Washington D.C –
Presiden Amerika Serikat (ADonald Trump mungkin akan menghadiri pembukaan Kedutaan Besar AS yang baru di Yerusalem. Pebukaan kedubes baru ini dilakukan usai AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dilansir Reuters, Rabu (2/5/2018), kemungkinan menghadiri pembukaan Kedubes baru AS di Yerusalem ini disampaikan Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Selasa (1/5) waktu setempat. Rencananya, Kedubes AS di Yerusalem itu bakal resmi dibuka pada 14 Mei mendatang.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut kehadiran Trump saat pembukaan Kedubes AS di Yerusalem. Pemerintah Israel sebelumnya mengundang secara terbuka Trump untuk hadir.
“Akan senang jika dia hadir di sini. Itu keputusannya. Dia mendapat undangan terbuka,” kata Netanyahu saat wawancara dengan televisi Israel.
Pembukaan Kedubes AS di Yerusalem bertepatan dengan peringatan ke-70 tahun kemerdekaan Israel. Berdirinya Israel sebagai negara sekitar 7 dekade lalu, atau pada 14 Mei 1948, dianggap oleh Palestina sebagai Nakba atau malapetaka. Saat itu, sekitar 750 ribu warga Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah-rumah mereka yang ada di wilayah yang kini diduduki Israel.
Pernyataan Trump untuk memindahkan Kedubes AS ke Yerusalem pada Desember 2017, menuai kecaman dunia, khususnya warga Palestina. Palestina mengutuk keputusan AS itu dan menyebutnya sebagai provokasi bagi Arab.
Sejak pengumuman Trump itu, aksi protes terus digelar warga Palestina. Para pemimpin Arab dan muslim pun mengingatkan akan terjadinya eskalasi lebih parah jika Kedubes AS sungguh-sungguh dipindah dari Tel Aviv ke Yerusalem. (ADI)