Wellington –
Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengonfirmasi bahwa sedikitnya 40 orang tewas dalam penembakan brutal di dua masjid yang ada di wilayah Christchurch.
Seperti dilansir CNN dan Reuters, Jumat (15/3/2019), kepastian jumlah korban tewas itu diumumkan PM Ardern setelah sebelumnya jumlah korban tewas dalam tragedi ini masih simpang siur. Laporan media-media lokal Selandia Baru sebelumnya menyebut korban tewas mencapai antara 9-27 orang.
Dituturkan PM Ardern dalam pernyataannya bahwa sekitar 20 orang lainnya mengalami luka-luka dalam penembakan brutal ini.
PM Ardern menyatakan empat orang telah ditangkap polisi terkait penembakan brutal di Masjid Al Noor di Deans Ave dan di sebuah masjid lainnya di pinggiran Linwood. Identitas keempat orang yang ditangkap belum diungkap ke publik.
Demikian halnya dengan identitas dan asal kewarganegaraan para korban tewas.
Ditegaskan PM Ardern bahwa Selandia Baru ini berada dalam level ancaman keamanan tertinggi.
Sebelumnya PM Ardern menyebut tragedi ini sebagai kejadian ‘luar biasa, tak pernah terjadi sebelumnya dan salah satu hari terkelam’ di Selandia Baru.(DON)
Wellington –
Penembakan yang terjadi di sebuah masjid di Christchurch, Selandia Baru memicu kepanikan. Salah satu saksi mata menyebut setidaknya ada 50 tembakan yang dilepaskan pelaku dalam serangan brutal itu.
Seperti dilansir media lokal Selandia Baru, The New Zealand Herald, Jumat (15/3/2019), Idris Khairuddin yang baru berusia 14 tahun melihat langsung serangan brutal di sebuah masjid bernama Al Noor itu. Dituturkan Idris bahwa salat berjamaah baru akan dimulai saat dirinya mendengar suara tembakan.
“Awalnya saya pikir itu hanya pengerjaan konstruksi atau hal lain, kemudian orang-orang berlarian dan berteriak,” tutur Idris yang seorang warga negara Malaysia dan merupakan murid Hillmorton High School di Christchurch.
Idris menyebut, pamannya yang bernama Tamizi terkena tembakan pelaku. Selain sang paman, sebut Idris, ada lima orang lainnya yang disebutnya terkena tembakan.
Dituturkan Idris bahwa dirinya duduk di dekat pintu masjid saat penembakan terjadi. Idris mengaku dirinya melihat orang-orang tumbang namun tidak yakin soal kondisi mereka. Remaja ini selamat setelah melarikan diri dari lokasi penembakan.
“Saya berlari secepat mungkin, melompati pagar ke Hagley Park, saya tidak berhenti,” ucapnya.
“Tembakan senjata terdengar seperti dor, dor, dor… Saya mendengar lebih dari 50 kali,” sebut Idris.
Idris dan pamannya yang juga warga Malaysia diketahui tinggal di Christchurch. “Paman saya tertembak di punggung, saya berdoa semoga tidak terlalu serius. Pekan ini merupakan pertama kalinya saya ke masjid…saya masih gemetar dan saya trauma,” imbuhnya.
Otoritas setempat menyebut serangan juga terjadi di satu masjid lainnya yang ada di pinggiran Linwood. Komisaris Kepolisian setempat, Mike Bush, menyatakan empat orang telah ditangkap terkait penembakan ini. “Tiga pria dan satu perempuan,” sebutnya seperti dilansir BBC.
Usai penembakan, seluruh sekolah dan gedung pemerintah di Christchurch ditutup sementara. Sejauh ini, kepolisian setempat belum mengungkapkan jumlah korban tewas dalam penembakan brutal ini. Media-media lokal menyebut jumlah korban tewas mencapai antara 9 orang hingga 27 orang.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, menyebut ini adalah kejadian ‘luar biasa, tak pernah terjadi sebelumnya dan salah satu hari terkelam’ di negara tersebut.(DON)
Hanoi –
Pemerintah Vietnam menyerukan kepada Malaysia untuk menggelar persidangan yang adil terhadap warganya, Doan Thi Huong, yang menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan Kim Jong-Nam. Seruan ini disampaikan setelah Jaksa Agung Malaysia menolak untuk mencabut dakwaan Doan dalam kasus ini.
