Kuwait City,khatulistiwaonline.com –
Seorang tentara Amerika Serikat yang ditempatkan di Kuwait tewas bunuh diri. Dia menembak dirinya sendiri di pangkalan militer AS yang berada di negara Teluk kaya minyak itu.
Kementerian Dalam Negeri AS menyatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/1/2017), tentara tersebut menggunakan senjata api pribadinya untuk bunuh diri saat sedang bertugas pada Kamis, 12 Januari waktu setempat.
Tidak disebut identitas tentara tersebut. Kementerian menyebutkan, tentara tersebut sempat dilarikan ke sebuah rumah sakit umum di Kuwait selatan, namun nyawanya tak tertolong lagi.
Departemen Pertahanan AS alias Pentagon mengkonfirmasi kematian tentara AS itu dalam “insiden tidak terkait pertempuran” di Kuwait. Namun Pentagon tidak menjelaskan lebih jauh.
Belum diketahui motif bunuh diri tersebut.
Ribuan tentara AS saat ini ditempatkan di Kamp Arifjan, pangkalan militer Kuwait yang berada sekitar 70 kilometer sebelah selatan ibukota Kuwait City. (RIF)
NEW YORK,khatulistiwaonline.com
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerang badan-badan intelijen AS. Sembilan hari sebelum dilantik menjadi presiden, Trump menyebut intelijen AS bertindak seperti kelompok Nazi di Jerman terkait video menyudutkan dirinya di Rusia.
Pernyataan itu menanggapi laporan media yang didasarkan pada bocoran komunitas intelijen soal Rusia memiliki rekaman video Trump menonton ‘aksi seks merendahkan’ pekerja seks komersial (PSK) di sebuah hotel mewah Moskow. Bocoran itu juga menyebut Rusia banyak membantu dan mendukung Trump selama 5 tahun terakhir.
“Saya rasa itu sangat memalukan, memalukan bahwa badan-badan intelijen mengizinkan informasi apapun yang terungkap tidak benar dan palsu. Saya pikir ini sebuah aib, dan saya katakan … ini suatu hal yang akan dilakukan dan telah dilakukan Nazi Jerman,” ucap Trump dalam konferensi pers di New York, seperti dilansir Reuters, Kamis (12/1/2017).
Dalam konferensi pers pertamanya dalam beberapa bulan terakhir ini, Trump yang akan dilantik pada 20 Januari mendatang, menyebut klaim soal dokumen yang menyudutkan dirinya itu sebagai ‘berita palsu’ dan ‘hal tidak valid’.
Dituturkan dua pejabat AS yang enggan disebut namanya, dokumen menyudutkan Trump itu terdiri atas memo dua halaman yang juga dilampirkan dalam laporan dugaan intervensi Rusia pada pilpres AS yang diberikan pada Trump dan Presiden Barack Obama, pekan lalu. Salah satu pejabat AS itu menyebut dokumen itu belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Lebih lanjut, tanpa memberi bukti konkret, Trump menyebut laporan media soal memo itu dibocorkan oleh salah satu badan intelijen AS. “Siapa yang tahu? Tapi mungkin badan intelijen itu akan memiliki noda besar dalam rekam jejak mereka, jika pada faktanya, mereka melakukannya (membocorkan memo intelijen),” tuding Trump.
Pada Selasa (10/1), media ternama AS, CNN, melaporkan soal keberadaan memo intelijen itu. Sedangkan media internet Buzzfeed langsung merilis dokumen 35 halaman, yang disebut dikumpulkan oleh Christopher Steele, seorang mantan agen intelijen Inggris.
Dokumen yang dirilis Buzzfeed itu, menyoroti perilaku cabul Trump saat berada di Moskow, serta dugaan keterkaitan Trump dengan pengusaha dan sosok-sosok penting di Rusia. Dalam pernyataan terbaru, CNN menyebut laporan memo intelijen yang ditulisnya berbeda dengan dokumen tak terverifikasi yang dirilis Buzzfeed.
