BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengajak semua unsur masyarakat untuk bersama-sama merapatkan barisan dalam memerangi narkoba. Sebab jumlah pengguna narkoba di Jabar terus meningkat tiap tahunnya.
“Kita melihat narkoba sangat menghancurkan generasi muda kita. Kita harus bersatu padu semuanya (untuk memerangi narkoba). Semua komponen masyarakat, mulai dari keluarga, sekolah semua kita bersatu padu untuk menjaga anggota masyarakat, anggota keluarga dari bahaya narkoba,” ujar Aher, sapaan Heryawan, saat menghadiri Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (24/7/2017).
Lebih jauh dia mengingatkan, agar guru, tokoh masyarakat, dan stakeholder lainnya dapat berperan mencegah penyalahgunaan narkoba di masyarakat. Jangan sampai generasi muda dibiarkan tersesat dalam belenggu narkoba.
“Kepada guru, kepala sekolah, orang tua harus membuka seluas-luasnya (komunikasi) untuk dijadikan teman untuk dimintai konsultasi. Bukan dibiarkan akhirnya mengambil cara sendiri (dengan narkoba),” ucapnya.
Sejumlah stan dari berbagai SKPD ikut memeriahkan peringatan HANI di lokasi acara. Berbagai produk dan karya dipamerkan dalam kegiatan tersebut.
Aher dan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mendatangi satu persatu stan yang ada. Salah satunya stan BNNP Jabar. Kedua pimpinan Pemprov Jabar tersebut sempat foto bersama sambil memegang senapan serbu jenis SS milik petugas BNNP Jabar.
“Masyarakat dan generasi muda yang sudah terlanjur menggunakan narkoba harus juga berani untuk berkonsultasi kepada orang-orang yang bisa dimintai konsultasi,” kata Aher.
Kepala BNNP Jabar Brigjen Pol Rusnadi menyebut jumlah pengguna narkoba di Jabar dari tahun ke tahun kecenderungannya terus meningkat. Tahun 2015 saja peningkatannya mencapai 2.000 orang, sedangkan 2016 kembali meningkat dengan jumlah 3.000 orang.
“Kecenderungannya terus naik di Jabar ini. Kita operasi terus untuk pelaku,” kata Rusnadi di tempat sama.
Dari data yang dia miliki, angka pengguna narkoba jenis ganja paling tinggi. Bahkan di Jabar sudah ada yang menanam seperti kasus yang diungkap tahun 2016 lalu di Kabupaten Garut.
“Kecenderungan banyak digunakan masih ganja,” ujar Rusnadi.(MAD)