Ashgabat –
Ribuan penumpang menjadi telantar karena pengatur lalu lintas udara melarang terbangTurkmenistanAirlines atas alasan keamanan.
Badan Penerbangan Sipil Inggris (CAA) mengatakan penerbangan dari bandara di Birmingham dan Heathrow di London ke Amritsar, dan Heathrow ke New Delhi – yang terbang lewat Ashgabat, Turkmenistan – dihentikan untuk sementara.
CAA melakukan penindakan setelah European Aviation Safety Agency menghentikan sementara izin terbang di dalam Uni Eropa.
Kementerian Luar Negeri Inggris (FCO) menyatakan Badan Keselamatan Penerbangan Sipil Eropa menghentikan sementara penerbangan maskapai ke dan dari Uni Eropa “sementara menunggu kepastian bahwa maskapai tersebut memenuhi standar keamanan udara internasional”.
“Ini berarti penerbangan Turkmenistan Airlines antara Inggris (Heathrow London dan Birmingham) dan Turkmenistan (Ashgabat), tidak memiliki izin untuk singgah di atau terbang dari Inggris,” kata FCO.
Penumpang yang menjadi korban diminta menghubungi Turkmenistan Airlines, kata FCO.
Maskapai murah ini menawarkan penerbangan dari Birmingham dan London Heathrow – lewat Asghabat – ke berbagai tempat seperti Bangkok dan Beijing.
CAA mengatakan, “Penumpang yang telah melakukan perjalanan kemungkinan perlu membuat pengaturan pulang”.
Maskapai ini juga terbang dari Frankfurt dan Paris.
Air India, British Airways, Jet Airways, Virgin Atlantic dan Turkish Airlines diperkirakan dapat memberikan jalur alternatif.
Bagi orang-orang yang telah memesan tetapi sekarang tidak bisa melakukan penerbangan maka mereka harus menghubungi maskapai untuk mendapatkan pengembalian dana.
“Penumpang yang memesan langsung dengan perusahaan dengan menggunakan kartu kredit atau debit kemungkinan dapat mengajukan ganti rugi terhadap penyedia kartu” kata CAA.
Bagi pihak-pihak yang memesan lewat agen tiket maskapai, harus berbicara dengan agen segera, kata CAA.
Tidak terdapat informasi yang jelas pada situs internet perusahaan yang juga memperlihatkan bahwa pemesanan baru masih bisa dilakukan. (MAD)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Terminal 1B Bandara Internasional Soekarno Hatta sempat gelap gulita. Apa penyebabnya?
“Saya sampaikan bahwa memang terjadi listrik padam di Terminal 1B, gangguan terknis disampaikan,” kata Senior Manager Of Branch Communication And Legal, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II (Persero), Febri Toga, saat dihubungi, Minggu (3/2/2019).
Kejadian tersebut terjadi pada pukul 19.20 WIB. Namun petugas disebut berhasil menangani gangguan itu dengan cepat, kejadian itu diperkirakan hanya 5-10 menit saja.
“Sekarang udah tidak, cuma beberapa menit saja terjadi, sekarang normal. Operasi bandara Terminal 1B normal, jadi memang terjadi viral tapi memang nggak terlalu lama juga sudah ditangani oleh teman-teman teknik,” ujarnya.
Ia mengatakan tidak ada dampak yang berarti terhadap pelayanan Bandara Soetta maupun penerbangan. Saat ini operasional bandara sudah kembali normal.
“Operasional bandara normal nggak ada sama sekali yang terganggu karena unit kami melaksanakan perbaikan secara cepat,” ujarnya.(ARF)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Pembangunan runway 3 Bandara Soekarno Hatta (Soetta) yang kini dalam tahap pengerasan ternyata masih menyisakan masalah bagi warga yang terdampak penggusuran.
Berdasarkan informasi yang diterima media ini, di dua desa yang terdampak perluasan runway 3, yaitu Rawa Rengas dan Rawa Burung hingga saat ini masih terdapat sejumlah warga yang belum menerima ganti rugi dari pihak Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soetta lantaran ada pihak lain yang mengklaim tanah sebagai miliknya.
