JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Sidang perdana kasus dugaan korupsi yang melibatkan eks Perdana Menteri Malaysia Najib Razak digelar Rabu (3/4). Jika terbukti bersalah, Najib terancam hukuman 100 tahun penjara.
Penuntut mendakwa Najib dengan 42 dakwaan. Najib mengenakan pasal-pasal pidana pencuci uang, penyalahgunaan kekuasaan dan menyalahgunakan kepercayaan rakyat. Dia bisa dihukum 100 tahun penjara bila semua dinyatakan bersalah atas semua dakwaan.
Najib didakwa dengan tujuhan tuduhan yang berhubungan dengan pemindahan dana $AUD 14 juta (sekitar Rp 140 miliar) ke rekening pribadinya. Tim pengacara menyebut pihak penuntut sudah menyerahkan dokumen setebal tiga ribu halaman sebelum sidang dimulai.
Awalnya, Dana 1MDB dibuat oleh Najib sebagai sarana pembangunan ekonomi jangka panjang di Malaysia pada tahun 2009. Tetapi, kurang dari sepuluh tahun keberadaannya, badan tersebut sudah menjadi diselidiki dan melibatkan enam negara karena tuduhan pencucian uang dan penyalahgunaan dana.
Gugatan sipil yang diajukan oleh Kementerian Kehakiman Amerika Serikat menyebutkan penyalahgunaan dana hampir $AUD 6,3 miliar (Rp 6,3 T). Skandal ini menjadi salah satu penyebab kekalahan Najib Razak dalam pemilu di Malaysia bulan Mei tahun lalu.
Mahathir Mohamad yang pernah menjadi Perdana Menteri Malaysia selama 22 tahun kembali ke dunia politik dengan mengalahkan partai UMNO yang dipimpin Najib. Di usia 94 tahun, Mahathir langsung melakukan penyelidikan terhadap Najib dan sejumlah pihak yang dianggap bertanggungjawab atas dana 1MDB.
Jaksa penuntut menuduh bahwa Najib menggunakan posisinya sebagai PM untuk mendapatkan dana $AUD 793 juta dari 1MDB antara tahun 2011 sampai 2014 dan memindahkan sedikitnya $AUD 14 juta ke rekening pribadinya.
Departemen Kehakiman AS juga menuduh bahwa dana sebesar $AUD 936 juta dari 1MDB secara keseluruhan masuk ke rekening pribadi Najib. Mantan PM berusia 65 tahun tersebut dilarang meninggalkan Malaysia setelah kalah di pemilu bulan Mei, sebelum kemudian ditahan sejak bulan Juli.
Di hari-hari menjelang penahanannya, pihak berwenang menyita uang tunai, perhiasan, tas mahal dan jam tangan mewah yang secara keseluruhan bernilai $AUD 370 juta. Penyitaan itu melibatkan 22 petugas, dan dilakukan selama tiga hari dengan menggunakan enam mesin penghitung uang.
Terkait hal tersebut, Najib berulang-ulang membantah melakukan kesalahan. Dia mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan itu dan menyebut dirinya sebagai korban dari pemerintah yang hendak melakukan balas dendam.
Dia mengatakan uang yang ada di rekening pribadinya berasal dari Arab Saudi dan dia sudah mengembalikan hampir semua dana tersebut.(NOV)
Iran –
Korban tewas akibat banjir bandang di wilayah Iran telah mencapai 62 jiwa. Korban jiwa terbanyak, yaitu 21 orang, ada di bagian selatan Provinsi Fars.
Dilansir AFP, Kamis (4/4/2019), korban tewas terbanyak selanjutnya secara berturut-turut ada di barat Provinsi Lorestan dan di utara Provinsi Golestan. Ada 14 orang tewas di Provinsi Lorestan dan 8 orang tewas di Provinsi Golestan.
“Kematian akibat banjir dilaporkan di 11 dari 31 provinsi di Iran,” kata Kepala Organisasi Kesehatan Iran, Ahmad Shojaee.
Media milik Universitas Iran, Iranian Students News Agency (ISNA), mengatakan korban tewas itu dihitung berdasarkan jenazah yang telah dipindahkan dari kantor koroner Iran. Mereka menyebutkan korban tewas masih mungkin bertambah.
Banjir bandang telah menerjang Iran sejak Maret. Bagian timur laut Iran diterjang banjir pada 19 Maret, sebelum bagian barat daya diterjang pada 25 Maret. Saat itu 45 orang dinyatakan tewas.
