Brunei Darussalam –
Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah merayakan 50 tahun naik takhta. Dia mengundang sejumlah pemimpin negara untuk merayakan 50 tahun dirinya memimpin Brunei, termasuk Presiden RI Joko Widodo.
Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana menghadiri undangan tersebut pada Jumat (6/10/2017) malam. Jokowi dan Iriana terlebih dahulu transit di Istana Edinburgh yang disediakan oleh Sultan Hassanal Bolkiah. Hanya delegasi Indonesia saja yang tampak singgah di istana tersebut.
Sekitar pukul 20.25 waktu setempat, Jokowi dan Iriana tiba di Istana Nurul Iman tempat perayaan digelar. Jokowi mengenakan setelan jas hitam, sedangkan Iriana berkebaya merah dengan aksen khas Minangkabau.
Jokowi dan Iriana langsung menuju ruang tunggu yang telah disediakan. Di ruangan itu ada Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Jokowi dan Duterte tampak akrab berbincang. Keduanya memang beberapa kali bertemu, bahkan Jokowi mengajak Duterte blusukan saat ke Indonesia.
Tepat pukul 21.00 waktu setempat, jamuan makan malam dimulai. Jokowi duduk di sebelah Sultan Hassanal Bolkiah saat perjamuan itu.
Ada pun tamu kehormatan lainnya yang hadir adalah Raja Yordania Abdullah II, Yang Dipertuan Agong Malaysia Sultan Muhammad V, Prince Edward dan Princess Sofia selaku wakil khusus Ratu Inggris, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, hingga State Counsellor Myanmar Aung San Suu Kyi. Jokowi didampingi pula oleh Menlu Retno Marsudi dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Perjamuan makan malam selesai sekitar satu jam kemudian. Setelah itu Jokowi dan rombongan langsung menuju bandara untuk kembali ke Tanah Air. Sekitar pukul 01.00 WIB, Jokowi dan rombongan tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. (ADI)
JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Korea Utara akan kembali melakukan uji coba rudal jarak jauhnya. Jangkauan dari rudal ini diyakini dapat mencapai wilayah pantai barat Amerika Serikat.
Dilansir Reuters, Sabtu (7/10/2017), informasi uji coba rudal jarak jauh ini didapat dari seorang anggota parlemen Rusia yang baru saja kembali dari Pyongyang.
“Mereka sedang mempersiapkan tes baru rudal jarak jauh. Mereka bahkan memberi kami perhitungan matematis yang mereka yakini bahwa rudal mereka bisa sampai pantai barat Amerika Serikat,” kata anggota parlemen majelis tinggi parlemen Rusia, Anton Morozov, seperti dikutip Reuters dari kantor berita RIA Rusia.
Anton Morozov dan dua anggota parlemen Rusia lainnya mengunjungi Pyongyang pada 2-6 Oktober. Dia mengatakan Korea Utara berniat untuk meluncurkan lagi satu rudal jarak jauh dalam waktu dekat.
“Sejauh yang kami mengerti, mereka berniat meluncurkan satu lagi rudal jarak jauh dalam waktu dekat. Dan secara umum, suasana hati mereka agak agresif,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, ketegangan antara AS dan Korea Utara semakin meningkat beberapa pekan terakhir. Di mana Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba senjata nuklir dan rudal jarak jauh, bahkan hasil ledakan uji bom hidrogen dikatakan mampu meluluhlantakan daratan AS.
Sementara di Washington, seorang pejabat AS mengatakan telah mengindikasi Korea Utara tengah mempersiapkan sebuah uji coba rudal yang akan dilakukan sekitar 10 Oktober. Uji coba itu diyakini bertepatan dengan ulang tahun berdirinya Partai Pekerja Korea, sehari setelah libur Hari Columbus di AS.
Dalam sebuah konferensi di Washington, seorang analis senior CIA mengatakan pemerintah Korea Utara kemungkinan akan melakukan semacam provokasi pada 10 Oktober namun tidak menjelaskan bentuk apa yang mungkin akan terjadi.
“Ada kejelasan tujuan dalam apa yang (pemimpin Korea Utara) Kim Jong Un lakukan. Saya tidak berpikir dia sudah selesai,” kata wakil asisten direktur Pusat Misi Korea CIA, Yong Suk Lee.
“Sebenarnya, saya mengatakan kepada staf saya sendiri (bahwa) tanggal 10 Oktober adalah hari pendiri Partai Pekerja Korea. Itu hari Selasa di Korea Utara, tapi Senin merupakan libur Hari Columbus di AS. Jadi tunggu di dekat ponselmu,” sambungnya. (ADI)
Moskow –
Raja Salman berkunjung ke Moskow, Rusia, untuk pertama kalinya. Dalam kunjungan itu, Raja Salman membeli alutsista dari Rusia.