Atas klaim tersebut, oleh panitia uang ganti rugi dititipkan atau konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang sambil menunggu proses penyelesaian antara kedua belah pihak yang bersengketa.
Dilain pihak ada juga yang merasa kecewa, karena yang dibayangkan hasil tanah yang dibayarkan oleh Angkasa Pura tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pemilik lahan dan terlalu banyak prosedur yang harus dilalui.
Ironisnya, sesuai informasi yang diterima Redaksi khatulistiwaonline.com, ada tanah bengkok atau tanah desa yang ikut diperjual belikan luasnya 10.000 M2.
Tanah yang yang terletak di wilayah Desa Rawa Rengas itu, disebut dibeli oleh L A, warga Jakarta Timur pada tahun 1973. Informasi yang berkembang beberapa waktu lalu tanah tersebut sudah dibeli oleh Mr X dengan harga Rp 3.4 Miliar dengan dua kali transaksi di hadapan Notaris berinisial M di Kabupaten Tangerang. Berbagai asumsi timbul dikalangan masyarakat, ada yang bilang pembeli tanah dimaksud terlalu berani dan tanpa mengetahui secara jelas status tanah.
Untuk diketahui, tanah milik LA yang dijual kepada Mr X belum termasuk lahan yang terdampak pembangunan runway 3 Bandara Soetta, namun melihat perkembangan bandara internasional tersebut, kemungkinan dalam waktu yang tidak lama lagi tanah seluas 1.000 meter persegi itu akan dibebaskan juga oleh Angkasa Pura. Oleh Mr. X selaku pembeli, nantinya harga tanah tersebut akan melonjak dan berharap mendapatkan untung besar dengan mengupayakan tanah tersebut seolah olah tidak ada masalah dan melakukan pengurusan kelengkapannya atau legalitas formal agar Angkasa Pura II membeli tanah dimaksud.
Terkait dugaan bahwa tanah yang dibeli oleh LA adalah tanah desa, pada penghujung tahun 2018 lalu, dari Redaksi Khatulistiwa mengutus Wartawan untuk konfirmasi ke Desa Rawa Rengas tapi saat itu H. Ingkil. SE selaku Kades tidak ada di tempat. (RIF)
New York –
Bandara LaGuardia New York mengalami penundaan penerbangan pesawat besar-besaran. Ini gara-gara pihak pemandu lalu lintas udara (ATC) mengalami kekurangan staf, imbas dari tutupnya sebagian pemerintahan federal negara adidaya itu.
Dilansir AFP, Sabtu (26/1), delay-delay pesawat di Bandara La Guardia itu terjadi pada Jumat (25/1) waktu setempat.
Lembaga penerbangan sipil Amerika Serikat (AS), yakni Federal Aviation Administration (FAA), mengumumkan lewat situs resminya bahwa kedatangan pesawat-pesawat telah tertunda selama rata-rata 1,5 jam. Keberangkatan pesawt juga kena imbasnya.
Bandara Newark di New Jersey dan bandara di Philadelphia juga mengalami delay-delay yang sama. Juru bicara FAA menyatakan ini gara-gara “ada sedikit peningkatan cuti sakit.”
“Kami telah mengurangi dampak dari hal itu dengan cara menambah staf, memengubah rute penerbangan, dan meningkatkan jeda antarpesawat bila dibutuhkan,” kata juru bicara FAA.
“Hasilnya ada akibat minimal ke efisiensi ketika menjaga tingkat keamanan dalam sistem penerbangan nasional,” lanjut juru bicara itu.
LaGuardia adalah bandara terbesar ketiga di kawasan New York. Biasanya, bandara itu melayani rute penerbangan domestik.
Sekitar 158 penerbangan keluar dan 154 penerbangan masuk mengalami delay, namun hanya sedikit penerbangan yang dibatalkan. Demikianlah keterangan berdasarkan pelacak penerbangan FlightAware sebagaimana dilansir AFP.
Banyak pekerja federal di bandara seantero AS yang sedang menjalani hari ke-35 tanpa gaji karena perselisihan antara anggota dewan Demokrat dan Presiden Donald Trump. Trump ngotot meminta dana untuk pembiayaan tembok perbatasan AS-Meksiko.
