JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM
Keberadaan Posko Mudik oleh FPI, ormas terlarang yang telah dibubarkan oleh negara di wilayah Brebes, Jawa Tengah mendapat perhatian serius dari Ketua Umum Organisasi Kemasyarakatan Lintas Agama, Suku dan Budaya Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB), AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal).
“Negara Harus Menang dan Tidak Boleh Kalah oleh aksi kelompok terlarang berkedok Ramadhan. Jangan Biarkan FPI HTI kembali bangkit kembali sampai kiamat” tegas Gus Wal dalam pernyataannya yang diterima Redaksi Khatulistiwa online, Senin (17/4/2023)
Menurut Gus Wal, saat ini FPI dan HTI gencar kembali eksis ditengah tengah masyarakat dengan berbagai model dan cara dengan pendekatan sosial, ekonomi dan pendidikan. Salah satunya dengan mendirikan Posko Mudik di Brebes ini.
“Kita jangan terlena dengan siasat mereka ini, TNI POLRI harus tegas berani menindak mereka. PNIB mensinyalir adanya upaya-upaya dari orang-orang eks FPI dan HTI yang akan memanfaatkan situasi mudik lebaran dengan mendirikan posko-posko mudik dan melakukan program yang berkedok kegiatan sosial. PNIB menolak organ, sel, pecahan ataupun underbow FPI HTI, JAT, dan JAD yang tebar pesona mendirikan posko mudik lebaran tahun ini, yang di dalamnya memiliki kepentingan untuk menyebarkan paham ideologi transnasional Radikalisme Khilafah Terorisme,” kata Gus Wal
“Kami sangat mendukung tindakan tegas dari aparat kepolisian untuk membongkar posko mudik FPI di Brebes dan daerah lainya. Karena jelas-jelas di posko mudik tersebut penuh dengan spanduk FPI, yang merupakan ormas terlarang dan penuh dengan logo gambar FPI dan Rizieq Shihab. Jangan biarkan mereka yang sudah haram terlarang keberadaanya dan dilarang berkegiatan nan menggunakan atribut juga simbolnya berbuat pongah di negeri ini yang merupakan negeri yang berlandaskan hukum” tegas Gus Wal.
Gus Wal menambahkan, Negara tidak boleh kalah oleh aksi ormas-ormas yang sudah dilarang dan dibubarkan.
“PNIB terus berupaya menggaungkan pesan kepada seluruh masyarakat di berbagai daerah seluruh Indonesia untuk mencegah dan menolak segala bentuk gerakan program dan propaganda yang berkedok kegiatan sosial. Karena dari situlah muncul bibit-bibit hilangnya Persatuan Anak Bangsa, hilangnya tali Kebhinekaan, memunculkan sikap juga tindakan intoleransi, bahkan diduga kuat juga dari situlah gerakan-gerakan radikalisme, terorisme tumbuh berkembang, urai Gus Wal.
Gus Wal lalu berpesan, Menjelang Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah, rakyat Indonesia yang masih waras dari Sabang sampai Merauke berdoa dan berharap agar Indonesia lebih bermartabat berbudaya aman makmur damai tanpa adanya aksi-aksi, sikap, statement maupun perbuatan intoleransi radikalisme terorisme serta Politik Identitas. Bebaskan Indonesia dari propaganda yang dilontarkan oleh para dai provokator, yang sudah menjadi bahaya laten dan ancaman serius bagi keselamatan bangsa dan persatuan anak bangsa Indonesia.
“Demi Indonesia Maju, Aman Makmur Damai Selamanya dan demi masa depan anak cucu kita kelak, kami meminta bubarkan PA 212. Indonesia Indah, Aman Makmur Damai Tanpa Politik Identitas, Khilafah Radikalisme Terorisme HTI, FPI, JI, JAT, JAD, NII dan PA 212” tutup Gus Wal di akhir pernyataannya. ( JRS)