Madrid –
Apa rahasia penampilan bersinar Isco belakangan ini? Sang pemain mengatakan ada peran pelatih Zinedine Zidane di balik semua itu.
Isco menjadi bagian penting Real Madrid sejak akhir musim lalu. Performanya terus menanjak di bawah polesan Zidane.
Musim ini, Isco kembali dipercaya mengawal lini tengah Madrid. Tantangan itu ia jawab dengan sudah mencetak lima gol dan empat assist dari 19 pertandingan di semua kompetisi.
Isco menilai, ada peran Zidane yang membantunya bisa kembali tampil bersinar. Zidane disebut bisa mengakomodir keinginannya bermain di posisi aslinya yakni gelandang serang.
“Zidane memberi saya kesempatan untuk berperan penting,” Isco mengatakan seperti dilansir Marca.
“Dia menjadi satu-satunya pelatih Madrid yang memainkan saya di posisi sebenarnya dan saya sangat senang bisa mengembalikan kepercayaan diri di lapangan,” pemain berusia 25 tahun itu menambahkan.
Dalam arahan Zidane, secara keseluruhan Isco telah membukukan 18 gol dan 18 assist dalam 84 penampilannya di seluruh kompetisi. (RIF)
Watford –
Manchester United nyaris saja kehilangan momentum saat kebobolan dua gol oleh Watford. Jose Mourinho menyebut itu momen yang jadi pelajaran bagus untuk timnya.
MU menang 4-2 saat bertandang ke Vicarage Road, Rabu (29/11/2017) dinihari WIB di laga pekan ke-13 Premier League. ‘Setan Merah’ sempat unggul tiga gol lalu kemasukan dua gol, yang membuat tuan rumah mendapatkan momentum untuk bangkit.
Dua gol Ashley Young dan satu gol dari Anthony Martial di babak pertama dibalas Troy Deeney dan Abdoulaye Doucoure menuju akhir laga. Dua gol itu membuat keyakinan Watford sempat hidup kembali, sampai kemudian gol Jesse Lingard mengunci kemenangan untuk MU.
Mourinho mengakui ada kelengahan dan hilangnya konsentrasi dari MU sehingga kemasukan dua gol. Tapi dia tak mau memperpanjang persoalan itu, cuma menyebutnya pelajaran berharga untuk para pemain.
“Tim di papan tengah ini punya kualitas dan mereka tak punya tekanan yang dimiliki tim-tim dengan target-target lain, jadi mereka tak masalah kebobolan empat, lima, enam gol. Jadi ketika mereka mencetak dua gol, mereka punya momen luar biasa ketika mereka yakin apapun bisa terjadi,” ungkap Mourinho dikutip Sky Sports.
“Saya memilih melupakan lima menit di mana kami kebobolan gol-gol dan kehilangan konsentrasi, saya memilih fokus ke semua hal bagus yang kami lakukan. Kami mengontrol dan benar-benar berbahaya di situasi menyerang. Bermain tandang dan mencetak empat gol itu benar-benar bagus.”
“Ini adalah pelajaran bagus dan bagus saja mendapatkan pelajaran bagus tanpa kehilangan poin-poin. Mungkin berikutnya kami akan menang 2-0 atau 3-0, tapi para pemain akan ingat pelajaran ini,” imbuhnya. (RIF)
Milan –
AC Milan menyebut memecat Vincenzo Montella sebagai keputusan yang tidak mudah. Namun Milan merasa harus mengambil langkah untuk mengubah keadaan.
Montella diberhentikan setelah menangani Milan selama sekitar 1,5 tahun. Dia dipecat karena dinilai gagal mengembalikan Milan ke papan atas.
Usai belanja besar-besaran pada musim panas lalu, Milan memang belum mampu bersaing di papan atas. Tampil inkonsisten, Rossoneri pun tertahan di peringkat tujuh klasemen Serie A dengan catatan enam kemenangan, dua hasil imbang, dan enam kali kalah.
Maka Milan pun memilih untuk memecat Montella. Meski menyakitkan, keputusan itu diakui CEO Milan Marco Fassone harus diambil.
“Ketika Anda membuat keputusan-keputusan seperti ini, Anda tidak pernah menikmatinya,” Fassone mengatakan kepada Sky seperti dilansir Football Italia.