Secara terpisah, seorang pejabat AS menyebut para penyidik sejauh ini belum bisa mengkonfirmasi kebenaran material soal keterlibatan finansial dan personal Trump dengan pengusaha serta pihak-pihak di Rusia. (RIF)
TAIPEI,khatulistiwaonline.com
Sejumlah kapal perang China yang dipimpin satu kapal induk bergerak memasuki perairan Selat Taiwan. Militer Taiwan pun mengerahkan jet tempur dan kapal perang miliknya untuk menghalau kapal-kapal China itu.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Rabu (11/1/2017), kapal induk Liaoning milik China, yang baru kembali dari latihan militer di Laut China Selatan, tidak memasuki wilayah perairan Taiwan, namun masuk ke dalam zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) di barat daya Taiwan.
Sebagai respons, Taiwan mengerahkan sejumlah jet tempur dan kapal perang untuk memantau dan mengendalikan pergerakan kapal-kapal China itu melalui perairan sempit yang memisahkan Taiwan dan China.
“Kami memantau sepenuhnya pergerakan kapal-kapal itu,” tutur juru bicara Kementerian Dalam Negeri Taiwan, Chen Chung-chi.
Pesawat dan kapal militer Taiwan dikerahkan untuk mengikuti kapal induk dan kapal perang China itu, yang berlayar di sisi barat Selat Taiwan.
Dalam pernyataannya, China menyebut kapal induk Liaoning baru saja dalam masa latihan untuk menguji senjata dan perlengkapan di Laut China Selatan yang menjadi sengketa. China menegaskan, pergerakan kapal induk itu sesuai hukum internasional.
Latihan laut kapal-kapal China yang digelar baru-baru ini, membuat bingung negara-negara tetangganya terutama Taiwan.
Dalam sengketa Laut China Selatan, otoritas China mengklaim sebagian besar perairan yang kaya energi itu. Negara-negara lain seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga mengklaim perairan Laut China Selatan sebagai bagian wilayahnya.
Beberapa waktu terakhir, China meningkatkan tekanan terhadap Presiden Taiwan Tsai Ing-wen setelah bulan lalu, terungkap percakapan telepon Presiden Tsai dengan presiden terpilih AS Donald Trump. China mencurigai Tsai ingin mendorong kemerdekaan resmi untuk Taiwan, sebuah hal yang tidak akan direstui China. Dalam pernyataannya, Presiden Tsai mengaku dirinya ingin menjaga perdamaian dengan China.(RIF)
MANILA,khatulistiwaonline.com
Sekelompok pria bersenjata yang dicurigai sebagai perompak menyerang kapal nelayan di perairan Filipina bagian selatan. Sedikitnya delapan nelayan tewas dalam serangan ini.
Serangan ini terjadi saat militer Filipina diberi batas waktu 6 bulan untuk mengakhiri ancaman militan di wilayah selatan negara itu. Puluhan pelaut dan turis telah diculik oleh militan setempat dalam berbagai serangan terhadap kapal tongkang dan kapal pesiar di Laut Sulu dan Celebes atau Sulawesi.
Disampaikan juru bicara Patroli Laut Filipina, Komandan Armand Balilo, seperti dilansir Reuters, Selasa (10/1/2017), serangan terjadi saat kapal nelayan Filipina dengan 15 anak buah kapal (ABK) ini, berlayar di perairan Pulau Laud Siromon, dekat Semenanjung Zamboanga pada Senin (9/1) malam.
Tiba-tiba, muncul lima pria bersenjata dengan menumpang kapal cepat atau speed boat dan langsung menyerang kapal nelayan itu. “Para pelaku melepas tembakan ke arah para nelayan,” terang Balilo.
Sedikitnya 8 ABK tewas tertembak, sedangkan 5 ABK lainnya melompat ke laut lalu berenang ke pulau terdekat. Dua ABK lainnya yang tetap berada di kapal, tidak mengalami luka-luka.
“Kami menganggap ini serangan perompakan. Jika pelaku merupakan militan, mereka pasti menculik korban untuk tebusan,” imbuh Balilo. Balilo menambahkan, para pelaku melarikan diri di tengah kegelapan malam dan dua kapal patroli laut telah dikerahkan untuk mencari mereka.
Pada Desember 2016 lalu, sebuah kapal kontainer menggagalkan serangan kelompok militan Abu Sayyaf yang berusaha masuk ke dalam kapal dan menculik anak buah kapal. Abu Sayyaf yang menyatakan sumpah setia pada kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ini, dikenal akan aktivitas penculikan, pemerasan dan pemenggalan. Kelompok ini menyandera puluhan orang termasuk warga negara Indonesia (WNI), warga Belanda, Jerman, Jepang, Malaysia dan Vietnam.
Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, menyatakan militer diperintahkan mengakhiri ancaman Abu Sayyaf dalam waktu 6 bulan. Belakangan ini, lebih banyak tentara Filipina dikerahkan ke wilayah selatan negara tersebut, yang menjadi markas Abu Sayyaf. (ADI)
Washington DC, KHTAULISTIWAONLINE.COM –
Jared Kushner, menantu presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, akan menjadi penasihat senior Gedung Putih. Untuk jabatannya ini, Kushner tidak akan mendapat gaji.
Disampaikan pejabat tim transisi Trump, seperti dilansir Reuters, Selasa (10/1/2017), Kushner yang merupakan suami putri Trump, Ivanka, akan bertugas menjadi penasihat senior Gedung Putih untuk urusan perdagangan dan Timur Tengah.
Penunjukan Kushner ini menjadi kasus yang sangat langka bagi anggota keluarga presiden AS memegang jabatan dalam pemerintahan. Penunjukan ini juga berpotensi melanggar Konstitusi AS dan Undang-undang Anti-nepotisme tahun 1967.
Namun disebutkan pejabat tim transisi Trump itu, Kushner (35) bersedia menempati jabatan itu setelah menerima penjelasan hukum bahwa hal itu tidak akan melanggar Undang-undang Anti-nepotisme AS. Disebutkan bahwa posisi Kushner berbeda dengan jabatan dalam kabinet yang membutuhkan penetapan Senat AS.
Pejabat tim transisi Trump ini juga menyatakan, Kushner tidak akan mendapat gaji selama menjadi penasihat senior Gedung Putih, yang berkantor di West Wing atau Sayap Kanan kantor presiden AS tersebut.
“Aset yang hebat sekali dan penasihat yang terpercaya selama kampanye dan masa transisi,” sebut Trump soal menantunya, dalam pernyataan mengumumkan penunjukan ini pada Senin (9/1) waktu setempat.
Demi mematuhi hukum etika federal dan setelah berkonsultasi dengan Kantor Etika Pemerintah, Kushner akan mengambil beberapa langkah untuk melepaskan aset-asetnya. Dia akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Pemimpin Eksekutif atau CEO Kushner Companies dan juga sebagai penerbit surat kabar New York Observer.
Dia juga akan melepaskan saham-saham miliknya di New York Observer, Thrive Capital, gedung perkantoran 666 Fifth Avenue di Manhattan dan berbagai investasi di luar negeri. Tak hanya itu, Kushner juga akan menghentikan partisipasi dari hal-hal yang berpotensi mempengaruhi kepentingan finansial yang tersisa.
Saham-saham miliknya termasuk saham real estate di kawasan New York, saham Ivanka Trump pada hotel baru Trump di Washington dan bisnis fashion Ivanka Trump Brand. Agar lebih jelas, Kushner juga akan merilis informasi finansialnya kepada publik.
Berbeda dengan suaminya, Ivanka tidak akan memegang jabatan resmi di Gedung Putih. Pejabat transisi Trump menuturkan pada CNN, Ivanka akan mengurus keluarganya setelah dirinya bersama suami dan anak-anaknya memutuskan pindah ke Washington DC agar lebih dekat dengan Trump. (RIF)
TEHERAN,khatulistiwaonline.com
Mantan Presiden Iran Ayatollah Ali Akbar Hashemi Rafsanjani meninggal dunia karena serangan jantung. Rafsanjani meninggal di usia 82 tahun.
Dilansir Reuters, Senin (9/1/2017), Rafsanjani meninggal pada Minggu (8/1) waktu setempat. Kepergiaan Rafsanjani meninggalkan duka yang mendalam bagi warga Iran.
“Ayatollah Hashemi Rafsanjani dibawa ke rumah sakit setelah mengalami serangan jantung dan lebih dari satu jam dokter berupaya untuk menyelematkannya namun tak berhasil,” kata Wakil Menteri Kesehatan Iran kepada kantor berita Fars.