Banjir di wilayah barat dan barat daya berlanjut pada 1 April saat hujan lebat mengguyur kawasan tersebut. “(Sebanyak) 78 jalan antarkota telah diblokir, sebanyak 2.199 jalan pedesaan dan 84 jembatan hanyut,” kata juru bicara Organisasi Nasional Penanggulangan Bencana, Behnam Saeedi.
“Di 15 provinsi 141 sungai meluap dan sekitar 400 longsor dilaporkan,” kata dia.
Pemerintah Iran mengatakan banjir telah merusak jalan hampir sepanjang 12.000 kilometer atau 36 persen dari seluruh jaringan jalan negara itu.(MAD)
London –
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan hari Selasa (02/04), dia akan menghubungi pimpinan oposisi dari Partai Buruh Jeremy Corbyn untuk menyusun agenda baru soal Brexit. Sehari sebelumnya, parlemen Inggris kembali menolak semua opsi alternatif Brexit. Inilah untuk pertama kalinya, Theresa May mengatakan akan mencari kompromi dengan oposisi.
Uni Eropa sebelumnya sudah memperpanjang Brexit, yang menurut rencana semula seharusnya terjadi 28 Maret lalu. Namun atas permintaan Theresa May, Uni Eropa setuju mengundurkan jadwal sampai 22 Mei, seandainya parlemen Inggris mampu menyepakati agenda Brexit. Namun kesepakatan itu harus dilaporkan kepada Uni Eropa selambatnya 12 April.
Jika sampai 12 April parlemen Inggris gagal menyepakati agenda Brexit, maka Inggris akan resmi keluar dari Uni Eropa pada 12 April tanpa kesepakatan sama sekali, kondisi yang sering disebut No-Deal-brexit atau “hard Brexit”.
Theresa May mengatakan, dia hanya minta perpanjangan waktu yang “sesingkat mungkin” agar bisa mencapai kesepakatan dengan pihak oposisi. Dia sebelumnya menolak keras perundingan dengan oposisi soal Brexit. Namun setelah berkali-kali gagal meloloskan agendanya di parlemen, inilah tampaknya jalan terakhir bagi Theresa May untuk mencegah “hard Brexit”.
Pimpinan oposisi: ‘senang’ berbicara dengan May
Pemimpin Partai Buruh Inggris Jeremy Corbyn mengatakan dia “sangat senang” kalau bisa bekerja sama dengan Theresa May. Dia menekankan pentingnya mencegah skenario No-Deal-Brexit.
Partai Buruh selama ini menuntut agar Inggris tetap berada dalam sistem bea bersama dengan Uni Eropa, sekalipun keluar dari Uni Eropa. Dengan tetap berada dalam sistem bea Uni Eropa, barang-barang dari Inggris ke Uni Eropa dan sebaliknya tidak perlu dikenakan bea khusus. Theresa May mengatakan dia akan mencari pendekatan yang bisa disepakati bersama.
Parlemen Inggris dijadwalkan untuk melanjutkan debat soal prosedur Brexit hari Rabu (03/04) dengan pemungutan suara tentang opsi-opsinya Senin mendatang (08/04).
Uni Eropa “frustrasi”
Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan, mereka sudah frustrasi dengan “kekacauan di London”. Tapi Presiden Dewan Eropa Donald Tusk masih berusaha bersabar. “Sekalipun setelah hari ini, kita (tetap) tidak tahu apa hasil akhirnya, mari bersabar”, tulisnya lewat Twitter.
Menteri luar negeri Perancis dan Jerman mengatakan mereka menyesalkan kekacauan politik di Inggris soal Brexit. Selama ini parlemen Inggris selalu menolak semua opsi alternatif, baik yang diajukan pemerintah maupun yang diajukan fraksi-fraksi. Dari 12 opsi yang diajukan untuk pemungutan suara, semuanya ditolak mayoritas anggota parlemen.
“Sejujurnya, kadang-kadang ini sulit dimengerti,” kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian. “Tiga tahun setelah keputusan mereka (untuk keluar), alangkah baiknya jika mereka memiliki posisi yang jelas. Kalau tidak, ‘hard Brexit’ akan terjadi dalam beberapa hari mendatang,” katanya.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan, masih belum jelas apakah pendekatan baru Theresa May kepada pihak oposisi akan berhasil.