“Itu adalah keputusan yang diperlukan, menyakitkan untuk mengambilnya. Ada momen-momen dalam sepakbola di mana Anda harus membuat keputusan, bukannya menunggu segalanya membaik.”
Dengan hasil yang dicatat Milan sejauh ini, Montella sudah kerap disebut-sebut bakal diberhentikan sebelum akhirnya benar-benar dipecat hari Senin (27/11/2017) kemarin. Lantas, pertandingan manakah yang menjadi penentu nasib Montella?
“Tidak ada satu yang pasti. (Direktur Olahraga Massimo) Mirabelli mengurusi sisi teknik, dia punya keyakinannya. Kami mengharapkan percikan, tapi itu tidak terjadi,” Fassone menyatakan.
“Saat ini rata-rata poin kami bahkan tidak sampai 1,5, kami pikir ini adalah keputusan terbaik. Juga untuk Montella. Montella melakukan semua yang dia bisa, kami tidak berhasil tapi kami tahu apa yang tidak berjalan.” (ADI)
Turin –
Juventus dihadapkan pada pekan penting saat melawat ke kandang Napoli. Striker Juve Paulo Dybala yakin laga ini tak akan memengaruhi persaingan Scudetto.
Big match itu akan digelar di San Paolo, Sabtu (2/12/2017) dinihari WIB. Juventus tidak pernah bisa mengalahkan Napoli dalam tiga kunjungan terakhirnya ke Naples di seluruh kompetisi domestik. Hasil terakhir adalah kekalahan 2-3 di leg II Coppa Italia musim lalu sekalipun pada akhirnya Bianconeri yang lolos ke final usai unggul agregat 5-4.
Sementara itu, Partenopei tampak lebih tangguh di musim ini. Pasukan Maurizio Sarri itu belum sekalipun kalah dalam 14 pertandingan pertama di Serie A, sedangkan Si Nyonya Besar lebih kurang stabil.
Juve sudah sudah kali kalah, yang diderita dalam tujuh pertandingan terakhir di liga dari Lazio 1-2 dan Sampdoria 2-3. Hal ini menyebabkan performa Juve dikritik habis.
Saat ini Juventus berada di peringkat ketiga dengan 34 poin, tertinggal empat poin dari Napoli di puncak. Bagi Juve, sebuah kemenangan akan mempersengit persaingan di papan atas klasemen, tapi apabila kalah jarak akan melebar menjadi enam poin.
Bagaimanapun, kompetisi bahkan belum memasuki separuh jalan. Dybala menilai hasil pertandingan melawan Napoli tidak akan memengaruhi apapun.
“Pertandingan di San Paolo tidak akan menentukan untuk Scudetto,” cetus Dybala, yang dilansir Football Italia. “Kompetisi masih panjang, tapi dua tim terbaik akan saling berhadapan.”
“Ini akan menjadi sebuah pekan yang panjang, dan tidak mudah untuk bermain di San Paolo,” sambung dia.
“Pemain yang kuharap tidak ada dari Napoli? Tidak ada. Kami ingin menang melawan tim terbaik. Kami harus terus berkembang, kami ingin memenangi semua pertandingan yang menunggu kami.” (RIF)
Liverpool –
Laga antara Liverpool dan Chelsea akan jadi reuni untuk Mohamed Salah. Bagi Salah, ini bukan ajang pembuktian bahwa Chelsea sudah salah membuangnya.
Salah tampil apik sejak direkrut Liverpool dari AS Roma pada musim panas lalu. Pemain asal Mesir itu langsung unjuk gigi dengan mencetak 14 gol dalam 20 pertandingan.
Performa Salah tersebut bertolak belakang dengan masanya di Chelsea. Saat berseragam The Blues pada Januari 2014-Februari 2015, Salah cuma bikin dua gol dan empat assist dari total 19 kali penampilan di semua kompetisi hingga akhirnya dilepas ke Fiorentina.
Akhir pekan ini, Salah akan menghadapi mantan klubnya itu di Anfield dalam lanjutan Premier League, Minggu (26/11/2017) dini hari WIB. Menurut Juerge Klopp, Salah tak perlu membuktikan apa pun kepada Chelsea di pertandingan tersebut.
“Saat itu dia sangat muda di tim yang sangat kuat dan tidak bertahan (di Chelsea). Itu sering terjadi,” Klopp mengatakan seperti dikutip Sky Sports.