Warga berkumpul di depan rumah sakit lokasi Rafsanjani dirawat untuk terakhir kali. Sebagai tanda berkabung, saluran televisi negara memasang tanda hitam di sudut layarnya.
Putra Rafsanjani yang dipenjara atas tuduhan korupsi, Mehdi, tampak hadir di rumah sakit untuk memberi penghormatan terakhir pada jenazah ayahnya. Ia datang dengan dikawal polisi.
Rafsanjani merupakan tokoh kuat dan berpengaruh di Iran. Ia merupakan pemimpin dari Expediency Council, sebuah badan yang bertugas menyelesaikan sengketa antara Parlemen dengan Dewan Pelindung Konstitusi (Guardian Council).
Rafsanjani dikenal sebagai tokoh ‘pilar revolusi Islam’ yang dibenci kelompok garis keras. Ia juga dikenal dengan kebijakan ekonomi yang pragmatis-liberalis, serta hubungan yang lebih baik dengan Barat. (RIF)
Yerusalem,khatulistiwaonline.com
Presiden Palestina Mahmud Abbad mengingatkan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump untuk tidak memindahkan Kedutaan Besar (Kedubes) AS ke Yerusalem. Diingatkan bahwa langkah tersebut akan membahayakan prospek perdamaian Timur Tengah.
“Setiap pernyataan atau sikap yang mengganggu atau mengubah status Yerusalem adalah garis merah yang tak akan kami terima,” tegas Abbas seperti dikutip kantor berita resmi Palestina, Wafa dan dilansir AFP, Sabtu (7/1/2017).
Semasa kampanye kepresiden, Trump menyatakan niatnya untuk memindahkan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Hal ini tentunya ditentang keras oleh Palestina mengingat status kota tersebut yang hingga saat ini masih diperebutkan.
Menurut Abbas, jika Kedubes dipindahkan maka “proses perdamaian di Timur Tengah, dan bahkan perdamaian di dunia, akan berada dalam masalah besar.”
Selama ini Palestina menganggap Yerusalem timur yang dicaplok Israel sebagai ibukota mendatang negara mereka. Namun Israel mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibukotanya.
Pemerintah Amerika Serikat dan kebanyakan negara-negara anggota PBB tidak mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Status kota tersebut merupakan salah satu masalah paling pelik dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun. (NOV)
FLORIDA,khatulistiwaonline.com
Pria bersenjata yang melepaskan tembakan di bandara Fort Lauderdale-Hollywood, Florida, Amerika Serikat (AS) diduga merupakan veteran yang ikut Perang Irak. Penembakan di hub wisata utama di Florida itu menewaskan 5 orang dan melukai 8 orang serta menyebabkan wisatawan panik dan menyelamatkan diri.
Dilansir AFP, Sabtu (7/1/2017) tersangka yang memiliki sebuah tanda pengenal militer saat ini berada di tahanan dan diinterogasi oleh FBI atas penembakan yang melumpuhkan bandara internasional itu.
Insiden ini terjadi di wilayah pengambilan bagasi dari Terminal 2. Para penumpang yang sedang mengumpulkan barang-barang ditembaki oleh pria bersenjata yang diidentifikasi sebagai Esteban Santiago.
“Saya mendengar tembakan pertama. Seperti yang saya lakukan, orang di sebelah saya langsung tiarap. Itu sangat nyata. Penembak memegang pistol. Dia menembak ke kerumunan. Semua orang berdiri di sana menunggu bagasi,” kata seorang saksi John Schlicher kepada Fox News.
Video yang beredar menunjukkan penumpang berhamburan untuk berlindung. Belum diketahui motif serangan itu.
Mengutip dari pihak penegak hukum, CNN melaporkan bahwa tersangka telah diperiksa terkait pistol di dalam kopernya. Namun sesaat setelah itu, pelaku langsung mengambil senjatanya dan menembaki orang-orang. (RIF)
SEOUL,khatulistiwaonline.com
Otoritas Korea Selatan (Korsel) mempercepat pembentukan ‘unit pemenggalan’ yang misi utamanya melumpuhkan Korea Utara (Korut) dengan menghabisi para pejabat tingginya. Unit ini disiagakan membunuh pemimpin Korut, Kim Jong Un, jika perang terjadi.
