MEDAN,KHATULISTIWAONLINE.COM
Jajaran Kodam I Bukit Barisan dan Polda Sumatera Utara (Sumut) bersinergi melakukan pengamanan wilayah terkait pelantikan presiden-wakil presiden. Konsolidasi sudah dilakukan agar soliditas terjaga.
“Kita semua akan melakukan pengamanan dalam rangka mendukung pelantikan presiden. Pada intinya kita akan melakukan pengamanan semaksimal mungkin,” ujar Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto kepada wartawan di Lapangan Benteng Medan, Jumat (18/10/2019).
Irjen Agus mengajak masyarakat melupakan perbedaan pilihan politik pada pilpres. Masyarakat diminta berpartisipasi mengamankan wilayah masing-masing.
“Banyak pejabat negara lain yang akan kemari. Kita jangan menciptakan citra buruk,” katanya.
Sementara itu, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI MS Fadhilah menegaskan pihaknya siap membantu meski tugas utama pengamanan berada di Polri.
“Kita siap bantu untuk pengamanan agar Sumatera Utara aman,” ujarnya.
Konsolidasi Polri-TNI di Medan digelar dengan kegiatan Panggung Prajurit. Kegiatan itu melibatkan 5.000 personel gabungan dari berbagai instansi.(DON)
SEMARANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Lokalisasi Sunan Kuning Semarang pagi ini resmi ditutup, setelah bertahan 53 tahun. Tempat bernama asli Resosialisasi Argorejo itu bakal dikembangkan menjadi lokasi wisata reliji.
Penutupan ditandai dengan pembukaan tirai yang menutup papan pengumuman bertuliskan “Wilayah Argorejo (SK) Kawasan Bebas Prostitusi”. Tercantum juga Perda Nomor 5 tahun 2017 tentang ketertiban umum sebagai dasar pemasangannya.
Pengelola sekaligus ketua RW setempat, Suwandi, membacakan ikrar bersama perwakilan Wanita Pekerja Seks (WPS). Mereka menyatakan akan beralih profesi dan kembali ke daerah asal masing-masing.
“Bersedia meninggalkan profesi WPS dalam trangka meningkatkan harkat martabat sebagai perempuan,” kata Suwandi memimpin pembacaan ikrar, Jumat (18/10/2019).
Wali Kota juga menyebut tidak ingin penutupan lokalisasi ini hanya seremonial saja. Ia berharap Satpol PP bisa mengawasi termasuk di tempat karaoke di Argorejo yang masih diberi kesempatan buka sampai bisa mengurus izin.
Hendi juga menyebut, setelah aktivitas prostitusi ditutup di Argorejo, akan dibahas pembentukan kampung tematik di sana yaitu kampung reliji. Hal itu mengacu kepada adanya makam penyebar Islam di Jawa yaitu Soen An Ing atau dikenal Sunan Kuning.
“Sambil menuju pembuatan kampung tematik, sudah komunikasikan nanti 2020-2021 fokskan untuk optimalisasi kampung reliji Sunan Kuning. Ada makam penyebar agama Islam Soen An Ing, akan percantik dengan kehadiran kampung tematik. Diharapkan usaha yang tadinya support untuk prostitusi akan jadi support untuk wisata,” jelas Hendi.(NOV)
MALANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Pelayanan prima diberikan Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Singosari bagi kaum wanita yang mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM). Melalui program SIMANIS, pengurusan SIM hanya butuh 15 menit saja.
SIMANIS merupakan singkatan dari SIM Wanita Saja. Kanit Reg Ident Polres Malang Iptu Yudhi Anugrah Putra mengatakan, SIMANIS lahir atas gagasan Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung dan Kasat Lantas Polres Malang William Tharim Simatupang, untuk menjawab minimnya waktu yang dimiliki kaum hawa.
Mereka banyak yang disibukkan dengan aktivitas rumah tangga, sehingga tidak memiliki waktu untuk mengurus SIM. Padahal, kaum wanita juga dituntut patuh hukum, tertib berlalu lintas dengan membuat SIM.