“Pada akhirnya, kita harus menunggu dan melihat apa yang diputuskan London. Tapi waktunya hampir habis, dan London juga harus menyadari itu,” kata Maas.(ADI)
Vatikan –
Pemimpin gereja Katolik tertinggi di dunia Paus Fransiskus meminta pihak gereja mengakui sejarah dominasi pria dan pelecehan seksual terhadap wanita. Selain itu Paus meminta gereja berupaya mengembalikan kepercayaan kaum muda pada gereja.
“Gereja yang hidup dapat melihat kembali sejarah dan mengakui bagian yang adil dari otoritarianisme laki-laki, dominasi, berbagai bentuk perbudakan, pelecehan dan kekerasan seks,” kata Paus seperti dilansir Reuters, Selasa (2/4/2019).
Paus menyebut kasus pelecehan seksual oleh rohaniawan sebagai ‘sebuah tragedi’ dan meminta kaum muda untuk membantu gereja di ‘saat gelap’. Menurutnya cara itu dapat membantu pihak gereja untuk mengajak menghormati kaum perempuan.
“Dengan pandangan ini, dia dapat mendukung seruan untuk menghormati hak-hak wanita, dan menawarkan dukungan yang meyakinkan untuk balasan yang lebih besar antara pria dan wanita, sementara tidak menyetujui dengan segala sesuatu yang diajukan beberapa kelompok feminis,” ujarnya.
“Gereja harus menjaga dan menarik kaum muda dengan menjelaskan doktrinnya dengan lebih baik, katanya.
Terkait kasus pelecehan seks, Paus pernah menolak pengunduran diri yang diajukan Kardinal Prancis, Philippe Barbarin, yang terbukti bersalah menutupi skandal seks pastor. Kardinal Barbarin dijatuhi hukuman percobaan enam bulan penjara usai dinyatakan bersalah tidak melaporkan dugaan kekerasan seksual oleh seorang pastor di wilayah keuskupannya.
Diketahui bahwa usai dijatuhi hukuman percobaan dalam persidangan di Lyon pada 7 Maret lalu, Kardinal Barbarin menyatakan akan mengajukan pengunduran diri kepada Paus Fransiskus. Pengunduran diri itu baru diserahkan kepada Paus Fransiskus di Vatikan pada Senin (18/3) waktu setempat.
“Senin (18/3) pagi, saya menyerahkan misi saya kepada Bapa Suci (Paus Fransiskus-red). Dia bicara soal praduga tak bersalah dan tidak menerima pengunduran diri ini,” ucap Kardinal Barbarin dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Rabu (20/3/2019). (DON)
London –
Sejumlah demonstran melakukan aksi setengah bugil di dalam ruang rapat parlemen Inggris. Aksi protes ini terjadi saat House of Commons pada parlemen Inggris tengah serius berdebat soal Brexit, keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Seperti dilansir AFP, Selasa (2/4/2019), sekitar 11 demonstran melucuti pakaian mereka di dalam salah satu ruang rapat parlemen Inggris, tepatnya ruang rapat House of Commons atau Majelis Rendah pada Senin (1/4) waktu setempat. Para demonstran itu merupakan demonstran perubahan iklim yang mengkritik para anggota parlemen Inggris karena mengabaikan kebutuhan lingkungan mendesak di Bumi ini.
“Saya lelah karena waktu dan sumber daya telah disia-siakan pemerintah kita saat melakukan hal sia-sia dalam Brexitanic (Brexit-red),” sebut Iggy Fox (24), seorang pakar biologi satwa liar dan salah satu demonstran dalam pernyataannya.
Para demonstran melakukan aksi protes di balkon galeri publik yang ada di lantai atas ruang rapat Majelis Rendah. Mereka nekat melucuti pakaian mereka hingga hanya tinggal memakai pakaian dalam saja, saat para anggota parlemen Inggris sibuk berdebat soal strategis Brexit di lantai bawah.
Demonstran wanita bahkan bertelanjang dada dalam aksi protes ini. Beberapa demonstran pria hanya memakai thong. Para anggota parlemen Inggris dan publik yang hadir menatap para demonstran, namun Ketua Majelis Rendah John Bercow tidak menghentikan perdebatan yang sedang berlangsung.
“Kami terpaksa melakukan aksi seperti ini karena isu paling penting dan paling mendesak di masa sekarang ini telah diabaikan secara terang-terangan dan secara sembrono,” tegas demonstran lainnya, Mark Ovland (35).
