Bandung,KHATULISTIWAONLINE.COM – Mochamad Solihin, salah satu kepala dinas di Pemprov Jabar, meninggal di RS Borromeus, Kota Bandung, Rabu (1/7). Solihin pernah juga menjabat sebagai penjabat sementara (Pjs) wali kota Bandung pada 2018. Jabatan terakhirnya sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat
Solihin rencananya dimakamkan hari ini, Kamis (2/7/2020). Proses pemakaman menggunakan protokol COVID-19.
“Hanya karena kita sedang menghadapi pandemi COVID-19, sehingga semua kematian di RS harus diberlakukan protokol keamanan pemakaman COVID-19. Belum ada pernyataan resmi terkait penyebab kematian almarhum. Mohon jangan ambil kesimpulan sendiri,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani saat dikonfirmasi.Berli mengatakan saat ini seluruh jajaran Pemprov Jabar dan keluarga besar almarhum tengah berduka cita atas kepergian Solihin. “Kehilangan sahabat, teman, rekan kerja, sekaligus panutan di tengah Pandemi ini menyebabkan kami semua tidak bisa mengantarkan almarhum ke peristirahatannya yang terakhir secara layak,” tutur Berli.
Kendati begitu, salat gaib akan tetap dilaksanakan untuk mendoakan almarhum. Pasalnya, takziah atau melayat ke rumah duka belum memungkinkan karena pandemi.
Solihin pernah menjadi Pjs Walikota Bandung selama empat bulan, ketika itu ia mengisi kepemimpinan Kota Bandung karena Kang Emil dan Mang Oded melakukan kampanye Pilkada. Ia menjadi Pjs hanya sekitar empat bulan, terhitung dari Februari hingga Juni 2018.
Walau singkat sebagai Pjs Wali Kota Bandung, Solihin dikenal sebagai pribadi yang ramah dan tak segan bertukar senyum bahkan dengan kalangan office boy (OB) sekali pun. Ia pun menolak untuk menggunakan rumah dan kendaraan dinas walikota selama menjadi Pjs.
Belum lama ini atau tepatnya 12 Juni 2020, Solihin dilantik sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jabar bersamaan dengan 14 pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemprov Jabar.(VAN)
Bogor,KHATULISTIWAONLINE.COM – Di tengah masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional, kawasan Puncak selalu ramai dikunjungi warga. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor pun mengungkap penyebab ramainya kawasan tersebut.
Jubir Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah, mengatakan baru 1 tempat wisata di kawasan Puncak yang beroperasi kembali saat PSBB proporsional, yakni Taman Safari Indonesia. Restoran, tempat makan, hotel, atau wisma, juga sudah beroperasi, namun semuanya diaktivasi dengan pembatasan-pembatasan.
“Cuma persoalannya ini adalah manakala kita sudah mulai mengatur, mengendalikan usaha-usaha, aktivitas usaha ya, baik hotel, restoran, tempat wisata itu kita kendalikan, tapi persoalan yang sekarang di luar kendali itu adalah semua fasilitas umum, fasilitas publik,” kata Syarifah ketika dihubungi, Senin (22/6/2020).”Jadi rupanya itu kan kawasan Puncak itu secara keseluruhan pemandangannya indah. Walaupun tempat wisata ditutup, mereka bisa menikmati keindahan (kawasan Puncak) itu di pinggir jalan, di tempat parkir,” lanjutnya.
Dia menambahkan, pengunjung Puncak bukan hanya warga Jakarta, melainkan masyarakat lokal ikut memadati kawasan Puncak.
“Jadi konsekuensinya Kabupaten Bogor masih masuk level oranye, cukup berat. Nah nggak bisa bebas. Walaupun masyarakat mungkin ‘new normal new normal’ sudah tidak sabar, kemarin kan banyak yang stay at home, jadi pada ke luar (rumah). Pada euforia lah, jadi tempat di Puncak itu penuh,” ujarnya.(MAD)
Bandung,KHATULISTIWAONLINE.COM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) berencana membuka kembali sekolah di zona hijau. Namun, Gubernur Jabar Ridwan Kamil memastikan sekolah di wilayahnya belum ada yang akan dibuka dalam waktu dekat.
