JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Heboh kasus boleh atau tidaknya mengambil foto di dalam pesawat, Garuda Indonesia mengatakan pihaknya tetap membolehkan penumpang untuk mengambil foto atau swafoto di pesawat, asal tidak mengganggu kenyamanan penumpang lain.
Imbauan ini wajar mengingat penumpang perlu berhati-hati untuk tidak melanggar privasi penumpang lain atau bahkan tidak sengaja mencelakai mereka saat mengambil foto di pesawat.
Seperti apa sebenarnya aturan berfoto di pesawat agar tidak melanggar kenyamanan dan keselamatan sesama penumpang dan awak pesawat?
Lain maskapai lain aturan
Apakah sebuah maskapai bisa melarang seseorang untuk mengambil gambar? Bisa, jika Anda berada di dalam sebuah pesawat. Demikian ujar Daniel Greenberg, seorang pengacara yang mengambil spesialisasi terkait hak-hak dan hukum fotografi seperti dikutip dari Huffington Post.
“Anda tidak bisa melarang fotografi di tempat umum,” katanya. “Tapi larangan memotret di properti pribadi adalah sah. Keputusan itu ada di tangan pemilik properti. Jika Anda tidak ingin mengikuti aturan itu, jangan naik ke pesawat tersebut.”
Seringnya, larangan pengambilan foto ini tidak dituangkan aturan dalam secara tertulis namun lebih berdasarkan pertimbangan profesional para karyawan mereka.
Ambil contoh maskapai AS, American Airlines, memang tidak mengeluarkan larangan untuk mengambil foto dalam kabin pesawatnya. Namun, belakangan mereka memperbarui kebijakan internalnya yang membolehkan para pegawai di bandar udara, termasuk petugas tiket, petugas kargo dan petugas di kabin melarang para penumpang untuk memotret.
Jeffrey Loop, seorang pengacara dan fotografer, setuju bahwa tidak menarik perhatian adalah cara terbaik untuk menghindari masalah terkait fotografi.
“Jika Anda mengambil foto di pesawat dan diminta untuk berhenti, jangan berdebat atau tersinggung,” tambahnya. “Berhentilah dan selamatkan dirimu dari masalah.”
Bolehkah pakai tongkat swafoto?
Sementara untuk peraturan apakah boleh melakukan swafoto dengan menggunakan bantuan tongkat, berbagai maskapai dari Eropa, Amerika dan Asia memiliki aturan yang berbeda.
Dikutip dari laman selfiestickgear, maskapai penerbangan seperti British Airways, Virgin Atlantic dan Singapore Airlines pada dasarnya tidak memiliki kebijakan yang spesifik terkait dengan tongkat swafoto.
Meski demikian, Virgin Atlantic berpendapat mereka dapat melarang penggunaan tongkat itu jika mengganggu kelancaran saat pemeriksaan keamanan atau pun mengganggu kenyamanan penumpang lain.
Jadi di maskapai tersebut boleh-boleh saja pakai tongkat narsis, tapi jangan sampai mengganggu!
Sementara maskapai penerbangan dengan bujet murah asal Irlandia, Ryanair, mengatakan tidak masalah jika penumpang membawa tongkat ini ke kabin pesawat.
Tetapi tampaknya mereka tidak begitu suka jika penumpang menggunakannya di kabin atas dasar alasan keselamatan dan kenyamanan. Jadi sebaiknya tidak usah pakai tongkat swafoto dulu selama terbang dengan Ryanair.
Nah, jika Anda terbang dengan maskapai penerbangan asal Prancis, Air France, lupakan saja tongkat swafoto! Maskapai ini sama sekali bukan penggemar tongkat alat bantu memotret itu.
Pihak Air France mengatakan mereka tidak mengizinkan penumpang untuk membawa perangkat ini dalam tas tangan. Penggunaannya juga tidak diizinkan selama penerbangan, di atas pesawat, atau di darat. Jadi, jangan sekali pun berpikir untuk mengeluarkan perangkat selfie itu!
