JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM
Ketua Umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) Waluyo Wasis Nugroho atau biasa disapa Gus Wal menyatakan dengan tegas penolakannya terhadap pengibaran bendera-bendera khilafah yang masih saja terjadi seperti di Surabaya, Jawa Timur belum lama ini.
“PNIB menolak pengibaran Bendera ISIS, Khilafah di Surabaya dan seluruh negeri,” tegas Gus Wal.
Ia juga mengajak masyarakat untuk melawan eks ormas terlarang FPI dan HTI eksis kembali di NKRI.
“Tolak FPI, HTI aktif kembali!” serunya.
Gus Wal mengatakan, meski pemerintah telah membubarkan HTI dan FPI, akan tetapi, menurutnya eks anggota organisasi itu masih terus bergerak.
“Meskipun pemerintah sudah membubarkan HTI dan FPI, tetapi mereka masih bergerillia di bawah tanah, masih bergerak dengan cara mereka,” beber Gus Wal, pada Khatulistiwaonline.com Jumat 1/4 melalui jaringan WhatsApp.
“Untuk itu kita sebagai warga masyarakat tidak hanya berpangku tangan menunggu aparatur pemerintah menumpas habis sel-sel radikalisme dan terorisme dari ormas-ormas terlarang, namun juga harus terus waspada terhadap bahaya laten radikalisme terorisme khilafah dari eks FPI dan HTI,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketum PNIB, AR. Waluyo Wasis Nugroho geram dengan adanya pawai sekelompok orang di Surabaya yang mengibar-ngibarkan bendera hitam dan putih yang sering digunakan organisasi terlarang HTI yang mengusung khilafah, seperti ISIS.
“PNIB mengecam keras anak anak dan wanita dijadikan motor penggerak kampanye ISIS dan khilafah,” ujar Gus Wal geram.
Dari sebuah video pendek amatir yang direkam dari HP netizen, terlihat iring-iringan pawai kaum perempuan berbusana ala HTI mengajak anak-anak mereka berjalan mengibarkan bendera-bendera yang diklaim HTI selama ini sebagai “bendera khilafah.”
“Kami dan masyarakat tidak akan pernah lagi mentolerir pengibaran bendera ISIS dan khilafah, tak peduli siapapun yang melakukannya akan kami lawan,” tegas Gus Wal.
Gus Wal menambahkan, pihaknya meminta kepada aparat penegak hukum untuk segera menindak para pembawa dan pengibar bendera ISIS dalam acara tersebut, karena memang sudah dilarang keberadaannya dan dilarang penggunaan simbol, bendera dan atributnya.
“Kami juga mengapresiasi kinerja Densus 88 yang bekerja maksimal dalam menangkap para pelaku terduga teroris di berbagai kota di segenap penjuru negeri,” tambah Gus Wal.
Terakhir Gus Wal dengan berpesan, “Sambut Ramadhan dengan suka cita, Ramadhan yang lahirkan Persatuan, Kebhinekaan dan Kemerdekaan jangan dikotori dan dinodai oleh bendera ISIS khilafah dan kembali aktif massive-nya gerakan, program dan giat FPI, HTI yang sudah dilarang keberadaanya serta penggunaan simbol atributnya,” tuturnya.(JRS)