JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Wali Kota Bogor Bima Arya mengikuti rapat koordinasi bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui video conference. Adapun rapat tersebut memaparkan sejumlah evaluasi dan update level kewaspadaan seluruh daerah di Jawa Barat.
Berdasarkan data yang dipaparkan Ridwan Kamil dalam rapat yang digelar Jumat (12/6), Kota Bogor masih berada di tingkat kewaspadaan tiga yang diberi label warna kuning. Adapun daerah lainnya yang memiliki level kewaspadaan kuning yaitu, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Garut, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Sukabumi, Kota Bandung, Kota Bekasi dan Kota Depok.
“Saya menyimpulkan bahwa ada kenaikan tren dalam dua minggu ini. Walaupun masih dalam kategori terkendali, tapi angka reproduksinya naik pelan-pelan 0,69 lalu 0,72 sekarang 0,8. Mudah-mudahan jangan menjadi berita buruk di dua minggu berikutnya. Saya titip jaga wilayahnya masing-masing,” ujar Ridwan Kamil dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/6/2020).
Sementara, daerah yang sudah di level dua yang diberi label biru antara lain Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Cimahi, Kota Cirebon, Kota Sukabumi dan Kota Tasikmalaya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, khusus untuk wilayah Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek) agar tetap dapat mengikuti kebijakan dari Pemprov DKI Jakarta.
“Untuk Bodebek saya titip 80 persen kebijakannya seirama dengan kebijakan DKI. Tapi kalau ada kearifan lokal yang berbeda seperti masalah ojol, kami persilahkan melakukan keputusan-keputusan sesuai dengan situasi dan hal lain-lain,” ujarnya.
“Tetap seluruh sumber daya (yang Pemprov Jabar miliki) kalau dibutuhkan khusus akan kami maksimalkan di Bodebek sampai 4 Juli untuk memastikan fluktuasi di Jakarta jangan sampai berdampak. Saya sedikit khawatir terkait transportasi commuter yang ke Jakarta. Itu juga harus diwaspadai,” tambahnya.
Setelah tempat ibadah dan sejumlah perkantoran dibuka kembali pada masa PSBB transisi, pada minggu ini nantinya akan masuk pembukaan terbatas bagi sektor perdagangan termasuk mall. Namun, beberapa wisata indoor, sekolah, dan tempat hiburan malam akan ditahan terlebih dahulu hingga adanya kebijakan lebih lanjut.
“Saya persilahkan. Kemudian minggu depan pariwisata dengan rekomendasi kami pariwisata outdoor dan siang hari. Tempat hiburan malam dan wisata indoor di tahan dulu. Kemudian pendidikan juga di tahan dulu jangan sampai ada kebijakan pembukaan, jangan sampai kasus Korea Selatan, Israel dan Prancis, gara-gara dibuka sekolah tapi belum siap, jadi terkendala,” paparnya.(DON)
Bandung ,KHATULISTIWAONLINE.COM– Pemerintah Kota Bandung menyebut akan menutup sementara Pasar Leuwipanjang, Sadang Serang dan Haurpancuh menyusul adanya pedagang positif terpapar virus Corona. Namun, pada Selasa (9/6/2020) pagi, tiga pasar tersebut masih beroperasi seperti biasa.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial menjelaskan penutupan tiga pasar itu baru akan dilakukan pada hari ini. Pada Senin (8/6/2020) pihaknya mengaku baru melakukan koordinasi dengan PD Pasar.
“Begini, hasil laporan dari PD Pasar jadi setelah kemarin ada kasus terpapar, PD Pasar langsung koordinasi dengan Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung bidang yang mengurusi pandemi. Kemudian ternyata harus berkoordinasi (dengan pedagang),” kata Oded saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Selasa (9/6/2020).
Sebelumnya, Kadinkes Kota Bandung mengatakan di Pasar Lewipanjang ada 2 orang, Haurpancuh 1 orang dan Sadang Serang 1 orang. Namun, dari informasi terbaru Oded menyebut, pedagang positif di Pasar Lewipanjang 1 orang, Haurpancuh 1 orang dan Sadangserang 2 orang
“Berdasarkan Pak Heri (Dirut PD Pasar) 1 pedagang Pasar Leuwipanjang positif swab test, sudah ditangani oleh camat merupakan warga Cibiru dan diisolasi dengan keluarganya 14 hari,” ungkapnya.
