BREBES, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Kepala Desa Kamal, Tasim, mengatakan putusnya jembatan ini menyebabkan warga di lima RW nyaris terisolasi. Untuk keluar dari desa, warga di lima RW ini harus melintasi beberapa desa di Kecamatan Ketanggungan. Desa-desa yang dilalui itu adalah Desa Sindang Jaya, Cikeusal Kidul, Cikeusal Lor, Baros, Karang Malang dan baru ke kota Kecamatan Larangan.
“Jadi warga kami harus melalui desa-desa Kecamatan Ketanggungan dulu untuk keluar. Tambahan waktu tempuhnya sekitar 1,5 jam. Padahal jika lewat jembatan itu hanya 25 menit ke kota kecamatan,” beber Tasim, Jumat (7/1/2022).
Jembatan penghubung antarkecamatan di Dusun Karangbokong, Desa Kamal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, putus akibat banjir. Untuk bisa ke luar, warga harus memutar lebih jauh dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
Putusnya jembatan itu juga berdampak pada dunia pendidikan. Siswa Madin, SDN Karangbokong 2 dan SMPN 5 Larangan asal RW 6 harus menyeberang sungai agar bisa sekolah.
Saat aliran sungai deras, mereka akan melintas di atas jembatan yang putus tersebut. Sebaliknya jika arus normal, siswa lebih memilih menyeberangi sungai karena takut roboh.
“Kondisi arus Kali Rambatan itu deras dan berbahaya. Jadi kalau lagi banjir dan arusnya deras terpaksa menyeberang di jembatan yang putus. Padahal jembatan itu ditutup karena berbahaya. Tapi bagaimana lagi, dari pada terbawa arus sungai,” terangnya.(DON)