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, mencuit di Twitter bahwa situasi penutupan sebagian pemerintahan federal ini telah “mendesak ruang penerbangan hingga ke titik puncak.”
“@realDonaldTrump, berhentilah membahayakan keselamatan, keamanan, dan kesejahteraan bangsa kita. Buka kembali pemerintahan sekarang juga!” imbuhnya.
Ketua Dewan Komite Nasional Demokrat, Tom Perez, memperingatkan bahwa dampak penutupan lalu lintas udara bisa membahayakan ekonomi. Jutaan orang AS telah kena dampaknya.(ARF)
SOLO,KHATULISTIWAONLINE.COM
Bandara Adi Soemarmo Solo sempat ditutup karena kabut tebal yang membuat jarak pandang hanya 200 meter. Bandara akhirnya kembali dibuka pukul 07.23 WIB.
“Bandara sudah dibuka kembali. Jarak pandang saat ini 1.600 meter,” kata Humas PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo, Danar Dewi, saat dihubung, Kamis (24/1/2019).
Diberitakan sebelumnya, terdapat lima penerbangan yang hingga kini terdampak. Yaitu satu penerbangan menuju Solo (SOC) dan empat penerbangan yang akan berangkat dari Solo.
Satu pesawat menuju Solo yakni Garuda Indonesia GA220 (CGK-SOC). Sementara empat pesawat dari Solo ialah Citilink QG 763 (SOC-CGK), Lion Air JT 924 (SOC-DPS), Lion Air JT 531 (SOC-CGK) dan Sriwijaya Air SJ 211 (SOC-CGK).
“Pesawat GA 220 dari Jakarta (CGK) sudah landing di Bandara Adi Soemarmo,” ujar Danar.
Sedangkan empat pesawat dari Solo sudah mulai diberangkatkan secara bertahap sejak bandara dibuka.
“Empat pesawat tersebut semuanya sudah take off,” tutupnya. (ADI)
Ottawa –
Memprihatinkan! Ratusan penumpang maskapai United Airlines tujuan Hong Kong harus terdampar di landasan bandara Kanada di tengah suhu membekukan. Insiden ini dipicu oleh situasi darurat medis dan gangguan mesin pesawat.
Seperti dilansir AFP dan CNN, Senin (21/1/2019), insiden berawal saat pesawat United Airlines dengan nomor penerbangan 179 ini lepas landas dari Newark, New Jersey, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (19/1) lalu. Pesawat yang membawa 250 penumpang itu terbang menuju Hong Kong.
Namun di tengah penerbangan, seorang penumpang mengalami masalah medis dan pesawat terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Goose Bay di Provinsi Newfoundland and Labrador, Kanada sebelah timur.
Dilaporkan media lokal Kanada, CBC, bahwa setelah paramedis membawa penumpang yang mengalami masalah medis itu ke rumah sakit, pesawat tidak bisa lepas landas untuk melanjutkan penerbangan karena gangguan mesin.
Laporan menyebut suhu udara yang terlalu dingin, yakni mencapai minus 30 derajat Celsius, telah membuat pintu pesawat membeku.
Tanpa adanya petugas bea cukai yang bertugas pada malam itu, para penumpang terpaksa tetap tinggal di dalam pesawat. Situasi semakin buruk saat pemanas di kabin pesawat tidak mampu menghangatkan penumpang. Akibatnya, banyak penumpang yang mengigil karena hanya berselimutkan selimut tipis yang dibagikan awak kabin.
Situasi ini berlangsung selama berjam-jam dengan persediaan makanan dan minuman semakin menipis. Sekitar 10 jam kemudian atau pada Minggu (20/1) pagi waktu setempat, petugas setempat datang membawa suplai makanan dan minuman dari restoran cepat saji setempat yang terkenal akan kopi dan donutnya.
Salah satu penumpang pesawat itu, Sonjay Dutt, menyebut kedatangan makanan itu tidak mampu memuaskan para penumpang yang marah. Dutt juga mengeluhkan kondisi pemanas kabin yang tidak mampu menghangatkan penumpang.
