JAMBI, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Banjir merendam ratusan rumah di Kota Jambi. Banjir itu dipicu hujan deras yang mengguyur sejak kemarin malam hingga tadi pagi.
“Habis pakaian terendam banjir ini. Awalnya kita sudah waswas karena hujan lebat dari tadi malam, lalu air tiba-tiba naik sampai masuk ke rumah. Jadi pakaian banyak yang basah terendam. Beruntung alat elektronik nggak sampai terendam,” kata warga Perumahan Kembar Lestari II Kota Jambi, Okta, Sabtu (22/5/2021).
Hujan deras mengguyur sejak malam hingga pagi tadi membuat air sungai meluap. Ketinggian banjir mulai dari 50 cm hingga 1 meter.
Warga mengatakan kawasan rumah mereka menjadi langganan banjir setiap hujan deras melanda Kota Jambi. Warga mengatakan peralatan rumah tangga mereka kerap rusak akibat banjir.
“Ini sudah jadi langganan nian banjir di sini. Setiap hujan deras, daerah sini selalu kebanjiran. Untungnya, air ini mulai naik pada siang hari. Kalau malam hari, itu yang repot, karena pasti banyak barang elektronik warga yang rusak,” ujar warga lainnya, Joni.(VAN)
KANDANGAN, KHATULISTIWAONLINE.COM
Untuk menarik minat petani membudidayakan tanaman padi sawah secara organik, Balai Penyuluh Pertanian Telaga Langsat Kandangan tengah menggalakkan sistim Demplot.
Demplot Percontohan tersebut berlokasi di Desa Mandala Telaga Langsat Kandangan Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
Selain untuk memotivasi petani dalam bercocok tanam secara organik juga menggunakan teknologi untuk meningkatkan hasil produksi khususnya tanaman padi sawah.
Pada panen yang diilaksanakan Kelompok Tani Sanghara, Desa Telaga Langsat ini, varietas If 16 dengan perlakuan sistem tanam 2:1,dan hanya menggunakan pupuk organik dengan hasil ubinan 4,45 kg.
Hal itu disampaikan H. Jumaidi, salah seorang penyuluh pertanian dari Balai Penyuluh Pertanian Telaga Langsat Kandangan kepada Khatulistiwaonlie, Rabu (20/5/2021).
Menurut H. Jumaidi, sistem ini telah terbukti dapat meningkatkan hasil produksi. Pengamatan yang dilakukan penyuluh maka yang direkomendasikan adalah sistem tanam 2:1 karena hasilnya tinggi dan pertumbuhan tanaman lebih seragam. (ONE)
PEKANBARU, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Kecelakaan maut terjadi di ruas Tol Pekanbaru-Dumai, Riau, antara mobil minibus dan truk. Akibatnya, 2 orang tewas.
Wakil Direktur Lalulintas Polda Riau, AKBP Donni Eka Syaputra menyebut kecelakaan terjadi pagi tadi pukul 06.45 WIB. Kecelakaan bermula saat minibus datang dari arah Dumai menuju ke Pekanbaru.
Donni mengatakan, minibus tersebut kemudian hilang kendali saat melintas di Km 64. Minibus pun lantas menabrak truk.
“Saat di Km 64 kendaraan out control atau hilang kendali. Kemudian menabrak mobil truk yang mengangkut sawit,” kata Donni kepada wartawan, Kamis (20/5/2021).(VAN)
TANA PASER, KHATULISTIWAONLINE.COM
Sijago merah mengamuk di Tanah Grogot kabupaten paser (18/5). Keterangan yang diperoleh Wartawan media ini terbakar dua unit rumah masing- masing milik H Asnawi dan Almarhum H. Amir pimpinan CV Nugraha di Jalan Jenderal Sudirman Grogot.
Belum diketahui jelas sumber api, menurut keterangan warga kebakaran mulai terlihat pukul 20.45 Wita.
Sampai berita ini diturunkan belum bisa dirinci kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran dan petugas masih tetap melakukan pemadaman. (ONE)
MAGETAN, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Masa larangan mudik 2021 berlangsung mulai 6-17 Mei. Di perbatasan Jatim-Jateng di Cemoro Sewu, Magetan, ada 3.453 kendaraan yang diputar balik.