Para demonstran menuliskan kata-kata berbunyi ‘SOS’ dan ‘Berhenti Membuang Waktu!” pada tubuh mereka. Beberapa demonstran bahkan sengaja mengoleskan lem ke tangan mereka yang ditempelkan ke pembatas kaca pada balkon, sehingga petugas keamanan sulit mengevakuasi mereka keluar.
Aksi protes ini digelar oleh kelompok bernama Extinction Rebellion, yang berbasis di Inggris dan telah melakukan sejumlah aksi protes beberapa pekan terakhir.
Diketahui bahwa krisis politik terkait Brexit telah menyelimuti Inggris beberapa waktu terakhir, sehingga pemerintah hanya memiliki sedikit waktu untuk membahas isu-isu lain, termasuk isu perubahan iklim.(MAD)
Taipei –
Taiwan menuduh China melakukan aksi ‘sembrono dan provokatif’ setelah dua pesawat tempur China dilaporkan terbang melanggar perbatasan maritim yang memisahkan wilayah Taiwan dengan daratan utama China. Militer Taiwan mengerahkan sejumlah jet tempurnya untuk menghadapi jet tempur China itu.
Seperti dilansir CNN, Selasa (2/4/2019), Kementerian Luar Negeri Taiwan menyebut insiden ini terjadi pada Minggu (31/3) sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
Disebutkan Taiwan bahwa dua jet tempur jenis J-11 milik Angkatan Udara China terbang melintasi perbatasan dalam perairan Selat Taiwan, yang juga dikenal sebagai ‘garis median’.
“Dua jet PLAAF J-11 melanggar kesepakatan tacit sejak lama dengan melanggar garis median di Selat Taiwan. Itu aksi yang disengaja, sembrono dan provokatif. Kami telah memberitahu mitra-mitra regional dan mengecam China untuk perilaku semacam itu,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Taiwan.
PLAAF merupakan kependekan dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat. Sedangkan yang dimaksud kesepakatan tacit adalah kesepakatan yang sama-sama dipahami dua pihak, tanpa pernyataan resmi, untuk tidak melanggar garis perbatasan masing-masing.
Belum ada tanggapan dari pihak China terkait insiden ini.
Jika dikonfirmasi bahwa jet-jet tempur China itu melanggar perbatasan maritim secara sengaja, maka insiden ini akan menjadi yang pertama dalam beberapa tahun terakhir. Aksi semacam itu tergolong langka dilakukan oleh China terhadap Taiwan.
“Jet-jet China terbang melewati garis tengah sering terjadi tahun 1999. Sejak saat itu, ada beberapa kali saat jet PRC (Republik Rakyat China) terbang menuju garis tengah dan kemudian berbelok. Mereka (China-red) tidak melewatinya sejak lama. Sekitar 20 tahun,” sebut Direktur Proyek Energi China pada Pusat Kajian Strategis dan Internasional, Bonnie Glaser.
Menurut media-media lokal Taiwan, insiden yang terjadi Minggu (31/3) itu memicu aksi saling berhadapan antara jet-jet kedua pihak selama 10 menit di udara.
Diketahui bahwa China dan Taiwan memiliki pemerintahan terpisah sejak akhir perang sipil brutal tahun 1949 silam. Namun hingga kini, China masih menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.(ARF)
Washington DC –
Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) atau NASA menyebut kiprah India menembak salah satu satelitnya di luar angkasa beberapa waktu lalu, sebagai ‘hal buruk’. Sebab aksi itu memicu 400 serpihan puing orbital yang membahayakan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Seperti dilansir AFP, Selasa (2/4/2019), hal itu disampaikan oleh Direktur NASA, Jim Bridenstine, saat berbicara di hadapan pegawai NASA sekitar lima hari setelah India mengumumkan menembak jatuh sebuah satelit di orbit rendah dengan rudal antisatelit buatannya pada 27 Maret lalu.
Dijelaskan Bridenstine bahwa tidak semua puing satelit berukuran besar sehingga bisa dilacak dengan mudah.
“Apa yang kita lacak sekarang, objek-objek yang cukup besar untuk dilacak — kita bicara soal objek berukuran 10 sentimeter atau lebih besar — sekitar 60 serpihan telah dilacak,” sebut Bridenstine dalam pernyataannya.
Diketahui, satelit India yang ditembak dengan rudal antisatelit, hancur di ketinggian rendah sekitar 300 kilometer dari permukaan Bumi. Titik itu berada di bawah ISS dan kebanyakan satelit yang mengorbit Bumi.