Pesawat alternatif tiba di Goose Bay pada Minggu (20/1) pagi waktu setempat. Sekitar 16 jam kemudian, para penumpang dipindahkan ke pesawat alternatif dengan bus. Pada Minggu (20/1) siang, pesawat alternatif itu akhirnya lepas landas membawa penumpang kembali ke Newark, titik keberangkatan mereka.
“Kami meminta maaf kepada para konsumen dan awak kabin melakukan semua hal yang mungkin untuk membantu mereka selama penundaan,” demikian pernyataan maskapai United Airlines.
Diketahui bahwa kebanyakan wilayah Kanada bagian timur, sama seperti pantai timur laut AS, dilanda gelombang dingin ekstrem yang diwarnai salju lebat hingga memicu banyak penerbangan. (NGO)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Seorang nelayan asal Indonesia bernama Rusli Khusmin tiba-tiba bicara soal tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370. Dia mengaku melihat detik-detik pesawat itu terjun bebas dari udara.
Mengutip news.com.au Jumat (18/1/2019), pria berusia 42 tahun itu menuturkan bahwa saat pesawat MH370 jatuh tak ada suara bising yang terdengar. Dia hanya melihat kepulan asap dan mencatat titik koordinat jatuhnya pesawat tersebut.
“Saya melihat pesawat bergerak dari kiri ke kanan seperti layang-layang yang rusak. Tidak ada suara, hanya asap hitam akibat kebakaran sebelum menabrak air,” katanya.
Rusli menceritakan hal tersebut dalam konferensi pers di Subang Jaya, Kuala Lumpur. Rusli menyampaikan kesaksiannya disertai dengan sumpah di atas Alquran sekaligus menyerahkan bukti dan navigator GPS yang diyakininya lokasi MH370 jatuh.
Dia tidak menjelaskan kenapa baru sekarang memberi kesaksian setelah lima tahun, tepatnya 8 Maret 2014 pesawat MH370 hilang. Data tersebut saat ini sudah diserahkan ke LSM Malaysia bernama CASSA.
LSM yang bergerak di bidang hukum dan keadilan publik itu mengatakan kesaksian Rusli menjadi alat bukti baru. Presiden CASSA Jacob George bilang, dia akan mengirimkan secara resmi bukti dari Rusli kepada Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.
Sebelumnya, otoritas Prancis telah membuka kembali penyelidikan tragedi Malaysia Airlines (MAS) MH370. Penyelidikan dibuka lagi setelah laporan yang dirilis otoritas Malaysia gagal memberikan penjelasan pasti atas tragedi itu.
Laporan yang dirilis pada 30 Juni lalu tersebut, menuai kekecewaan keluarga korban, yang bahkan menuduh adanya upaya menutup-menutupi dari pemerintah Malaysia.
Dilaporkan surat kabar Prancis, Le Parisien, seperti dilansir news.com.au, Rabu (8/8), para penyidik Prancis bertekad untuk memverifikasi data-data dari Inmarsat — operator jaringan satelit global Inggris — yang melacak sinyal ‘ping’ dari MH370 di Samudra Hindia dekat Australia Barat.
Lokasi itu diyakini menjadi lokasi jatuhnya pesawat jenis Boeing 777-200ER yang membawa 239 orang itu. MH370 menghilang misterius pada 8 Maret 2014, setelah melenceng jauh dari rute Kuala Lumpur-Beijing. (MAD)
Melbourne –
Polisi di Melbourne berhasil membongkar sindikat narkoba internasional yang menggunakan awak maskapai Malindo Air dari Malaysia untuk menyeludupkan narkoba ke Australia selama beberapa tahun terakhir.
Sindikat narkoba awak maskapai
Penyidik mengatakan narkoba diseludupkan lewat awak maskapai yang terbang ke Melbourne dan Sydney
Polisi menyita mobil mewah, uang senilai Rp 1 M dan narkoba dalam penggerebekan di Melbourne pekan lalu
Salah satu yang terlibat mengatakan kepada polisi bahwa dia sudah membawa narkoba 19 kali ke Australia
Polisi Federal Australia (AFP) dan Polisi Victoria telah menahan delapan orang selama 10 hari terakhir dimana mereka dituduh menyeludupkan heroin, kokain, dan methamphetamine senilai $AUD 21 juta (sekitar Rp 210 miliar) ke Australia.