“Selama pemberlakuan larangan mudik sudah ada 3.453 kendaraan yang diputar balik di perbatasan Jatim-Jateng, Cemoro Sewu, Magetan,” ujar Kapolres Magetan AKBP Festo Permana saat dikonfirmasi, Selasa (18/5/2021).
Kendaraan yang diputar balik, kata Festo, dari arah Jateng maupun Jatim. Pengetatan akan berlanjut hingga 24 Mei 2021.
“Jumlah tersebut baik dari arah Jatim maupun dari arah Jateng dan masih berlanjut penyekatan pasca-larangan mudik hingga 24 Mei,” kata Festo.(MAD)
DENPASAR, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Liferaft dari kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali berhasil diangkat. Liferaft diangkat oleh tim TNI Angkatan Laut dengan bantuan kapal milik China.
“Tadi yang saya sampaikan Kapal Tan Suo Er Hao sudah mengangkat badan liferaft KRI Nanggala, posisinya sekarang, sudah kami simpan dengan baik sebagai bukti bahwa kapal-kapal dari negara sahabat kita, dari Tiongkok sudah melaksanakan tugasnya,” kata Pangkormada II Laksamana Muda Iwan Isnurwanto dalam konferensi pers di Bali, Selasa (18/5/2021).
Liferaft di kapal selam ini berjumlah dua unit. Liferaft merupakan alat yang digunakan jika kapal mengalami kondisi kedaruratan.
“Sama Kapal Tan Suo Er Hao sudah sudah ditali, sudah dinaikkan, maaf tidak saya bawa ke sini karena beratnya kurang lebih 700 kilogram satu buah,” ujar Iwan.(DAB)
KANDANGAN, KHATULISTIWAONLINE.COM
Bagi masyarakat Kalimantan Selatan, tanggal 17 Mei merupakan hari bersejarah.
Meski setiap tahunnya tidak dirayakan, tanggal 17 Mei 1949 masyarakat Kalimantan memproklamirkan diri dengan cara menaikkan bendera merah putih.
Hal itu merupakan reaksi terhadap hasil perundingan Linggarjati pada tahun 1946, dimana Belanda hanya mengakui wilayah kedaulatan Indonesia, yaitu Pulau Jawa dan Madura.
Pejuang-pejuang Kalimantan kemudian berinisiatif melakukan langkah penting dalam menguasai daerah Kalimantan, pada tanggal 17 Mei 1949 dilaksanakan kegiatan proklamasi dengan upacara penaikan bendera merah putih.
Sebagai komandan upacara adalah Ahmad Kusasi, sedangkan penggerek bendera adalah Abbas Basri dan Kardi.

Upacara dihadiri masyarakat setempat dan anggota TNI ALRI DIVISI (A). Setelah pembacaan teks proklamasi oleh Hasan Basri dan penaikan bendera merah putih, bendera kembali diturunkan untuk menghindari serangan Belanda.
Untuk mempublikasikan hasil proklamasi, disuruhlah kurir Tarsan untuk menempel teks proklamasi di Pasar Kandangan.
Teks proklamasi akhirnya berhasil ditempel pada tanggal 20 Mei 1949, seketika gemparlah masyarakat Kandangan. Lalu salah satu wartawan mengambil teks proklamasi tersebut dan membawa ke Banjarmasin, sehingga berita proklamasi dengan segera beredar di Kalimantan.
Isi proklamasi tanggal 17 Mei 1949 tersebut adalah sebagai berikut : “PROKLAMASI“
MERDEKA, DENGAN INI KAMI RAKYAT INDONESIA DI KALIMANTAN SELATAN, MEMPERMAKLUMKAN BERDIRINYA PEMERINTAHAN GUBERNUR TENTARA DARI “ALRI” MELINGKUNGI SELURUH DAERAH KALIMANTAN SELATAN MENJADI BAGIAN DARI REPUBLIK INDONESIA, UNTUK MEMENUHI ISI PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945 YANG DITANDATANGANI OLEH PRESIDEN SOEKARNO DAN WAKIL PRESIDEN MOHAMMAD HATTA.
HAL-HAL YANG BERSANGKUTAN DENGAN PEMINDAHAN KEKUASAAN AKAN DIPERTAHANKAN DAN KALAU PERLU DIPERJUANGKAN SAMPAI TETES DARAH YANG PENGHABISAN.