“Pemain lain yang mirip adalah Kevin De Bruyne dan sekarang dia tidak terlalu buruk,” Klopp melanjutkan.
“Mereka saat itu sudah punya tim penyerang yang fantastis. Tidak ada yang perlu disalahkan dan tentu bukan Mo. Dia sudah banyak berkembang, khususnya terkait fisik. Saya pikir dia tidak perlu membuktikan apapun dan saya pikir dia juga tidak melihatnya seperti itu,” ucapnya.(RIF)
Manchester –
Henrikh Mkhitaryan absen dalam beberapa pertandingan terakhir Manchester United. Manajer MU, Jose Mourinho, punya penjelasan soal absennya gelandang serang asal Armenia itu.
Mkhitaryan terakhir kali bermain saat MU kalah 0-1 dari Chelsea di Stamford Bridge, 5 November lalu. Pada pertandingan tersebut, dia ditarik keluar setelah laga berjalan sekitar satu jam.
Mkhitaryan kemudian tak dimainkan pada dua laga berikutnya, yaitu melawan Newcastle United dan Basel. Pemain berusia 28 tahun itu bahkan tak ada di bangku cadangan.
Menurut Mourinho, Mkhitaryan kehilangan posisinya di tim inti lantaran performanya yang menurun. Mourinho bahkan menyebut Mkhitaryan “menghilang”.
“Saya tak senang dengan performanya akhir-akhir ini dan saya tidak sedang bicara soal satu atau dua pertandingan. Saya bicara soal tiga, empat, atau lima. Dia memulai musim dengan sangat baik dan setelah itu dia perlahan-lahan menghilang,” ujar Mourinho yang dikutip Sky Sports.
“Level performanya dalam hal gol, assist, pressing tinggi, merebut bola di wilayah lawan, menggerakkan tim sebagai seorang nomor 10, perlahan-lahan menurun,” jelasnya.
Mourinho menambahkan, Mkhitaryan akan kembali masuk skuat MU pada laga melawan Brighton & Hove Albion di Old Trafford, Sabtu (25/11/2017). Tapi, dia tak menjamin pemainnya itu akan jadi starter.
“Saya tak tahu (Mkhitaryan jadi starter atau tidak). Tentunya dia akan kembali ke tim. Agar dia kembali ke tim, itu berarti seseorang akan keluar dari tim,” katanya.
Mkhitaryan sejauh ini telah tampil pada 16 pertandingan di semua kompetisi musim ini. Dia menyumbangkan dua gol dan enam assist untuk MU.
MU kini menduduki peringkat kedua di klasemen Premier League dengan perolehan 26 poin. Mereka tertinggal delapan poin dari Manchester City.(ADI)
Liverpool –
Dirk Kuyt percaya jika atmosfer di Anfield akan menjadi kunci untuk Liverpool saat melawan Chelsea. The Reds menjadi unggulan di laga itu.
Liverpool akan menjamu Chelsea di Anfield dalam lanjutan Premier League, Minggu (26/11/2017) dinihari WIB. Dalam dua pertemuan terakhir di Anfield, The Blues bisa menahan imbang Liverpool dengan skor 1-1.
Jelang laga ini, Liverpool baru saja menelan pil pahit di Liga Champions. Mereka gagal menang setelah diimbangi Sevilla 3-3 di penghujung laga. Padahal, tim besutan Juergen Klopp sempat memimpin 3-0 di babak pertama, yang bisa membuat mereka melaju ke babak selanjutnya jika menang.
Sementara itu, Chelsea berada di atas angin setelah memastikan diri ke babak 16 Liga Champions usai melumat Qarabag 0-4. Tim besutan Antonio Conte bahkan sudah langsung menyiapkan strategi untuk melawan Liverpool dalam perjalanan pulang dari Baku.
Meski baru mendapat hasil yang mengecewakan, Kuyt selaku legenda Liverpool menilai bahwa mantan timnya itu harus tetap diunggulkan saat menghadapi Chelsea. Ada faktor Anfield yang menjadi kuncinya.
“Liverpool main di Anfield harus selalu menjadi favorit. Tidak masalah tim mana yang akan datang ke Anfield,” kata Kuyt seperti dilansir situs resmi Liverpool
“Dengan dukungan suporter di belakang Liverpool, mereka harus selalu menjadi favorit dan mereka harus selalu bermain untuk meraih kemenangan dan saya yakin mereka akan memainkan pertandingan seperti itu,” sambungnya.