Namun, sebut Bridenstine, sekitar 24 serpihan di antaranya ‘melayang di atas titik terjauh Stasiun Luar Angkasa Internasional’.
“Itu buruk, hal buruk untuk menciptakan peristiwa yang mengirimkan puing-puing ke titik terjauh yang melebihi Stasiun Luar Angkasa Internasional,” tegasnya. “Aktivitas semacam itu tidak cocok dengan masa depan penerbangan luar angkasa untuk manusia,” imbuh Bridenstine dalam pernyataannya.
“Itu sungguh tidak bisa diterima dan NASA perlu untuk sangat jelas soal apa dampaknya bagi kita,” ucapnya lagi.
Militer AS diketahui tengah melacak objek-objek di luar angkasa untuk memprediksi risiko tabrakan dengan ISS dan satelit-satelit yang melayang di orbit. Saat ini militer AS sedang melacak 23 ribu objek yang berukuran lebih besar dari 10 sentimeter di luar angkasa.
Jumlah itu termasuk sekitar 10 ribu serpihan puing luar angkasa lainnya, yang 3 ribu serpihan di antaranya diciptakan oleh peristiwa tunggal saat China menguji coba rudal antisatelitnya tahun 2007 lalu. Saat itu, China menembak sebuah satelit di ketinggian 852 kilometer dari permukaan Bumi.
Ditambahkan Bridenstine bahwa dampak dari aktivitas India meningkatkan risiko tabrakan antara serpihan luar angkasa dengan ISS menjadi 44 persen dalam 10 hari. Namun risiko itu akan berkurang seiring berjalannya waktu karena sebagian besar puing akan terbakar saat memasuki atmosfer Bumi.(ADI)
Bandar Seri Begawan –
Kerajaan Brunei Darussalam akan mulai menerapkan hukuman cambuk dan rajam hingga mati terhadap kaum homoseksual pada Rabu, 3 April mendatang, di tengah gelombang kritik dari berbagai negara.
Melalui pernyataan resmi dari kantor perdana menteri, pemberlakuan hukum syariah Islam itu disebut punya tujuan tertentu.
“Hukum (syariah), selain mempidanakan dan mencegah perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam, juga bertujuan mengedukasi, menghormati, dan melindungi hak sah semua individu, masyarakat, atau kebangsaan, agama, dan ras,” sebut pernyataan itu sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
Hukum syariah Islam di Brunei pertama kali diterapkan pada 2014 dan semenjak itu diberlakukan secara bertahap.
Tahap pertama dan kedua mencakup hukuman penjara atau denda untuk pelanggaran-pelanggaran seperti tidak menunaikan salat Jumat dan hamil di luar nikah.
Tahap ketiga yang akan dilaksanakan pada 3 April memuat hukuman yang lebih berat, antara lain hukuman mati dengan cara rajam untuk tindak pidana sodomi dan perzinahan.
Kemudian pencuri akan dihukum dengan cara diamputasi salah satu tangan untuk tindak kejahatan pertama, dan diamputasi salah satu kaki untuk kejahatan kedua.
Gelombang kritik
Penerapan hukuman syariah ini mendapat tentangan dari berbagai kalangan.
Mantan Wakil Presiden AS, Joe Biden, mencuit: “Merajam orang sampai mati karena tindakan homoseksual atau perzinahan adalah mengerikan dan amoral. Tidak ada alasan baik agama atau tradisi atas kebencian dan tak berperikemanusiaan seperti ini.”
Kemudian, Senator Ted Cruz selaku wakil Partai Republik dari Texas, mencuit: “Ini salah. Ini barbar. Amerika harus mengecam hukum amoral dan tak berperikemanusiaan ini dan semua orang harus bersatu melawannya.”
Di Inggris, Menteri Pembangunan Internasional, Penny Mordaunt, merilis cuitan: “Tiada seorangpun harus menghadapi hukuman mati karena siapa yang mereka cintai. Keputusan Brunei barbar.”
Sebelumnya, aktor Hollywood, George Clooney, menyerukan pemboikotan sembilan hotel mewah yang memiliki keterkaitan dengan Brunei.
Ia mengatakan bahwa hotel Dorchester Collection yang ada di AS, Inggris, Prancis dan Italia, yang dimiliki oleh Badan Investasi Brunei, sebaiknya dihindari oleh mereka yang menentang langkah itu.
Seruan ini disokong penyanyi Elton John.