Dilansir dari Reuters yang mengutip televisi negara Saudi, Al Arabiya, Jumat (6/10/2017), ada sejumlah Memorandum of Understanding (MoU) bidang militer yang diteken Arab Saudi dan Rusia. Di antara kesepakatan yang dicapai adalah Rusia akan membantu Kerajaan Arab Saudi mengembangkan industri militernya.
Perusahaan ekspor impor alutsista Rusia, Rosoboronexport, dan perusahaan militer Kerajaan Arab Saudi, SAMI, meneken kerja sama pengadaan seperangkat sistem pertahanan udara Rusia, di antaranya S-400, Kornet-EM, TOS-1A, AGS-30, dan Kalashnikov AK-103. Namun tak disebutkan jumlah alutsista yang dibeli. Nilai kesepakatan itu juga tak disebut.
Kesepakatan kedua negara terjadi karena adanya jaminan dari Rusia untuk mentransfer teknologi dan membantu pembangunan industri militer Saudi tanpa batas waktu. Kesepakatan-kesepakatan tersebut diteken selama kunjungan Raja Salman ke Moskow.
Kunjungan Raja Salman ke Moskow merupakan momen bersejarah bagi kedua negara. Raja Salaman adalah raja Arab Saudi pertama yang berkunjung ke negeri beruang merah itu.
Dari sisi politik, tak ada tanda-tanda kunjungan Raja Salman membahas krisis di Suriah. Seperti diketahui, kedua negara berbeda kubu dalam penanganan krisis Suriah. (ADI)
Moskow –
Kementerian Pertahanan Rusia menuding Amerika Serikat (AS) mendukung kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Dukungan AS itu disebut memampukan ISIS untuk menangkal serangan di wilayah Suriah bagian timur.
Seperti dilansir AFP, Kamis (5/10/2016), tudingan serius ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, dalam pernyataan terbarunya. Belum ada tanggapan AS terkait tudingan ini.
“Hal utama yang mencegah kekalahan akhir ISIL (nama lain ISIS) di Suriah bukan pada kemampuan teroris itu, tapi dukungan dan bantuan bagi mereka, dari kolega Amerika,” sebut Konashenkov.
Disebutkan Konahsenkov lebih lanjut, bahwa dalam serangan terbaru terhadap pasukan rezim Suriah berasal dari lokasi yang dikuasai koalisi pimpinan AS. Diketahui bahwa Rusia bersekutu dengan rezim Suriah dalam konflik yang pecah sejak tahun 2011.
“Dari zona 50 kilometer di sekitar At-Tanf di perbatasan Suriah-Yordania,” terangnya, merujuk pada asal serangan untuk rezim Suriah.
Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia berulang kali menuding AS menghalangi serangan-serangan terhadap ISIS di wilayah Suriah bagian timur. Serangan itu dilancarkan oleh pasukan rezim Suriah yang didukung serangan udara Rusia dan pasukan khusus di lapangan.
“Jika pihak AS memandang operasi semacam itu sebagai ‘insiden’ yang tak diduga, misi udara Rusia di Suriah siap untuk mulai memberantas seluruh ‘insiden’ semacam itu di zona yang mereka kuasai,” tegas Konashenkov.
Rusia memulai operasi militer via udara di Suriah sejak tahun 2015. Negara itu terang-terangan menyatakan dukungan untuk rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. (MAD)
Las Vegas –
Pelaku penembakan brutal di Las Vegas, Amerika Serikat, Stephen Paddock diketahui memiliki puluhan senjata api, amunisi dan bahan-bahan peledak. Kepolisian AS menyebutkan pria berumur 64 tahun itu mendapatkan senjata-senjata api tersebut dalam waktu puluhan tahun.
“Apa yang kami tahu adalah bahwa Stephen Paddock adalah pria yang menghabiskan waktu selama beberapa dekade untuk mendapatkan senjata dan amunisi dan menjalani kehidupan rahasia, yang sebagian besar tak akan pernah bisa dipahami sepenuhnya,” kata Sheriff Clark County, Joseph Lombardo seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (5/10/2017).
Dikatakan Lombardo, sulit untuk percaya bahwa persenjataan yang begitu banyak bisa diperoleh Paddock seorang diri. “Anda harus membuat asumsi bahwa dia mendapat bantuan pada suatu saat,” tuturnya kepada para wartawan. Dikatakannya, penembakan massal tersebut jelas merupakan hasil dari perencanaan yang matang.
