TANGERANG, khatulistiwaonline.com
Lembaga Pembela Hak Indonesia (LPHI) mendesak transparan-si pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang, khususnya terkait dengan hasil kajian mendasar terhadap Legal Opinion (LO) atas kebijakan Pemkot Tangerang dalam pembelian lahan di kawasan Peninggilan, Kecamatan Ciledug.
Berdasarkan informasi yang didapat oleh LPHI, untuk pembelian lahan tersebut Pemkot Tangerang mengelontor uang mencapai Rp 60 miliar yang dialokasikan dari APBD tahun 2016.“Mencuatnya persoalan pembelian lahan di Peninggilan Ciledug oleh Pemkot Tangerang yang dikenal dengan Pasar Lembang dalam hearing dewan bersama eksekutif sehingga menimbulkan polemik dimasyarakat, yang mana persoalan tersebut telah ramai juga diangkat dalam pemberitaan media, akhirnya menggugah kami untuk melakukan penelusuran mendalam,” ungkap Akhwil Ramli,kepada wartawan.
Terkait hal itu tambah Ahwil, pihak LPHI melakukan investigasi dalam rangka menjalankan kontrol sosial, sebagaimana hal dimaksud merupakan hak setiap warga masyarakat umum, dengan tujuan pen-gawasan dan penyelamatan dana APBD Kota Tangerang.“Langkah awal yang kami lakukan adalah dengan meminta klarifikasi kepada Kajari dan Kasie Datun tentang kebenaran dari LO yang mereka berikan/terbitkan terkait pembelian lahan tersebut.
Dari pertemuan tersebut pihak Kejari Tangerang hanya memberikan jawaban secara normatif, yakni sebatas pengakuan kalau memang ada LO dan sudah dibahas juga dengan BPN tapi tidak menjelaskan kepada kami secara detail,” kata Akhwil.Dalam klarifikasi tersebut tambah Ahwil, LPHI menanyakan sejumlah pertanyaan krusial, berkaitan dengan hal dimaksud. Diantaranya adalah, tentang tujuan Pemkot meminta LO dari Kejaksaan terhadap pembelian lahan ini itu sendiri.
“Pembelian lahan yang Cessie nya katanya masih bermasalah. Pengertian Cessie adalah pemindahan hak piutang, yang sebetulnya merupakan penggantian orang berpiutang lama, yang dalam hal ini bernama cedent, dengan seseorang berpiutang baru yang dalam hubungan ini dinamakan Cessionaris. Pemindahan ini harus dilakukan dengan suatu akta autentik atau dibawah tangan.
Hal ini diatur secara tegas dalam pasal 613 ayat 1 KUHP Perdata (pengalihan hutang kepada pihak ketiga),” jelasnya.Pertanyaan selanjutnya adalah soal kepada siapa hutang tersebut dialihkan oleh debitur (dari informasi berita ada 2 debitur, yaitu antara PT Dian/PT Luckable ) dan juga tentang siapa yang menerima pengalihan hutang atau siapakah sang kreditornya.
“Kemudian siapa yang melunasi hutang pokok dari debitur karena cessie baru bisa dilakukan kalau hutang pokok si debitur dilunasi. Dan bagaimana status aset yang dijadikan jaminan hutang oleh debitur karena dalam pemberitaan di media aset tersebut sudah disita oleh Bank,” kata Akhwil.Lebih jauh Ahwil menyatakan, berdasarkan hasil penelusuran sementara di lapangan, belakangan malah pihaknya pun kembali menemukan sebuah bukti baru bahwa di atas tanah tersebut, ternyata terdapat surat jenis eigendom.“Artinya kalau Eigendom ini bisa dibuktikan ke absahannya maka akan timbul masalah hukum tentang status kepemilikan. Artinya kepemilikan tanah oleh debitur diduga cacat hukum dan hal ini rentan digugat.
Eigendom yang dimaksud sedang dicek keabsahannya ke BPN,” ujarnya. Namun tambahnya, terlepas kebenaran dari Eigendom itu sendiri ada yang menurutnya juga mengusik rasa keadilan masyarakat, yaitu kenapa Pemkot membeli lahan kepada pihak-pihak yang diduga kepemilikan lahan tersebut dilakukan oleh debitur nakal yang memperoleh alias memiliki lahannya diduga dengan cara merekayasa. Apalagi dengan ditambahakan ada kemungkinan tanah ini milik perorangan (eigendom) atau milik negara kalau eigendom tersebut ahli warisnya diragukan.
