BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Coretan ancaman bom pada dinding minimarket Alfamart akhirnya dihapus. Coretan itu dihapus agar masyarakat tidak resah.
Coretan ancaman bom di dinding Alfamart yang beralamat di Jalan Moch Toha 327 itu dihapus oleh anggota Bhabinkamtibmas Polsek Regol dibantu juru parkir Alfamart. Tulisan dihapus menggunakan cat berwarna putih.
“Saya sudah perintahkan anggota untuk menghapus tulisan itu. Biar warga tidak resah,” ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo via pesan singkat, Senin (31/7/2017).
Meski coretan tersebut telah dihapus, polisi masih akan menyelidiki pelaku penulis ancaman bom tersebut. Saat ini, polisi tengah menyelidiki dengan mengantongi rekaman CCTV milik minimarket tersebut.
“Untuk penyelidikan dilakukan oleh Polsek Regol. Kita sedang selidiki untuk mengungkap pelaku dan motif penulisan itu,” kata dia.
Coretan ancaman bom itu terdapat pada dinding bercat putih. Dengan tulisan berwarna merah, pelaku menuliskan ancaman bom tersebut. Adapun coretan tersebut bertuliskan:
‘Apabila kalian masih terlalu berambisi mencari uang, percayalah kami akan merakit bom’
Tidak hanya coretan bernada ancaman bom, ada dua coretan lainnya yang terdapat pada dinding berbera, yakni:
‘pergilah dari tanah kami’ dan ‘rampas kembali hak lahan kami’. (MAD)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Buni Yani meminta majelis hakim tidak menerima keterangan dua saksi yang dihadirkan JPU karena tidak memiliki kompetensi. Dalam sidang ini, JPU menghadirkan dua saksi, yakni Nong Darol Mahmada dan Mohamad Guntur Romli.
Kedua saksi ini telah dimintai keterangan oleh majelis hakim dalam persidangan. Sejumlah pernyataan dari saksi dinilai Buni Yani dan tim kuasa hukum tidak bisa dipertanggungjawabkan dalam persidangan.
Buni Yani dalam sidang lanjutan atas perkaranya itu meminta izin kepada majelis hakim untuk memberi pertanyaan kepada para saksi. Dia menanyakan latar belakang pendidikan hingga kompetensi para saksi sehingga berani menyimpulkan bahwa posting-annya membuat kegaduhan.
“Saudara Saksi pendidikan apa?” tanya Buni Yani kepada Guntur Romli di PN Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/7/2017).
“Saya S-1 Filsafat,” jawab Guntur.
Kemudian Buni Yani kembali menanyakan soal ilmu linguistik kepada saksi. “Apa Anda belajar ilmu linguistik?” tanya Buni Yani kembali.
Keadaan sempat memanas karena saksi mengaku tidak belajar ilmu tersebut, tapi dia bisa menjawab dan menjelaskan pertanyaan dari terdakwa.
“Saya bisa jawab. Adanya kata ‘pakai’ dan tidak dalam caption posting-an Buni Yani itu tentu memiliki arti yang berbeda,” jawab Guntur.
Jawaban Guntur itu tidak memuaskan Buni Yani. Sebab, ada atau tidak ada kata ‘pakai’, menurut Buni Yani, sama-sama menistakan agama.
“Ada atau tidak ada kata ‘pakai’, itu sama saja menistakan agama. Cara saya mengutip sudah digunakan dengan standar internasional,” ucapnya.
Buni Yani pun meminta keterangan para saksi yang dihadirkan JPU dalam sidang kali ini tidak dipakai dalam persidangan. “Saya melihat kesaksian saksi ini tidak bisa dipakai, Yang Mulia,” ujar Buni.
Seusai persidangan Buni Yani menyatakan dua saksi yang dihadirkan JPU tidak memiliki dasar ilmu yang jelas untuk menyimpulkan bahwa posting-annya itu menimbulkan kegaduhan. Dia akan melaporkan kedua saksi itu kepada pihak berwajib.
“Itu orang-orang yang datang ke sini hanya ngomong, nggak ngerti ilmunya. Mereka menuduh saya menyebabkan kegaduhan, tapi itu ada ilmunya. Ada ilmu statistik kalau posting-an saya menyebabkan kegaduhan. Makanya saya tanya (dalam sidang),” ucap Buni.
“Makanya saya akan lapor balik (kepada dua saksi yang dihadirkan JPU),” sambung Buni.