TETAP MERDEKA ! KANDANGAN,17 MEI IV REP. ATAS NAMA RAKYAT INDONESIA DI KALIMANTAN SELATAN GUBERNUR TENTARA.
HASSAN BASRY
(Sumber sejarah perjuangan rakyat Kalimantan). (ONE)
GOWA, KHATULISTIWAONLINE.COM
Sekitar 400 jemaah An-Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), menggelar Salat Id merayakan Idul Fitri 1442 Hijriah, hari ini. Mereka pun mengenang stigma sesat hingga dicap teroris pada awal kemunculan mereka.
Pantauan, Rabu (12/5/2021), para jemaah An-Nadzir Salat Id di halaman masjid perkampungan mereka di Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Usai salat, pimpinan An-Nadzir Ustaz Samiruddin Pademmui lantas menyinggung stigma sesat hingga dianggap teroris ketika pertama kali muncul tersebut.
“Kita sama-sama tahu bahwasanya kurang lebih 20 tahun jemaah An-Nadzir ini muncul di tanah air yang memiliki selaku ciri khas yang ketika awal-awal banyak mencurigai An-Nadzir. Ada yang mengatakan aliran sesat, ada yang mengatakan aneh, teroris dan sebagainya. Sesungguhnya semua itu adalah tidak ada pembuktian sama sekali,” jelas Samiruddin saat khutbah Salat Id.
Saat ditemui wartawan, Samiruddin kembali menjelaskan bagaimana jemaah An-Nadzir berhasil menyingkirkan stigma yang ada dan mereka mulai diterima masyarakat sekitar dan pemerintah.
“Saya kira itu karena mungkin beda tampilan ya secara umum dari pada saudara-saudara muslim kita yang lain, misalnya An-Nadzir itu ciri khasnya pakai sorban, jenggot, kemudian panjang rambut, dipirang, kemudian pakai jubah, gamis,” kata Samiruddin.(DAB)
TANAH PASER, KHATULISTIWAONLINE.COM
Kecelakaan terjadi di KM 77 Jemparing, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Dalam peristiwa yang terjadi di jalan yang menghubungkan antara Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan tersebut, mobil Toyota Avanza Nopol KT 1499 VA yang dikemudikan Amir (27) masuk jurang sedalam 3 meter.
Meski demikian, Amir bersama dua penumpangnya selamat. Keterangan diperoleh Khatulistiwaonline menyebutkan, kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi sekitar pukul 06.45 WITA, bermula ketika mobil yang dikemudikan Amir bertolak dari Banjarmasin menuju Balikpapan.
Sesampainya di KM 77 Jemparing, kendaraan tersebut oleng dan tanpa dapat dikendalikan terjun ke dalam jurang sedalam 3 meter.
Peristiwa yang nyaris merenggut korban jiwa itu diduga lantaran pengemudi mobil mengantuk. (ONE)
TANAH PASER, KHATULISTIWAONLINE.COM
Warga desa Long Gelang Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser Kalimantan Timur merasa dianak tirikan.
Hal ini dikatakan oleh beberapa warga desa yang namanya tidak mau disebut.
Beberapa warga desa tersebut mengatakan pada khatulistiwaonline.com Sabtu 8/5 tidak ada perhatian pemerintah kepada desanya dengan membiarkan jalan rusak parah tidak ada yang peduli termasuk anggota DPRD ujarnya.

Bebeberapa warga desa tersebut mengutarakan kekesalannya karena dapil 3 ( Long Ikis/Long Kali) ada 9 orang yg duduk di sana katanya.
Sebagaimana para caleg ketika berkampanye selalu berjanji akan memperhatikan daerah pemilihannya apabila nanti sudah duduk, padahal setelah terpilih tidak ada yang mengingat janjinya, alias janji muluk-muluk saja.
Kepada media ini para warga bercerita ini bukan desa paling ujung masih ada dua desa lagi di dalam yang semuanya rusak dan perlu perhatian pihak yang berkompeten.
Pantauan media ini memang masih banyak jalan yang rusak dan terputus, beberapa truk angkutan kelapa sawit terhambat perjalanannya padahal sumber mata pencaharian warga setempat. (ONE)