“Dugaan skema atas kronologisnya, antara lain setelah surat kepemilikan mereka dapat, surat itu dijadikan jaminan hutang kepada Bank dan kemudian setelah mendapat uang dalam jumlah besar, la-han yang mereka jaminkan ditelantarkan dan disita oleh Bank. Jadi sangat ironis sekali kalau uang negara dibobol kemudian mereka peroleh lagi dengan cara Cessie artinya hutang pokoknya ada yang melunaskan dengan pengalihan hutang.
Untuk menjawab polemik ini dalam rangka klarifikasi pertanyaan dari masyarakat ini, kami berharap agar pihak terkait, khususnya kejaksaan untuk segera mengeluarkan keterangan resminya, agar menjadi kejelasan di khalayak publik,” pungkasnya.(CAN)
TANGERANG,khatulistiwaonline.com
Munji (40) diduga malakukan percobaan bunuh diri di Tol Tangerang-Merak KM 34, Cikupa, Kabupaten Tangerang. Korban yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu melompat dari jembatan penyeberangan orang (JPO).
“Percobaan bunuh diri dengan cara melompat dari jembatan penyeberangan orang (JPO) Tol Tangerang-Merak KM 34,” kata Kapolsek Cikupa, Kompol Idrus, dalam keterangannya, Jumat (3/11/2017).
Korban ditemukan tergeletak di jalan tol tadi sore sekitar pukul 15.30 WIB oleh petugas tol. Dia ditemukan dalam kondisi patah tulang.
“Akibat percobaan bunuh diri tersebut korban mengalami luka patah di tangan sebelah kiri dan punggung,” lanjut Idrus.
Korban yang selamat dari maut lalu dibawa petugas tol ke RSU Kabupaten Tangerang. Menurut keluarga korban, Munji sedang mempunyai masalah pribadi.
“Menurut keterangan keluarga, korban sedang mempunyai masalah pribadi dan korban tidak terbuka terhadap keluarga ketika mempunyai permasalahan,” pungkasnya. (NGO)
TANGERANG, khatulistiwaonline.com
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menghadiri CT ARSA Foundation Charity Fun Run di Lapangan Sunburst, BSD, Tangerang Selatan. Charity Fun Run digelar untuk memperingati 12 tahun CT ARSA Foundation berkiprah di kegiatan sosial di seluruh Indonesia.
Pantauan di lokasi, Sandiaga tiba pukul 06.00 WIB, Sabtu (4/11/2011). Ia datang mengenakan kaos dan topi dari CT ARSA Foundation Charity Fun Run dipadukan celana hitam dan tak lupa sepatu andalannya merk 910 ‘SandiUno’.
Begitu tiba, Sandi disambut dengan sejumlah peserta lari. Sandi tampak ramah menyapa dan menyalami para peserta tersebut.
“Halo, apa kabar?” kata Sandi di Lapangan Sunburst.
Saat berjalan menuju VIP room, Sandi juga ikut mengantre untuk memasuki area dalam Lapangan Sunburst. Tak jarang yang kemudian memintanya untuk foto bersama atau sekedar mengabadikan moment kedatangannya.
Sekitar pukul 06.20 WIB Sandi bersama CEO CT Corp Chairul Tanjung memasuki area start perlombaan. Para peserta CT ARSA FOUNDATION Charity Fun Run langsung menyambut kehadiran Sandi dengan teriakan antusias.
Sandi kemudian menyambut antusiasme tersebut dengan melepas topi dan mengayunkan ke udara. Tak berselang lama, Sandi bersama Chairul Tanjung dan peserta lainnya mengikuti senam pemanasan sebelum mulai berlari.
Sandi tampak mengikuti gerakan instruktur senam yang memandu di depan para peserta. Ia terlihat antusias dan selalu tersenyum saat mengikuti gerakan senam tersebut.
Pukul 06.30 WIB, Chairul Tanjung resmi membuka dan melepas CT ARSA Foundation Charity Fun Run 2017. Chairul Tanjung mengungkapkan, ia mengapresiasi keikutsertaan Sandiaga dalam acara ini.
“Hadir juga Wakil Gubernur kita, Pak Sandiaga Uno. Yang merupakan pelari beneran. Semoga acara ini akan dapat diselenggarakan setiap tahunnya,” kata Chairul Tanjung dalam sambutannya.
Dengan jarak tempuh sejauh 5 kilometer dan berkonsep fun run, CT ARSA Foundation Charity Fun Run 2017 menawarkan perlombaan yang berbeda dari yang pernah ada. Di sepanjang rute, peserta akan disuguhkan beragam kejutan seru menyenangkan.
