Moskow –
Pemerintah Rusia meyakini bahwa kerajaan Arab Saudi tidak terlibat dalam pembunuhan jurnalis kawakan Jamal Khashoggi. Hal ini disampaikan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin membahas kasus pembunuhan tersebut dengan Raja Salman.
Ketika ditanya jurnalis apakah pemerintah Rusia sepenuhnya yakin bahwa keluarga kerajaan Arab Saudi tidak terlibat dalam pembunuhan Khashoggi, juru bicara Putin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa pertanyaan tersebut “tidak pantas.”
“Ada statemen resmi dari Raja, ada statemen resmi dari Putra Mahkota (Mohammed bin Salman) dan tak seorang pun punya alasan untuk tidak mempercayai mereka,” cetus Peskov seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (26/10/2018).
Pada Kamis (25/10) malam waktu setempat, Putin berbicara dengan Raja Salman via telepon dan membahas “situasi seputar kasus Khashoggi,” demikian disampaikan Kremlin dalam statemennya.
Kashoggi (60), jurnalis senior dan kolumnis The Washington Post tersebut, diketahui bermukim di AS usai mengasingkan diri dari Saudi. Dia dikenal kerap mengkritik kebijakan-kebijakan Saudi, juga mengkritik putra mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).
Pada akhir pekan lalu, otoritas Saudi akhirnya mengakui Khashoggi tewas dalam perkelahian di dalam Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu, setelah berulang kali membantah. Namun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pidatonya meyakini Khashoggi tewas dalam pembunuhan berencana dan keji.
Para pejabat Turki sebelumnya mengklaim telah memiliki bukti berupa rekaman audio dan video yang membuktikan Khashoggi disiksa dan dibunuh, bahkan dimutilasi. Pemberitaan soal bukti rekaman itu banyak dibahas media.(ADI)