Lucu-lucuan sih, tapi…
Dalam keterangannya, Rius Vernandes yang memotret dan mengunggah gambar menu Garuda Indonesia yang masih bertuliskan tangan mengatakan tidak bermaksud menghina siapa pun ketika mengambil foto itu dan mengunggahnya ke sosial media.
Dengan begitu mudahnya akses untuk memotret dan mengunggah gambar ke internet, seseorang mudah saja tergoda untuk mengambil gambar apa pun dan siapa pun yang dianggap menarik atau lucu.
Dalam kondisi seperti ini, situs The Spruce menulis jika seseorang berada pada situasi dimana ia menganggap sesuatu sebagai hal yang lucu, harap pertimbangkan juga perasaan orang lain ketika melihat hal yang sama. Jangan sampai jadinya malah mempermalukan orang lain.
Situs ini kemudian ini mencontohkan jangan pernah mengambil foto selfie di toilet umum, di mana orang lain mungkin terfoto sedang berada dalam posisi atau situasi yang memalukan.(DON)
Washington –
Sebuah pesawat Boeing 737 Max diubah namanya saat pesawat tersebut sedang dipersiapkan untuk diantarkan ke maskapai Ryanair.
Akan tetapi, tulisan 737 Max yang semula tertera pada bagian hidung pesawat telah berubah menjadi 737-8200.
Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa Boeing mengganti nama Max setelah dua insiden fatal di Ethiopia dan Indonesia yang menewaskan 346 orang.
Bahkan, sejak Maret lalu, tidak ada 737 Max yang mengangkasa di seluruh dunia.
Ryanair telah memesan 135 model tersebut kepada Boeing, lima di antaranya akan diantarkan pada musim gugur mendatang.
Baik Boeing maupun Ryanair belum berkomentar.
Rangkaian foto pesawat Ryanair diunggah ke Twitter oleh akun Woodys Aeroimages, yang melacak produksi Boeing.
Foto-foto itu menampilkan pesawat versi Max 8dengan warna khas maskapai Eropa itu pada tubuhnya di pabrik Boeing di Renton, negara bagian Washington, Amerika Serikat.
Cuitan itu mengklaim foto-foto tersebut menunjukkan bahwa nama 737 Max telah diubah.
Boeing sendiri tidak menepis kemungkinan bahwa 737 Max akan diganti namanya pada masa mendatang.
Dalam pameran dirgantara di Paris, bulan lalu, International Airlines Group selaku pemilik maskapai British Airways, mengumumkan rencana pembelian 200 pesawat Boeing Max dengan harga diskon.
Pesawat-pesawat itu dirujuk dengan sebutan “pesawat B737”.
Boeing belum meyakinkan pihak regulator bahwa pemutakhiran peranti lunak cukup untuk menjamin keselamatan model Max.
Bulan lalu, badan aviasi federal AS (FAA) yang memberi izin terbang bagi pesawat, menemukan kecacatan yang diperkirakan Boeing selesai diperbaiki setidaknya pada September nanti.
Pada Minggu (14/07), maskapai American Airlines mengatakan telah memperpanjang pembatalan 115 penerbangan harian. Pembatalan itu akan berlanjut sampai awal November lantaran 737 Max dilarang terbang.
“American Airlines tetap yakin pemutakhiran peranti lunak Boeing 737 MAX, serta pelatihan elemen-elemen baru yang dikembangkan Boeing dalam koordinasi dengan mitra serikat kami, akan menuju sertifikasi ulang pesawat tahun ini,” sebut pernyataan maskapai itu.(ADI)
Washington DC –
Maskapai Amerika Serikat (AS), American Airlines, kembali memperpanjang grounded terhadap Boeing 737 MAX yang bermasalah. Pihak American Airlines memutuskan untuk meng-grounded Boeing 737 MAX hingga 3 November mendatang atau dua bulan lebih lama dari jadwal sebelumnya.
