JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Seorang penumpang Lion Air bernama Erdi menceritakan pesawat yang hendak ditumpanginya mengalami masalah. Pesawat Lion Air JT 309 penerbangan Medan-Jakarta yang akan ditumpanginya disebutkan mengalami kendala pada Minggu (18/11) malam sebelum terbang.
Erdi mengatakan pesawat yang ditumpangi seharusnya terbang pukul 18.40 WIB. Tetapi delay kurang lebih satu jam dan dipersilakan masuk ke dalam pesawat pukul 20.00 WIB.
“Jadi kita naik pesawat JT 309 itu dari Medan ke Jakarta, posisinya itu awalnya schedule-nya terbangnya jam 18.40 WIB akhirnya kita diinformasikan jam 20.00 WIB delay dulu. Pas jam 20.00 WIB tepat waktu langsung masuk,” kata Erdi saat dikonfirmasi, Senin (19/11/2018) dini hari.
Setelah masuk ke dalam pesawat, Edi mengaku merasakan suasana yang berbeda. Kondisi di dalam pesawat, kata Erdi terasa pengap.
“Cuma pas kita masuk pertama kali itu udah beberapa orang bilang ngerasa suasananya agak pengap, karena posisi AC-nya saya nggak tahu ya, kurang kenceng atau gimana. Jadi panas dan pengap. kita masuk, mungkin AC-nya masih belum nyala atau gimana. Kita duduk, terus pramugari menginformasikan seperti biasa,” tutur dia.
Saat itu kata Erdi kondisi pesawat sudah penuh penumpang. Pintu pesawat juga sudah ditutup. Tapi tiba-tiba lampu di dalam pesawat mati.
“Tiba-tiba mesin sama lampunya mati. Kita kan nggak tahu kan. Pas mau mundur tiba-tiba mati kayak mobil akinya mati gimana sih,” ucapnya.
Situasi tersebut, tambah Erdi membuat kondisi di dalam pesawat mulai riuh. Banyak penumpang yang protes untuk segera diturunkan dan keluar dari pesawat.
“Karena yang kita tahu semuanya padam AC juga mati jadi panas. Sekali, dua kali, tiga kali, empat kali dan itu sampe 4 kali dicoba (dinyalakan) dan orang-orang panik. Akhirnya orang ada yang maju ngomong. ‘Ini gimana kalau begini kita ngga berani juga terbang. Taruhannya nyawa, kita nggak mau ambil risiko’. Selesai itu lalu ada mobil di samping itu dia kayak coba colok starter saya juga nggak paham lumayan lama skitar 15 menit, nyala. Tapi di dalam panik nggak mau jalan (terbang) walaupun diinformasikan aman,” ujar Erdi.
Meski sudah diinformasikan aman dan tak ada masalag, sebagian penumpang bersikukuh keluar dari pesawat dengan alasan keselamatan. Erdi mengatakan ada sekitar penumpang yang turun dari pesawat.
“Lalu kita debat akhirnya pintu dibuka tapi dari mereka ada yang ngasih tahu posisi pesawat bisa diterbangkan. Cuma kita ada yang nggak mau ambil risiko. Di dalam ada anak kecil juga pada nangis,” katanya.
Erdi sendiri tidak mengetahui secara pasti pesawat yang ditumpanginya itu jadi terbang ke Jakarta atau tidak. Edi mengaku setelah tahu mengalami masalah, dia membatalkan penerbangan dan kembali ke rumah setelah melakukan proses refund tiket.
“(Penumpang) Ada yang mencar, saya juga balik lagi ke rumah. Penumpang lain yang udah refund langsung sendiri-sendiri. Sekitar 30-an yang keluar bareng kita. nggak semua penumpang keluar. Nggak tahu jadi terbang apa nggak soalnya saya langsung keluar,” kata Erdi.(ARF)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Lion Air memberi penjelasan mengenai insiden pesawat bernomor penerbangan JT 633 menyenggol tiang lampu Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu. Lion Air menyebut pesawat digerakkan pilot dipandu petugas bandara.