“Vietnam telah membahas kasus ini dalam setiap komunikasi dengan Malaysia dan kami kita meminta agar Malaysia menggelar persidangan yang adil,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Thi Thu Hang, dalam konferensi pers seperti dilansir Reuters, Kamis (14/3/2019).
“Kami sangat menyesalkan bahwa Pengadilan Tinggi Malaysia tidak membebaskan warga negara Vietnam, Doan Thi Huong, segera,” ucapnya.
Diketahui bahwa Siti Aisyah, warga negara Indonesia (WNI), yang juga menjadi terdakwa dalam kasus yang sama, telah dibebaskan pada Senin (11/3) lalu. Aisyah bebas setelah Jaksa Agung Malaysia, Tommy Thomas, mengajukan pencabutan dakwaan pembunuhan yang dijeratkan terhadapnya.
Usai Aisyah bebas, Vietnam mendesak Malaysia juga membebaskan Doan. Pihak pengacara Doan bahkan mengirimkan surat kepada Jaksa Agung untuk meminta pencabutan dakwaan. Namun pada Kamis (14/3) waktu setempat, jaksa Malaysia mengumumkan penolakan pencabutan dakwaan untuk Doan.
Itu berarti, persidangan kasus Doan akan terus dilanjutkan. Agenda penyampaian pembelaan yang seharusnya digelar Kamis (14/3) ini, ditunda hingga 1 April mendatang akibat kondisi Doan yang tidak fit secara mental maupun fisik.
Dalam kasus ini, Doan terancam hukuman mati atas dakwaan pembunuhan terhadap Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un. Doan didakwa mengusapkan racun VX yang mematikan ke wajah Kim Jong-Nam di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia pada Februari 2017.
Doan telah menyangkal dakwaan pembunuhan yang dijeratkan padanya dan menegaskan dirinya hanya terlibat dalam sebuah acara prank (lelucon) dan ditipu oleh sejumlah agen intelijen Korut, dalang utama kasus ini yang telah kabur ke negaranya.(NGO)
Canberra –
Duta Besar (Dubes) baru Amerika Serikat untuk Australia, Arthur Culvahouse Jr. mengatakan bahwa dirinya khawatir akan cara pemerintah China meminjamkan uang ke negara-negara berkembang di Pasifik yang disebutnya sebagai “payday loan diplomacy” atau “diplomasi pinjaman cepat dan mudah.”
Kepada para wartawan di Canberra, Australia, sang Dubes mengatakan bahwa kini terserah pada sekutu-sekutu Amerika Serikat dan negara-negara Barat yang liberal untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya pinjaman tersebut.
Sebelumnya, Wakil Presiden AS Mike Pence telah mengingatkan bahwa China menerapkan “jebatan utang” terhadap negara-negara berkembang di Pasifik.
“Saya ingin menggunakan bahasa yang lebih keras. Saya akan menggunakan istilah “payday loan diplomacy,” tuturnya seperti dilansir media Associated Press (AP), Kamis (14/3/2019).
Menurut Culvahouse, dana pinjaman tersebut terlihat menarik dan mudah diperoleh, namun peminjam seharusnya mempelajari secara seksama ketentuan-ketentuan mengikat yang menjadi syarat pinjaman itu.
Pemerintah China membantah tuduhan bahwa negara itu menggunakan pinjaman, hibah dan bantuan finansial lain untuk memperluas jangkauan diplomasi dan politiknya. Pemerintah China menegaskan, pinjaman semata-mata diberikan untuk kepentingan kedua pihak yang terlibat dalam transaksi.
Dalam briefing harian di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang mengkritik para pejabat AS yang mempermasalahkan kerja sama yang saling menguntungkan antara China dan negara-negara lain, termasuk kerja sama Selatan-Selatan dengan negara-negara kepulauan Pasifik.