Awal Juni lalu, American Airlines mengumumkan perpanjangan grounded Boeing 737 MAX hingga 3 September. Diketahui bahwa Boeing 737 MAX digrounded secara global sejak Maret lalu, setelah terjadi dua kecelakaan maut terhadap Lion Air JT 610 dan Ethiopian Airlines ET 302 yang menewaskan total 346 orang.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir Associated Press, Senin (15/7/2019), American Airlines menyatakan perpanjangan grounded ini berdampak pada pembatalan 115 penerbangan setiap harinya.
American Airlines menyatakan pihaknya ‘tetap percaya diri’ bahwa Boeing 737 MAX akan mendapat sertifikasi ulang tahun ini juga. Meskipun pejabat eksekutif sejumlah maskapai lainnya meragukan hal tersebut.
Pada Jumat (12/7) lalu, maskapai AS lainnya, United Airlines, juga memperpanjang grounded terhadap Boeing 737 MAX hingga 3 November, atau satu bulan lebih lama dari rencana sebelumnya. American Airlines diketahui memiliki 24 pesawat Boeing 737 MAX, sedangkan United Airlines memiliki 14 unit pesawat jenis tersebut. Satu maskapai AS lainnya, Southwest Airlines, diketahui memiliki lebih banyak pesawat Boeing 737 MAX yakni 34 unit.
Pengumuman yang disampaikan American Airlines pada Minggu (14/7) waktu setempat ini menandai kelima kalinya maskapai ini memundurkan jadwal mengudaranya kembali pesawat Boeing 737 MAX yang mereka miliki.
“American Airlines tetap meyakini bahwa software update pada Boeing 737 MAX, bersamaan dengan elemen pelatihan baru dari Boeing yang tengah dikembangkan dalam koordinasi dengan mitra-mitra serikat kami, akan membawa pada sertifikasi ulang pesawat ini pada tahun ini juga,” demikian pernyataan American Airlines.
Dalam pengumuman sebelumnya, American Airlines juga mengharapkan bahwa sertifikasi ulang bisa tercapai ‘segera’.
Secara terpisah, Otoritas Penerbangan Federal AS atau FAA menyatakan pihaknya sedang mengikuti proses secara menyeluruh, namun tidak memiliki kerangka waktu yang pasti soal kapan sertifikasi ulang akan selesai.
Laporan Wall Street Journal (WSJ) pada Minggu (14/7) waktu setempat menyebut perbaikan software pada sistem penerbangan Boeing 737 MAX yang bermasalah dan penyelesaian langkah-langkah keamanan sebelum pesawat itu bisa mengudara kembali, kemungkinan besar akan molor hingga tahun 2020 mendatang.
Sejumlah pejabat FAA yang enggan disebut namanya dan para pemimpin serikat pilot menyatakan tidak ada kerangka waktu yang ditetapkan, namun salah satu skenario mengantisipasi pesawat Boeing 737 MAX baru bisa kembali mengudara pada Januari 2020.(ADI)
Moskow –
Sebuah pesawat maskapai Montenegro Airlines tujuan Moskow, Rusia, terpaksa mendarat darurat setelah sang pilot jatuh sakit dan pingsan saat pesawat masih di udara. Insiden ini terakhir saat pesawat telah mendekati tujuan akhir di Moskow.
Seperti dilaporkan media Rusia, RT, Jumat (12/7/2019), pesawat Montenegro Airlines dengan nomor penerbangan YM610 ini sedang membawa membawa 85 penumpang dan lima awak saat insiden ini terjadi pada Rabu (10/7) waktu setempat.
Pesawat berukuran sedang jenis Fokker 100 ini dilaporkan lepas landas dari Tivat, sebuah kota kecil di Montenegro, Eropa bagian tenggara dan mengudara ke Bandara Domodedovo di Moskow.
Ketika pesawat menurunkan ketinggian saat mendekati Moskow, tiba-tiba situasi darurat diumumkan. Pesawat dialihkan ke Kaluga, sebuah kota di sebelah selatan Moskow. Kaluga berjarak 135 kilometer dari Bandara Domodedovo yang menjadi tujuan akhir penerbangan Montenegro Airlines ini.
