JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Rangkaian Lomba Cerdas Cermat (LCC) MPR resmi ditutup Senin 4 November. LCC tidak hanya mencari pemenang lomba, tapi wahana untuk mempersatukan generasi muda yang mempunyai latar berbeda, suku, agama, dan budaya.
“Oleh karena itu diharapkan dalam lomba bisa memunculkan rasa persahabatan dan perasaan emosional dalam rangka persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Sesjen MPR Ma’ruf Cahyono, Senin (5/11/2019).
Ma’ruf berharap metoda Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika lewat LCC bisa menginternalisasikan nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda.
“Kita ingin jati diri bangsa tetap terjaga dan terawat. Melalui generasi muda inilah nilai-nilai kebangsaan bisa dijaga,” ungkap pria asal Banyumas ini.
Dalam kegiatan itu juga dilakukan berbagai audensi dengan tokoh-tokoh bangsa serta dengan ketua lembaga-lembaga negara. Juga dengan sosok-sosok yang sukses seperti dari Bukalapak.
Bertemu dengan Bukalapak diharapkan oleh Ma’ruf Cahyono mampu memberi semangat dan motivasi kepada generasi muda, kaum millineal, yang sekarang ngetrend dengan bisnis start up-nya. Selain memberi motivasi, kegiatan ini juga sarana mengingatkan kepada generasi muda akan bahaya Narkoba, obat-obat terlarang.
Untuk itu BNN dihadirkan dalam rangkaian kegiatan untuk memberi kewaspadaan kepada generasi muda akan perlakukan dan pergaulan yang tidak benar.
“Hal yang demikian juga satu hal yang penting buat mereka,” ungkapnya.
Dipaparkan, dalam rangkaian kegiatan LCC, juga diadakan lomba pentas seni. Pentas seni disuguhkan dalam acara itu menurut Ma’ruf Cahyono sebagai upaya untuk mengangkat kearifan lokal dari daerah masing-masing.
“Budaya lokal kita pentaskan di sini,” tuturnya.
Dari seluruh rangkaian acara menurut Ma’ruf membuat peserta mendapat banyak hal. Tidak hanya bersenang-senang bisa bertemu dengan teman-teman dari seluruh Indonesia namun juga ada unsur penguatan ideologi, konstitusi, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Bagi Ma’ruf, generasi muda yang datang ke acara itu merupakan generasi bangsa yang ada di provinsi-provinsi. Di Jakarta mereka direkatkan lewat LCC.
“Mereka adalah duta-duta provinsi. Bisa menjadi inspirator bagi anak muda yang ada di provinsi,” harapnya.
Oleh karena itu sosialisasi Empat Pilar lewat LCC disebut sangat efektif karena bisa menularkan nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda yang lain. Selama lomba, peserta mempunyai yel-yel, yakni generasi kebanggaan bangsa yang bersatu, cerdas, dan optimis. Ketiga kata tersebut menurutnya mempunyai makna yang luas.
“Apapun perubahan dunia yang terjadi tetaplah Indonesia. Jangan menjadi orang lain di negeri sendiri. Ini harapan kita menjadi bangsa yang bermartabat yang tetap memiliki jati diri bangsa,” jelasnya.
Lomba yang digelar selama 5 hari ini dimenangkan oleh SMAN 1 Tenggarong Kalimantan Timur setelah meraih poin 199, kemudian SMAN 2 Sampit Kalimantan Tengah yang meraih poin 172 sebagai juara kedua, dan SMAN 1 Brebes dengan nilai 160 di tempat ketiga.(DON)