“Pak Nadiem Makarim (Mendikbud) sudah mengumumkan kalau sekolah boleh dibuka di zona hijau, nah per hari ini 27 kota dan kabupaten di Jabar belum ada (zona hijau),” ucap pria yang akrab disapa Kang Emil usai menggelar rapat koordinasi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (16/6).
Kang Emil mengatakan saat ini belum ada daerah di Jabar yang masuk kategori zona hijau. Adapun saat ini baru 17 Kabupaten/Kota yang masuk kategori zona biru.
“Saya berdoa mudah-mudahan dalam evaluasi dua mingguan, kita naik ke hijau dari 17 yang sudah biru. Nah kita juga akan memberikan rapor kepada gugus tugas,” kata Emil.
Menurut Kang Emil, pembukaan sekolah di Jabar kebijakannya harus berbasis kota/kabupaten. Sebab, hal ini berpengaruh terhadap kurikulum belajar siswa.
“Kalau sekolah kebijakannya harus satu kota dan kabupaten karena dalam satu kota dan kabupaten kurikulumnya sama dan fasilitasnya sama. Jadi kalau ada satu sekolah yang buka di kecamatan lain enggak, itu nanti akan akan kejomplangan kualitas pendidikan,” tuturnya.
Sejauh ini, kata Emil, sektor pendidikan di Jabar yang diperbolehkan baru pesantren. Menurut dia, karakteristik pesantren dan sekolah umum berbeda.
“Kok pesantren bisa? Kalau pesantren itu rata-rata dimiliki oleh pribadi, kurikulumnya juga tidak sama ya dalam satu kecamatan ada yang tema kurikulumnya A, kemudian pesantren lainnya kurikulum B, maka kalau yang satu duluan dan yang lain belakangan nggak ada masalah,” ujarnya.
“Tapi kalau sekolah umum seperti SD, SMP dan SMA itu gerakannya harus satu irama karena dimiliki oleh negara dan kurikulumnya diatur oleh negara sehingga kalau ada yang bertanya kenapa pesantren boleh? Karena tadi, kurikulum beda, start dan finis beda, maka boleh dibuka duluan dengan catatan kesehatan di zona hijau dan biru dan protokol kesehatan,” kata Emil menambahkan.
Sebelumnya diberitakan, Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan jadwal tahun ajaran 2020/2021 tidak akan berubah, yaitu akan dimulai pada Juli mendatang. Nadiem juga pola pembelajaran pendidikan anak usia dini, dasar dan menengah, yaitu peserta didik yang berada di zona kuning, oranye dan merah tetap melakukan pembelajaran dari rumah.
Nadiem mengatakan ada 94 persen peserta didik yang berada di zona kuning, oranye dan merah. Sedangkan sisanya 6 persen peserta didik yang berada di zona hijau diperkenankan untuk melakukan pembelajaran tatap muka.
“94 persen dari peserta didik kita tidak diperkenankan melakukan pembelajaran tatap muka jadi masih belajar dari rumah. Yang 6 persen yang di zona hijau itulah yang kami memperbolehkan pemerintah daerah untuk melakukan pembelajaran tatap muka tetapi dengan protokol yang sangat ketat,” ujar Nadiem dalam konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube Kemendikbud, Senin (15/6).
“Jadi saya ulangi lagi bahwa untuk saat ini karena hanya 6 persen dari populasi peserta didik kita yang di zona hijau merekalah yang kita berikan persilakan untuk pemerintah daerah mengambil keputusan melakukan sekolah dengan tatap muka, sisanya 94 persen tidak diperkenankan, dilarang, karena mereka masih ada risiko penyebaran COVID,” sambung dia.
KHATULISTIWAONLINE.COM – KPU Kabupaten Bandung membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp 27 miliar untuk menggelar Pilkada. Kekurangan anggaran tersebut karena adanya penambahan jumlah TPS.
Ketua KPU Kabupaten Bandung Agus Baroya mengaku pihaknya siap untuk melanjutkan tahapan lanjutan dari Pilkada. Salah satunya dilantiknya Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang sempat tertunda.