Setidaknya 58 orang tewas dan sekitar 500 orang luka-luka akibat penembakan brutal yang dilakukan Paddock pada Minggu (1/10) malam waktu setempat. Dari atas kamarnya di lantai 32 hotel Mandalay Bay, pensiunan akuntan itu menembaki para penonton konser di seberang hotel.
Kepolisian menemukan hampir 50 senjata api dari tiga tempat yang mereka geledah, termasuk 23 senjata api di kamar suite hotel yang ditempati Paddock. Sebanyak 12 senapan telah dimodifikasi sehingga memungkinkan untuk menembak sangat cepat seperti senjata otomatis.
Paddock terungkap pernah membeli lebih dari 30 senjata api pada Oktober 2016 lalu. Dikatakan Lombardo, kepolisian tengah menyelidiki kemungkinan pembelian senjata dalam jumlah besar tersebut dilakukan setelah adanya peristiwa pemicu dalam hidupnya. Lombardo tidak menjelaskan lebih jauh.
Hingga kini motif penembakan brutal yang disebut sebagai penembakan paling mematikan dalam sejarah modern AS tersebut, belum diketahui. Otoritas AS telah menyatakan bahwa Paddock tidak memiliki keterkaitan dengan kelompok teroris internasional manapun. (ADI)
Kuala Lumpur –
WNI bernama Siti Aisyah dan Doan Thi Huong asal Vietnam mengaku tak bersalah atas pembunuhan Kim Jong-Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un. Keduanya hari ini disidang di Pengadilan Tinggi Shah Alam dengan penjagaan polisi yang amat ketat.
Aisyah (25) dan Huong (29) tiba di pengadilan dengan kedua tangan diborgol dan mengenakan rompi antipeluru. Berkas dakwaan mereka dibacakan dengan bahasa asli mereka masing-masing. Lewat penterjemah yang ditunjuk untuk masing-masing terdakwa, keduanya menyatakan tak bersalah atas dakwaan pembunuhan Jong-Nam.
Jaksa Muhamad Iskandar Ahmad pun membacakan statemen berisi detail mengenai pembunuhan itu. “Kami akan memberikan bukti bahwa korban tewas berada di area keberangkatan (Bandara Internasional Kuala Lumpur) ketika Siti Aisyah dan Doan Thu Huong mendekati korban tewas dan mengusapkan cairan beracun ke wajah dan mata korban,” ujar jaksa tersebut di persidangan seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (2/10/2017).
“Bukti jelas menunjukkan bahwa aksi mereka mengusap racun yang dikenal sebagai VX telah menyebabkan kematian korban,” imbuhnya. (MAD)
Seoul –
Korea Selatan (Korsel) memperkirakan Korea Utara (Korut) akan melakukan lebih banyak aksi provokatif sepanjang Oktober mendatang. Aksi-aksi provokatif Korut akan dilakukan bertepatan dengan peringatan berdirinya Partai Pekerja Korea, partai komunis di negara terisolasi tersebut.
Dalam pertemuan dengan Presiden Korsel Moon Jae-In, pada Kamis (28/9) ini, penasihat keamanan nasional Chung Eui-Yong memperkirakan Korut akan beraksi pada pertengahan Oktober, tepatnya antara 10-18 Oktober. Namun Chung tidak menjelaskan secara rinci soal perkiraan tersebut.
“Juga disebutkan ada kekhawatiran konflik militer yang dipicu oleh insiden-insiden tak disengaja,” tutur anggota parlemen Korsel, Park Wan-Ju, yang juga merupakan juru bicara Partai Demokratik Korsel, seperti dilansir Reuters, Kamis (28/9/2017).
“Presiden mengatakan Amerika Serikat (AS) berbicara soal opsi diplomatik dan militer, tapi Korsel tidak bisa mengalami perang lagi,” imbuhnya.
Diketahui bahwa berdirinya partai berkuasa Korut, Partai Pekerja Korea, jatuh pada 10 Oktober mendatang. Park menambahkan, Presiden Moon menyatakan AS dan Korsel sepakat bahwa tekanan perlu diberikan terhadap Korut, dengan pintu dialog tetap terbuka.
Dalam pidato terpisah pada Kamis (28/9) waktu setempat, Presiden Moon menyatakan kerja sama internasional untuk menghentikan ambisi nuklir Korut sedang berada di level tertinggi. Dia menyerukan penguatan pertahanan Korsel dan AS untuk mengendalikan Korut.