“Saya berharap mereka (AS) akan memperbaiki sikap mereka, mengingat kepentingan jangka panjang negara-negara berkembang itu, dan melakukan hal-hal yang kondusif bagi pembangunan jangka panjang negara-negara itu, bukannya menimbulkan masalah,” kata Lu.(DON)
Washington –
Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) menyebut Boeing memiliki ‘situasi parah’ terkait inspeksi cacat terhadap pesawat tanker produksinya. Diungkapkan seorang pejabat tinggi Angkatan Udara AS, sampah dan peralatan industri ditemukan di dalam sejumlah pesawat tanker yang baru saja dikirimkan kepada mereka.
Seperti dilansir CNN, Jumat (15/3/2019), hal ini diungkapkan Dr Will Roper selaku Asisten Sekretaris Angkatan Udara untuk akuisisi, teknologi dan logistik. Roper mengungkapkan kekhawatirannya ini setelah mengunjungi pabrik perakitan pesawat Boeing di Everett, Washington.
“Saya khawatir, dan saya juga memikirkan bahwa Boeing memahami mereka memiliki situasi parah yang akan membutuhkan keterlibatan level tinggi dari perusahaan mereka,” sebut Roper.
Temuan sampah dan peralatan industri itu didapati di dalam sejumlah pesawat baru produksi Boeing jenis KC-46, yang merupakan air refueling tanker aircraft atau tanker pengisian bahan bakar di udara. Setelah mendapati persoalan itu, Angkatan Udara AS berhenti menerima pesawat tanker baru dari Boeing sejak 20 Februari lalu.
Roper mendatangi pabrik Boeing pada Senin (11/3) lalu. Disebutkan juga bahwa setelah mendapat janji dari Boeing soal rencana inspeksi baru, pengiriman pesawat tanker produksi Boeing kepada Angkatan Udara AS dilanjutkan kembali setelah peningkatan inspeksi selesai dilakukan.
Enam pesawat tanker yang diterima telah menjalani inspeksi ulang oleh Angkatan Udara AS. “Kami sedang melakukan inspeksi ketat jadi kami merasa yakin sebelum kami menerima pesawat apapun dari Boeing,” ucap juru bicara Angkatan Udara AS, Ann Stefanek, kepada CNN.
Secara terpisah, para pejabat Angkatan Udara AS menuturkan kepada CNN bahwa mereka menyadari persoalan ini sangat sensitif untuk Boeing, terutama setelah larangan global diberlakukan untuk pesawat tipe 737 MAX yang bermasalah. Larangan diberlakukan usai pesawat tipe 737 MAX terlibat dua kecelakaan maut — di Indonesia dan Ethiopia — dalam lima bulan terakhir.
Temuan sampah dan peralatan industri di dalam pesawat baru yang dikirim Boeing itu dinilai tidak dipicu oleh cacatnya desain pesawat dan tidak memicu kekhawatiran keselamatan. Namun ditekankan oleh Roper bahwa temuan objek yang disebut sebagai Puing Objek Asing (FOD) itu menjadi kekhawatiran besar bagi Angkatan Udara AS.
“FOD itu masalah setiap orang, semua orang dalam satuan pasukan, yang mematuhi prosedur dan memegang budaya disiplin untuk keselamatan,” ujar Roper.
Usai insiden ini, Boeing berjanji akan melakukan inspeksi langsung di dalam pesawat saat proses produksi, termasuk di area-area khusus pesawat yang mungkin disegel sebagai bagian dari proses produksi. “Saya tentu berpikir bahwa mereka memiliki tim yang baik (untuk melakukan program inspeksi baru),” ucap Roper.
Diketahui bahwa pesawat tanker KC-46 memainkan peranan penting dalam operasi pengisian bahan bakar di udara untuk pesawat-pesawat militer AS yang ditugaskan ke seluruh belahan dunia. Isu ini pertama kali dilaporkan oleh berbagai publikasi industri pertahanan.(NOV)
Caracas –
Sebanyak empat orang terbunuh dan setidaknya 300 ditahan akibat protes soal penjarahan yang terjadi selama pemadaman nasional Venezuela. Hal itu disampaikan oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia Kamis (14/3).
