BERLIN,khatulistiwaonline.com
Presiden Jerman Joachim Gauck mengkhawatirkan prospek kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) yang digelar 8 November mendatang. Gauck menyebut karakter Trump yang tidak bisa ditebak memicu kekhawatiran tersendiri.
“Kita tidak bisa mengatakan apa yang diharapkan dari seorang Presiden Donald Trump,” tutur Gauck dalam wawancara dengan majalah ternama Jerman, Der Spiegel, seperti dilansir AFP, Senin (7/11/2016).
“Bagi saya, dan bagi banyak orang di Amerika Serikat dan di sini di tanah air, hal ini menjadi masalah,” imbuhnya.
Kurang dari 48 jam lagi, pemungutan suara secara nasional akan digelar di AS. Trump yang merupakan capres Partai Republik akan bersaing sengit melawan capres Partai Demokrat Hillary Clinton untuk memperebutkan dukungan rakyat AS.
Pilpres AS sendiri yang diwarnai berbagai skandal, mulai dari skandal pelecehan seks yang menyeret Trump hingga skandal email yang menyeret Hillary, banyak menjadi perhatian dunia. Glauck menambahkan: “Ketika saya melihat ke Washington, saya khawatir.”
Sebagai Presiden Jerman, peranan Glauck memang lebih banyak bersifat seremonial. Aktivitas pemerintahan lebih banyak dilakukan oleh Kanselir Jerman Angela Merkel. Namun Glauck memiliki harapan khusus untuk presiden baru AS nantinya.
“Demokrasi Amerika, yang tidak mengizinkan presiden bertindak seperti autokrat, sistem pengawasan dan keseimbangan, kekuasaan saling menguntungkan tetap dipertahankan,” imbuhnya.(RIF)
Washington,khatulistiwaonline.com
Semakin mendekati pilpres Amerika Serikat (AS), sejumlah polling nasional terbaru menunjukkan keunggulan capres Partai Demokrat Hillary atas capres Partai Republik Donald Trump. Namun kedua capres bersaing sengit untuk merebut suara di sejumlah swing states.
Swing states merupakan negara bagian dengan jumlah dukungan yang sama kuat untuk kedua partai, baik Partai Demokrat maupun Partai Republik. Pemungutan suara akan digelar secara nasional pada Selasa (8/11) malam waktu AS, atau Rabu (9/11) pagi WIB.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Senin (7/11/2016), polling terbaru NBC/Wall Street Journal menunjukkan keunggulan Hillary atas Trump dengan selisih 4 persen. Polling yang dirilis Minggu (6/11) itu juga menyertakan kandidat alternatif dari Partai Libertarian Gary Johnson dan Partai Hijau Jill Stein.
Polling terbaru NBC/Wall Street Journal menunjukkan sebanyak 44 persen responden mendukung Hillary dan sebanyak 40 persen responden mendukung Trump. Sedangkan Johnson memperoleh 6 persen dukungan dan Stein memperoleh 2 persen dukungan.
“Jika Anda hanya meraup 44 persen suara, itu berarti Anda masih rapuh jika sebagian besar pemilih yang belum menentukan pilihan mengambil langkah tertentu. Dalam kondisi itu, kedua kandidat masih membutuhkan jumlah pemilih yang besar saat hari pemilu dan masih harus meraup dukungan mereka,” sebut pakar polling Nate Silver dari situs FiveThirtyEight.com kepada ABC.
Polling terbaru itu juga menunjukkan Hillary unggul atas Trump dengan perolehan 51 persen melawan 39 persen di kalangan warga AS yang telah memilih lebih awal.
Sedangkan polling terbaru Washington Post/ABC yang dirilis Minggu (6/11) pagi waktu setempat, menunjukkan Hillary unggul 5 persen atas Trump. Sebanyak 48 persen responden menyatakan dukungannya pada Hillary dan sebanyak 43 persen mendukung Trump.