Adanya masalah kesehatan di antara awak pesawat disebut sebagai penyebab pengalihan penerbangan ini. Media-media lokal Rusia yang mengutip dinas urusan darurat setempat, melaporkan bahwa ‘pilot pertama pingsan’ di tengah penerbangan.
Sejumlah sumber menuturkan kepada kantor berita TASS bahwa insiden ini terjadi setelah pesawat mulai mengurangi ketinggian karena mendekati tujuan akhir.
Pendaratan darurat di Kaluga berlangsung sukses. Semua penumpang dan awak pesawat diturunkan ke terminal bandara setempat. Sejumlah ambulans dikerahkan ke lokasi pendaratan. Sang pilot, yang tidak disebut namanya, dilaporkan telah sadarkan diri setelah pesawat mendarat.
Tidak disebut lebih lanjut penyebab sang pilot pingsan. Sempat ada laporan bahwa pilot itu mengalami serangan jantung, namun otoritas setempat tidak mengonfirmasi laporan ini.
Juru bicara rumah sakit setempat menyatakan pilot itu ‘tidak membutuhkan perawatan di rumah sakit dan akan dipulangkan ke bandara’.(ARF)
Honolulu –
Pesawat maskapai Air Canada mengalami serangkaian turbulensi parah saat terbang ke Australia dan terpaksa mendarat darurat di Hawaii. Sedikitnya 35 orang mengalami luka-luka dalam insiden ini.
Seperti dilansir AFP dan CNN, Jumat (12/7/2019), pesawat Air Canada dengan nomor penerbangan AC33 ini tengah mengudara dari Vancouver, Kanada menuju Sydney, Australia saat insiden ini terjadi pada Kamis (11/7) waktu setempat.
Dituturkan maskapai Air Canada bahwa pesawat yang membawa 269 penumpang dan 15 awak pesawat ini, berada di titik sekitar dua jam setelah melewati wilayah Hawaii saat serangkaian turbulensi mengguncang kabin pesawat.
“Turbulensi yang tidak diperkirakan dan tiba-tiba,” sebut maskapai Air Canada dalam pernyataannya.
Dituturkan pihak maskapai Air Canada bahwa pesawat terpaksa terbang memutar dan mendarat darurat di Hawaii. Pesawat jenis Boeing 777-200 ini berhasil mendarat ‘secara normal’ di Bandara Internasional Daniel K Inouye di Honolulu pada Kamis (11/7) pagi, sekitar 06.45 waktu setempat.
“Sekitar 35 orang mengalami luka-luka ringan,” sebut maskapai Air Canada dalam pernyataannya.
Salah satu penumpang bernama Jess Smith menuturkan situasi mengerikan yang terjadi di dalam kabin pesawat saat diguncang turbulensi. “Kami semua terbentur langit-langit kabin, dan semuanya jatuh… Orang-orang beterbangan,” tuturnya kepada televisi lokal KHON.
Penumpang lainnya, Fais Asad, menuturkan bagaimana pesawat tiba-tiba anjlok ke bawah dengan cepat. “Beberapa orang yang tidak memakai sabuk pengaman, Anda melihat mereka terangkat ke udara dan kepala mereka terbentur langit-langit kabin… Situasinya cukup intens,” sebutnya.
Secara terpisah, seperti dikutip televisi Kanada, CBC, juru bicara Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) menyebut insiden ini terjadi saat pesawat mengudara di ketinggian 36 ribu kaki atau sekitar 10.973 meter dan berada di titik berjarak 966 kilometer sebelah barat daya Honolulu.
