Manchester –
Liverpool tampil beda di kandang ketika didukung penuh suporternya. Manajer Manchester City Pep Guardiola tak mengkhawatirkan itu.
City musim lalu berhasil menyudahi puasa panjang 18 tahun, setelah mengalahkan Liverpool di Anfield dengan skor telak 4-1. Saat itu Liverpool memang tampil berantakan dan tak mampu mengimbangi City.
Kebetulan juga Liverpool dalam tren buruk saat itu. Salah satu alasannya karena tidak didukung suporter yang selama ini jadi pemain ke-12.
Liverpool selalu tampil spartan saat ada suporter yang mendukung, baik di laga kandang maupun tandang. Buktinya musim ini, Liverpool bisa memuncaki klasemen Liga Inggris, unggul satu poin atas City dan belum terkalahkan,
Sementara di Liga Champions, Liverpool sudah meraih dua kemenangan. Mesin Liverpool bekerja lagi dengan mencetak gol demi gol.
Ini bakal jadi ancaman untuk City yang akan melawat ke Anfield, Minggu (3/10/2021) malam WIB besok. City tentu tidak bisa berpikir akan semudah itu mengulang kemenangan besar Februari lalu.
Apalagi performa mereka di awal musim ini masih naik-turun. Terbukti mereka baru saja menelan kekalahan 0-2 dari Paris Saint-Germain, setelah pekan lalu mengalahkan Chelsea di Stamford Bridge dengan skor 1-0.
Meski bakal menghadapi intimidasi suporter Liverpool, Guardiola rupanya tidak khawatir dan yakin anak asuhnya bisa mengatasi tekanan yang ada.
Dia malah senang melihat pertandingan besar seperti Liverpool vs Man City dipenuhi penonton.
“Ini bukan soal intimidasi. Ini soal kualitas lawan. Ketika Anda tidak menang, maka itu karena mereka sangat bagus. Kami coba meraih kemenangan, ada atau tanpa suporter. Tapi kami menang musim lalu,” ujar Pep Guardiola seperti dikutip ESPN.(DAB)