Seperti dilansir media Australia, news.com.au, Jumat (6/1/2017), unit pemenggalan ini bertugas menghabisi Kim Jong Un dan pejabat tinggi Korut lainnya, saat perang dengan menggunakan rudal dan taktik a la perang lainnya.
“Militer berupaya membentuk unit operasi khusus yang mampu menyusup, menyelesaikan misi yang diberikan dan kembali dalam keadaan utuh,” sebut Kepala Staf Militer Korsel, Jang Jung Kyu, dalam pernyataannya tahun lalu seperti dilaporkan media Australia lainnya, The Australian.
Dilaporkan media Amerika Serikat (AS), CNN, bahwa program yang secara resmi bernama ‘Pembalasan dan Penghukuman Besar-besaran Korea’ ini awalnya dijadwalkan dimulai tahun 2019.
Namun seperti dilaporkan New York Times, otoritas Korsel mempercepat pembentukan unit itu, menjadi dua tahun lebih awal. Percepatan ini dilakukan setelah berbagai ancaman yang terus dilontarkan Kim Jong Un kepada Korsel, terutama dengan bom nuklir.
Kementerian Pertahanan Korsel mengkonfirmasi unit itu akan diluncurkan akhir tahun ini. “Kami berencana membentuk brigade khusus dengan tujuan memusnahkan atau melumpuhkan struktur komando Korea Utara saat perang,” sebut Menteri Pertahanan Korsel, Han Min-koo kepada kantor berita Yonhap.
Di bawah program ini, seperti dilansir media The Independent, jika konflik atau perang terjadi antara Korsel dan Korut, maka rudal jelajah akan diluncurkan untuk menghancurkan area yang menjadi lokasi berkumpulnya Kim Jong Un dengan pejabat-pejabat seniornya.
Dalam pidato Tahun Baru, Kim Jong Un mengklaim Korut sedang dalam tahap akhir mengembangkan rudal balistik antar benua, yang mampu menjangkau wilayah AS. The Independent melaporkan, Korut juga memiliki unit pembunuh sendiri untuk menghabisi pejabat pemerintahan dan militer Korsel. (RIF)
Washington DC, khatulistiwaonline.com
Hamza bin laden, putra mendiang pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden dimasukkan dalam daftar pengawasan teror oleh otoritas Amerika Serikat (AS). Hal ini dilakukan setelah Hamza melontarkan ancaman teror untuk AS.
Seperti dilansir CNN, Jumat (6/1/2017), otoritas AS memasukkan nama Hamza ke dalam daftar teroris global atau Specially Designated Global Terrorist (SDGT). Dengan ini, otoritas AS bisa menerapkan sanksi terhadap Hamza.
“Sanksi terhadap warga negara asing yang bertekad melakukan atau memberikan risiko serius untuk melakukan, bertindak terorisme yang mengancam keamanan warga AS, maupun keamanan nasional, kebijakan nasional atau perekonomian Amerika Serikat,” demikian seperti disampaikan dalam keterangan Departemen Luar Negeri AS.
Disebutkan Departemen Luar Negeri AS, bahwa pada Agustus 2015 lalu, Hamza secara resmi diumumkan oleh pemimpin senior Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri sebagai anggota jaringan kelompok teror itu.
Pada tahun yang sama, Hamza menyerukan serangan teror terhadap negara-negara Barat. Seruan itu disampaikan lewat rekaman audio yang dirilis oleh Al-Zawahiri.
“Serangan individu terhadap kepentingan AS, Prancis dan Israel di Washington DC, Paris (Prancis) dan Tel Aviv (Israel),” demikian seruan Hamza saat itu.
Kemudian pada Juli 2016, jaringan Al-Qaeda merilis rekaman audio lainnya dari Hamza yang isinya mengancam aksi balasan untuk AS atas kematian ayahnya. Dia juga memperingatkan bahwa setiap warga AS bisa menjadi target serangan teror, baik di wilayah AS maupun di luar negeri.
Departemen Luar Negeri AS menyebut Hamza secara aktif terlibat terorisme. “Sebagai dampak dari penunjukan ini, seluruh properti yang masuk yurisdiksi AS yang menjadi kepentingan Hamza bin Laden akan diblokir dan setiap warga AS dilarang melakukan transaksi apapun dengannya,” tegas Departemen Luar Negeri AS. (ADI)