SIMANIS juga merupakan respons Polres Malang dalam menyerap aspirasi masyarakat. Terutama ibu-ibu yang menginginkan dalam pengurusan SIM tidak menyita waktu lama.
“Berawal dari itulah gagasan ini muncul (SIMANIS), Bapak Kapolres Malang bersama Bapak Kasat Lantas ingin memberikan ruang khusus bagi kaum wanita atau ibu-ibu untuk bisa mengurus SIM. Baik itu perpanjangan maupun SIM baru,” kata Yudhi, Sabtu (12/10/2019).
Menurutnya, dengan SIMANIS maka dibuat antrean khusus ibu-ibu. Mulai dari pengambilan nomor antrean, pendaftaran, ruang tunggu, pembayaran administrasi, foto, dan sampai ketika menunggu terbitnya material SIM.
“Jadi dengan antrean khusus yang diberikan, ibu-ibu atau kaum wanita tidak perlu menunggu lama, pengurus SIM akan lebih cepat. Kemudian mereka bisa kembali menjalani aktivitas sebagai ibu rumah tangga,” beber Yudhi.
Kecepatan dalam layanan SIMANIS bagi kaum wanita bukan isapan jempol belaka. Mayoritas ibu-ibu yang menjadi pemohon SIM mengaku sangat terbantu. Karena pengurusan SIM hanya memakan waktu sekitar 15 menit saja.
“Tentunya kami cukup senang, karena bisa cepat, kita tidak dicampur dengan para laki-laki. Dan kita juga bisa segera balik pulang, untuk kembali mengurus keperluan keluarga di rumah. Terima kasih, kami diberikan ruang dan jalur khusus selama mengurus SIM tadi,” terang Diana, seorang ibu yang berdomisili di Pagak, Kabupaten Malang.
Pendapat senada juga disampaikan Tasya Salsa Billa. Mahasiswi ini mengatakan, dirinya dapat menghemat banyak waktu untuk melakukan perpanjangan SIM melalui program SIMANIS tersebut. Karena wanita diberikan antrean khusus sampai dengan pencetakan material SIM selesai.
“Waktunya cepat, kita ada antrean khusus wanita yang tempat berada di paling depan, tidak panas karena ruangan ber-AC. Ini betul-betul sangat membantu dan memberikan kenyamanan bagi kami perempuan dan ibu-ibu,” terangnya terpisah.
Satpas Singosari juga sudah membagikan material SIM terbaru bagi para pemohon, tenar disebut sebagai Smart SIM, yang diluncurkan Korlantas Mabes Polri beberapa waktu lalu. Smart SIM memiliki beragama fitur, salah satunya bisa digunakan untuk membayar tol.(VAN)
SEMARANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Matahari berada tegak lurus di atas Kota Semarang siang ini. Fenomena kulminasi utama atau hari tanpa bayangan terjadi, seperti apa?
Pantauan di Tugu Muda Semarang, pukul ini 11.30 WIB, monumen bersejarah itu nampak tidak berbayang di bawahnya. Pun demikian dengan benda-benda terutama tiang dan patok.
Salah seorang pengunjung dari Tegal, Seli mengaku sengaja datang ke Tugu Muda karena ingin membuktikan hari tanpa bayangan di lokasi wisata itu.
“Mumpung di Semarang, ini lihat katanya hari tanpa bayangan,” kata Seli sembari memotret Tugu Muda, Jumat (11/10/2019).
Fenomena tanpa bayangan bukan berarti semua benda tidak berbayang. Benda yang menggantung atau bagian atasnya lebih besar daripada bawahnya masih terlihat bayangannya.
Fenomena yang terjadi hari ini menurut BMKG merupakan hal biasa yang terjadi dua kali dalam setahun. Efeknya biasanya suhu udara akan panas. Sedangkan untuk siang ini di Semarang suhu udara berkisar 37 derajat celsius.