Menurutnya, siang ini Satpol PP dan Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung akan melakukan penutupan tiga pasar tersebut. Hal itu dilakukan sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona.
“Ditutup per hari ini, mengajak Satpol PP dan kepolisian,” ucapnya
Oded menegaskan, tiga pasar tersebut ditutup selama dua pekan ke depan. “Perintah Pak Sekda (meminta) untuk ditutup, sekarang untuk Sadangserang dikoordinasikan dengan pedagang. Haurpancuh, dikoordinasikan dengan kecamatan setempat,” ujarnya.
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – PPDB Jabar resmi dibuka hari ini, Senin (8/6/2020), untuk calon siswa SMA, SMK, dan SLB. Dikutip dari situs pemerintah provinsi Jawa Barat, PPDB akan berlangsung dua tahap.
Tahap pertama untuk jalur prestasi, jalur afirmasi, dan jalur perpindahan yang dilaksanakan pada 8-12 Juni 2020. Sedangkan tahap kedua untuk jalur zonasi pada 25 Juni-1 Juli 2020.Berikut syarat PPDB Jabar untuk tingkat SMA, SMK, dan SLB:
A. Syarat Umum PPDB Jabar 2020
1. Ijazah SMP atau sederajat atau surat keterangan yang berpenghargaan sama dengan ijazah SMP/ijazah Program Paket B/Ijazah satuan pendidikan luar negeri yang dinilai/dihargai sama/setingkat dengan SMP
2. Akta kelahiran dengan batas usia paling tinggi 21 tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan dan belum menikah
3. Kartu Tanda Penduduk Orang Tua Siswa
4. Kartu Keluarga yang menerangkan bahwa Calon Peserta Didik yang bersangkutan telah berdomisili paling singkat satu tahun
5. Data nilai rapor semester 1-5
6. Dokumen surat tanggungjawab mutlak atau pakta integritas orang tua yang menyatakan data Calon Peserta Didik asli dan bersedia dikenakan sanksi jika terbukti ada pemalsuan, serta dibubuhi materai dan ditanda tangan orang tua.
B. Syaratan Khusus PPDB Jabar 2020
1. Piagam prestasi kejuaraan berjenjang yang dimiliki dan sesuai kriteria yang ditetapkan untuk jalur prestasi
2. Calon Peserta Didik dari daerah bencana alam atau bencana sosial yang ditetapkan sebagai bencana nasional maupun daerah, menyerahkan Surat Keterangan Domisili dari RT/RW yang dilegalisir oleh Lurah/Kepala desa setempat
3. Surat penugasan dari instansi, lembaga, kantor, atau perusahaan yang memberi tugas untuk jalur perpindahan tugas orang tua/wali dan/atau anak guru
4. Kartu keikutsertaan dalam program penanganan kemiskinan dari pemerintah atau pemerintah daerah (Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan, Kartu Indonesia Sehat dan bukti lain yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah).
Pendaftaran selanjutnya dilakukan online melalui link https://ppdb.disdik.jabarprov.go.id/. Sempat dikabarkan link tersebut sulit diakses yang ditanggapi langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
“Hari ini kita PPDB, ada laporan server tidak maksimal. Saya sampaikan ke kadisdik, dipantau pak sekda juga,” ujar Kang Emil.
Menurut Kang Emil, semua orang tua dan calon peserta didik ingin mengakses portal di hari pertama PPDB Jabar. Kang Emil menerima laporan tersebut dan berharap ada evaluasi untuk memfasilitasi keinginan warga Jawa Barat.(DON)
Depok,KHATULISTIWAONLINE.COM – Pemerintah Kota Depok memberlakukan pembatasan sosial kampung siaga (PSKS) di dalam lingkungan penduduk. Ada 31 RW dari 19 kelurahan yang diberlakukan PSKS.
Wali Kota Depok M Idris mengungkapkan PSKS merupakan kegiatan PSBB yang dilakukan pada tingkat RW. PSKS diberlakukan bila di lingkungan RW tersebut terdapat warganya yang terkena COVID-19.
“PSKS ini sebenarnya adalah PSBB tingkat RW. Kalau di RW-nya ada dua kasus, minimal itu yang kita PSBB kan. Rata-rata setiap kelurahan paling banyak 2 RW tidak ada 3 RW,” kata Idris kepada wartawan, Jumat (5/6/2020).