Venezuela mengalami pemadaman terburuk dalam sejarah sejak pekan lalu. Pemadaman itu terjadi setelah masalah teknis yang oleh pemerintah Presiden Nicolas Maduro disebut sebagai tindakan sabotase yang didukung AS.
Dilansir dari Reuters, Kamis (14/3/2019), Kelompok-kelompok hak asasi manusia Provea dan Observatorium Sosial Konflik Venezuela melalui Twitter-nya menyebut ada tiga orang tewas di negara bagian tengah Lara dan satu orang tewas di negara bagian barat Zulia. Namun, belum diketahui penyebab kematiannya.
Sedangkan kelompok hak asasi manusia Foro Penal, Alfredo Romero, dalam konferensi pers mengatakan ada 124 orang telah ditahan. Lantaran protes dengan adanya pemadaman sejak 8 Maret 2019 dan 200 lainnya ditangkap karena penjarahan.
Akibat dari pemdaman ini seluruh rumah sakit berjuang menjaga peralatan tetap berjalan. Organisasi nonpemerintah, Dokter untuk Kesehatan mengatakan, 26 orang meninggal di rumah sakit umum selama pemadaman listrik.
Tidak hanya itu, negara bagian barat Zulia juga mengalami penjarahan hebat yang melanda sekitar 350 usaha. (MAD)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Kotak hitam pesawat Boeing 737 MAX 8 milik maskapai Ethiopian Airlines yang jatuh di pinggiran Addis Abba, Ethiopia telah diterbangkan ke Prancis. Para pakar dari badan pengawas keselamatan penerbangan Perancis (BEA) akan memeriksa kotak hitam itu mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan.
Dilansir dari AFP, BEA Prancis mengkonfirmasi telah menerima isi rekaman dari pesawat dengan nomor penerbangan ET 302 itu pada Kamis (14/3/2019) waktu setempat. Selanjutnya, pemeriksa dari BEA Prancis akan mencoba mendalami rekaman suara kokpit dan perekam data penerbangan dari pesawat naas yang membawa 157 penumpang dan awak itu.
Diketahui itu, kotak hitam pesawat berisi informasi tentang apa yang dilakukan pilot dan apa yang terjadi pada pesawat selama penerbangan. Rekaman dari kotak hitam membantu menjalaskan kepada para peniliti untuk mengetahui sebab jatuhnya pesawat.
Sementara itu, otoritas dari Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bukti baru yang menunjukkan adanya kesamaan dari jatuhnya Ethiopian Airlines yang jatuh di pinggiran Addis Abba dengan Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Pada hari Rabu, otoritas AS mengatakan bukti baru menunjukkan kesamaan antara kecelakaan Ethiopia dan penerbangan Lion Air di Indonesia pada Oktober yang merenggut nyawa 189 orang.
Federal Aviation Administration (FAA) juga mengatakan, temuan dari lokasi kecelakaan di dekat Addis Ababa, serta data satelit yang baru disempurnakan akan menjamin penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui sebab jatuhnya pesawat itu.
Pesawat Ethiopian Airlines jenis Boeing 737 MAX 8 yang membawa 157 penumpang dan awak, jatuh saat mengudara ke Nairobi, Kenya pada Minggu (11/3) waktu setempat. Pesawat dilaporkan jatuh hanya sekitar enam menit setelah lepas landas dari Addis Ababa. Otoritas Ethiopia telah menyatakan tidak ada yang selamat dalam insiden mengenaskan itu. Disebutkan juga bahwa para korban tewas berasal dari 35 negara.
Penyebab jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ini belum sepenuhnya jelas. Namun pihak Ethiopian Airlines menyatakan pilot sempat melaporkan adanya masalah dan meminta izin untuk terbang kembali ke Addis Ababa.