“Liverpool dan Chelsea adalah dua tim yang sangat bagus. Tapi saya pikir Liverpool sedang berkembang,” ujar pria asal Belanda itu. (RIF)
Naples –
Napoli berhasil menjaga asa untuk bertahan di Liga Champions setelah mengalahkan Shakhtar Donetsk 3-0. Kini, Partenopei berharap pada Manchester City.
Bermain di San Paolo, Rabu (22/11/2017) dinihari WIB, Napoli ditahan imbang tanpa gol oleh Shakhtar di babak pertama. Partenopei baru bisa melesakkan gol di babak kedua lewat Lorenzo Insigne, Piotr Zielinski, dan Dries Mertens.
Tambahan tiga poin menjaga peluang Napoli untuk lolos dari fase grup. Mereka mengumpulkan enam poin dari lima laga dan kini menempati peringkat ketiga di klasemen Grup F. Partenopei ada di bawah Manchester City (15 poin) dan Shakhtar (9 poin).
Untuk lolos ke babak knockout, Napoli wajib mengalahkan Feyenoord di matchday 6 dan pada saat yang bersamaan Shakhtar kalah dari City.
“Performa malam ini, kami berhasil meningkatkan tekanan dari gelandang, itu bagus. Kami kesulitan selama sekitar 30-35 menit, saat mereka melewatinya dengan baik, tapi kami sudah mulai memutus gerak mereka dari belakang menjelang akhir babak pertama,” kata pelatih Napoli, Maurizio Sarri, seperti dikutip Football Italia.
“Kami senang dengan performanya dan membuktikan bahwa kami juga peduli dengan Eropa, tapi sayangnya semua tidak bergantung pada kami. Kami harus menang di Belanda, lalu menunggu dan berharap,” sambungnya.
“Sekarang kami harus membawa permainan ini ke Feyenoord dan berharap City mencetak beberapa gol di Ukraina.” tagas Sarri.(ADI)
Den Haag –
Pembantai ribuan muslim Bosnia, Jenderal Ratko Mladic telah divonis penjara seumur hidup atas genosida, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Sebelum pembacaan putusan, pria yang dijuluki “Si Jagal Bosnia” itu berteriak-teriak marah hingga dikeluarkan dari ruang sidang.
Mahkamah Pidana Internasional untuk Bekas Yugoslavia, di Den Haag, Belanda pada Rabu (22/11) waktu setempat, menyatakan Mladic bersalah melakukan genosida terhadap lebih dari 7 ribu muslim Bosnia di Srebenica pada tahun 1995.
Di persidangan, Mladic awalnya duduk dengan tenang. Namun di tengah persidangan, pria berumur 74 tahun itu sempat harus dibawa keluar dari ruang sidang. Seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (23/11/2017), Mladic dibawa keluar untuk mendapatkan perawatan atas peningkatan mendadak tekanan darahnya.
Beberapa saat kemudian, Mladic pun kembali ke ruang sidang. Di ruang sidang, dia mulai berteriak-teriak kepada para hakim. “Semua yang kalian katakan itu bohong,” serunya kepada majelis hakim.
Mesti telah diminta untuk bersikap tenang, Mladic terus mengoceh dan berteriak mengumpat para hakim. Terlebih setelah hakim menolak permohonan tim pengacaranya agar persidangan dihentikan ataupun dipersingkat dikarenakan tingginya tekanan darah Mladic.
Hakim pun akhirnya memerintahkan Mladic diusir dari ruang sidang. Sehingga Mladic pun tak mendengar langsung saat ketua majelis hakim, Alphons Orie membacakan putusan. Hakim Orie menyebut kejahatan-kejahatan Mladic sebagai salah satu kejahatan paling biadab dalam sejarah umat manusia.
Atas vonis penjara seumur hidup ini, tim pengacara Mladic menyatakan akan mengajukan banding. Selama menunggu proses sidang banding, Mladic akan terus ditahan di pusat penahanan PBB di dekat Den Haag. Setelah itu, barulah dia akan dikirim ke sebuah penjara di salah satu negara yang telah menandatangani kesepakatan Mahkamah mengenai penegakan hukuman tersebut.