Penyelidikan yang dilakukan menyebutkan bahwa sindikat internasional menggunakan awak maskapai Malindo Air, sebuah perusahaan yang berbasis di Kuala Lumpur, anak perusahaan Lion Air dari Indonesia.
Pihak berwenang mengatakan narkoba ini dibawa masuk lewat Melbourne dan Sydney yang dimasukkan ke dalam tubuh para awak.
Menurut seorang yang ditangkap ini adalah perjalanan ke-20 kali membawa narkoba ke Australia.
“Operation Sunset adalah operasi yang kompleks yang sudah dilakukan selama lima bulan dengan sasaran sindikat organisasi kriminal warga Vietnam yang berbasis di Melbourne.” kata Commander Tess Walsh dari Kepolisian Victoria.
Commander Walsh mengatakan polisi memperkirakan sindikat ini sudah beroperasi paling sedikit selama lima tahun, dan narkoba yang disita jelas ‘bukan jumlah keseluruhan’ yang sudah berhasil disita.
“Ini penyitaan yang besar, namun saya kira ini bukan jumlah keseluruhan yang sudah berhasil diseludupkan sindikat ke negeri ini.” katanya.
“Data intelijen mengatakan bahwa awak ini sudah beroperasi selama beberapa tahun, saya bisa mengatakan lebih dari lima tahun. Saya tidak tahu apakah sudah lebih dari 10 tahun.”
Delapan orang ditahan diMelbourne
Mereka yang ditahan polisi termasuk seorang wanita berusia 38 tahun yang ditahan 7 Januari lalu di Tullamarine, dan enam orang lainnya yang ditahan setelah adanya penggerebekan di Sunshine North dan beberapa kawasan di Melbourne CBD sehari setelahnya.
Tanggal 14 Januari seorang perempuan dari Richmond juga ditahan.
Dua diantara yang ditahan itu adalah warga Australia keturunan Vietnam.
Pihak berwenang menyita enam kilogram heroin, 8 kg methamphetamine dan 500 gram kokain.
Mobil-mobil mewah, uang tunai sekitar $AUD 100 ribu (sekitar Rp 1 miliar) dan peralatan untuk menggunakan narkoba juga disita.
Paling sedikit dua orang yang ditahan adalah awak maskapai Malindo Airlines.(ADI)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Komisi V bakal memanggil Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait keluhan soal naiknya harga tiket pesawat. Selain Kemenhub, Komisi V juga bakal memanggi pihak maskapai.
“Selasa tanggal 15 (Januari 2019) kami panggil Dirjen Hubud (Perhubungan Udara) dan maskapai untuk membahas ini,” kata Ketua Komisi V Fary Djemy Francis, Sabtu (12/1/2019).
Namun, dia tak menjelaskan rinci apa saja yang akan dibahas nantinya. Fary juga tak menjelaskan maskapai apa saja yang akan dipanggil.
Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) sempat berkomentar soal adanya petisi di laman media sosial yang memprotes kenaikan harga tiket pesawat domestik. Dia pun meminta Kemenhub memberikan respons.
“Mendorong Kemenhub untuk memanggil seluruh maskapai penerbangan guna menjelaskan mengenai kenaikan tiket pesawat,” ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis, Jumat (11/1).
Selain itu, dia juga menyoroti tentang penerapan tarif bagasi. Menurutnya, hal itu menimbulkan persepsi yang berbeda-beda di kalangan masyarakat.
“Mendorong Kemenhub meminta seluruh maskapai penerbangan untuk mematuhi ketetapan tarif harga atas sesuai dengan Pasal 127 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan,” ucap Bamsoet.
Perihal kenaikan harga pesawat itu muncul dalam petisi daring change.org yang berjudul ‘Turunkan Harga Tiket Pesawat Domestik Indonesia’. Petisi itu sudah ditandatangani 111.943 orang pada pukul 06.31 WIB hari ini.