Sementara itu, salah satu JPU Andi M Taufik mengatakan dua saksi yang dihadirkan bisa mendukung dakwaan sesuai pasal yang disangkakan kepada terdakwa.
“Dua keterangan Saksi sangat mendukung terhadap dua dakwaan kami. Menyebarkan kebencian dan memotong (video),” katanya.
Sebagaimana diketahui, Buni Yani didakwa mengubah video pidato Basuki Tjahaja Purnama di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Buni Yani juga didakwa jaksa mengunggah (upload) video yang telah diubah ke laman Facebook pribadi untuk menyebar kebencian. (DON)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengajak semua unsur masyarakat untuk bersama-sama merapatkan barisan dalam memerangi narkoba. Sebab jumlah pengguna narkoba di Jabar terus meningkat tiap tahunnya.
“Kita melihat narkoba sangat menghancurkan generasi muda kita. Kita harus bersatu padu semuanya (untuk memerangi narkoba). Semua komponen masyarakat, mulai dari keluarga, sekolah semua kita bersatu padu untuk menjaga anggota masyarakat, anggota keluarga dari bahaya narkoba,” ujar Aher, sapaan Heryawan, saat menghadiri Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (24/7/2017).
Lebih jauh dia mengingatkan, agar guru, tokoh masyarakat, dan stakeholder lainnya dapat berperan mencegah penyalahgunaan narkoba di masyarakat. Jangan sampai generasi muda dibiarkan tersesat dalam belenggu narkoba.
“Kepada guru, kepala sekolah, orang tua harus membuka seluas-luasnya (komunikasi) untuk dijadikan teman untuk dimintai konsultasi. Bukan dibiarkan akhirnya mengambil cara sendiri (dengan narkoba),” ucapnya.
Sejumlah stan dari berbagai SKPD ikut memeriahkan peringatan HANI di lokasi acara. Berbagai produk dan karya dipamerkan dalam kegiatan tersebut.
Aher dan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mendatangi satu persatu stan yang ada. Salah satunya stan BNNP Jabar. Kedua pimpinan Pemprov Jabar tersebut sempat foto bersama sambil memegang senapan serbu jenis SS milik petugas BNNP Jabar.
“Masyarakat dan generasi muda yang sudah terlanjur menggunakan narkoba harus juga berani untuk berkonsultasi kepada orang-orang yang bisa dimintai konsultasi,” kata Aher.
Kepala BNNP Jabar Brigjen Pol Rusnadi menyebut jumlah pengguna narkoba di Jabar dari tahun ke tahun kecenderungannya terus meningkat. Tahun 2015 saja peningkatannya mencapai 2.000 orang, sedangkan 2016 kembali meningkat dengan jumlah 3.000 orang.
“Kecenderungannya terus naik di Jabar ini. Kita operasi terus untuk pelaku,” kata Rusnadi di tempat sama.
Dari data yang dia miliki, angka pengguna narkoba jenis ganja paling tinggi. Bahkan di Jabar sudah ada yang menanam seperti kasus yang diungkap tahun 2016 lalu di Kabupaten Garut.
“Kecenderungan banyak digunakan masih ganja,” ujar Rusnadi.(MAD)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Pelatih Persija Jakarta Stefano Teco menyebut laga melawan Persib Bandung layaknya El Clasico. Dia pun antusias menyambut laga melawan Pangeran Biru.
Bukan tanpa alasan Teco menilai Persib melawan Persija seperti laga Barcelona dan Real Madrid di Spanyol. Rivalitas antara Maung Bandung dan Macan Kemayoran menjadi sebabnya.
“Ini tahun pertama saya kerja di Persija, pastinya saya semangat. (Pertandingan ini) sama seperti derby Flamenggo vs Fluminense. Ada juga El Clasico Madrid vs Barca,” kata Teco saat koferensi pers jelang laga Persib Vs Persija, di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Jumat (21/7/2017) malam.
Laga Persib melawan Persija akan digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu (22/7) malam. Ribuan Bobotoh diprediksi bakal memadati stadion untuk menyaksikan pertandingan syarat gengsi ini.
Menurutnya, kedua tim akan sama-sama bermain semaksimal mungkin demi meraih poin dalam laga panas ini. Semangat anak asuhnya akan terpacu mengingat rivalitas yang begitu tinggi antara kedua tim.
