JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Saat mengumumkan pengunduran diri, Johnson mengatakan dia akan mundur begitu penggantinya dipilih. Partai Konservatif akan mengadakan pemilihan pimpinan baru dalam beberapa bulan mendatang dan pemenangnya akan menggantikan Johnson pada Oktober 2022.
Sebelumnya, pemimpin oposisi Partai Buruh Keir Starmer mengatakan dia akan meminta mosi tidak percaya jika Johnson tidak segera mundur.
Mundurnya Johnson menyusul pengunduran diri 50 anggota parlemen Konservatif minggu ini. Pada hari Selasa (05/07), anggota Kabinet Rishi Sunak dan Sajid Javid, mengundurkan diri.
Skandal terbaru yang menimpa pemerintahan Johnson adalah penanganan PM terhadap kasus Chris Pincher, seorang anggota parlemen Konservatif yang dituduh melakukan pelecehan seksual. Pincher mengundurkan diri pada akhir Juni, setelah dituduh meraba-raba dua rekan pria di sebuah klub malam. Lebih banyak tuduhan pelanggaran seksual kemudian dilontarkan ke anggota parlemen.
Skandal lain termasuk “partygate”, di mana pesta yang diadakan di gedung-gedung pemerintah melanggar aturan lockdown COVID-19, dan kegagalan Johnson untuk melaporkan donasi yang mengarah pada perbaikan tempat tinggal pribadinya.
Partai Konservatif Inggris sedang mencari untuk memilih perdana menteri baru pada awal September menurut surat kabar harian Inggris Financial Times.
Laporan surat kabar tersebut mengutip pernyataan seorang anggota parlemen yang mengetahui rencana pemilihan perdana menteri baru Inggris.
Wakil Perdana Menteri Inggris Dominic Raab dan mantan menteri senior Michael Gove tidak akan mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin Konservatif menggantikan Johnson, menurut surat kabar berhaluan kanan Daily Mail.
Keduanya merupakan tokoh senior di kabinet Johnson. Selain itu, keduanya disebut-sebut sebagai calon perdana menteri sementara jika Johnson dipaksa mundur sebelum pemimpin baru partai konservatif terpilih.
Siapa pun yang mengambil peran perdana menteri sementara kemungkinan besar harus mengesampingkan diri mereka sendiri dari perlombaan kepemimpinan partai. Sebelumnya pada Rabu malam (06/07), Boris Johnson memecat Gove, setelah Gove memintanya untuk mundur dari jabatan perdana menteri.(dtk/DON)