diprediksi sejak awal. Putin yang didukung televisi nasional Rusia dan mendapat angka kepuasan publik 80 persen ini, menang telak atas tujuh penantangnya.
Salah satu penantang Putin, jutawan Pavel Grudinin (57) dari Partai Komunis Federasi Rusia, berada di posisi kedua dengan 13 persen suara. Sedangkan Vladimir Zhirinovsky (71) dari Partai Liberal Demokratik Rusia (LDPR) hanya meraup 6 persen suara. Lima penantang lainnya hanya meraup sedikit dukungan publik dalam pilpres ini.
Putin mendominasi perpolitikan Rusia dalam 18 tahun terakhir. Dia telah menjabat Presiden Rusia selama tiga periode, yakni tahun 2000-2004, 2004-2008, dan 2012-2018. Dengan kemenangan ini, Putin akan kembali menjabat Presiden Rusia untuk periode keempat hingga tahun 2024 nanti, saat dia berusia 71 tahun.
Selain Putin, hanya Josef Stalin yang berkuasa untuk jangka waktu panjang. Putin sebelumnya telah berjanji akan menggunakan masa kepemimpinannya selama 6 tahun ke depan untuk meningkatkan pertahanan Rusia melawan Barat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Pemilu kita telah membuktikan sekali lagi … bahwa tidak mungkin untuk memanipulasi rakyat. Rakyat berkumpul bersama. Tidak ada negara lain di dunia yang memiliki pemilu yang terbuka dan transparan seperti ini,” ucap Ketua Kamar Atas Parlemen Rusia, Valentina Matviyenko, dalam tanggapannya.
Komisi Pemilu Pusat mengaku memang ada sejumlah masalah dalam pelaksanaan pilpres, namun mereka menyatakan hasil keseluruhan ini adalah sah.(ADI)
Nyon –
Drawing Liga Champions babak perempatfinal sudah digelar. Juventus akan melawan Real Madrid, Liverpool bakal berhadapan dengan Manchester City.
Bertempat di markas UEFA di Nyon, Swiss, Jumat (16/3/2018) malam WIB, pengundian babak delapan besar kasta tertinggi antarklub Eropa itu dilakukan.
Direktur kompetisi UEFA, Giorgio Marchetti, menjadi pemandu jalannya undian. Dia ditemani duta Liga Champions, Andriy Shevchenko.
Barcelona menjadi tim pertama yang diambil. Mereka akan melawan AS Roma. Sementara itu, Sevilla berhadapan dengan Bayern Munich.
Berikutnya, Juventus berhadapan dengan Madrid. Dan yang terakhir Liverpool akan berhadapan dengan Manchester City.
Pertandingan leg I babal perempatfinal akan berlangsung pada 3-4 April 2018. Sedangkan leg II akan dihelat pada 10-11 April mendatang.
Hasil Drawing Liga Champions Babak Perempatfinal
Barcelona vs AS Roma
Sevilla vs Bayern Munich
Juventus vs Real Madrid
Liverpool vs Manchester City
RIF)
Sydney –
Presiden Joko Widodo dan istrinya, Iriana Jokowi, berolahraga pagi di The Royal Botanical Garden, Sydney, Australia. Di kawasan ini mereka bertemu sejumlah pelajar asal Indonesia.
Pantauan di lokasi, Sabtu (17/3/2018), Jokowi dan Iriana tiba sekitar pukul 07.30 waktu setempat. Jokowi memakai kaus berwarna putih dan jaket berwarna merah, dipadukan celana hitam dan sepatu Adidas Yeezy abu-abu.
Sementara itu, Iriana memakai kaus dan jaket berwarna abu-abu. Iriana juga memakai topi berwarna hijau cerah.
Jokowi dan Iriana kemudian disambut rombongan pelajar asal Indonesia yang memakai jaket bomber berwarna hijau dengan tulisan ‘Milenial Keluar Negeri Bersama Jokowi’. Para pelajar ini mengikuti program Out Standing Youth for the World dari Kemlu.
Jokowi dan Iriana berjalan-jalan mengitari The Royal Botanical Garden sambil berbincang dengan para pelajar tersebut. Sesekali Jokowi dan Iriana berhenti untuk duduk di kursi sambil berdiskusi dengan pelajar itu satu per satu.
“Ini di Lombok ada nggak,” canda Jokowi sambil berjalan ke arah teropong.