Usai insiden ini, pihak Air Canada menyediakan akomodasi di hotel dan makanan untuk para penumpang di Honolulu. Air Canada menyatakan bahwa penerbangan ke Sydney akan dilanjutkan di kemudian hari. “Prioritas pertama kami selalu keselamatan penerbangan kami, penumpang dan awak, dan sebagai antisipasi, personel medis disiagakan untuk memeriksa para penumpang di Honolulu,” tegas Air Canada dalam pernyataannya.(ADI)
Chicago –
Kepala program Boeing 737 MAX, yang pesawatnya di-grounded secara global usai dua tragedi maut, berencana untuk pensiun dalam waktu dekat. Rencana pensiun ini diumumkan saat Boeing tengah berupaya mengesankan otoritas penerbangan agar Boeing 737 MAX bisa kembali mengudara.
Diketahui bahwa Boeing 737 MAX yang merupakan pesawat terbaru dan paling laku buatan Boeing, tengah di-grounded secara global usai terlibat dua tragedi jatuhnya Lion Air JT 610 pada Oktober 2018 dan Ethiopian Airlines ET 302 pada Maret 2019 yang menewaskan total 346 orang.
Seperti dilansir AFP, Jumat (12/7/2019), Eric Lindblad yang memimpin program Boeing 737 MAX sejak Agustus 2018, diumumkan akan mundur dari jabatannya dan akan bekerja sama dengan penggantinya selama masa transisi. Rencana pensiun Lindblad ini diumumkan oleh Presiden Pesawat Terbang Komersial pada Boeing, Kevin McAllister, dalam memo kepada staf-staf Boeing pada Kamis (11/7) waktu setempat.
Di sisi lain, rencana pensiun Lindbland ini menandai pengunduran diri paling high-profile dari kalangan pejabat senior eksekutif Boeing sejak 737 MAX di-grounded secara global pada pertengahan Maret lalu.
Pihak Boeing telah meminta maaf atas tragedi maut Lion Air dan Ethiopian Airlines dan mengakui adanya kegagalan komunikasi dengan otoritas-otoritas penerbangan. Namun para pejabat tinggi Boeing, termasuk CEO Dennis Muilenburg, masih tetap menjabat di tengah krisis yang dialami raksasa dirgantara Amerika Serikat (AS) ini.
“Ini merupakan masa-masa yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi kita, mengingat fokus utama kita tetap pada kembali mengudaranya 737 MAX dan mengutamakan kualitas dan keamanan dalam segala hal yang kita lakukan,” sebut McAllister dalam memo tersebut.
Boeing dikritik besar-besaran dan secara luas atas pengembangan pada 737 MAX, khususnya untuk sistem penanganan penerbangan yang disebut Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver atau MCAS yang dipandang sebagai faktor yang berkontribusi pada tragedi maut Lion Air dan Ethiopian Airlines.
Dalam memonya, McAllister memuji Lindblad yang disebutnya memiliki ‘kepemimpinan yang kuat dan semangat tanpa lekang dimakan waktu’ sejak memimpin program Boeing 737 MAX kurang dari setahun lalu.
“Lindblad mengungkapkan kepada saya soal keinginannya untuk pensiun tahun lalu dan kita sekarang akan memulai rencana transisi yang bijaksana dan lancar,” tulis McAllister dalam memonya.
Mark Jenks yang disebut sebagai pejabat veteran Boeing, disebutkan akan menggantikan Lindblad. Sebelumnya Jenks memimpin upaya Boeing dalam mengembangkan pesawat komersial ukuran sedang. Memo itu tidak menyebut lebih lanjut waktu serah terima jabatan antara Lindblad dan Jenks.
Lebih lanjut, McAllister menyebut pejabat eksekutif Boeing lainnya, Mike Sinnett, yang banyak mengurusi strategi produk dan pengembangan pesawat terbang di masa depan, akan memikul tugas-tugas Jenks untuk sementara, sembari upaya untuk mengembalikan Boeing 737 MAX ke layanan terus dilakukan.
Diketahui bahwa Boeing telah mengembangkan perbaikan software untuk sistem MCAS pada Boeing 737 MAX. Namun pesawat jenis itu belum mendapatkan izin dari otoritas penerbangan, khususnya Otoritas Penerbangan Federal AS atau FAA untuk kembali mengudara.
