JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM
Hidup dengan keadaan fisik (Difabel-red) yang tak sama dengan insan kebanyakan, bukan sebuah pilihan. Sebagai makhluk Tuhan, sepatutnya kita bisa memanusiakan manusia tanpa pandang bulu yang mewarisi sifat-sifatNya, khususnya dalam menunjukkan kasih.
Belum lama ini, sebuah komunitas sosial “Rumah Senyuman” menggagas meraih harapan para orangtua adik disabalitas dan Kamaira yang disampaikan dalam pementasan panggung gerak drama musikal di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Lenggak-lenggok tubuh yang ‘tak tegak lurus’ dalam tari serta suara indah dari anak anak disabalitas membuncah dan membuka mata peserta dan tamu yang hadir selama pertunjukan berlangsung. Gelak tawa dan air mata ikut berderu di bangku penonton.
“Kami punya harapan bahwa dari teater ini orang-orang tidak lagi memandang anak anak disabilitas setengah mata,” ucap Ketua Panitia Rendy Pramulya di sela-sela acara.
Pertunjukan olah rasa yang ditampilkan seolah berkata, “Tanpa rasa kasih dan sayang, kata hati tidak bisa menemukan ikatan yang erat meski tubuh terus memeluk erat. Maka teruslah asah hati untuk terus menabur kebaikan untuk semua orang dengan rasa kasih”.
Ketua komunitas KAMAIRA, Richardo Yohanes ingin menegaskan bahwa setiap anak di negeri ini harus berani bermimpi dan mimpi itu harus dimulai dari sekarang. Karena keberhasilan suatu cita-cita berawal dari sebuah impian tanpa harus takut akan keterbatasan.
“Kami ingin berdaya, lupakan kesedihan tanpa harus takut akan keterbatasan, karena kalian istimewa,” pungkas Richardo Yohanes.
Untuk diketahui Kamaira, yang bermakna Gerakan Cinta Kasih, merupakan sebuah komunitas sosial yang mempunyai motto berbagi senyuman tanpa perbedaan dan terdiri dari anak anak muda berlatar belakang berbeda-beda. (AMS)