Idris merinci kegiatan PSKS akan dilakukan pada 31 RW yang terletak di 19 kelurahan kota Depok. Seperti misalnya kelurahan Pasir Gunung Selatan dan Tugu.
Selain itu, Terdapat pula 2 kecamatan di kota Depok yang terbebas dari PSKS.
“Yang aman tidak ada PSKS 2 kecamatan, Kecamatan Limo dan Bojongsari,” ungkapnya.
Warga di lingkungan RW yang terkena PSKS tidak boleh keluar-masuk lingkungan. Personel kampung siaga akan mengirimkan bantuan logistik kepada warga tersebut.
“Iya keluar masuk harus atas izin (Satgas) Kampung Siaga, dan untuk urusan apa karenanya berdampak pada logistik akan kita supply. Kita akan kerjasama dengan Satgas Kampung Siaga,” jelasnya.(MAD)
Bogor ,KHATULISTIWAONLINE.COM – Sebuah toko sepatu dan toko alat tulis di Kota Bogor hangus terbakar. Penyebabnya diduga korsleting listrik.
“Kalau dugaan sementara dari korsleting listrik,” ujar Kepala Bidang Penanggulangan Dan Pemadam Kebakaran Kota Bogor Marse Hendra Saputra lewat pesan singkat, Senin (1/6/2020).
Marse menyebut kedua bangunan itu dalam keadaan kosong saat terbakar. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini.”(Total kerugian) Masih diperhitungkan,” kata Marse.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto turut datang ke lokasi kebakaran di pertokoan Kawasan Jembatan Merah, Kota Bogor Jawa Barat.
“Yang penting pertama tidak ada orang di dalam, saya pastikan. Tadi pemiliknya ada dua orang, sudah memastikan tidak ada orang di dalam, jadi tidak ada korban,” kata Bima dilansir dari Antara.
14 unit damkar ke lokasi untuk memadamkan api.
Bandung,KHATULISTIWAONLINE.COM – Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (GTPP Jabar) mewaspadai gelombang kedua penyebaran COVID-19. Sekadar diketahui, gelombang kedua COVID-19 ini merupakan transmisi lokal, baik dari orang yang terpapar virus dengan gejala maupun Orang Tidak Bergejala (OTG).
“Dari awal kita lakukan persiapannya, mudah-mudahan bisa saya katakan kita sudah siap. Mudah-mudahan gelombang kedua ini tidak terjadi,” ujar Juru Bicara GTPP Jabar Daud Achnad dalam telekonferensi pers dari Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (26/5/2020).
Ia memastikan tingkat hunian rumah sakit di Jabar masih berada di tingkat 30 persen, artinya masih ada kuota ruang rawat untuk menampung lebih banyak pasien. “Masih ada 70 persen, tempat isolasi di BPSDM Jabar terisi 100 dari 200,” ujar Daud.GTPP Jabar pun masih belum menjalankan skema mengubah instalasi militer menjadi tempat perawatan dan isolasi bagi pasien COVID-19. “Di sana (instalasi militer) juga sudah siap, tapi belum digunakan sebagai langkah antisipasi,” katanya.
“Dan tempat isolasi tidak hanya di provinsi tapi kabupaten dan kota juga mereka sudah mempersiapkan untuk tempat isolasi ini,” Daud menambahkan.
Hingga Selasa (26/5/2020) pukul 17.14 WIB, jumlah pasien terkonfirmasi di Jabar mencapai 2.130 orang atau bertambah 17 orang dari satu hari sebelumnya.
Sementara jumlah pasien yang sembuh di jabar bertambah 26 orang, menjadi 505 penyintas. Untuk pasien yang meninggal laman Pikobar menampilkan terjadi penambahan 9 pasien, atau total menjadi 137 orang.(VAN)
Garut,KHATULISTIWAONLINE.COM – Sejumlah guru honorer di Garut kecewa. Duit bantuan dari Pemda tak bisa dicairkan. Uang sebesar Rp 500 ribu terancam tak bisa dipakai modal berlebaran.
Seorang guru honorer, sebut saja Resti. Resti mengaku kecewa lantaran pada Rabu (20/5) kemarin dia sudah ngantre berjam-jam di bank namun ternyata uang tak bisa cair.
“Kemarin saya antre dari pagi di bank. Saya tunggu berjam-jam. Setelah siang baru dapat kejelasan dari pihak bank katanya belum bisa dicairkan,” kata Resti.