“Secara prinsip KPU Kabupaten Bandung telah siap melanjutkan tahapan pemilihan bupati (Pilbup). Secara personel kami sudah siap sampai tingkat PPS. Sebentar lagi PPDB dan nanti pada waktunya KPPS,” ujar Agus, Rabu (17/6/2020).
Kemudian, protokol kesehatan harus diterapkan dalam pelaksanaan tahapan Pilkada. Di antaranya dengan pembatasan jumlah pemilih ketika proses pencoblosan di tempat pemilihan suara (TPS).
Agus mengatakan saat ini jumlah TPS bertambah menjadi 6.876 TPS. Ada penambahan sekitar 1.428 TPS di mana sebelumnya hanya 5.448 TPS.
“Awalnya TPS itu 5.448 sekarang dengan penambahan TPS, karena jumlah TPS itu tadinya maksimal 800 sekarang menjadi maksimal 500, maka jumlah TPS-nya menjadi 6.876,” tambah Agus.
Menurutnya penambahan TPS tersebut akan dilakukan merata ke setiap kecamatan maupun desa. “Semua desa kecamatan dan itu proporsional. Hampir setiap desa itu terjadi penambahan,” ujarnya.
Meski demikian, Agus mengaku, pihaknya telah menghitung ulang anggaran akibat penambahan jumlah TPS. Pihaknya memerlukan anggaran tambahan sekitar Rp 27 miliar dari anggaran sebelumnya hanya Rp 99 miliar.
“Dengan adanya menambahan TPS, kita juga melakukan penghitungan ulang dan pembekakannya juga cukup besar,”
“Sehingga jumlah penambahan dari akibat penambahan TPS itu. Kemudian dikurangi dengan adanya efisiensi maka ketemulah penambahan yang kita ajukan itu menjadi sekitar Rp 126 miliar, dikurangi Rp 99 miliar (anggaran KPU sebelumnya), maka muncul angka sekitar Rp 27 miliar (tambahan anggaran),” ungkap Agus.
Agus menjelaskan Rp 27 miliar tersebut bukan untuk penanganan COVID-19. Anggaran untuk penanganan COVID kabarnya akan diberikan oleh pemerintah pusat dari APBN.
“Tapi itu tidak termasuk yang anggaran untuk COVID-19. Sedangkan anggaran COVID saja, kami mengajukan melalui KPU RI itu sekitar Rp 20,9 miliar atau dievaluasi lagi sekitar Rp 18 miliar. Yang ini katanya akan ada bantuan dari APBN,” jelasnya.
Meski demikian, ia menegaskan KPU Kabupaten Bandung siap malanjutkan tahapan Pilkada selanjutnya. Karena masih memiliki sisa anggaran dari pencairan pertama. Bahkan, mampu mengefisiensi anggaran sekitar Rp 8 miliar.
“Sampai hari ini, kita sudah aman untuk awal-awal ini. Karena masih ada dana yang tersisa dari pencairan pertama. Itu masih ada dan kita masih bisa tetap jalan sambil terus memproses untuk usulan tambahan berikutnya,”
“Ini perlu diketahui, bahwa kami tidak hanya menambah, tapi kami juga melakukan efisiensi sekitar Rp 8 miliar,” pungkasnya.
Bogor ,KHATULISTIWAONLINE.COM– Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memantau langsung kondisi Stasiun Bogor pagi ini. Meski kepadatan penumpang masih terjadi, disebut lebih tertata dibanding awal pekan lalu.
“Pagi ini ada tiga hal yg lebih baik dibanding minggu lalu. Pertama karena ada bus bantuan dari Jakarta 30, ditambah Pemkot Bogor 10, jadi 40, sehingga relatif lebih cair. Kedua sistem antrean yang jauh lebih baik, oleh teman-teman PT KAI dan KCIA sehingga lebih rapi, tidak menumpuk. Ketiga ada data banyak penumpang yang memilih berangkat tadi malam dibanding Senin pagi,” kata Bima di Stasiun Bogor, Senin (15/6/2020).