Kejutan-kejutan tersebut akan menjadi daya tarik dan pengalaman baru tak terlupakan. Tidak hanya itu, setiap peserta Charity Fun Run 2017 yang telah teregistrasi secara online otomatis menjadi donatur CT ARSA Foundation. (DON)
SERANG,khatulistiwaonline.com
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadikan Banten sebagai salah satu dari daerah rawan bencana. 13 Potensi bencana ada di daerah ini dan dengan potensi paling besar di Pandeglang dan Lebak.
Dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan bencana, Polda Banten beserta TNI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB), Basarnas Banten melakukan apel gelar pasukan dan peralatan yang akan digunakan ketika bencana datang.
“Ini salah satu wujud kita dengan pemerintah, BNPB untuk mengecek kesiapsiagaan penanggulangan bencana,” kata Wakapolda Banten Kombes Pol Tomex Korniawan di Mapolda Banten, Kota Serang, Selasa (31/10/2017).
Menurutnya, sebagai daerah yang rawan, semua unsur baik itu TNI, Polri, SAR dan elemen lain mesti lebih waspada menghadapi potensi bencana. Peralatan dan personel menurutnya harus siap membantu masyarakat terutama saat evakuasi dan penyelamatan korban.
“Ini salah satu kesiapsiagaan kembali, harapan kita mudah-mudahan di wilayah Banten tidak ada bencana,” katanya.
Tomex juga menggarisbawahi bahwa ada dua daerah di Banten yang memiliki potensi paling besar terhadap bencana. Semua pihak menurutnya harus lebih waspada dan siap khususnya untuk daerah Pandeglang dan Lebak.
“Kontur dan tipologi daerahnya sangat rawan baik longsor dan bajir,” ucapnya. (NGO)
SERANG,khatulistiwaonline.com
Setelah ditolak di berbagai tempat, kini giliran ojek pangkalan (opang) Banten yang menolak kehadiran ojek online. Massa opang melakukan aksi di depan pendopo gubernur di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).
Salah satu perwakilan massa, Bahrudin mengatakan penghasilannya ojek pangkalan semakin menurun begitu ojek daring ada di Kota Serang. Ia meminta kepada Pemprov Banten untuk membubarkan ojek.
Selain itu, perwakilan dari ojek pangkalan menurutnya meminta kepada DPRD dan Gubernur Banten untuk mengkaji keberadaan ojek daring di Kota Serang.
“Intinya cuma satu, bubarkan, karena yang ojek online mereka orang yang punya. Kita penghasilan turun, dari sehari Rp 100 ribu, sekarang paling Rp 20 ribu,” katanya kepada wartawan, Kota Serang, Kamis (26/10/2017).
Perwakilan massa melakukan aksi sejak pukul 10.00 WIB kemudian diterima oleh Kepala Dinas Pehubungan Banten, Revrie Aroes. Dalam kesempatan dialog kemudian disepakati antara ojek pangkalan, pemerintah kota dan perwakilan dari manajemen ojek online akan berkumpul. Dalam pembahasan disepakati pertemuan akan dilakukan lagi pada Senin (30/10) nanti.
“Kita akan adakan musyawarah antara opang dan ojek online. Sehingga dua-duanya (bisa) hidup mencari nafkah di Kota Serang,” kata Revrie.
Agar tidak ada konflik di tengah masyarakat, Revrie mengatakan sudah memiliki bayangan bagaimana mendamaikan antara ojek pangkalan dan online. Rencananya, akan ada kesepakatan bersama agar ojek online tidak mengambil penumpang di lokasi-lokasi konvensional ojek pangkalan.
“Dia hanya mengantar penumpang dari mal dari supermarket masuk ke komplek, keluar dari komplek harus kosong,” katanya. (DON)
TANGERANG,khatulistiwaonline.com
Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten punya fasilitas baru, yaitu video contact center. Fasilitas itu terdapat di Terminal 3 domestik dan internasional.
Video contact center tersebut ditujukan bagi para pengguna jasa yang membutuhkan informasi berbagai hal, baik di Bandara Soekarno-Hatta maupun di 12 bandara lain. Fasilitas itu disediakan bagi pengguna jasa bandara, baik pengantar maupun calon penumpang, yang membutuhkan informasi apa pun tentang bandara.
Termasuk soal lokasi-lokasi di terminal, seputar jadwal penerbangan seluruh maskapai, hingga tenant yang ada di terminal.
“Kami telah memasang booth dilengkapi kamera dan monitor dengan bertuliskan informasi di Terminal 3. Fasilitas ini akan memanjakan pengguna yang ingin interaktif dengan operator contact center,” terang Executive General Manager PT Angkasa Pura II, Bandara Soekarno-Hatta, M Suriawan Wakan dalam keterangan tertulis, Selasa (10/10/2017).