“Pasti pemain saya semangatnya menggebu. Saya tahu Persib Bandung punya semangat. Kita (harap) main bagus besok. Mudah-mudahan besok wasit juga bagus buat kedua tim,” ucapnya.
Sementara itu, pemain Persija Jakarta Maman Abdurahman mengaku mengemban misi tersendiri dalam laga besok malam. Dia akan berupaya semaksimal mungkin demi meraih poin di kandang Persib Bandung dan mendongrak posisi Persija di daftar klasmen.
“Saya datang ke sini punya misi atas dasar kebutuhan tim. Sangat ingin sekali memperbaiki posisi kita. Kita datang untuk menang,” ucapnya.
“Sedikit lagi kita bisa melangkah ke atas. Kesempatannya itu, sebelum melawan Bhayangkara yah di sini,” tandasnya. (ADI)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Masyarakat Jakarta yang hendak berlibur ke Bandung pada akhir pekan ini tidak perlu khawatir. Polisi memastikan tidak akan ada aksi sweeping kendaraan saat laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta, Sabtu (22/7/2017).
Seperti diketahui, kesebelasan Persib Bandung akan menjamu Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung. Rivalitas kedua suporter Viking dan The Jakmania menjadi perhatian saat kedua tim berlaga. Bahkan beberapa kali terjadi aksi sweeping terhadap kendaraan khususnya berpelat B.
“Masyarakat khususnya yang dari Jakarta mau ke Bandung tidak perlu khawatir. Kita sudah membuat komitmen dengan Bobotoh tidak akan ada aksi sweeping kendaraan,” ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (21/7/2017).
Menurut Hendro, pihaknya sudah menyiapkan anggota untuk mencegah aksi tersebut. Polisi akan berpatroli ke sejumlah titik di Kota Bandung yang rawan akan terjadinya aksi tersebut.
“Anggota kita ada 2.226 itu nanti disebar. Ada juga yang berpatroli,” kata Hendro.
Polisi tidak akan segan menindak oknum-oknum yang melakukan sweeping terhadap kendaraan khususnya kendaraan dari Jakarta. Apalagi, aksi sweeping diikuti pula dengan pengrusakan kendaraan.
“Tentu kalau sampai terjadi (sweeping) kita akan tindak, proses,” kata dia. (MAD)
BOGOR,khatulistiwaonline.com
Ketua Umum Golkar Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Wapres Jusuf Kalla (JK) menyebut setiap perbuatan pasti memiliki efek.
“Yang pertama, kita hormati proses hukum dan Golkar akan selalu taat akan proses itu,” kata JK di Sentul, Jawa Barat, Selasa (18/7/2017).
“Bahwa apa yang terjadi pada ketua umum itu hal yang biasa atas segala perbuatan yang tercela pasti ada sanksinya,” ujar politikus senior Golkar ini.
JK menegaskan pemerintah mendukung penuh KPK dalam proses penegakan hukum untuk pemberantasan korupsi. Termasuk dalam penanganan kasus korupsi e-KTP yang menyeret nama Ketua DPR tersebut.
“Jadi hanya konsekuensi saja ini. Maka pemerintah mendukung segala proses hukum,” ucap JK.
Khusus soal Golkar pasca-penetapan Novanto sebagai tersangka, JK menyebut menyerahkan sepenuhnya kepada kalangan internal partai berlambang beringin itu. Golkar hari ini direncanakan akan menggelar rapat pleno terkait dengan penetapan Novanto sebagai tersangka.
“Itu urusan Golkar-lah,” kata JK.
Seperti diketahui, KPK menetapkan Novanto sebagai tersangka dalam kasus korupsi e-KTP. KPK menyebut Novanto berperan mengkondisikan pengadaan pengadaan barang dan jasa proyek tersebut.
Peran itu dilakukan Novanto menggunakan tangan orang lain, yaitu Andi Agustinus alias Andi Narogong, yang kini telah berstatus sebagai tersangka. Karena penetapan Novanto sebagai tersangka ini, DPR akan menggelar rapat pimpinan (rapim) siang ini. (MAD)
CIREBON,khatulistiwaonline.com
Kantor Balai Pelayanan dan Pengawasan Pendidikan Wilayah V Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar di Jalan Dr Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon dirusak oleh puluhan orang. Akibatnya sejumlah ruangan dan fasilitas mengalami kerusakan.
Dari informasi yang dihimpun khatulistiwaonline perusakan terjadi pada Senin (17/7/2017) pagi sekitar pukul 9.00 WIB. Para pelaku datang ke lokasi dengan memarkirkan kendaraannya di halaman luar, selanjutnya mereka merangsek masuk ke bagian dalam kantor.