“Efeknya biasanya lebih panas karena matahari dekat dengan kita,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Semarang, Iis W Harmoko.(DAB)
SURABAYA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Menko Polhukam Wiranto ditusuk saat bertolak ke Pandeglang, Banten. Melihat hal ini, Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan memerintahkan personelnya untuk meningkatkan keamanan.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan peningkatan pengamanan ini dilakukan kepada tamu-tamu negara atau tamu VIP yang berkunjung ke Jawa Timur.
“Instruksi kapolda tadi sudah jelas untuk melakukan evaluasi kembali seluruh kegiatan dan untuk pengamanan agar ditingkatkan,” kata Barung di Surabaya, Kamis (10/10/2019).
Selain itu, Barung menyebut pihaknya akan aktif dalam melakukan deteksi dini agar kejadian penyerangan pejabat negara bisa dicegah hingga digagalkan.
“Kapolda Jatim tadi, barusan menyampaikan kepada kita melihat kejadian ini maka untuk semua deteksi dini maupun deteksi aksi yang akan dilakukan segera dikuatkan lagi,” imbuhnya.
Nantinya, tambah Barung, akan ada penambahan personel untuk meningkatkan keamanan.
“Dan menyangkut pengamanan VVIP akan ditambah lagi apalagi ada (kunjungan pejabat ke Jatim). Ini yang nanti akan kami lakukan. Tetapi ingat bahwa ini harus dilakukan menyusul jika ada tamu ke Jatim,” pungkasnya.(MAD)
SAMARINDA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Jejaring narkoba yang dikendalikan dari balik sel penjara terus berjalan. Salah satunya di LP Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Melibatkan banyak pihak.
Dalam berkas yang dikutip dari website Mahkamah Agung (MA), Rabu (9/10), salah satunya adalah jejaring Rahman Santosa. Ia sedang menghuni penjara LP Balikpapan untuk dua kasus narkoba, yaitu hukuman pertama selama 6 tahun penjara dan hukuman kedua 13 tahun penjara.
Pada 23 Agustus 2017, sipir Penjara, Robert Artionang mengirim SMS ke Rahman:
Saudara ada uang 1.500, kita pinjam
Rahman kemudian membalas:
Ndak ada pak. Ada uang tapi tidak sampai segitu Pak.
Rahman menjawab:
Iya
Setelah itu, Robert mengirim nomor rekening BRI. Mengetahui hal itu, Rahman menelepon meminta bantuan agar Robert meloloskan barang masuk ke dalam LP. Sabu itu disarukan dalam kotak martabak.
Robert kemudian mengambil ‘martabak’ yang diantarkan oleh Yusup. Saat transaksi itu, mereka ditangkap aparat kepolisian. Rahman akhirnya tak berkutik. Ketiganya kemudian diadili dengan berkas terpisah.
Oleh Pengadilan Negeri (PN) Balikpapan, Robert dijatuhi hukuman 13 tahun penjara. Hukuman itu lebih ringan 4 tahun dari tuntutan jaksa.
Lalu bagaimana dengan Rahman? Oleh PN Samarinda, ia dijatuhi hukuman jauh lebih ringan yaitu 1 tahun penjara. Alasannya, hukuman maksimal penjara tidak boleh dari 20 tahun penjara. Duduk sebagai ketua majelis Budi Santoso dengan anggota Lucius Sunarno dan Rustam.
Jaksa mengajukan banding dan dikabulkan.
“Mengubah putusan Pengadilan Negeri (PN) Samarinda Nomor 209/PID.Sus/2019/PN.Smr tanggal 02 Juli 2019. Menyatakan Terdakwa Rahman Santosa alias Maman oleh karena itu dengan pidana penjara seumur hidup dan pidana denda sejumlah sejumlah Rp13.333.000.000,” putus ketua majelis Sutoyo yang juga sehari-hari sebagai Ketua PT Samarinda. Adapun anggota majelis yaitu Arthur Hangewa dan Suprapto. Majelis menganulir hukuman PN Samarinda karena dinilai terlalu ringan.
“Pengadilan Tinggi menilai penjatuhan pidana Penjara yang demikian akan menciderai rasa keadilan dalam masyarakat,” ujar majelis hakim.