“Ketika pesawat bergerak menuju landas pacu (runway), ternyata ujung sayap menyenggol tiang lampu koordinat landas parkir (apron) bandar udara, sehingga mengalami kerusakan. Pesawat digerakkan oleh pilot dengan panduan dan petunjuk serta tanda yang diberikan oleh petugas aircraft movement control (AMC),” ujar Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro, Rabu (7/11/2018).
Pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LGY, yang sedianya lepas landas pukul 18.20 WIB dari Bengkulu ke Jakarta, dibatalkan keberangkatannya. Danang mengatakan petugas pemandu pesawat kini diperiksa pengelola bandara.
“Petugas AMC tersebut merupakan personel dari pengelola bandar udara dan sedang diperiksa oleh pihak terkait,” jelasnya.
Lion Air penerbangan JT 633 mengangkut tujuh kru pesawat dan 143 penumpang. Sempat tertahan, penerbangan JT 633 telah diberangkatkan dengan menggunakan pesawat registrasi PK-LHM serta kru yang berbeda. Pesawat mengudara pukul 22.48 WIB dari Bengkulu dan sudah mendarat di Soekarno-Hatta pukul 23.50 WIB, Rabu (7/11). (ARF)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang dengan nomor penerbangan JT 610 mengalami hilang kontak (lost contact). Pihak Airnav Indonesia telah meneruskan informasi ini ke tim pencarian.
“Betul bahwa pesawat Lion JT 610 mengalami lost contact. Kami telah meneruskan infomrasi kepada tim SAR,” kata Humas Airnav Indonesia, Yohanes Sirait, Senin (29/10/2018).
Berdasarkan informasi yang didapatkan detikcom, pesawat ini take off pukul 06.20 WIB dan mengalami hilang kontak pukul 06.33 WIB.(ARF)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Pilot pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang dipiloti oleh Captain Bhavye Suneja. Pilot punya lebih dari 6.000 jam terbang.
“Kapten pilot sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan kopilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang,” kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis, Senin (29/10/2018).
Kopilot pesawat JT 610 itu bernama Harvino. Sementara itu, Lion Air menyebut ada 6 awak kabin di pesawat tersebut atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.
Ada perbedaan antara data Lion Air dengan data dari Kemenhub. Sebelumnya, Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Pramintohadi Soekarno menyebut ada pilot, kopilot, dan 5 awak kabin.
Pesawat yang jatuh tersebut jenis Boeing 737 MAX 8 dengan nomor registrasi PK-LQP. Pesawat dinyatakan laik terbang.
“Pesawat ini buatan 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018. Pesawat dinyatakan laik operasi,” ungkap Danang.(ADI)
Canberra –
Sebuah survei terbaru mengungkapkan sebanyak 65 persen awak kabin maskapai penerbangan di Australia mengaku pernah mengalami pelecehan seksual di tempat kerja.
Hasil survei yang diadakan Serikat Pekerja Transportasi (TWU) ini menyebutkan satu dari lima awak kabin mengaku alami lebih dari 10 kali kejadian pelecehan seksual dalam karir mereka.
Surevi ini melibatkan 400 awak kabin di seluruh maskapai penerbangan.
Disebutkan, empat dari lima awak kabin mengaku alami pelecehan seksual dari rekan kerjanya sendiri dan tiga dari lima awak kabin mengaku mengalaminya dari penumpang.
Survei menanyakan pengalaman para awak kabin tentang pelecehan seksual dan bagaimana penanganannya di tempat kerja.
Ketua TWU Michael Kaine menjelaskan dalam 12 bulan terakhir, kalangan industri penerbangan banyak melaporkan kejadian pelecehan seksual di tempat kerja.
“Kami putuskan melakukan survei agar mereka menyampaikannya sendiri,” katanya.
Hasil survei menunjukkan adanya kasus penumpang yang mengekspos dirinya ke awak kabin. Begitu pula penumpang yang meraba paha dan pantat awak kabin.
Selain itu, ada kasus berupa ucapan-ucapan berbau seksual dan merendahkan yang ditujukan pada awak kabin.