Kemudian polling terbaru Reuters/Ipsos yang digelar 30 Oktober – 3 November, menunjukkan Hillary mengalahkan Trump dengan selisih 5 persen. Sebanyak 44 persen dukungan mengalir untuk Hillary melawan 39 persen dukungan untuk Trump.
Pertempuran Hillary dan Trump sendiri akan berlangsung sengit di sejumlah swing states yang sulit diprediksi oleh polling. Beberapa swing states seperti Florida dan North Carolina yang sebelumnya mendukung Hillary, semakin mendekati pilpres mulai condong ke Trump.
Polling CBS News yang digelar khusus di beberapa swing states, menunjukkan Trump unggul tipis atas Hillary di Ohio dengan perolehan 46 persen melawan 45 persen. Untuk negara bagian Florida, hasil polling CBS News menunjukkan kedua capres sama kuat dengan perolehan 45 persen melawan 45 persen.
Florida sendiri merupakan ‘induk’ dari seluruh swing states di AS. Dengan 29 electoral college yang diperebutkan di negara bagian ini, Florida seringkali dianggap menjadi penentu pilpres AS. Kedua capres harus meraup 270 electoral college dari total 538 electoral college yang diperebutkan. (RIF)
KABUL,khatulistiwaonline.com
Serangan-serangan udara Amerika Serikat menewaskan 30 warga sipil di Afghanistan. Mereka yang tewas termasuk wanita dan anak-anak.
Serangan udara di provinsi Kunduz, Afghanistan utara tersebut dilancarkan pada Kamis (3/11) pagi waktu setempat, setelah dua tentara AS tewas dalam serangan militan Taliban di negeri itu.
“Dalam gempuran tersebut, 30 warga sipil Afghan menjadi martir dan 25 orang lainnya luka-luka,” kata juru bicara provinsi setempat, Mahmood Danish seperti dikutip kantor berita AFP, Jumat (4/11/2016).
Juru bicara kepolisian Afghanistan, Mahmoodullah Akbari menyampaikan jumlah korban tewas yang sama. Dikatakannya, mereka yang tewas termasuk beberapa bayi, bahkan ada yang baru berumur tiga bulan, serta anak-anak lainnya.
Serangan tersebut menuai aksi protes para keluarga korban yang mendatangi gedung kantor Gubernur Kunduz. “Saya hancur. Saya ingin tahu mengapa anak-anak tak bersalah itu tewas. Apakah mereka Taliban,” ujar seorang buruh bernama Taza Gul (55). “Tidak, mereka anak-anak tak bersalah,” imbuhnya.
Lewan akun Twitter, NATO menyatakan serangan-serangan udara itu dilakukan oleh pesawat perang AS.
Atas serangan tersebut, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner menolak berbicara lebih jauh. Namun disebutnya insiden itu merupakan “peristiwa mengerikan.” (RIF)
LONDON,khatulistiwaonline.com
Seorang mantan dokter anak di Inggris diadili karena mencabuli 19 pasiennya yang masih anak-anak. Tindak pencabulan ini terjadi pada tahun 1970-an dan tahun 1980-an.
Seperti dilansir Press TV, Rabu (2/11/2016), Michael Salmon yang berprofesi sebagai konsultan dokter anak, didakwa melakukan kekerasan seksual terhadap 18 anak perempuan dan seorang anak laki-laki.
Salmon yang kini berusia 81 tahun, menyangkal 25 dakwaan pencabulan terhadap anak-anak dengan usia paling muda 8 tahun. Dia juga mengaku tak bersalah atas dakwaan pemerkosaan terhadap remaja perempuan berusia 14 tahun.
“Para korban dipisahkan dari orangtua mereka dengan keberadaan tirai atau Salmon membujuk orangtua mereka menunggu di luar ruangan,” terang jaksa Miranda Moore dalam persidangan.