Ketegangan di Semenanjung Korea semakin meningkat beberapa pekan terakhir. Pemimpin Korut Kim Jong-Un dan Presiden AS Donald Trump terus bertukar ancaman dan hinaan terkait program rudal dan nuklir Korut.
Korut menuding Trump telah menyatakan perang, setelah Trump memperingatkan rezim Korut tidak akan ada lagi jika Kim Jong-Un tetap mengancam AS dan sekutu-sekutunya. Trump juga sebelumnya mengancam akan menghancurkan total Korut.
Pada 3 September lalu, Korut menggelar uji coba nuklir keenam dengan daya ledak paling kuat. Korut juga beberapa kali meluncurkan rudal balistik sepanjang tahun ini dan telah mengancam akan menyerang daratan utama AS dengan rudal nuklir. (ADI)
Manila –
Seorang personel pasukan militer elite kepresidenan Filipina ditemukan tewas ditembak di dekat kediaman resmi Presiden Rodrigo Duterte di Manila. Sebelumnya perwira tersebut dilaporkan terluka dalam insiden penembakan di Malacanang Park, basis unit penjaga keamanan Duterte atau Kelompok Keamanan Kepresidenan (PSG) yang lokasinya dekat dengan kediaman resmi Duterte.
Kepala PSG, Brigadir Jenderal Lope Dagoy mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (26/9/2017), Mayor Harin Gonzaga (37) ditemukan oleh istrinya di dalam kamarnya dengan sebuah luka tembakan di dada, hari ini. Dikatakan Dagoy, sejauh ini tak ada tanda-tanda kekerasan ataupun perlawanan, namun kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut insiden ini.
Insiden itu terjadi tak jauh dari kediaman resmi Duterte. Disampaikan Dagoy, para anggota pasukan keamanan PSG lainnya bahkan tidak mengetahui insiden penembakan tersebut, sebelum istri Gonzaga menemukan suaminya telah tertembak.
Dikatakan Dagoy, istri Gonzaga yang berpangkat sersan di PSG mengatakan bahwa pasangan tersebut tidak sedang menghadapi masalah apapun, selain beban kerja Gonzaga yang berat.
Gonzaga sendiri bertanggung jawab atas operasi PSG dan bukan merupakan salah satu pengawal pribadi Duterte.
Pejabat istana kepresidenan mengatakan bahwa Duterte tidak sedang berada di rumahnya saat kejadian ini. Namun juru bicara kepresidenan, Ernesto Abella mengaku tak bisa mengkonfirmasi di mana Duterte saat kejadian.
Dikatakan Abella, terlalu dini untuk berkomentar mengenai insiden penembakan itu. “Itu (penembakan) sedang diselidiki dan sifat situasinya perlu diklarifikasi,” kata Abella kepada para wartawan.
Sebelumnya Duterte menghabiskan akhir pekan di kota asalnya, Davao City dan tak terlihat di depan publik pada Senin (25/9). Duterte dijadwalkan menghadiri sejumlah acara di ibu kota Manila pada Selasa (26/9) malam waktu setempat. (ADI)
Washington DC –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendoakan warga Meksiko yang baru saja diguncang gempa bumi 7,1 Skala Richter (SR). Trump menyatakan AS akan selalu bersama Meksiko yang merupakan negara tetangganya itu.
“Tuhan memberkati warga Mexico City. Kami bersama kalian dan akan selalu ada bagi kalian,” kicau Trump via akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump, seperti dilansir AFP, Rabu (20/9/2017).
Pernyataan ini disampaikan Trump setelah beberapa waktu terakhir dirinya memiliki hubungan yang tegang dengan Meksiko dan pemimpinnya. Ketegangan itu dipicu retorika Trump soal pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko untuk menangkal imigran ilegal.
Trump beberapa kali bersikeras bahwa Meksiko harus membayar pembangunan tembok perbatasan itu. Meksiko sendiri berulang kali menolak dan menegaskan pihaknya tidak akan pernah membayar pembangunan tembok perbatasan.
Sebelumnya Trump dikritik karena terlambat menyampaikan belasungkawa atas gempa bumi yang mengguncang Meksiko pada 7 September lalu dan menewaskan nyaris 100 orang.
Gempa bumi terbaru yang mengguncang Meksiko pada Selasa (19/9) waktu setempat ini, dilaporkan menewaskan 138 orang. Korban tewas paling banyak berasal dari negara bagian Morelos, yang terletak di sebelah selatan Mexico City. Sedikitnya 64 orang tewas akibat gempa di wilayah tersebut. Di ibu kota Mexico City, dilaporkan sedikitnya 36 orang tewas.