“Jadi situasinya walaupun masih padat, jauh lebih bisa kita urai. Jadi saya terima kasih sekali kepada PT KCI, PT KAI, pak gubernur DKI Jakarta, yang ikut sama-sama koordinasi mengurangi penumpukan penumpang disini,” ucap dia menambahkan.
Pantauan di lokasi, Bima dan Anies sempat mengecek langsung proses pembelian tiket dan antrean penumpang di stasiun Bogor. Keduanya sempat ikut dalam barisan antrean penumpang. Bima dan Anies juga berinteraksi dengan sejumlah penumpang.Sebelumnya, Bima dan Anies juga sempat mengecek bus yang disediakan di Stasiun Bogor untuk mengangkut penumpang ke Jakarta. Sementara itu, antrean penumpang yang rata-rata akan bekerja di Jakarta mengular hingga ke koridor dan sebagian area parkir.
Pihak Stasiun Bogor juga membuka pembelian tiket di luar loket resmi yang ada di dalam stasiun. Hal tersebut dilakukan mengurangi penumpukan penumpang di dalam area stasiun.
Bima menyebut penumpang yang datang ke stasiun Bogor saat ini belum 50 persen, karena total penumpang yang setiap hari datang saat sebelum musim pandemi jauh lebih banyak jumlahnya. Karena itu, sambung dia, evaluasi dan koordinasi akan terus dilakukan.
“Akan evaluasi terus, karena kita akan lihat dampak pengaturan sif jam kerja yang dibelah antara pagi dan siang. Jadi mudah-mudahan ini berjalan dengan baik. Karena perlu dicatat ini belum 50 persen penumpang, jadi harus ada koordinasi lebih lanjut pengaturan lebih lanjut,” tutur Bima.
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Wali Kota Bogor Bima Arya mengikuti rapat koordinasi bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui video conference. Adapun rapat tersebut memaparkan sejumlah evaluasi dan update level kewaspadaan seluruh daerah di Jawa Barat.
Berdasarkan data yang dipaparkan Ridwan Kamil dalam rapat yang digelar Jumat (12/6), Kota Bogor masih berada di tingkat kewaspadaan tiga yang diberi label warna kuning. Adapun daerah lainnya yang memiliki level kewaspadaan kuning yaitu, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Garut, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Sukabumi, Kota Bandung, Kota Bekasi dan Kota Depok.
“Saya menyimpulkan bahwa ada kenaikan tren dalam dua minggu ini. Walaupun masih dalam kategori terkendali, tapi angka reproduksinya naik pelan-pelan 0,69 lalu 0,72 sekarang 0,8. Mudah-mudahan jangan menjadi berita buruk di dua minggu berikutnya. Saya titip jaga wilayahnya masing-masing,” ujar Ridwan Kamil dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/6/2020).
Sementara, daerah yang sudah di level dua yang diberi label biru antara lain Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Cimahi, Kota Cirebon, Kota Sukabumi dan Kota Tasikmalaya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, khusus untuk wilayah Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek) agar tetap dapat mengikuti kebijakan dari Pemprov DKI Jakarta.
“Untuk Bodebek saya titip 80 persen kebijakannya seirama dengan kebijakan DKI. Tapi kalau ada kearifan lokal yang berbeda seperti masalah ojol, kami persilahkan melakukan keputusan-keputusan sesuai dengan situasi dan hal lain-lain,” ujarnya.
“Tetap seluruh sumber daya (yang Pemprov Jabar miliki) kalau dibutuhkan khusus akan kami maksimalkan di Bodebek sampai 4 Juli untuk memastikan fluktuasi di Jakarta jangan sampai berdampak. Saya sedikit khawatir terkait transportasi commuter yang ke Jakarta. Itu juga harus diwaspadai,” tambahnya.
Setelah tempat ibadah dan sejumlah perkantoran dibuka kembali pada masa PSBB transisi, pada minggu ini nantinya akan masuk pembukaan terbatas bagi sektor perdagangan termasuk mall. Namun, beberapa wisata indoor, sekolah, dan tempat hiburan malam akan ditahan terlebih dahulu hingga adanya kebijakan lebih lanjut.