“Yang datang ada sekitar 30 orang. Tapi yang masuk setengahnya, sekitar 15 orang,” jelas satpam kantor, Jiman Didin, saat berbincang dengan khatulistiwaonline di lokasi kejadian.
Jiman yang bertugas dengan Asep Sobari sempat panik karena massa langsung masuk tanpa permisi. Bahkan Jiman yang mencoba menenangkan massa ditarik ke luar ruangan.
“Saya tidak boleh ikut campur disuruh keluar. Mereka datang mencari Ibu Kepala. Hanya Ibu Kepala kan rutin setiap Senin di Bandung untuk laporan,” katanya.
Alhasil warga yang merangsek masuk itu langsung melakukan perusakan seperti mendobrak dan menendang sejumlah pintu termasuk ruang kepala dan ruang tamu. Terlihat sejumlah pot bunga juga berserakan karena di rusak massa.
“Kaca ruang pelayanan yang ada di bagian belakang juga pecah,” beber Jiman.
Aksi brutal tersebut baru reda setelah pihak kepolisian datang dan langsung mengamankan sejumlah orang ke Mapolresta Cirebon untuk dimintai keterangannya terkait aksi perusakan tersebut.
Sementara itu Kapolresta Cirebon, AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar mengatakan, pihaknya mengamankan sejumlah orang tersebut lantaran sudah melakukan perusakan.
“Semua masyarakat punya hak untuk menyampaikan keberatan atau aspirasi. Tapi tidak boleh dengan kekerasan. Di sini tadi sudah ada yang menendang pintu dan dobrak, seharusnya tidak terjadi. Sehingga saya menegakkan hukum,” tegas Adi.
Terkait perusakan yang diduga terkait kecurangan PPDB, Adi mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi tersebut. Meski demikian terkait PPDB pihaknya mengimbau agar masyarakat memberikan informasi atau melapor, dan jangan sampai melakukan tindakan anarkis.
“Kalau anarkis begini saya proses. Ini tindakan premanisme. Ini aksi tidak baik,” tegas Adi kembali.
Adi memastikan sejumlah orang yang diamankan akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Salah satunya dengan menjerat mereka dengan Pasal 170 KUHPidana mengenai perusakan dengan ancaman lima tahun penjara. (MAD)
BEKASI,khatulistiwaonline.com
Bhayangkara FC sukses meraih tiga poin kala menjamu Madura United. Menurut pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy, timnya punya motivasi berlipat untuk menang.
Menjamu Madura United di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, dalam lanjutan Liga 1, Kamis (13/7/2017) malam WIB, Bhayangkara harus tertinggal 0-1 di babak pertama akibat gol dari Peter Odemwingie.
Di babak kedua, Bhayangkara berhasil mendominasi permainan lewat serangan dari sisi kiri. Alhasil, mereka mampu mencetak dua gol lewat Alsan Sanda dan Ilham Udin Armaiyn, yang membuat skor akhir menjadi 2-1 untuk tuan rumah.
Kendati bisa memetik tiga angka, Simon selaku pelatih Bhayangkara menilai bahwa timnya sedikit terlecut atas kegagalan saat melawan Persipura Jayapura dan PSM Makassar. Mereka bosa disebut main bagus tapi tak juga kunjung meraih kemenangan.
“Tadi di ruang ganti saya motivasi dan berhasil, bisa dibilang sedikit beruntung. Tapi tim kami sudah berjuang,” kata Simon usai laga.
“Saya bilang ke anak-anak waktu istirahat, lawan Persipura dan PSM kami bagus. Kemudian mereka bilang bosan disebut Bhayangkara main bagus tapi tidak menang. Mungkin setelah itu mereka masukan ke hati dan bisa menang,” sambungnya.
Sehari sebelum laga, Simon menegaskan bahwa timnya akan menghentikan suplai bola ke lini depan Madura United yang dihuni Greg Nwokolo dan Peter Odemwingie. Upaya itu berhasil dan membuat kedua penyerang tersebut harus turun ke tengah untuk menjemput bola.