Pesawat jenis Boeing 737 Max 8 itu baru saja diantarkan ke Ethiopian Airlines pada 15 November 2018. Pesawat itu diklaim telah menjalani ‘pemeriksaan awal yang teliti’ pada 4 Februari lalu. Ethiopian Airlines menyatakan bahwa pilot yang bertugas adalah Kapten Senior Yared Getachew dengan ‘performa terpuji’ dan telah mengantongi 8.000 jam terbang. Sedangkan kopilot adalah Ahmed Nur Mohammod Nur dengan 200 jam terbang.
Pesawat yang jatuh di Addis Ababa itu memiliki tipe yang sama dengan pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh pada Oktober 2018 sesaat usai lepas landas dari Jakarta. Sedikitnya 189 orang tewas dalam tragedi itu.(ARF)
Tokyo –
Otoritas Jepang dan Rusia ikut memberlakukan larangan terbang bagi pesawat Boeing 737 MAX di wilayahnya. Kedua negara itu bergabung bersama negara-negara lain yang telah lebih dulu melarang Boeing 737 MAX usai jatuhnya pesawat tipe tersebut di Addis Ababa, Ethiopia.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (14/3/2019), Kementerian Transportasi dan Pertanahan Jepang memerintahkan maskapai-maskapai asing untuk tidak menerbangkan pesawat Boeing 737 MAX ke bandara manapun di wilayah Jepang.
“Larangan tidak akan dicabut hingga kami bisa memastikan keamanannya,” tegas seorang pejabat kementerian Jepang yang enggan disebut namanya kepada AFP.
Saat ini, tidak ada maskapai Jepang yang memiliki pesawat Boeing 737 MAX. Maskapai All Nippon Airways (ANA) baru berencana membeli 30 unit Boeing 737 MAX.
Kementerian Transportasi dan Pertanahan Jepang tidak merilis instruksi apapun untuk rencana pembelian oleh maskapai ANA itu. “Pada dasarnya, setiap perusahaan swasta harus mengambil keputusan sendiri,” ucapnya.
Sementara itu, Otoritas Penerbangan Rusia dalam pernyataan pada Kamis (14/3) waktu setempat menangguhkan penerbangan setiap pesawat Boeing 737 MAX di wilayah udaranya. Larangan terbang ini dilaporkan kantor berita Interfax yang mengutip Direktur Otoritas Penerbangan Rusia.
Awal pekan ini, maskapai Rusia, S7 Airlines, menangguhkan operasional penerbangan yang menggunakan pesawat Boeing 737 MAX 8. Penangguhan dilakukan hingga maskapai itu mendapat data jelas soal penyebab kecelakaan Ethiopian Airlines pada Minggu (10/3) yang menewaskan 157 orang.
Maskapai S7 Airlines menyatakan pihaknya memiliki total 96 pesawat, dengan dua di antaranya merupakan tipe Boeing 737 MAX 8. S7 Airlines menjadi satu-satunya maskapai Rusia yang memiliki pesawat tipe ini.
Pada Rabu (13/3) waktu setempat, Amerika Serikat (AS) akhirnya meng-grounded seluruh pesawat Boeing 737 MAX di wilayahnya. Keputusan ini diambil setelah Otoritas Penerbangan Federal (FAA) mendapatkan bukti baru dan data satelit yang mengindikasikan kemiripan kecelakaan Ethiopian Airlines dengan kecelakaan Lion Air JT610 di Indonesia pada Oktober 2018. (ADI)
Lagos –
Sebuah gedung sekolah di Lagos, Nigeria roboh. Diduga 100-an siswa yang sedang belajar di gedung itu masih terperangkap.
“Diyakini bahwa banyak orang termasuk anak-anak saat ini terperangkap di dalam gedung,” kata juru bicara Badan Penanggulangan Darurat Nasional wilayah barat daya Nigeria, Ibrahmi Farinloye, seperti dilansir Reuters, Rabu (13/3/2019).
Petugas belum merinci jumlah korban dalam peristiwa itu. Warga setempat mengatakan sekitar 100 anak sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah yang berada di lantai tiga gedung tersebut.
Warga dan petugas tengah bersama-sama membantu evakuasi terhadap korban yang terjebak reruntuhan gedung. Selain petugas penanggulangan darurat, polisi dan relawan palang merah juga sudah berada di lokasi. Mereka terus menggali puing menggunakan sekop untuk menyelamatkan korban.
