TANGERANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Kehadiran Perseroan Terbatas Toba Pulp Lestari (PT. TPL) di wilayah tanah Batak Sumatera Utara, menimbulkan polemik yang tidak berkesudahan dengan masyarakat adat yang bertempat tinggal di sekitar Danau Toba.
Penolakan dan desakan dari berbagai pihak terhadap pemerintah untuk menutup PT. TPL semakin menguat.
Bahkan, belakangan atau sejak Senin (14/6/2021), Togu Simorangkir dan teman yang terdiri dari 11 orang atau dikenal dengan sebutan Tim 11 melakukan aksi jalan kaki dari Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara ke Jakarta untuk meminta Presiden Joko Widodo menutup PT.TPL tersebut.
Aksi Togu Simorangkir, seorang aktivis lingkungan dan penggiat literasi yang selama ini dikenal dengan berbagai ide-ide kreatif dan aksi “gila” dalam penggalangan dana untuk kegiatan-kegiatan sosial itu mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Horas Bangso Batak (HBB) Provinsi Banten, Jhon Eilbert Sitinjak.
Kepada Khatulistiwaonline.com, Jhon Eilbert Sitinjak mengatakan, aksi jalan kaki dengan jarak tempuh hampir 1.750 Km mulai dari Balige ke Jakarta yang dilakukan Togu Simorangkir, Irwan Sirait, Anita Martha Hutagalung bersama delapan orang lainnya harus diapresiasi dan diberi acungan jempol.
“Jalan kaki sepanjang ribuan kilometer lewat lintas Barat Sumatera bukanlah hal yang mudah. Selain dibutuhkan stamina yang prima dan semangat yang tak kenal lelah, juga tekad yang kuat,” ujar Wakil Ketua DPD Horas Bangso Batak Provinsi Banten tersebut.
Jhon Eilbert Sitinjak mengaku, sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap Tim 11, hampir saban hari dia melakukan komunikasi via WhatsApp dengan Jevri Manik selaku Ketua Tim.
Melalui pesan WhatsApp, dirinya mendapat informasi tentang keberadaan, kondisi dan aktivitas serta posisi terakhir Togu Simorangkir Cs.
Bersamaan dengan itu, sebagai Pemimpin Umum dan Pemimpin Redaksi Khatulistiwaonline.com, Jhon Eilbert Sitinjak juga mempublikasikannya.
Informasi terakhir yang diperoleh menyebutkan, pada Kamis (22/7/2021) Tim 11 sudah tiba di daerah Bakauheni, Provinsi Lampung atau penghujung Pulau Sumatera.
Sebelum menyeberang ke Pulau Jawa menggunakan kapal feri, malam harinya mereka berkemah di pematang sunrise di Desa Kelasi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan.
Sebagaimana diberitakan, Togu Simorangkir selaku penggagas aksi jalan kaki dari Toba ke Jakarta untuk meminta pemerintah menutup PT.TPL atau dulunya bernama PT. Inti Indorayon Utama (IIU) milik konglomerat Sukanto Tanoto yang beroperasi di wilayah Porsea itu adalah peraih gelar Master of Science Bidang Primate Conversation dari Oxford Brookes University Inggris.
Togu Simorangkir yang masih berdarah biru karena merupakan cicit Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII bersama aktivis lingkungan lainnya memulai perjalanan dari makam Pahlawan Nasional Sisingamangaraja, Desa Pagar Batu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, pada Senin (14/6/2021).
Aksi tersebut sebagai bentuk protes masyarakat atas keberadaan PT.TPL yang selama ini diduga telah merusak hutan di kawasan Tapanuli dan kerap bentrok dengan masyarakat adat.
Nantinya, setibanya di Jakarta setelah melakukan perjalanan sepanjang 1.750 Km dari Lintas Barat Sumatera itu, mereka akan menemui Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan berbagai pelanggaran yang dilakukan PT.TPL, dan meminta pemerintah mencabut izin konsesi pabrik bubur kertas tersebut.(NGO)