“Saya mendukung teman saya, #GeorgeClooney, karena bersikap melawan diskriminasi anti-gay dan kefanatikan yang berlangsung di negara #Brunei – tempat kaum gay dibrutalisasi atau lebih buruk dengan memboikot hotel milik sultan.”
Sultan Hassanal Bolkiah menguasai Badan Investasi Brunei, yang mengelola sejumlah hotel terbaik di dunia, termasuk Dorchester di London dan Hotel Beverly Hills di Los Angeles.(MAD)
Kabul –
Sebanyak sembilan polisi Afghanistan tewas akibat serangan para militan Taliban di kota Ghazni, Afghanistan timur.
Serangan itu dimulai pada Jumat (29/3) pagi waktu setempat ketika para militan Taliban menyerbu dua pos pemeriksaan yang letaknya berdekatan. Demikian disampaikan juru bicara kepolisian Ghazni, Ahmad Khan Seerat kepada kantor berita AFP, Sabtu (30/3/2019).
Seerat mengatakan, setelah serbuan itu, para militan Taliban menyerang sekelompok polisi yang bergegas datang ke lokasi. Kepala kepolisian lokal juga tewas dalam serangan itu.
Seerat menambahkan, secara keseluruhan sembilan polisi tewas dan enam orang lainnya luka-luka dalam serangan itu.
Jumlah korban tersebut dikonfirmasi oleh Arif Noori, juru bicara Gubernur Ghazni.
Sebelumnya pada Agustus 2018 lalu, para militan Taliban sempat menguasai kota Ghazni sebelum mereka mundur akibat serangan-serangan udara Amerika Serikat dan pasukan Afghanistan.
Serangan itu terjadi di saat Amerika Serikat berusaha untuk menengahi perjanjian damai dengan Taliban dan pemerintah Kabul, lebih dari 17 tahun sejak invasi pimpinan AS menggulingkan kekuasaan kelompok Taliban di Afghanistan.(ARF)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meyakini dirinya tidak pernah bertindak tak pantas seperti yang dituduhkan seorang aktivis perempuan. Biden dituduh membuat aktivis Lucy Flores tidak nyaman dengan menciumnya dalam kampanye 2014 lalu.
“Selama bertahun-tahun dalam kampanye dan kehidupan publik, saya telah memberikan jabat tangan, pelukan, ekspresi kasih sayang, dukungan dan kenyamanan yang tak terhitung. Dan tidak pernah–tidak pernah–saya yakin saya bertindak tidak semestinya. Jika dianggap saya melakukannya, saya akan mendengarkan dengan hormat. Tetapi itu bukan niat saya,” kata Biden dilansir Reuters, Senin (1/4/2019).
Tuduhan tersebut dibuat dalam sebuah tulisan esai online yang diterbitkan pada Jumat oleh Lucy Flores, aktivis partai yang pernah maju menjadi kandidat gubernur letnan Nevada. Flores mengatakan Biden juga menyentuh pundaknya dan mencium rambutnya ketika mereka menghadiri sebuah acara bersama-sama, yang membuatnya tidak nyaman.
Saya mungkin tidak mengingat momen-momen ini dengan cara yang sama dan saya mungkin terkejut dengan apa yang saya dengar. Tetapi kita telah sampai pada saat yang penting ketika perempuan merasa mereka bisa dan harus menceritakan pengalaman mereka dan pria harus memperhatikan. Dan saya akan melakukannya,” kata Biden menambahkan.
Berbicara pada Minggu (31/3) waktu setempat kepada CNN dalam acara ‘State of the Union’, Flores mengatakan dia senang bahwa Biden mau mendengarkan tetapi dia juga menuntut mantan wakil presiden itu mengakui bahwa perilakunya salah.
“Jika dia mengatakan dirinya tidak pernah percaya bahwa itu tidak pantas, terus terang, menurut saya itu sedikit tidak nyambung,” ucap Flores.
“Saya ingin dia mengubah perilakunya. Saya ingin dia mengakui itu salah,” tambahnya.
Biden menjabat selama 8 tahun sebagai wakil presiden, mendampingi Presiden Barack Obama dan 36 tahun sebagai senator AS. Dia belum mengatakan apakah dirinya akan maju sebagai presiden di 2020 tetapi diperkirakan segera mengumumkannya.
Tuduhan itu mungkin dapat menimbulkan pertanyaan apakah sang mantan wakil presiden masih bisa mencalonkan diri meskipun sejumlah politikus Demokrat pada hari Minggu membela Biden.(ADI)