Akhir bulan lalu, FAA menemukan masalah baru saat melakukan uji coba simulator pada Boeing 737 MAX. FAA meminta Boeing segera memperbaiki masalah itu, yang disinyalir akan semakin memperpanjang grounding terhadap 737 MAX.(MAD)
Tel Aviv –
Sebuah pesawat maskapai Bulgaria, Electra Airways, berhasil melakukan pendaratan darurat dengan selamat setelah mengalami pecah ban. Pendaratan darurat dilakukan di Bandara Internasional Ben Gurion, Tel Aviv, Israel dengan dikawal dua jet tempur.
Seperti dilansir Russia Times atau RT, Selasa (2/7/2019), salah satu roda pesawat jenis Boeing 737-400 ini meletus saat lepas landas di Cologne, Jerman. Pesawat yang membawa 152 orang pun terpaksa melakukan pendaratan darurat.
Staf di Bandara Ben Gurion dalam kondisi waspada tinggi saat pesawat bersiap melakukan pendaratan darurat pada Senin (1/7) sore waktu setempat. Lebih dari 100 ambulans dikerahkan ke lokasi pendaratan darurat sebagai antisipasi.
Seluruh penerbangan di bandara tersebut dibatalkan atau dialihkan, saat pendaratan darurat dilakukan.
Pesawat ini terbang berputar untuk menghabiskan bahan bakar sebelum akhirnya melakukan pendaratan darurat pukul 16.25 waktu setempat. Pesawat menggunakan rem mesin untuk menjaga tekanan pada rodanya.
Tidak ada korban luka dalam insiden ini. Seluruh penumpang diturunkan dari dari pesawat dalam keadaan selamat.
Sebelum pendaratan darurat dilakukan, pesawat penumpang ini sempat dikawal oleh dua jet tempur F-16 milik militer Israel saat memasuki wilayah udara Israel. Pilot-pilot jet tempur itu memeriksa kerusakan yang dialami oleh pesawat tersebut dan melaporkan bahwa roda sebelah kiri meletus.
Rekaman video yang direkam di Bandara Ben Gurion menunjukkan pesawat mendarat dengan mulus.
Pesawat jenis Boeing 737-400 ini merupakan salah satu dari tiga pesawat yang dioperasikan oleh Electra Airways, sebuah maskapai sewaan Bulgaria yang berdiri tahun 2016. Electra Airways juga diketahui mengoperasikan dua pesawat jenis Airbus A320-200.(ADI)
New Delhi –
Dua insiden berbahaya di India yang melibatkan pesawat komersial yang membawa lebih dari 200 penumpang, tengah diselidiki. Dua pesawat penumpang tergelincir di dua landasan berbeda pada hari yang sama.
Seperti dilansir AFP, Senin (1/7/2019), insiden pertama yang melibatkan pesawat Air India Express terjadi di Magalore pada Minggu (30/6) malam waktu setempat. Pesawat yang membawa 183 penumpang dari Dubai itu tergelincir di landasan dan berakhir di rerumputan dipenuhi lumpur.
Pesawat itu terjebak di lumpur selama berjam-jam sebelum dievakuasi dengan kendaraan khusus. Untungnya, tidak ada korban luka dalam insiden tersebut.
“Penyelidikan telah diperintahkan untuk mencari tahu insiden tergelincir tersebut,” sebut Kepala Operasional Ari India Express, K Shyam Sundar, kepada AFP.
Diketahui bahwa Bandara Mangalore menjadi lokasi tragedi mematikan tahun 2010 saat sebuah pesawat Air India yang terbang dari Dubai, mengalami kecelakaan saat mendarat. Sedikitnya 158 orang tewas dalam tragedi tersebut.
Insiden kedua terjadi di kota Surat yang melibatkan pesawat maskapai swasta, Spice Jet, yang membawa 50 penumpang dan awak. Otoritas setempat menyebut pesawat itu tergelincir di landasan pada Minggu (30/6) waktu setempat.