Jaksa Moore menyebut, para korban melaporkan Salmon setelah dia diadili tahun 2015 atas dakwaan lainnya. Salmon sendiri telah dilucuti gelar medisnya pada tahun 1991 setelah dia dipenjara atas tiga dakwaan pencabulan terhadap sejumlah pasien perempuan muda.
Penghitungan baru di Inggris menunjukkan bahwa jumlah kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak, yang dilaporkan kepada polisi mengalami kenaikan drastis. Dalam laporan terbaru media Inggris, The Guardian, disebutkan bahwa jumlah kasus kekerasan seksual yang dilaporkan ke polisi meningkat sebesar 80 persen antara tahun 2012 hingga 2015.
Penghitungan itu mengindikasikan jika kenaikan semacam itu terus berlangsung, maka setidaknya pada tahun 2020, polisi Inggris akan menyelidiki 200 ribu kasus kekerasan seksual pada anak. (RIF)
Washington, khatulistiwaonline.com
Polling terbaru menunjukkan capres Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Hillary Clinton masih mengungguli capres Partai Republik Donald Trump, kurang dari dua pekan menjelang pilpres. Namun polling ini digelar sebelum FBI mengumumkan akan mengkaji ulang kasus email Hillary.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (29/10/2016), polling terbaru Reuters/Ipsos yang digelar 21-27 Oktober menunjukkan 42 persen responden, baik yang sudah memilih lebih awal atau yang baru akan memilih pada 8 November nanti, mendukung Hillary.
Hanya 36 persen responden yang menyatakan mendukung Trump. Dengan demikian, selisih suara keduanya mencapai 6 persen. Jumlah itu tergolong naik jika dibandingkan dengan selisih pekan lalu yang mencapai 4 persen untuk keunggulan Hillary.
Untuk kategori pemilih perempuan, Hillary juga mengungguli Trump dengan selisih 10 persen. Jumlah itu naik dari selisih 4 persen dalam polling pekan lalu. Hillary sendiri selalu memimpin polling untuk kategori pemilih perempuan dalam dua bulan terakhir.
Kendati demikian, Trump sedikit lebih unggul dari Hillary untuk kategori lebih spesifik, yakni pemilih wanita kulit putih. Trump unggul dengan selisih 2 persen dalam kategori ini. Namun jumlah itu menurun drastis jika dibandingkan selisih dalam polling pekan lalu, yang mencapai 12 persen.
Secara keseluruhan, pemilih perempuan di AS memang lebih condong ke Partai Demokrat daripada Partai Republik. Namun polling Reuters/Ipsos bulan ini menunjukkan mayoritas pemilih perempuan memiliki pandangan tidak menyenangkan untuk Hillary, yang merupakan capres wanita pertama di AS.
Baca juga: Kasus Email Dikaji Ulang, Hillary Tantang FBI Ungkap Fakta Lengkap ke Publik
Kebanyakan pemilih perempuan, menurut polling Reuters/Ipsos menyakini Hillary tidak jujur dan tidak tulus.
Kedua polling Reuters/Ipsos itu dilakukan secara online di sebanyak 50 negara bagian, dengan melibatkan 1.627 warga AS dewasa yang kemungkinan besar akan memilih dalam pilpres mendatang. Margin of error polling ini mencapai 3-4 persen.
Polling itu digelar sebelum Direktur FBI James Comey mengumumkan rencana untuk mengkaji ulang kasus email Hillary, setelah ada temuan baru. Comey menyebut pengkajian ulang perlu dilakukan demi mencari tahu apakah temuan baru itu mengandung informasi rahasia negara. Kekhawatiran baru pun muncul bahwa pengkajian ulang kasus email Hillary itu akan mempengaruhi dukungan publik terhadapnya.(RED/DTK)
OHIO, khatulistiwaonline.com
Dalam kampanye di Ohio, Amerika Serikat (AS), capres Partai Republik Donald Trump menyebut kebijakan perdagangan rivalnya, capres Partai Demokrat Hillary Clinton, sangat buruk. Trump bahkan bercanda agar pilpres AS dibatalkan dan dirinya langsung dinyatakan sebagai Presiden AS.