Seperti diberitakan BBC, Kamis (23/11/2017), kekejaman yang dilakukan Mladic berawal pada 1992, ketika Muslim Bosnia dan warga Kroasia memilih merdeka dalam referendum yang diboikot oleh warga Kroasia. Yang terjadi kemudian adalah perang terbuka antara Muslim Bosnia dan Kroasia di satu sisi dan Serbia Bosnia di kubu lain.
Bersama pemimpin politik Serbia, Radovan Karadzic, Mladic adalah tokoh kunci pembersihan etnis yang menyebabkan puluhan ribu orang tewas dan ratusan ribu lainnya mengungsi. Peristiwa ini banyak digambarkan sebagai kekejaman terburuk di Eropa pasca-Perang Dunia.
Mladic aktif hadir di berbagai garis depan dan membawahi tak kurang dari 180.000 tentara, yang pada fase awal perang menguasai lebih dari 70% wilayah Bosnia. Perang berlangsung brutal, termasuk pengepungan tanpa henti selama tiga tahun terhadap Sarajevo yang menyebabkan lebih dari 10.000 orang meninggal. Juga pembantaian di Srebenica yang menewaskan lebih dari 7.000 laki-laki dan remaja Muslim Bosnia. Mereka dibantai dan mayat mereka dibuang begitu saja di sejumlah kuburan massal.
Srebenica adalah wilayah yang didiami muslim Bosnia, sekitar 80 km di utara Sarajevo, dan sebenarnya memiliki status daerah perlindungan PBB. Pada 1995, tentara Mladic memasuki kota ini dan menangkap remaja dan ribuan laki-laki Muslim berusia antara 12 hingga 77 tahun.
Dalam kurun lima hari, di satu lapangan di luar kota, lebih dari 7.000 Muslim Bosnia dieksekusi, dilaporkan dengan menggunakan senapan mesin, sebelum dibuang dengan menggunakan buldoser di kuburan-kuburan massal. (RIF)
Baku –
Dengan jadwal yang padat, Antonio Conte tak mau membuang waktu sedikit pun. Dalam perjalanan pulang usai melawan Qarabag, Conte sudah mulai memikirkan Liverpool.
Chelsea baru saja menjalani laga tandang ke markas Qarabag di Baku, Azerbaijan, dalam lanjutan Liga Champions, Kamis (23/11/2017) dini hari WIB. Di laga itu, The Blues menang 4-0 untuk merebut tiket ke babak 16 besar.
Usai bertanding, Chelsea langsung menempuh perjalanan enam jam dengan pesawat untuk kembali ke London. Conte hanya punya sedikit waktu untuk mempersiapkan timnya menghadapi laga melawan Liverpool di Anfield, Sabtu (26/11) malam waktu setempat.
Setibanya di London dari Baku pada Kamis (23/11) pagi waktu setempat, Eden Hazard dkk. kemudian akan menjalani sesi pemulihan. Setelah menjalani latihan di hari Jumat (24/11), Chelsea akan berangkat ke Liverpool.
Karena itu, Conte akan menghabiskan waktunya di pesawat dari Baku ke London untuk memulai persiapan melawan Liverpool.
“Tentu kami harus bekerja selama penerbangan untuk mempersiapkan tim melawan Liverpool,” Conte mengatakan seperti dikutip ESPN FC.
“Bersama staf saya, kami juga memulai sebelumnya, tidak tiba di saat-saat terakhir tanpa persiapan. Hanya punya satu hari untuk istirahat dan mempersiapkan diri untuk pertandingan itu tidak mudah. Ini tidak benar.”
Liverpool sedikit diuntungkan dengan waktu istirahat satu hari lebih lama. Tapi tim arahan Juergen Klopp itu melewati pertandingan yang tak mudah di markas Sevilla. The Reds kehilangan keunggulan tiga gol dan dipaksa bermain imbang 3-3.
“Saya menonton pertandingannya. Di babak pertama mereka bermain sangat bagus, tapi sepakbola itu aneh. Apa yang terjadi di babak kedua sulit dijelaskan. Mereka punya peluang untuk mencetak gol lagi, tapi mereka tidak beruntun,” Conte mengatakan.
“Hasilnya tidak penting, bagi kami lebih penting untuk mempersiapkan diri menghadapi pertandingan dalam hanya satu sesi. Kami tahu kualitas Liverpool,” katanya.(RIF)