“Saya persilahkan. Kemudian minggu depan pariwisata dengan rekomendasi kami pariwisata outdoor dan siang hari. Tempat hiburan malam dan wisata indoor di tahan dulu. Kemudian pendidikan juga di tahan dulu jangan sampai ada kebijakan pembukaan, jangan sampai kasus Korea Selatan, Israel dan Prancis, gara-gara dibuka sekolah tapi belum siap, jadi terkendala,” paparnya.(DON)
Bandung ,KHATULISTIWAONLINE.COM– Pemerintah Kota Bandung menyebut akan menutup sementara Pasar Leuwipanjang, Sadang Serang dan Haurpancuh menyusul adanya pedagang positif terpapar virus Corona. Namun, pada Selasa (9/6/2020) pagi, tiga pasar tersebut masih beroperasi seperti biasa.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial menjelaskan penutupan tiga pasar itu baru akan dilakukan pada hari ini. Pada Senin (8/6/2020) pihaknya mengaku baru melakukan koordinasi dengan PD Pasar.
“Begini, hasil laporan dari PD Pasar jadi setelah kemarin ada kasus terpapar, PD Pasar langsung koordinasi dengan Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung bidang yang mengurusi pandemi. Kemudian ternyata harus berkoordinasi (dengan pedagang),” kata Oded saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Selasa (9/6/2020).
Sebelumnya, Kadinkes Kota Bandung mengatakan di Pasar Lewipanjang ada 2 orang, Haurpancuh 1 orang dan Sadang Serang 1 orang. Namun, dari informasi terbaru Oded menyebut, pedagang positif di Pasar Lewipanjang 1 orang, Haurpancuh 1 orang dan Sadangserang 2 orang
“Berdasarkan Pak Heri (Dirut PD Pasar) 1 pedagang Pasar Leuwipanjang positif swab test, sudah ditangani oleh camat merupakan warga Cibiru dan diisolasi dengan keluarganya 14 hari,” ungkapnya.
Menurutnya, siang ini Satpol PP dan Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung akan melakukan penutupan tiga pasar tersebut. Hal itu dilakukan sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona.
“Ditutup per hari ini, mengajak Satpol PP dan kepolisian,” ucapnya
Oded menegaskan, tiga pasar tersebut ditutup selama dua pekan ke depan. “Perintah Pak Sekda (meminta) untuk ditutup, sekarang untuk Sadangserang dikoordinasikan dengan pedagang. Haurpancuh, dikoordinasikan dengan kecamatan setempat,” ujarnya.
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – PPDB Jabar resmi dibuka hari ini, Senin (8/6/2020), untuk calon siswa SMA, SMK, dan SLB. Dikutip dari situs pemerintah provinsi Jawa Barat, PPDB akan berlangsung dua tahap.
Tahap pertama untuk jalur prestasi, jalur afirmasi, dan jalur perpindahan yang dilaksanakan pada 8-12 Juni 2020. Sedangkan tahap kedua untuk jalur zonasi pada 25 Juni-1 Juli 2020.Berikut syarat PPDB Jabar untuk tingkat SMA, SMK, dan SLB:
A. Syarat Umum PPDB Jabar 2020
1. Ijazah SMP atau sederajat atau surat keterangan yang berpenghargaan sama dengan ijazah SMP/ijazah Program Paket B/Ijazah satuan pendidikan luar negeri yang dinilai/dihargai sama/setingkat dengan SMP
2. Akta kelahiran dengan batas usia paling tinggi 21 tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan dan belum menikah
3. Kartu Tanda Penduduk Orang Tua Siswa
4. Kartu Keluarga yang menerangkan bahwa Calon Peserta Didik yang bersangkutan telah berdomisili paling singkat satu tahun
5. Data nilai rapor semester 1-5
6. Dokumen surat tanggungjawab mutlak atau pakta integritas orang tua yang menyatakan data Calon Peserta Didik asli dan bersedia dikenakan sanksi jika terbukti ada pemalsuan, serta dibubuhi materai dan ditanda tangan orang tua.
