Ankara –
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (29/11/2023), percakapan telepon antara Erdogan dan Guterres itu dilakukan menjelang digelarnya sidang Dewan Keamanan PBB pada Rabu (29/11) waktu setempat.
Menurut kantor kepresidenan Turki, Erdogan dan Guterres membahas beberapa hal dalam percakapan telepon itu, mulai dari soal ‘harapan komunitas internasional soal serangan ilegal Israel’, kemudian soal akses bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut, hingga upaya mewujudkan perdamaian abadi.
“Dalam percakapan telepon itu, Presiden Erdogan mengatakan bahwa Israel tanpa malu-malu terus menginjak-injak hukum internasional, hukum perang, dan hukum kemanusiaan internasional dengan memandang mata komunitas internasional, dan Israel harus bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukannya di hadapan hukum internasional,” demikian pernyataan kantor kepresidenan Turki.
Israel melancarkan rentetan serangan via udara, darat dan laut terhadap Jalur Gaza untuk merespons serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober lalu. Para pejabat Tel Aviv menyebut sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Hamas tersebut. Lebih dari 240 orang lainnya disandera Hamas. (DAB)