Korban tewas lainnya berada di wilayah Puebla, sebelah tenggara Mexico City, dengan 29 orang tewas. Kemudian 9 korban tewas lainnya berada di negara bagian Meksiko, sebelah barat ibu kota Mexico City.(ADI)
Pyongyang –
Korea Utara (Korut) kembali menembakkan rudal yang melintasi wilayah Jepang. Ini berarti dalam waktu kurang dari sebulan ini, Korut telah dua kali meluncurkan rudal balistik yang melintasi wilayah Jepang. Kedua rudal itu sama-sama diluncurkan dari pangkalan udara Sunan di Pyongyang, Korut.
Pangkalan udara Sunan terletak di kompleks Bandara Internasional Sunan yang melayani penerbangan sipil dari dan ke Korut. Bandara Sunan terletak tidak jauh dari ibu kota Pyongyang dan merupakan satu-satunya bandara di Pyongyang.
Rudal balistik yang ditembakkan Korut pada 29 Agustus, juga melintasi wilayah Jepang. Diketahui rudal itu diluncurkan dari landasan bandara Sunan. Saat itu, Korut meluncurkan rudal balistik jarak menengah atas, Hwasong-12, yang berhasil mengudara sejauh 2.700 kilometer dan mampu mencapai ketinggian 550 kilometer. Rudal itu terlepas menjadi tiga bagian sebelum jatuh ke perairan Pasifik, dekat Hokkaido, pulau paling utara di Jepang.
Dalam peluncuran terbaru pada Jumat (5/9) pagi ini, rudal balistik Korut kembali dilaporkan berhasil melintasi wilayah Jepang sebelum jatuh ke perairan Pasifik. Lokasi jatuhnya rudal Korut disebut berada di lokasi yang berjarak sekitar 2 ribu kilometer sebelah timur Hokkaido.
Dalam peluncuran kali ini, rudal Korut itu mampu mencapai ketinggian sekitar 770 kilometer dan mengudara selama 19 menit pada jarak sejauh 3.700 kilometer. Jarak itu cukup jauh untuk menjangkau Guam, wilayah Amerika Serikat di Pasifik yang pernah diancam rudal Korut. Diketahui bahwa jarak Guam dari Korut adalah sekitar 3.379 kilometer.
Kembali pada Bandara Sunan yang menjadi lokasi peluncuran rudal Korut, seperti diberitakan kantor berita Korsel, Yonhap News Agency, bandara itu merupakan salah satu bandara terburuk di dunia. Penilaian dilakukan pada banyak kategori termasuk kebersihan, pelayanan staf, juga fasilitas tempat makan dan perbelanjaan.
Bandara Sunan dibangun setelah Perang Dunia II karena Korut membutuhkan bandara baru. Bandara pertama di Pyongyang sebelum Sunan, terletak di sebelah timur Sungai Taedong. Tidak banyak informasi yang bisa digali terkait bandara internasional di ibu kota negara komunis ini. Yonhap News Agency menyebut, Bandara Sunan yang diklaim oleh media nasional Korut sebagai bandara berteknologi tinggi ini, ternyata tidak memiliki situs resmi yang memberikan informasi dasar soal jadwal penerbangan dan fasilitas di dalamnya.
Dirangkum dari berbagai sumber, diketahui Bandara Sunan memiliki dua terminal, yakni terminal domestik dan terminal internasional. Hanya ada dua maskapai yang beroperasi rutin di bandara ini, yakni Air Koryo — maskapai nasional Korut dan Air China — salah satu maskapai besar milik China.
Sempat terjadi peristiwa menarik di Bandara Sunan setelah rudal Korut diluncurkan. Seperti dilansir media Inggris, The Telegraph, sebuah pesawat Air Koryo dengan nomor penerbangan 151 lepas landas dari Bandara Sunan menuju ke Beijing, China, sekitar 90 menit setelah Korut menembakkan rudal balistik dari lokasi yang sama.
Pesawat milik maskapai Korut itu lepas landas dari Pyongyang pada Jumat (15/9) pagi, sekitar pukul 08.30 waktu setempat. Diketahui bahwa Korut meluncurkan rudal balistik dari lapangan udara Sunan pada pukul 06.57 waktu setempat. Momen ini menunjukkan bahwa para penumpang Air Koryo telah berada di bandara saat rudal diluncurkan dan kemungkinan mereka menyaksikan langsung peluncuran rudal Korut itu.
Menurut FlightRadar24, pesawat Air Koryo itu telah mendarat dengan selamat di Beijing pada pukul 09.50 waktu setempat, atau 10 menit lebih awal dari jadwal.(ADI)