“Ini laporan serius serangan seksual. Para pekerja diserang di tempat kerjanya,” kata Kaine.
Laporan ini, katanya, tentunya mengejutkan masyarakat Australia dan harus segera diubah.
“Kami menyerukan maskapai penerbangan mengatasi budaya yang memungkinkan terjadinya keadaan mengerikan ini,” ujarnya. (ARF)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Ratna Sarumpaet diamankan di Bandara Soekarno-Hatta. Ratna diminta turun dari pesawat yang seharusnya mengantarkannya ke Chile.
Terlihat berjalan di lorong bandara ditemani beberapa orang laki-laki. Tampak di antara laki-laki itu ada yang mengenakan seragam Direktorat Jenderal Imigrasi.
Sedangkan, Ratna terlihat mengenakan busana warna abu-abu. Terlihat gestur Ratna seperti sedang menelepon.
Sebelumnya Kabag Humas dan Tata Usaha Ditjen Imigrasi Agung Sampurno mengatakan bila Ratna dicegah bepergian ke luar negeri. Permintaan pencegahan itu dari Polda Metro Jaya.
“Iya hari ini diterima surat pencegahan keberangkatan ke luar negeri atas nama Ibu Ratna Sarumpaet diminta oleh Polda Metro untuk periode 20 hari ke depan,” ujar Agung.
Agung mengaku tidak tahu status hukum Ratna dalam surat permintaan pencegahan itu. Namun Ratna sebelumnya dilaporkan atas dugaan kasus hoax atau kebohongan penganiayaan.
Ratna pun sempat dihubungi sesaat setelah diamankan polisi dari atas pesawat. Dia mengaku akan terbang ke Chile.
Sebelumnya, Ratna mengaku berbohong mengenai penganiayaan. Polri sebelumnya juga membeberkan temuan fakta yang menyanggah pernyataan-pernyataan terkait Ratna soal penganiayaan.
Selain Ratna Sarumpaet, sejumlah orang memang dilaporkan terkait dugaan penyebaran hoax penganiayaan Ratna. Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyebut mereka yang terlapor di antaranya Fadli Zon dan Dahnil Anzar Simanjuntak.
Setyo menyebut penyebar hoax bisa dijerat dengan Pasal 14 dan 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana atau UU ITE. (DON)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
KPU menyatakan 16 partai politik peserta Pemilu 2019 telah melaporkan dana awal kampanye. Laporan awal itu pun bakal diverifikasi oleh KPU.
“Sampai dengan jam 18.00 WIB tadi dari 16 parpol nasional sudah menyerahkan laporan awal dana kampanye semua,” ujar Komisioner KPU, Hasyim Asyari, di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (23/9/2018).
Dari laporan yang diterima KPU tersebut, parpol dengan dana awal kampanye paling besar adalah PDIP dengan jumlah Rp 105 miliar. Dana itu disebut baru berasal dari caleg yang berjumlah 569 orang dan dari DPP PDIP.
“Dari total itu, Rp 103 (miliar) itu dari seluruh caleg, Rp 2,386 miliar itu dari DPP. Laporan kita semua caleg yang kita lapor (berjumlah) 569 (orang). Caleg PDIP yang sudah terdaftar di sini,” kata Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey.
Berikutnya, ada Gerindra dengan laporan dana awal kampanye berjumlah Rp 75,3 miliar. Dana itu disebut bersumber dari para caleg.
“Total laporan awal dana kampanye dari DPP Gerindra saat ini adalah Rp 75,3 miliar,” ujar Bendum Gerindra Thomas Djiwandono.
PKS melaporkan dana awal kampanye sejumlah Rp 17 miliar. Jumlah tersebut berasal dari para caleg.
“Kami sudah melaporkan laporan awal dana kampanye, kami dari PKS. Kami melaporkan total caleg 533, semuanya melaporkan dana kampanye. Kira-kira Rp 15 juta lah per caleg di laporan awal ini,” kata Ketua Tim Laporan Dana Kampanye PKS Unggul Wibawa.