Saat berkampanye di Toledo, Ohio, seperti dilansir Reuters dan news.com.au, Jumat (28/10/2016), Trump menyinggung soal NAFTA atau Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara yang ditandatangani suami Hillary, Bill Clinton saat menjabat Presiden AS. Trump menyebut, NAFTA memicu alih daya ribuan lapangan pekerjaan dari Ohio ke Meksiko. Di hadapan warga Ohio, Trump bersumpah, praktik seperti ini akan berakhir jika dirinya menjadi Presiden AS.
“Kita seharusnya membatalkan pilpres dan menyerahkan semuanya kepada Trump, bukan?” ucap Trump kepada pendukungnya.
“Untuk apa kita menggelarnya (pilpres)? Kebijakan dia (Hillary-red) sangat buruk,” imbuhnya.
Trump juga menyebut keyakinannya, bahwa Hillary akan mencari jalan untuk mewujudkan Kemitraan Trans Pasifik atau TPP yang beranggotakan 12 negara, yang merupakan kesepakatan perdagangan yang diusulkan Presiden Barack Obama. Padahal Hillary kini mengaku menentang TPP.
Dalam kampanyenya, Trump juga menyinggung soal ungkapan ‘Drain the swamp!’ yang diklaimnya kembali populer dikarenakan dirinya dalam sejumlah kampanye. Ungkapan yang secara harfiah berarti ‘menguras air’ itu sebenarnya sudah sejak lama ada di AS, terutama dalam dunia politik. Ungkapan ‘drain the swamp’ sendiri berarti ‘membasmi hal-hal yang membahayakan’ atau dalam dunia politik berarti memberantas korupsi atau pemborosan pemerintah.
“Sekarang itu menjadi ungkapan yang terkenal di mana-mana di dunia,” sebut Trump bangga.
Tidak hanya itu, di hadapan pendukungnya, Trump juga bersikeras akan menang dalam pilpres yang digelar 8 November mendatang, atau kurang dari dua minggu lagi. “Kita akan memenangkan Gedung Putih,” tegasnya, seperti dilansir AFP.
“Jika kita menang pada 8 November… Saat! Oke, oke. Saat kita menang pada 8 November!” teriak Trump kepada pendukungnya, mengganti kata ‘jika’ dengan ‘saat’ yang mengindikasikan keyakinan menang.
“Kita tidak ingin meremehkannya, tapi kita menang di banyak negara bagian,” imbuhnya lagi. “Kita menang di Florida, menang di North Carolina, menang di Iowa. Menang di Ohio,” ujar Trump.
Padahal pada praktiknya, kumpulan polling terbaru dari Real Clear Politics menyatakan Trump sama sekali tidak unggul di Florida maupun North Carolina dalam sebulan terakhir. Trump memang unggul sedikit dari Hillary di Ohio, namun selisih suaranya sangat tipis. Selama beberapa bulan terakhir, sebagian besar polling menunjukkan keunggulan Hillary atas Trump.(RED/DTK)
TOKYO,khatulistiwaonline.com
Pangeran Mikasa yang merupakan paman Kaisar Jepang Akihito, wafat pada usia 100 tahun. Mikasa tercatat sebagai anggota kekaisaran Jepang paling tua untuk saat ini.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (27/10/2016), Pangeran Mikasa juga merupakan adik paling bungsu dari mendiang Kaisar Hirohito, yang memimpin Jepang semasa Perang Dunia II. Hirohito sendiri wafat pada usia 88 tahun pada tahun 1989 silam.
Kaisar Akihito, yang merupakan putra tertua mendiang Hirohito, memimpin Kekaisaran Jepang sejak 7 Januari 1989. Kini Akihito berusia 82 tahun.