“Saya sudah analisis Madura, saya sudah tahu cara untuk mengantisipasi pergerakan Odemwingie dan juga Greg. Tapi, kalau kami buat kesalahan pasti mereka bisa cetak gol wajar karena mereka striker terbaik saat ini,” beber mantan pelatih timnas Filipina itu.(ADI)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Puluhan orang yang diduga bobotoh (suporter Persib Bandung) melakukan aksi penyerangan ke Universitas Islam Bandung (Unisba), Rabu (12/7) malam. Diduga penyerangan tersebut berawal dari gesekan antar suporter di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Menurut keterangan kepala keamanan Unisba Rudi Bustaman penyerangan terjadi sekitar pukul 22.45 WIB. Secara tiba-tiba puluhan orang yang terlihat marah langsung merangsek ke dalam area kampus. Massa sempat saling dorong dengan pihak kemanan kampus.
Sementara di dalam kampus ada sejumlah mahasiswa Unisba yang sedang mengerjakan tugas dan berkegiatan. Melihat adanya serangan, akhirnya sejumlah mahasiswa berusaha melakukan perlawanan dan terjadilah sedikit keributan.
Pihak keamanan kampus dan mahasiswa mencoba mengusir massa keluar dari area kampus. Kalah jumlah pelaku penyerangan berhasil dipukul mundur dan melarikan diri.
“Semalem gerbang sudah ditutup. Hanya dibuka paksa oleh anak-anak bobotoh. Kejadiannya juga tidak lama hanya dua puluh menitan,” kata Rudi, saat ditemui di Kampus Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (13/7/2017).
Dari informasi yang dia dapat, aksi penyerangan berawal dari gesekan antar suporter di Stadion GBLA saat laga Persib Vs Persela, Rabu (12/7) malam. “Semalem tuh katanya efek nonton Persib,” ucapnya.
Dia memastikan tidak ada kerusakan dari fasilitas kampus akibat penyerangan tersebut. Seperti masjid dan fasilitas lainnya tidak ada yang rusak. Bahkan motor-motor mahasiswa yang terparkir tidak ada yang dirusak oleh para penyerang.
“Enggak ada yang rusak. Tadi saya sudah periksa kembali takutnya malam tidak terlihat. Tapi tadi dipastikan tidak ada keruskaan. Kaca-kaca masjid juga masih pada utuh,” ucapnya.
Dia memperkirakan jumlah massa yang menyerang sebanyak lima puluh orang. Petugas kepolisian tadi malam langsung melakukan pengamanan di sekitar area kampus. “Dua belas motor milik pelaku penyerangan diamankan dan sudah dibawa polisi. Tapi ada dua motor yang kita amankan. Enggak tahu milik mahasiswa atau motor pelaku,” ucapnya.
Saat ini kegiatan di dalam kampus berjalan seperti biasanya. Para mahasiswa tetap menjalankan kegiatan seperti biasa. Tapi terlihat ada beberapa anggota kepolisian yang melakukan penjagaan. (ADI)
BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Hari ini, majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung akan membacakan putusan sela dalam perkara dugaan pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan terdakwa Buni Yani. Putusan sela itu akan menentukan apakah pemeriksaan perkara di pengadilan akan berlanjut atau tidak.
“Hari ini akan putusan sela keberatan terdakwa,” ucap ketua majelis hakim M Sapto mengawali persidangan yang digelar di lantai 3 Gedung Arsip, Jalan Seram, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/7/2017).
Buni Yani sendiri tampak mengenakan kemeja abu-abu telah duduk di kursi terdakwa. Sementara itu, massa pendukung Buni Yani masih setia menemaninya di luar gedung dengan menyampaikan orasi.
Dalam sidang sebelumnya, Buni Yani mengajukan eksepsi atas dakwaan jaksa. Ada 9 poin dalam eksepsi tersebut, salah satunya yaitu tentang penyusunan dakwaan yang menurutnya tidak sesuai KUHAP serta mendakwakan pasal yang tidak pernah didakwakan.
“Penyusunan surat dakwaan tidak sesuai KUHAP. Mendakwakan pasal yang tidak pernah didakwakan, muncul tiba-tiba,” ujar salah satu pengacara Buni Yani, Hairullah M Nur, saat membacakan eksepsi, Selasa (20/6) lalu.
Jaksa pun sempat memberikan sedikit tanggapan atas eksepsi tersebut. Menurut jaksa, perumusan dakwaan sudah sesuai KUHAP.
“Perumusan surat dakwaan otoritas dan hak penuh JPU yang berdiri sendiri serta diperoleh dari hasil kesimpulan,” ujar jaksa Andi Muh Taufik. (DON)