Alasan mengubah hukuman 1 tahun penjara menjadi penjara seumur hidup yaitu Rahman merupakan residivis. Rahman sedang menjalani masa hukuman di penjara untuk dua kasus narkonba. Hukuman pertama selaam 6 tahun penjara dan hukuman kedua selama 13 tahun penjara.
“Hal-hal yang meringankan tidak ada,” kata majelis tegas.(DAB)
SIDOARJO,KHATULISTIWAONLINE.COM
Kementerian Perdagangan akan melarang minyak goreng curah dijualbelikan di pasaran karena dianggap tidak higienis dan bersih. Larangan itu akan berlaku mulai 1 Januari 2020.
Menurut salah seorang pengusaha minyak curah di Sidoarjo Amin S, kebijakan itu sudah digembor-gemborkan pemerintah mulai 2016. Kini pihaknya sudah mulai menjual secara kemasan.
“Sebenarnya itu wacana tahun yang lalu, kemudian tahun depan akan diberlakukan. Kalau benar diberlakukan sangat merugikan pengusaha,” kata Amin, Rabu (9/10/2019).
Menurutnya kalau minyak curah harus dikemas, berarti harus melalui prosedur izin pengemasan yang berstandar SNI. Sementara perizinan yang dikelola pihak swasta terkait kemasan berstandar SNI itu terbilang mahal.
“Izin pertama yang bersandar SNI sebesar Rp 50 juta. Sedangkan setiap tahun izin itu harus diperbarui dengan biaya Rp 28 juta, inilah yang diberatkan oleh pengusaha,” tambah Amin.
Di lain tempat, pedagang gorengan Terminal Porong Dwi (41) mengaku, kebijakan itu tidak membantu pedagang kecil. Karena setiap hari ia selalu menggunakan minyak curah yang mudah didapat di pasaran dengan harga Rp 9 ribu per kg.
Setiap hari berjualan di terminal Porong ini total keseluruhan modalnya sekitar Rp 600 ribu. Kemudian setelah dagangan habis ia mengantongi uang Rp 750. Ia keberatan jika harus mengeluarkan budget untuk membeli minyak dengan harga lebih mahal.
“Kalau minyak curah tidak boleh dipasarkan, kemudian pedagang gorengan harus beralih ke minyak kemasan. Itu sangat merugikan karena pedagang bakal mengalami kerugian,” kata Dwi.
Keluhan yang sama disampaikan oleh Sri Rahayu (36) pedagang gorengan pohong keju. Dengan adanya rencana minyak curah dilarang dipasarkan, menurutnya akan banyak pedagang gorengan yang gulung tikar.
Di hari biasa ia menghabiskan 200 kg pohong. Sementara pada Sabtu dan Minggu mampu menghabiskan 250 kg hingga 300 kg pohong. Setiap hari ia menghabiskan sekitar 46 kg minyak curah.
“Kalau pedagang ini harus menggunakan minyak kemasan, bakal merugi karena untungnya sedikit. Belum lagi memberikan upah ke pekerja. Kami berharap kalau memang itu benar, harga minyak kemasan harus murah,” kata Sri.(MAD)
MEDAN,KHATULISTIWAONLINE.COM
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi minta maaf karena tak bisa mengevakuasi warganya dari Wamena, Papua dengan pesawat terbang. Edy mengatakan, ada keterbatasan yang dialami sehingga melakukan evakuasi lewat jalur udara dan laut.
“Kita, maaf saudara-saudara yang di Sumatera Utara ini, tak bisa itu kita fasilitasi dengan pesawat. Ini ribut-ribut orang, harus pakai pesawat. Bukan begitu. Kami siapkan bus, kami siapkan kapal laut. Karena memang kemampuan kita itu,” kata Edy kepada wartawan di Medan, Selasa (8/10/2019).
Dengan kemampuan yang ada itu, kata Edy, pihaknya berkomitmen kuat untuk membantu proses pemulangan seluruh warga yang minta dipulangkan. Selain itu, Edy juga memastikan kebutuhan mereka terpenuhi hingga tiba di kampung halamannya masing-masing.