Peristiwa gedung roboh sering terjadi di Nigeria lantaran lemahnya penegakan aturan dan buruknya bahan bangunan. Pada 2016, lebih dari 100 orang tewas ketika sebuah gereja roboh di Nigeria tenggara.
Di Lagos pada tahun yang sama, sebuah bangunan berlantai lima yang sedang dibangun juga runtuh. Sebanyak 30 orang tewas dalam peristiwa itu.
Setelah itu, sebuah sekolah terapung yang dibangun untuk menahan badai dan banjir juga roboh di Lagos pada 2016. Namun tak ada korban tewas maupun luka dalam kejadian tersebut.(MAD)
Kuala Lumpur –
Jaksa Agung Malaysia, Tommy Thomas, ditanyai wartawan setempat soal bebasnya Siti Aisyah, terdakwa kasus pembunuhan Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un. Apa jawabannya?
Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Rabu (13/3/2019), Thomas ditanyai media setempat soal perkembangan terbaru dalam kasus pembunuhan Kim Jong-Nam saat dia mendatangi Mahkamah Banding Malaysia pada Selasa (12/3) kemarin. Thomas mendatangi Mahkamah Banding Malaysia untuk sidang banding yang diajukan mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak, yang terjerat skandal mega korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Saat ditanya soal pembebasan Aisyah, yang seorang warga negara Indonesia (WNI), dari kasus Kim Jong-Nam, Thomas hanya menjawab: “No comment.”
Usai memberi jawaban singkat itu, Thomas bergegas meninggalkan wartawan.
Pada Senin (12/3) pekan ini, Pengadilan Tinggi Shah Alam menjatuhkan putusan ‘a discharge not amounting to an acquittal’ atau membebaskan Aisyah, setelah jaksa penuntut menyatakan pihaknya mencabut dakwaan pembunuhan terhadap Aisyah.
Dalam pernyataan menyikapi pembebasan Aisyah, pemerintah Indonesia menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan upaya-upaya untuk mengamankan pembebasan Aisyah setelah dia ditangkap pada 15 Februari 2017 atau dua hari setelah Kim Jong-Nam tewas. Salah satu lobi dilakukan saat PM Malaysia Mahathir Mohamad mengunjungi Bogor pada Juni 2018 lalu.
Secara terpisah, Menkum HAM Yasonna Laoly mengakui dirinya mengirim surat secara resmi kepada Jaksa Agung Malaysia Tommy Thomas. Lewat surat itu, Yasonna menyampaikan kepada pemerintah maupun kepada penegak hukum Malaysia.tiga alasan Aisyah harus dibebaskan
Dalam surat balasan tanggal 8 Maret lalu, seperti dilansir The Guardian, Thomas menyatakan dengan mempertimbangkan hubungan baik kedua negara, dirinya memutuskan untuk mengajukan ‘nolle prosequi’ terhadap Aisyah sesuai ketentuan pasal 254 Criminal Procedure Code Malaysia. Nolle prosequi merupakan istilah hukum yang berarti ‘tidak ingin melanjutkan’ tuntutan atau ‘tidak akan menuntut’ terdakwa. Dengan mengambil langkah itu, Aisyah dibebaskan oleh pengadilan.
Sebelumnya pada Selasa (12/3) waktu setempat, Mahathir mengaku tak tahu-menahu soal lobi dari pemerintah Indonesia untuk pembebasan Aisyah. “Saya tidak memiliki informasi (soal lobi pemerintah Indonesia),” jawab Mahathir saat ditanya wartawan di Malaysia, pada Selasa (12/3).
Ditegaskan Mahathir bahwa pembebasan Aisyah dilakukan sesuai hukum yang berlaku di Malaysia. “Ini adalah keputusan yang diambil oleh pengadilan. Dia (Aisyah-red) diadili dan dia dibebaskan. Saya tidak tahu detailnya. Tapi pengadilan bisa mengabulkan pembebasan yang tidak mengarah pada pembebasan sepenuhnya (a discharge not amounting to an acquittal),” imbuhnya.(ADI)