Disebutkan lebih lanjut oleh Direktur Bandara Surat, Sanjay Kumar Panigrahi, bahwa pesawat tersebut gagal berhenti di titik seharusnya dan berhenti di dalam zona mereka. Panigrahi menyebut pilot pesawat tidak menggunakan rem dengan sempurna karena buruknya jarak pandang akibat hujan deras.
Penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan terhadap insiden ini. Bandara setempat ditutup sementara dan upaya evakuasi tengah dilakukan.(ADI)
Texas –
Sebanyak 10 orang tewas ketika sebuah pesawat penumpang bermesin ganda jatuh di sebuah bandara di kota Addison, Texas, Amerika Serikat.
“Pemeriksa Medis Wilayah Dallas telah mengonfirmasi 10 korban jiwa dan tak ada yang selamat,” ujar juru bicara kota Addison, Texas seperti dikutip kantor berita AFP, Senin (1/7/2019).
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional menyatakan telah mengirimkan sebuah tim ke Addison untuk menyelidiki jatuhnya pesawat King Air 350 pada Minggu (30/6) waktu setempat.
Belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat. Menurut Wakil Direktur Lanud Addison, Darci Neuzil seperti dilansir Reuters, Senin (1/7/2019), pesawat itu menabrak hangar ketika hendak lepas landas dari bandara setempat.
Saat itu sebenarnya pesawat sudah melayang tetapi mendadak berbelok ke kiri. Sayap pesawat kecil itu terseret di tanah dan mengarah ke hangar, lalu pesawat pun meledak.
Baca juga: Pesawat Ringan Jatuh dan Terbakar di Hawaii, 9 Orang Tewas
Otoritas sejauh ini masih merahasiakan identitas para korban. Menurut sumber, pesawat diduga kehilangan tenaga saat lepas landas.
Namun para penyelidik dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) menyatakan masih menyelidiki insiden maut itu. (ADI)
London –
Sebuah pesawat penumpang maskapai Air India yang terbang ke Amerika Serikat (AS) terpaksa mendarat darurat di London, Inggris akibat ancaman bom. Pesawat harus dikawal sejumlah jet tempur Inggris sebelum melakukan pendaratan.
Maskapai Air India dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Kamis (27/6/2019), menyatakan bahwa pesawat dengan dengan nomor penerbangan AI 191 yang terbang dari Mumbai, India menuju Newark, AS, ini terpaksa mendarat darurat di Bandara Stansted, London.
“Akibat ancaman bom,” demikian pernyataan maskapai Air India.
Angkatan Udara Inggris mengerahkan sejumlah jet tempur Typhoon dengan kecepatan supersonik untuk mencegat pesawat jenis Boeing 777-337 tersebut.
Jet-jet tempur Inggris mengawal pesawat Air India itu hingga mendarat dengan selamat di Bandara Stansted. Landasan di Bandara Stansted sempat ditutup sementara saat pendaratan darurat dilakukan. Setelah mendarat, pesawat Air India itu diarahkan ke lokasi terisolasi dengan dikawal kepolisian.
“Sebuah pesawat Boeing 777 milik Air India dialihkan ke Bandara Stansted London sekitar pukul 10.15 waktu setempat dan mendarat dengan selamat dengan kehadiran Kepolisian Essex,” sebut pihak Bandara Stansted dalam pernyataannya.
“Pesawat itu diparkir di area terisolasi yang jauh dari operasional bandara normal,” imbuh pernyataan itu.
“Landasan kami kini telah dibuka kembali dan beroperasi penuh menyusul pendaratan darurat pesawat Air India,” demikian disampaikan Bandara Stansted.
Kepolisian Inggris dalam pernyataannya menegaskan pihaknya tengah menyelidiki insiden ini.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara maskapai Air India menyatakan bahwa hasil pemeriksaan keamanan pada pesawat usai mendarat darurat di London tidak berujung temuan bom. Dia menegaskan bahwa ancaman bom itu adalah hoax.
Pesawat dilaporkan masih ada di Bandara Stansted setelah pemeriksaan keamanan selesai dilakukan dan tidak ditemukan adanya masalah. (MAD)