Kemudian ada PBB dengan total dana awal kampanye berjumlah Rp 15 miliar. Uang tersebut diperoleh PBB dari para caleg.
“Kami telah melengkapi pelaporan dana kampanye dari 339 caleg seluruh Indonesia dari 88 dapil. Yang telah terkumpul Rp 15 miliar,” kata Bendahara Umum PBB Arif Muhammad.
PKB punya jumlah yang sama dengan PBB, yakni Rp 15 miliar. Jumlah tersebut berasal dari iuran anggota dan caleg PKB.
“Kalau partai tadi sekitar Rp 1,3 M, selebihnya dari caleg. Dari partai sendiri 1,3 M, sisanya dari caleg uang dan barang. Saya tidak tau detilnya. Kan caleg harus melaporkan dana kampanyenya,” ucap Wakil Bendahara Umum DPP PKB Bambang Susanto.
Kemudian, Demokrat memiliki laporan dana awal kampanye berjumlah Rp 839 juta. ” Laporan awal dana kampanye Rp 839 juta,” ucap Kadiv Advokasi dan Hukum Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Kemudian ada PPP yang memiliki dana awal kampanye berjumlah Rp 510 juta. Dana tersebut berasal dari kas partai.
“Dana awal kita Rp 510 juta dalam rentang waktu 20 Januari sampai 20 September,” ujar Ketua UKK PPP, Qoyyum Abdul Jabar.
Selain itu, Perindo membuat kejutan dengan laporan dana awal kampanye Rp 1 juta. Menurut Perindo, jumlah itu berada di rekening khusus partai yang baru dibuka.
“Ya (Rp 1 juta) di rekening partai. Ini kan rekening khusus dana kampanye,” tutur Wasekjen Perindo, Muhammad Sofyan.
Jumlah tersebut merupakan yang diungkapkan oleh para pengurus partai usai melaporkan dana kampanye ke KPU. Pihak KPU sendiri belum memberikan rincian dana awal kampanye tiap parpol.
Selain parpol peserta Pemilu 2019, para pasangan capres-cawapres juga melaporkan dana awal kampanye. Jokowi-Ma’ruf memili dana awal kampanye Rp 11,5 miliar, dan Prabowo-Sandi memiliki dana awal kampanye Rp 2 miliar. (DON)
New York –
Hasil pemeriksaan terhadap 10 penumpang dan kru Emirates Airlines yang mengeluh sakit selama penerbangan Dubai-New York telah diketahui. Hasilnya, ditemukan bahwa mereka menderita influenza.
“Hasil tes pada 10 pasien rawat inap ditemukan influenza,” kata Sekretaris Media Wali Kota New York Eric Philips melalui akun Twitternya yang dilihat khatulistiwa Jumat (7/9/2018) dini hari.
Philips menjelaskan, ke-10 orang tersebut akan tetap dibiarkan di rumah sakit sampai ada hasil yang benar-benar final.
“Semua, 10 pasien, akan dibiarkan di rumah sakit sebagai tindakan pencegahan, sampai kita tahu hasil akhir,” ujar Philips.
Sekitar 106 orang dari 500 orang lebih di pesawat Emirates tersebut, mengeluh sakit selama penerbangan pada Rabu (5/9) waktu setempat. Mereka mengalami batuk-batuk, demam dan muntah. Pesawat tersebut bertolak dari Dubai dan mendarat di New York pada Rabu (5/9) sekitar pukul 09.00 waktu setempat.
Sebelumnya Pjs Komisioner Kesehatan Kota New York, Dr. Oxiris Barbot para penumpang Emirates Flight 203 tersebut kemungkinan terkena influenza atau flu. (ADI)
New York –
Sekitar 100 penumpang Emirates Airlines jurusan Dubai-New York mengeluh sakit selama penerbangan dengan gejala batuk-batuk hingga demam. Beberapa di antara mereka dibawa ke rumah sakit saat tiba di New York, Amerika Serikat.