B. Syaratan Khusus PPDB Jabar 2020
1. Piagam prestasi kejuaraan berjenjang yang dimiliki dan sesuai kriteria yang ditetapkan untuk jalur prestasi
2. Calon Peserta Didik dari daerah bencana alam atau bencana sosial yang ditetapkan sebagai bencana nasional maupun daerah, menyerahkan Surat Keterangan Domisili dari RT/RW yang dilegalisir oleh Lurah/Kepala desa setempat
3. Surat penugasan dari instansi, lembaga, kantor, atau perusahaan yang memberi tugas untuk jalur perpindahan tugas orang tua/wali dan/atau anak guru
4. Kartu keikutsertaan dalam program penanganan kemiskinan dari pemerintah atau pemerintah daerah (Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan, Kartu Indonesia Sehat dan bukti lain yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah).
Pendaftaran selanjutnya dilakukan online melalui link https://ppdb.disdik.jabarprov.go.id/. Sempat dikabarkan link tersebut sulit diakses yang ditanggapi langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
“Hari ini kita PPDB, ada laporan server tidak maksimal. Saya sampaikan ke kadisdik, dipantau pak sekda juga,” ujar Kang Emil.
Menurut Kang Emil, semua orang tua dan calon peserta didik ingin mengakses portal di hari pertama PPDB Jabar. Kang Emil menerima laporan tersebut dan berharap ada evaluasi untuk memfasilitasi keinginan warga Jawa Barat.(DON)
Depok,KHATULISTIWAONLINE.COM – Pemerintah Kota Depok memberlakukan pembatasan sosial kampung siaga (PSKS) di dalam lingkungan penduduk. Ada 31 RW dari 19 kelurahan yang diberlakukan PSKS.
Wali Kota Depok M Idris mengungkapkan PSKS merupakan kegiatan PSBB yang dilakukan pada tingkat RW. PSKS diberlakukan bila di lingkungan RW tersebut terdapat warganya yang terkena COVID-19.
“PSKS ini sebenarnya adalah PSBB tingkat RW. Kalau di RW-nya ada dua kasus, minimal itu yang kita PSBB kan. Rata-rata setiap kelurahan paling banyak 2 RW tidak ada 3 RW,” kata Idris kepada wartawan, Jumat (5/6/2020).
Idris merinci kegiatan PSKS akan dilakukan pada 31 RW yang terletak di 19 kelurahan kota Depok. Seperti misalnya kelurahan Pasir Gunung Selatan dan Tugu.
Selain itu, Terdapat pula 2 kecamatan di kota Depok yang terbebas dari PSKS.
“Yang aman tidak ada PSKS 2 kecamatan, Kecamatan Limo dan Bojongsari,” ungkapnya.
Warga di lingkungan RW yang terkena PSKS tidak boleh keluar-masuk lingkungan. Personel kampung siaga akan mengirimkan bantuan logistik kepada warga tersebut.
“Iya keluar masuk harus atas izin (Satgas) Kampung Siaga, dan untuk urusan apa karenanya berdampak pada logistik akan kita supply. Kita akan kerjasama dengan Satgas Kampung Siaga,” jelasnya.(MAD)
Bogor ,KHATULISTIWAONLINE.COM – Sebuah toko sepatu dan toko alat tulis di Kota Bogor hangus terbakar. Penyebabnya diduga korsleting listrik.
“Kalau dugaan sementara dari korsleting listrik,” ujar Kepala Bidang Penanggulangan Dan Pemadam Kebakaran Kota Bogor Marse Hendra Saputra lewat pesan singkat, Senin (1/6/2020).
Marse menyebut kedua bangunan itu dalam keadaan kosong saat terbakar. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini.”(Total kerugian) Masih diperhitungkan,” kata Marse.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto turut datang ke lokasi kebakaran di pertokoan Kawasan Jembatan Merah, Kota Bogor Jawa Barat.
“Yang penting pertama tidak ada orang di dalam, saya pastikan. Tadi pemiliknya ada dua orang, sudah memastikan tidak ada orang di dalam, jadi tidak ada korban,” kata Bima dilansir dari Antara.
14 unit damkar ke lokasi untuk memadamkan api.