Pengelola menghubungkan layanan gratis itu dengan contact center 138 tanpa mengeluarkan pulsa.
“Fasilitas ini terhubung dengan contact center 138 yang awalnya bisa dijangkau menggunakan telepon. Bedanya, ini bisa video call dengan operator kami, sehingga lebih interaktif,” jelasnya.
“Misalnya, ada penumpang yang mau ke luar negeri lalu transit di Soekarno-Hatta, bisa tanya ke contact center interaktif, tempat makan favorit yang ada apa saja. Kalau pengantar mau tanya kapan pesawat kerabatnya sampai, bisa tanya juga, semua informasi terintegrasi di contact center,” tutur Wakan.
Fasilitas tersebut baru tersedia di Terminal 3, yang ditempatkan satu booth di area kedatangan domestik dan satu lagi di internasional. Ke depan, fasilitas serupa akan dipasang di Terminal 1 dan 2, bahkan di seluruh bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II.
“Setiap pengguna yang menggunakan video contact center ini terekam untuk dijadikan data. Data tersebut digunakan untuk perbaikan pelayanan kami,” tuturnya.
Adapun cara menggunakan contact center interaktif, pengguna jasa cukup menekan tombol hijau sebagai tanda panggilan telepon video.
Kemudian, pengguna jasa akan terhubung dengan operator contact center dan bisa langsung menanyakan informasi yang diinginkan. Setelah selesai, cukup menekan tombol merah pada keypad yang tersedia di dalam booth. (DON)
TANGERANG, khatulistiwaonline.com
Permasalahan di Bank Tabungan Negara (BTN) Cikokol, Kota Tangerang terkait banyaknya warga yang mengeluhkan rumitnya mendapatkan sertifikat hak milik meski telah melunasi pembayaran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), mendapat perhatian serius dari pihak BTN Pusat di Jakarta.
Dody selaku Humas BTN Pusat dalam pesan singkat saat dimintai tanggapannya terkait keluhan warga tersebut mengatakan, akan menindaklanjuti permasalahan itu. “Permasalahan tersebut akan ditindaklanjuti,” katanya. Sementara Kepala Bagian Perkreditan Bank BTN Cikokol, Moko yang hendak ditanya tentang perkembangan sertifikat yang sudah melunasi kewajibannya ke Bank BTN belum berhasil, karena yang bersangkutan menurut salah seorang petugas keamanan di BTN Cikokol sedang di kantor pusat. “Pak Moko tidak ada di tempat, beliau lagi rapat sampai minggu depan di kantor pusat,” ujarnya.
Sebagaimanai diberitakana, salah satu nasabah BTN Cikokol atas nama DP yang tinggal di Bumi Asri Balaraja kepada Khatulistiwa menyebutkan, dia telah melunasi KPRnya di BTN Cikokol sejak hampir dua tahun, tapi hingga kini sertifikat hak milik belum diterima. Atas keluhan warga itu, Khatulistiwa menemui Kepala Bagian Kredit Bank BTN seorang pria yang akrab dipanggil Pak Moko. “Saya belum lama men-duduki jabatan ini, dan sudah banyak kejanggalan yang saya temukan, tapi saya masih diam aja,” katanya tanpa merinci apa saja kejanggalan yang dia temukan.
Selain DP diperkirakan masih banyak nasabah yang mengalami hal serupa bolak-balik ke Kantor BTN Cikokol untuk menanyakan sertifikat tanah dan rumah mereka. Untuk itu, BTN Pusat diminta turun tangan menangani permasalahan ini, dan menemukan apa saja yang menjadi kejanggalan-kejanggalan seperti yang diungkapkan oleh Moko tersebut. (ANTO) .
SERPONG,khatulistiwaonline.com
Seorang suporter Persita Tangerang, Banu Rusman (17) tewas akibat adanya bentrokan setelah menyaksikan tim kesayangannya melawan PSMS Medan di Cibinong, Bogor. Rupanya Banu memang sering menonton langsung pertandingan Persita semasa hidupnya.
“Dia emang sering nonton Persita. Sejak dia udah SMK lah,” kata teman sebaya korban, Rahman, saat ditemui di kediaman korban, RT02/04 Kelurahan Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (12/10/2017).
Korban masih duduk di bangku kelas X SMK PGRI 11, Serpong, sebelum meninggal dunia. Sejumlah teman dan guru korban saat di bangku SMP juga melayat ke kediaman korban.