Resti mengaku dapat penjelasan dari pihak bank. Katanya, uang tersebut belum bisa dicairkan dalam waktu dekat. Sebab, kantor bank tersebut terakhir beroperasi pada Rabu kemarin.
“Kemarin hari terakhir buka. Saya dapat penjelasan paling uangnya bisa cair setelah lebaran,” ucap Resti.
Resti akhirnya terpaksa harus gigit jari. Tadinya, uang tersebut akan digunakan untuk kebutuhan menjelang lebaran. Guru honorer di salah satu sekolah swasta ini mengaku akan meminjam uang dulu untuk menutupinya.
“Paling saya pinjam dulu. Karena kan saya membutuhkan sekali,” tutup Resti.
Kadisdik Garut Totong saat dikonfirmasi wartawan membantah jika bantuan dari Pemda tak bisa cair. “Sudah, hari kemarin bertahap,” kata Totong.
Namun, Totong tidak menampik jika pihak bank kesulitan dalam menyalurkan bantuan karena waktu yang mepet. Sedangkan, penerima bantuan tersebut jumlahnya mencapai lebih dari 17 ribu orang.
“Karena perbankan tutup sampai hari kemarin. Cuti bersama,” tutup Totong.
Belum ada solusi dari Pemda maupun pihak perbankan terkait molornya pencairan dana bantuan bagi sebagian guru honorer ini. Guru honorer sangat membutuhkan duit kadeudeuh dari Pemda itu.(DAB)
Sukabumi,KHATULISTIWAONLINE.COM – Rasa haru menyelimuti Siti Masrifah (35), warga penerima bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) asal Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Putranya akan disekolahkan Bupati Sukabumi Marwan Hamami.
Siti bercerita, putra sulungnya Salman Almaliki (13) akan disekolahkan oleh Marwan, pertemuan tidak terduga itu terjadi saat Marwan memonitor penyaluran bantuan JPS di wilayah tersebut.
“Beliau awalnya tanya-tanya, terus ada anak saya pak bupati nanya usianya berapa tahun, sekolah atau enggak. Saya jawab Salman enggak sekolah, berhenti kelas 1 SMPN Sukaraja karena bingung biaya setelah suami saya meninggal dunia 4 bulan yang lalu dan anak saya juga seorang penghapal Alquran,” kata Siti, Selasa (19/5/2020).
Siti sehari-harinya mengandalkan pemberian saudara dan ayahnya (kakek Salman), mendengar cerita itu Bupati Marwan spontan berkata akan menyekolahkan Salman di salah satu pesantren yang juga memiliki pendidikan formal.
“Pak bupati langsung bilang Salman melanjutkan sekolah dibiayai sekolahnya, saya langsung terharu. Salman memang keinginannya kuat untuk sekolah lagi,” tutur Siti.
Kades Pasirhalang, Yusuf Purnama membenarkan anak salah seorang warganya akan disekolahkan oleh bupati. Menurut Yusuf pertemuan antara bupati dan warganya itu terjadi saat pendistribusian JPS.
“Keluarga bu Siti kategori pra sejahtera beliau terdata menerima JPS dari Pemkab Sukabumi. Ayahnya Salman dulunya bekerja sebagai tenaga keamanan salah satu pabrik,” ungkap Yusuf.
Dikonfirmasi terpisah Bupati Marwan membenarkan niatnya untuk memasukkan Salman ke pondok pesantren. Menurut Marwan bocah bernama lengkap Muhammad Salman Almaliki memiliki kemampuan lebih di usianya yang masih belia.
“Insya Allah kami akan membantu untuk melanjutkan pendidikan anaknya Siti Masrifah yang merupakan anak yatim ini. Iya, anak itu mempunyai potensi yang baik sebagai penghapal Al-Quran,” kata Marwan.
Marwan mengaku keinginannya menyekolahkan Salman semakin kuat setelah mendengar ayah Salman meninggal dunia. “Suaminya (Siti Masrifah) sudah meninggal. Ada dua anak yatim yang harus ditanggung,” pungkas Marwan.(MAD)
Cimahi,KHATULISTIWAONLINE.COM – Setelah dinantikan sejak lama, akhirnya bantuan sosial pangan untuk warga terdampak Corona Virus Disease atau COVID-19 di Kota Cimahi mulai didistribusikan.
