Maranello –
Ferrari sebenarnya memulai musim lalu dengan baik, dua kemenangan dari tiga seri awal dan selalu naik podium. Secercah harapan untuk merusak dominasi Red Bull Racing dan Max Verstappen muncul.
Tapi, di 19 seri tersisa, Ferrari jeblok dan cuma meraih dua kemenangan di Austria serta Inggris Raya. Sementara, Red Bull meraih 13 kemenangan.
Ferrari bahkan belakangan kesulitan bersaing dengan Mercedes GP yang bangkit di akhir musim. Beruntung Ferrari masih bisa menempatkan Charles Leclerc sebagai runner-up dan juga posisi kedua di klasemen konstruktor.
Binotto sebagai pemimpin tim dianggap jadi sosok paling bertanggung jawab atas hasil buruk Ferrari musim lalu. Perpaduan antara realibilitas mobil, kesalahan strategi, dan juga blunder pebalap makin menyulitkan kinerja Binotto.
Masa depannya di pabrikan asal Maranello itu lantas dispekulasikan setelah F1 2022 selesai. Meski sempat membantah, Ferrari akhirnya mengonfirmasi pengunduran diri Binotto dari tim per Selasa (29/11/2022).
“Saya sedih harus mengundurkan diri dari Ferrari. Saya meninggalkan perusahaan yang saya cintai, di mana saya sudah jadi bagian dari mereka selama 28 tahun, dengan perasaan tenang karena telah melakukan segala usaha demi meraih target,” ujar Binotto di situs resmi F1. (MAD)