“Penerbangan domestik yang biasanya pulang pergi bisa dibawah 1juta rupiah, kini rata2 diatas 1 juta bahkan bisa 2-4 juta pp perorang.. Harga tersebut terpantau stabil tinggi dari Januari hingga beberapa bulan kedepan…,” tulis petisi itu.
Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyatakan telah mengadakan pertemuan dengan Indonesia National Air Carriers Association (INACA). Pertemuan itu diadakan untuk melakukan konfirmasi terkait tarif tiket penerbangan yang dikeluhkan sejumlah pihak sangat mahal, karena alami kenaikan yang tinggi.
“Melalui pertemuan ini, Kemenhub menegaskan bahwa tarif maskapai yang berlaku masih sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2016 tentang Mekanisme Formulasi Perhitungan dan Penetapan Tarif Batas Atas dan Tarif Batas Bawah Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Hengki Angkasawan dalam keterangan resmi, Jumat (11/1).(NGO)
Berlin –
Pemerintah Afganistan menolak masuk seorang warganya yang dideportasi dari Jerman. Mereka mengklaim pria itu sakit mental dan mengirimnya kembali ke Jerman.
Harian Bild di Jerman hari Kamis (10/01) memberitakan, Afganistan memulangkan seorang warganya ke Jerman, yang sebenarnya dideportasi dari Jerman ke Afganistan. Upaya deportasi itu dilakukan awal minggu ini, namun otoritas Afganistan menolak menerima Mortaza D. yang berusia 23 tahun dan dia terpaksa diterbangkan kembali ke Mnchen.
Mortaza D. saat ini berada di pusat penahanan remaja di Mnchen, sambil menunggu kejelasan kasusnya. Dia pertama kali mengajukan permohonan suaka di Jerman tahun 2010, namun terlibat dalam beberapa tindakan kriminal dan akhirnya dipenjara. Tapi pemerintah Afganistan mengatakan, tindakan kriminal Mortaza D. bukan alasan mengapa dia ditolak.
“Orang itu sakit mental, dan ada kesepakatan bersama oleh kedua belah pihak (Afganistan dan Jerman), bahwa dia harus dikirim kembali ke Jerman,” kata Murtaza Rasuli, pejabat di Kementerian Pengungsian dan Repatriasi Afganistan.
Berdasarkan perjanjian bersama
“Berdasarkan perjanjian yang kami miliki dengan Jerman, orang-orang yang rentan tidak dapat dideportasi ke Afganistan. Pria ini memenuhi kriteria itu dan karenanya dikirim kembali ke Jerman,” kata Murtaza Rasuli.
Kementerian Dalam Negeri Jerman menolak mengomentari kesehatan mental Mortaza D. dan mengatakan, itu bagian dari ranah privasinya. Namun Kementerian Dalam Negeri membenarkan memang ada kesepakatan tentang penyakit serius. Jika seseorang perlu perawatan memadai yang tidak dapat ditawarkan di Afganistan, maka otoritas Afganistan berhak menolak deportasi.
Selain persoalan kesehatan, Kementerian Dalam Negeri membenarkan bahwa Mortaza D. juga ditolak masuk karena keraguan mengenai identitas aslinya dan keaslian dokumen perjalanannya.
Dokumen perjalanan dari konsulat
Kementerian Dalam Negeri di negara bagian Hessen yang bertanggung jawab untuk instruksi deportasi itu menyatakan, dokumen perjalanan Mortaza D. dikeluarkan oleh Konsulat Jenderal Afganistan di Jerman.
Kementerian Dalam Negeri Hessen menambahkan, orang-orang yang dideportasi sebelumnya mendapat pemeriksaan medis untuk menentukan kebugaran dan kemampuan melakukan perjalanan.
Menurut Kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi BAMF, tahun 2017 ada sekitar 24.000 pemohon suaka yang dideportasi dari Jerman. Sedangkan sekitar 29.500 pengungsi kembali ke negara asal mereka atas kemauan sendiri.(ADI)