Dikutip dari Reuters, Kamis (6/9/2018), 10 orang dari pesawat tersebut dibawa ke RS New York. Reuters melaporkan bahwa kesepuluh orang itu mengalami penyakit yang masih misterius.
Belum diketahui apa penyebab penyakit tersebut. Namun Pusat Pengendali dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebut gejala penyakitnya termasuk demam dan batuk-batuk.
Sebenarnya ada 19 orang dari 521 penumpang yang terkonfirmasi sakit. Namun 9 orang menolak untuk dibawa ke RS.
Ada pun yang bersedia untuk dirawat terdiri dari 3 orang penumpang dan 7 lainnya adalah kru pesawat. “Penumpang lainnya diperbolehkan untuk meninggalkan bandara,” kata jubir Emirates seperti dilansir Reuters.
Pesawat tersebut mendarat di Bandara Internasional JFK, New York pada Rabu (5/9) pagi waktu setempat sekitar pukul 09.00. Sang pilot langsung melaporkan tentang adanya 100 orang yang mengeluhkan sakit di pesawat sehingga tenaga medis langsung mendekati pesawat yang telah mendarat.
Para penumpang dan awak pesawat kemudian menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum melanjutkan proses menuju bea cukai bandara. Hingga kini belum ada keterangan resmi tentang penyakit yang dikeluhkan penumpang serta awak pesawat tersebut. (ADI)
Tokyo –
Tim peneliti di Jepang sedang mengembangkan sebuah ‘lift luar angkasa’ yang akan diuji coba untuk pertama kalinya pada bulan ini. Lift dalam versi miniatur yang dipasang pada satelit akan diluncurkan ke luar angkasa untuk menguji teknologinya.
Seperti dilansir AFP, Selasa (4/9/2018), miniatur lift yang akan diuji coba merupakan buatan para peneliti di Universitas Shizuoka. Miniatur lift itu akan dipasang pada roket H-2B yang diluncurkan oleh Badan Luar Angkasa Jepang dari Tanegashima, pekan depan.
Uji coba ini akan melibatkan sebuah miniatur lift yang berbentuk kotak dengan panjang hanya 6 cm, lebar 3 cm dan tinggi 3 cm. Miniatur lift itu dilengkapi sebuah motor penggerak.
Jika uji coba berjalan lancar, maka akan membuktikan konsep pergerakan di kabel sepanjang 10 meter yang dibentangkan di luar angkasa, antara dua satelit mini yang saling terkait. Miniatur lift itu akan bergerak di sepanjang kabel, dari sebuah kontainer yang ada di salah satu satelit.
“Ini akan menjadi eksperimen pertama di dunia untuk menguji coba pergerakan lift di luar angkasa,” sebut juru bicara Universitas Shizuoka kepada AFP.
Pergerakan kotak ‘lift’ yang dilengkapi motor penggerak itu akan dipantau oleh kamera-kamera yang terpasang di kedua satelit.
Kendati demikian, uji coba ini masih sangat jauh dari tujuan utama proyek ini, yakni mewujudkan ‘lift luar angkasa’ sungguhan.
Gagasan ini pertama kali dicetuskan pada tahun 1895 oleh seorang ilmuwan Rusia, Konstantin Tsiolkovsky, setelah dia melihat Menara Eiffel di Paris, Prancis. Gagasan itu kembali dibahas dalam novel Arthur C Clarke. Namun penghalang teknis selalu membuat gagasan itu terhenti pada tahap pengonsepan.
Dalam proyek ini, perusahaan konstruksi Jepang, Obayashi, berkolaborasi dengan tim peneliti Universitas Shizuoka.
Obayashi juga diketahui tengah menjajaki sejumlah cara berbeda untuk mewujudkan lift luar angkasa untuk membawa wisatawan ke luar angkasa tahun 2050 mendatang. Obayashi menyatakan pihaknya bisa menggunakan teknologi carbon nanotube, yang diketahui 20 kali lebih kuat dari baja, untuk merakit sebuah lift di ketinggian 96 ribu kilometer di atas permukaan Bumi. (ADI)