Bantuan yang bersumber dari APBD Kota Cimahi itu akan memenuhi kebutuhan bagi 17.603 KK yang sangat terdampak COVID-19, selama empat bulan ke depan.
Wali Kota Cimahi Ajay M. Priatna, mengungkapkan tiap KK yang terdata sebagai penerima bantuan akan mendapat jatah beras 20 kilogram dan mie instan 1 dus.
“Bantuan pangan berlaku untuk 4 bulan. Baru sekarang dibagikan karena menunggu penyelesaian bantuan pemerintah pusat dan bantuan gubernur dulu selesai didistribusikan,” ujar Ajay saat ditemui di sela pelepasan pendistribusian sembako, Senin (18/5/2020).
Penyaluran bantuan tersebut dilakukan serentak se-Kota Cimahi melibatkan pengurus RT-RW, LPM, kader, PKK, hingga Karang Taruna yang nantinya datang langsung ke rumah warga penerima bantuan.
“Diantarkan langsung ke masyarakat sehingga tidak perlu berbondong-bondong ke kelurahan. Nanti yang mengantarkannya itu RT/RW dibantu karang taruna,” terangnya.
Penerima bantuan tercatat dalam data by name by address. Sasaran penerima bantuan dari Pemerintah Kota Cimahi merupakan warga terdampak COVID-19 yang belum mendapat bantuan pemerintah pusat maupun gubernur.
“Ada data namanya di Dinsos Cimahi. Agak sedikit lama penyalurannya karena harus sinkron data dulu. Apalagi, total warga penerima bantuan seluruh program hampir 80.000 KK, termasuk yang menerima bantuan pusat dan gubernur, jadi tidak tumpang tindih penerimanya,” bebernya.
Ajay menegaskan, masyarakat yang menerima bantuan namun merasa dirinya mampu agar mengembalikan bantuan tersebut untuk dibagikan lagi pada warga lainnya yang lebih membutuhkan.
“Sasarannya yang betul-betul berhak dan terdampak. Kalaupun ada satu atau dua penerima yang tidak tepat harap dimaklumi. Kalau ada yang salah sasaran, tolong dikembalikan, karena akan dibagikan lagi,” tuturnya.(DAB)
Cianjur ,KHATULISTIWAONLINE.COM– Seorang mucikari dan dua orang Pekerja Seks Komersial (PSK) diamankan Polres Cianjur lantaran masih menjalankan aktivitas prostitusi di tengan pandemi COVID-19 dan Ramadhan.
Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Niki Ramdhani, mengatakan, ketiganya diamankan di salah satu hotel di kawasan Cipanas usai kedapatan melakukan praktik prostitusi, Kamis (14/5/2020) malam.
“Kami dapat laporan dari masyarakat jika masih ada praktik prostitusi di tengah pandemi Corona, terlebih di bulan suci Ramadhan ini. Begitu ditelusuri, kami berhasil menangkap mucikari dan dua orang perempuan,” ungkap Niki, Jumat (15/5/2020).Ketiga orang tersebut yakni Ca (25) dan An (24) yang merupakan PSK, serta DD (45) seorang mucikari. Selain itu polisi juga membawa dua pria hidung belang yang tengah bersama para PSK di dalam hotel.
Menurut Niki, modus yang dilakukan pelaku atau mucikari tersebut, ialah mencarikan pelanggan. Setelah mendapatkan pelanggan, mucikari akan menghubungi PSK untuk melayani tamu tersebut.
Tarif untuk setiap PSK beragam, mulai dari Rp 700 ribu hingga Rp 1,5 juta. Tarif tersebut sudah beserta biaya hotel tempat melakukan praktik prostitusi.
“Untuk tarif Rp 700 ribu itu short time, sedangkan yang Rp 1,5 juta itu long time,” kata dia.
Dia mengatakan, meski di tengah pandemi setiap malamnya seorang PSK bisa melayani satu hingga dua orang tamu. “Katanya itu sepi, tapi tetap ada saja tamu yang datang,” tuturnya.
Polisi saat ini masih memeriksa mucikari dan dua orang PSK yang diamankan. Dua pria hidung belang yang menjadi pelanggannya pun turut dimintai keterangan.
“Kami masih dalami, kaitan unsur pidananya . Termasuk yang mengarah pada tindak pidana perdagangan orang,” pungkasnya.