Oleh: Saiful Huda Ems.
JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM
Menjadi mantan presiden gagal dan meninggalkan banyak masalah serta selalu didemo rakyatnya sendiri dari tahun ke tahun, bahkan sampai ketika sudah tidak lagi menjabat, kok diberi rumah pensiun dan lahan seluas 12000 M2, yang akan memakan dana ratusan miliar rupiah uang negara.
Saya pikir ini sangat berlebihan, sangat menguras dana negara, terlebih sekarang negara sedang kesulitan keuangan, untuk membiayai banyak proyek pembangunan yang jauh lebih penting dan mendesak, demi memfasilitasi kebutuhan rakyat.
Perbaikan jalan-jalan raya serta jembatan penyeberangan yang rusak dan yang harus ditambah lagi yang baru, renovasi sekolah-sekolah dan kampus-kampus negeri yang rusak dan harus dibangun lagi yang baru di tempat lainnya, pembangunan rumah sakit-rumah sakit dan perlengakapan fasilitas kesehatannya yang lebih layak dll.
Apalagi dimasa krisis ekonomi seperti sekarang ini dan yang akan mengalami puncaknya di bulan-bulan mendatang, pemerintah juga harus benar-benar mempersiapkan dana sangat besar untuk mengantisipasi keadaan perekonomian rakyat, yang akan diterjang glombang kemiskinan ekstrem.
Tidak elok sekali kalau pemerintah tidak memiliki dana kemudian mau pinjam dan pinjam lagi pada luar negeri, terlebih sekarang dan di tahun-tahun mendatang, pemerintah akan kebagian bayar angsuran hutang yang ditinggalkan oleh Jokowi, dengan bunganya yang sangat besar.
Oleh karena itu Pemerintahan Prabowo Subianto harus berani menyetop atau membatalkan pemberian “uang pesangon” untuk pembelian lahan dan pembangunan rumah pensiun mantan presiden Jokowi.
Jikapun dana sudah terlanjur dicairkan oleh pemerintah, sebaiknya pemerintah meminta kembali dari Pak Jokowi, kemudian mengalihkan bantuan dana itu untuk pembangunan infrastruktur bagi kepentingan rakyat banyak.
Sangat tidak lucu sekali apabila di masa sekarang ini pembangunan untuk jalan raya, sarana pendidikan dan kesehatan dll. tidak banyak dilakukan, lalu rakyat menjerit karena jalanan rusak, tidak terbangun, biaya pendidikan dan kesehatan melonjak tinggi, angka pengangguran bertambah luar biasa, kemudian sebagian rakyat yang lain mengatakan; “sudahlah, jogetin saja !”…(SHE).
21 Maret 2025.
Saiful Huda Ems (SHE). Mantan Ketua Umum HARIMAU JOKOWI yang akan diganti dengan HARIMAU MENERKAM JOKOWI.