“Ha-ha-ha…, nggak ada Pak,” jawab pelajar itu kompak.
Kunjungan Jokowi ke Australia ini dalam rangka menghadiri KTT Istimewa ASEAN Australia 2018. Jokowi juga dijadwalkan menjadi pembicara di salah satu sesi KTT tersebut.(ARF)
London –
Tersingkir dari Liga Champions membuat Chelsea hanya punya empat besar Liga Inggris dan titel Piala FA untuk dikejar. Manajer Antonio Conte menginginkan keduanya.
Chelsea baru saja tersingkir dari Liga Champions. Di babak 16 besar, mereka didepak Barcelona dengan agregat 1-4 setelah sempat berimbang 1-1 di leg pertama.
Hasil itu meninggalkan The Blues dengan Piala FA sebagai satu-satunya trofi tersisa untuk dikejar. Chelsea sendiri akan melawan Leicester City di perempatfinal turnamen tersebut pada Minggu (18/3/2018), dalam misinya menuju laga puncak.
“Saya pikir setiap trofi penting bagi kami. Kami memulai musim ini untuk mencoba berjuang sampai akhir kompetisi,” Conte mengatakan seperti dilansir Sky Sports.
“Di Piala Liga kami sampai semifinal, lalu ke babak 16 besar Liga Champions. Ini adalah perempatfinal Piala FA. Jika menang, kami bisa bermain di semifinal di Wembley. Kami coba melakukan yang terbaik di setiap laga, ini harus menjadi target kami,” ia menambahkan.
Selain memburu trofi di Piala FA, Chelsea juga bertekad mengakhiri musim di peringkat empat Liga Inggris. Saat ini Eden Hazard dkk menempati peringkat lima dengan 56 poin, tertinggal empat angka dari Liverpool di peringkat empat–batas akhir zona Liga Champions.
Conte menegaskan, baik trofi Piala FA dan finis empat besar sama pentingnya saat ini. Ia mengaku tidak akan memprioritaskan salah satu, tapi keduanya.
“Saya pikir kami harus mencoba keduanya. Untuk mencoba masuk ke babak berikutnya dan mencapai semifinal di Piala FA itu tidak akan mudah,” ia menambahkan.
“Leicester adalah tim yang bagus, di pertandingan terakhir kami bermain di kandang, kami kesulitan melawan mereka, kemudian coba melakukan yang terbaik juga di liga, untuk menemukan tempat di Liga Champions, tidak akan mudah,” Conte menegaskan.(RIF)
Liverpool –
Juergen Klopp tak menampik laga melawan Manchester City di perempatfinal Liga Champions akan berjalan sulit. Tapi dia yakin situasi sama berlaku untuk City.
Liverpool dan City terundi bertemu di perempatfinal Liga Champions, dalam pengundian di Nyon, Jumat (16/3/2018) malam WIB. Hasil tersebut berarti dua tim Inggris yang tersisa akan memperebutkan satu tiket semifinal.
Klopp mengakui pertemuan ini cukup disayangkan untuk sepakbola Inggris. Tapi di lain sisi juga memberikan tantangan yang menarik. City sedang panas-panasnya bersama Pep Guardiola musim ini.
Keduanya terpisah 21 poin di Premier League sementara ini, dengan City memimpin dan Liverpool di posisi empat. Tapi musim ini, Liverpool dan City sudah saling mengalahkan.
City memenangi pertemuan pertama dengan skor telak 5-0 di Etihad, di mana Liverpool bermain dengan 10 pemain untuk sebagian besar jalannya laga. Liverpool lantas membalasnya dengan kemenangan 4-3 di Anfield.
Klopp mengungkapkan untuk saat ini akan fokus ke laga-laga terdekat dulu, baru kemudian memikirkan cara terbaik menaklukkan City.
“Saya sih sungguh tak masalah, masih ada waktu untuk bersiap sampai saatnya tiba. Saya akan memikirkannya matang-matang sebelum kami bermain,” ujarnya dikutip Soccerway.
“Saya tahu ini akan sulit, tapi kabar bagusnya adalah ini juga sulit untuk City. Saya melihat wajah (Direktur Sepakbola – Txiki) Begiristain setelah undian dan kelihatannya tak ada raut gembira. Ini adalah delapan besar, akan salah kalau laganya mudah,” tambah pria Jerman ini. (ADI)