“Anaknya senang bergaul, makanya temannya banyak. Waktu masih SMP dia senang futsal, suka main musik juga,” kata Leni Alfiani, guru korban saat sekolah di SMP PGRI 35 Serpong.
Leni mendengar kabar meninggalnya Banu pada Kamis Sore. Dia terakhir bertemu mantan muridnya itu pada Agustus lalu.
“Terakhir ketemu Agustus, waktu 17-an. Waktu itu saya tampil di sini, kebetulan dia panitianya,” lanjut Leni.
Banu tewas akibat bentrokan usai pertandingan pada Rabu (11/10) lalu. Bentrokan terjadi setelah sejumlah suporter Persita turun ke lapangan usai pertandingan.
Selain Banu, 18 suporter lainnya juga dibawa ke rumah sakit akibat kerusuhan itu. Kelompok suporter Persita, Laskar Benteng Viola, ingin kejadian itu diusut tuntas.
“Tentu langkah-langkah hukum yang kita ingin kedepankan. Kami ingin ini diusut juga, sampai bertemu pelaku yang sebenarnya,” kata Ketua Umum Laskar Benteng Viola Anto Setyarosa yang juga melayat ke rumah duka. (ADI)
TANGERANG, khatulistiwaonline.com
Seiring meningkatnya perekonomian masyarakat dan kebutuhan untuk memiliki rumah sangat tinggi, dalam beberapa tahun terakhir pembangunan perumahan di sejumlah daerah, baik yang di subsidi oleh pemerintah maupun pengembang swasta menggeliat.
Namun, berdasarkan pengamatan Khatulistiwa, pengawasan terhadap pengembang swasta oleh pemerintah maupun lembaga atau instansi yang berkompeten sangat diperlukan.Selama ini ditengarai tidak sedikit pengembang swasta yang “nakal” melakukan bisnis properti tanpa pengawasan dari pihak pemerintah yang mengakibatkan kerugian pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan juga negara pada sektor perpajakan.
Selain itu adanya pengembang yang hanya ingin menguntungkan diri sendiri atau kelompok dengan cara menjual sebidang tanah ataupun rumah yang dibangun seadanya tanpa melihat kelayakan huni ataupun standarisasi bahan bangunannya.
Berdasarkan pantauan media ini, hal seperti itu ditemukan dibeberapa perumahan di daerah Balaraja, Kabupaten Tangerang dan sekitarnya. Seperti PT Darma Tunggal, di mana banyak warga di perumahan tersebut mengeluh karena pihak pengembang seolah-olah lepas tangan terkait kelangsun-gan keabsahan sertifikat tanah dan rumah yang mereka huni lantaran keberadaan pengembang tidak diketahui lagi, apakah menghilang atau bangkrut.
Kondisi ini sangat menyengsarakan masyarakat, karena susahnya mendapatkan sertifikat rumah yang mereka huni. Agar kejadian serupa tidak terulang, masyarakat diminta agar hati-hati sebelum membeli rumah dan mencari tahu sejauh mana tentang developer atau pengembangnya. (ANTO)
TANGERANG, khatulistiwaonline.com
Bank Tabungan Negara (BTN) merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang pada umumnya dikenal masyarakat sebagai tempat kredit kepemilikan rumah (KPR). Berdasarkan pantauan Khatulistiwa di Kantor BTN yang berlokasi di wilayah Cikokol, Kota Tangerang, banyak warga atau nasabah Bank BTN yang datang mengeluh dan bingung ke mana harus mengadu terkait masalah yang sedang dihadapi.
Salah satu nasabah atas nama DP yang tinggal di Bumi Asri Balaraja kepada media ini menye-butkan, dia telah melunasi KPRnya di BTN Cikokol sejak hampir dua tahun, tapi hingga kini sertifikat hak milik belum diterima.Atas keluhan warga itu, Khatulistiwa menemui Kepala Bagian Kredit Bank BTN seorang pria yang akrab dipanggil Pak Moko.
“Saya belum lama menduduki jabatan ini, dan sudah banyak kejanggalan yang saya temukan, tapi saya masih diam aja,” katanya tanpa merinci apa saja kejanggalan yang dia temukan.Selain DP diperkirakan masih banyak nasabah yang mengalami hal serupa bolak-balik ke Kantor BTN Cikokol untuk menanyakan sertifikat tanah dan rumah mereka. Untuk itu, BTN Pusat diminta turun tangan menangani permasalahan ini, dan menemukan apa saja yang menjadi kejanggalan-kejanggalan seperti yang diungkapkan oleh Moko tersebut. (ANTO)