JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Limbah radioaktif di lapangan perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), masih di-clean up. Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) akan menebang pohon-pohon yang sudah terpapar radioaktif. Kenapa?
Sebagaimana dicatat Dewi Ayu Warmadewi dalam tulisan berjudul ‘Mutasi Genetik’, radioaktif merupakan salah satu agen mutasi yang bisa membuat tumbuhan atau makhluk hidup bermutasi. Hal ini dikarenakan paparan radioaktif memliki daya tembus yang kuat sehingga mencapai bahan genetis dalam inti sel.
Secara alami, frekuensi mutasi terhitung rendah, yakni 1:10.000 individu. Namun, mutasi bisa secara spontan terjadi oleh faktor paparan radioaktif. Makhluk hidup yang bermutasi, baik hewan maupun tumbuhan disebut mutan.
Dampak mutasi terhadap tumbuhan dan hewan ini sudah terbukti pada saat kecelakaan reaktor nuklir di Chernobyl terjadi pada 26 April 1986 di kawasan Ukraina, saat itu masih menjadi kawasan Uni Soviet. Sejumlah hewan dan tumbuhan yang terpapar radioaktif mengalami mutasi.
Ahli biologi Timothy Mousseau selama beberapa dekade mempelajari populasi burung di Chernobyl. Ia melihat di beberapa area yang terkontaminasi dengan radiasi tinggi populasi burungnya memiliki banyak mutasi dari ditumbuhi tumor, setengah albino, hingga bentuk sayap dan paruh yang aneh.
Kendati demikian, masyarakat diharap tetap tenang. Soalnya, BATAN memastikan bahwa paparan radioaktif ini tak segawat bencana Chernobyl. “Tentu skalanya berbeda,” kata Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Indra Gunawan, kepada wartawan, Sabtu (15/2/2020).
Dia menjelaskan, lokasi terpapar radioaktif di perumahan itu hanya seukuran 10 meter kali 10 meter saja. Di luar lokasi yang kini sudah diberi garis pembatas itu, kadar Cs 137 semakin normal.
Oleh karena itu, hari ini BATAN terus melakukan pembersihan atau remediasi di kawasan tersebut. BATAN akan menebang pohon yang diduga terpapar radioaktif.
“Nanti diremediasi itu nanti. Jadi kita kembalikan lingkungan ini seperti awal. Tidak ada yang tertinggal, termasuk mungkin meskipun kecil di pohon, kita potong saja. Kita ganti pohon baru,” kata Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Batan, Heru Umbara, di perumahan Batan Indah, Serpong, Tangsel, Senin (17/2/2020).
Dia mengatakan penebangan dilakukan usai proses clean up selesai seluruhnya. Hal ini mengantisipasi agar tumbuhan yang terpapar radioaktif itu tak dimakan manusia.
“Terutama mungkin, yang ada buah dimakan orang. Di sini kan ada pohon nangka, ada jeruk kalau tidak salah. Singkong atau apa gitu. Nah itu yang harus kita jamin,” lanjutnya.
Untuk hewan, Heru menjelaskan kecil kemungkinan terpapar radioaktif. Dia menyebut hewan-hewan, baik peliharaan maupun yang liar, tidak menetap di suatu tempat.(VAN)