“Kita fasilitasi rakyat kita, yang memang ingin kembali ke kampungnya,” katanya.
Disebutkan Edy, saat ini ada 38 orang warga Sumut yang eksodus dari Wamena sedang dalam perjalanan menuju Medan dan kemungkinan tiba pada Rabu (9/10) pagi. Mereka sebelumnya eksodus dari Papua, dengan transit di Surabaya dan Jakarta, seterusnya lanjut menggunakan bus.
“Besok kembali di sini, kita terima di Pemprov di Jalan Diponegoro, di situ kita cek kesehatan. Saya berharap kabupaten dan kota yang memiliki rakyatnya, untuk mengambil, untuk menampung, tapi kalau tak mau juga itu, nanti kita akan fasilitasi,” kata Edy.
Edy menjelaskan, data terakhir menunjukkan ada sekitar 800-an warga Sumut di Wamena, dan sebanyak 309 di antaranya menyatakan ingin kembali ke Sumut. Saat ini tim bentukan Pemprov Sumut masih terus bekerja di Papua untuk mendata dan memastikan warganya yang ingin pulang.
“Sudah delapan hari tim itu bekerja, dan mereka akan terus bekerja sampai ini selesai,” katanya.(MAD)
SAMARINDA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan penyelundupan 38 kg sabu di Kalimantan Timur. Ada 4 orang yang ditangkap terkait penyelundupan.
Kabid Pemberantasan BNNP Kaltim AKBP Halomoan Tampubolon, mengatakan empat bandar narkoba yang ditangkap beroperasi di Samarinda. Pengungkapan peredaran narkoba dilakukan tim BNN pusat dan BNNP Kaltim.
“Ada yang ditangkap di Bandara Sepinggan Balikpapan, orang ini diduga sebagai pengatur. Lalu tim bergerak ke Kutai Timur untuk menjemput barang sabu yang dibawa salah seorang pelaku yang tercatat sebagai mahasiswa,” kata Halomoan kepada wartawan, Senin (7/10/2019).
Tim gabungan kemudian bergerak ke Samarinda dan menangkap 2 orang di mal Jl Untung Suropati. Dua orang ini disebut sebagai pemesan narkoba.
Diduga sabu selundupan ini dibawa dari Malaysia lewat Kaltara lalu ke Kaltim. Barang bukti sabu dan para pelaku dibawa ke Jakarta untuk diproses BNN pusat.
“Masalah alurnya ini masih kami dalami, termasuk pasar mereka yang ada di sini, karena 38 kilogram itu jumlah yang besar,” kata Halomoan.(VAN)
DENPASAR,KHATULISTIWAONLINE.COM
Pria asal Jakarta yang ditemukan tewas di hotel di Jl Raya Uluwatu, Kuta, Badung, Bali, meninggalkan surat wasiat untuk istrinya. Dalam surat wasiatnya, SS (47) membuat sejumlah permintaan.
Surat wasiat itu ditulis dalam secarik kertas putih. SS menuliskan surat itu kepada pasangannya, Chris, dalam bahasa Inggris.
“Saya memintamu untuk menyebarkan abu saya ke laut Bali,” tulisnya dalam surat itu sebagaimana dilihat, Senin (7/10/2019).
Pria yang tinggal di Kelapa Gading, Jakarta Utara, itu juga meminta agar anak mereka dirawat dengan baik. Dia mengucapkan selamat tinggal.
“Tolong jaga dengan baik anak kita,” tutup SS.
Jenazah SS ditemukan pada Minggu (6/10) pukul 15.30 Wita di hotel di kawasan Uluwatu. Saat ditemukan, pria tersebut tewas dengan mulut berbusa dan tidak ada tanda-tanda kekerasan.
“Dengan adanya surat wasiat yang diduga dibuat oleh korban dalam bahasa Inggris dan ditemukannya serbuk putih diduga potas (racun), dan kamar terkunci dari dalam. Sementara korban meninggal dunia diduga karena bunuh diri,” jelas Kanit Reskrim Polsek Kuta Iptu Putu Ika Prabawa kepada wartawan, Minggu (6/10).(DAB)