Disampaikan Departemen Rumah Tangga Kekaisaran Jepang, Pangeran Mikasa memiliki keahlian dalam sejarah oriental kuno dan mengenyam pendidikan di universitas. Almarhum juga menjabat sebagai presiden kehormatan Pusat Budaya Timur Tengah di Jepang dan juga pada Komunitas Warga Jepang-Turki.
Pangeran Mikasa tercatat sebagai anggota Kekaisaran Jepang paling tua saat merayakan ulang tahun ke-100 pada Desember 2015 lalu.
Kabar wafatnya Pangeran Mikasa ini bertepatan dengan kekhawatiran soal masa depan kekaisaran Jepang, yang anggotanya terus menyusut dan menua. Juga muncul perdebatan soal apakah wanita seharusnya diperbolehkan menjadi ahli waris takhta Kekaisaran Jepang. Hal ini mendobrak tradisi sejak lama yang hanya memberlakukan garis takhta untuk pria saja.
Pada Agustus lalu, Kaisar Akihito mengindikasikan dirinya ingin turun takhta. Langkah semacam itu belum pernah terjadi sebelumnya, terutama dalam era modern Jepang dan tidak mungkin dilakukan di bawah hukum yang kini berlaku di Jepang.
Saat ini, hanya tersisa empat ahli waris Kekaisaran Jepang, termasuk Pangeran Hisahito yang masih berusia 10 tahun. Hisahito sendiri merupakan satu-satunya cucu Kaisar Akihito.
Tiga ahli waris takhta lainnya adalah adik laki-laki Kaisar Akihito yang kini berusia 80 tahun dan juga dua anak laki-laki Kaisar Akihito yang berusia paruh baya, termasuk Putra Makhota Naruhito.(RED)
Kuala Lumpur,khatulistiwaonline.com –
Kebakaran terjadi di sebuah rumah sakit besar di Malaysia. Enam orang tewas dalam peristiwa itu.
Mohamad Rizal Buang, pejabat senior dinas pemadam kebakaran di negara bagian Johor mengatakan, kebakaran di Rumah Sakit Sultanah Aminah di Johor Bahru tersebut berhasil dipadamkan dalam waktu lebih dari dua jam. Kebakaran terjadi di ruang perawatan intensif atau ICU rumah sakit umum tersebut.
“Enam orang tewas dalam kebakaran tersebut,” ujar Mohamad seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (25/10/2016). Tidak disebutkan mengenai identitas para korban.
Foto-foto yang diposting di media sosial Facebook menunjukkan kepulan asap hitam pekat membubung dari lantai dua rumah sakit tersebut. Terlihat juga kobaran api di dalam gedung. Foto-foto tersebut diposting oleh Dirjen Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah.
“Saya telah diberitahukan bahwa ada korban-korban akibat kebakaran itu, termasuk para pasien dan staf. Ini hari menyedihkan bagi kita semua,” tutur Noor Hisham dalam pesan SMS kepada AFP.
Noor Hisham menambahkan, seorang pasien dan dua staf rumah sakit juga dalam kondisi kritis akibat menghirup asap dan luka-luka bakar yang diderita.
Dikatakannya, para pasien lainnya telah dikirimkan ke sejumlah rumah sakit terdekat. Belum diketahui penyebab kebakaran ini. Namun dikatakan Noor Hisham, hubungan arus pendek kemungkinan merupakan penyebabnya, namun hal ini masih harus dipastikan.
Rumah sakit tersebut dibuka pada tahun 1982 silam. Rumah sakit itu merupakan salah satu rumah sakit paling sibuk di Malaysia berdasarkan jumlah pasien yang ditangani.(RED)
Washington,khatulistiwaonline.com
Calon presiden (capres) Amerika Serikat dari partai Demokrat, Hillary Clinton kian melejit meninggalkan rivalnya, Donald Trump dalam survei terbaru menjelang pemilihan presiden pada November mendatang.
Dalam survei terbaru yang dilakukan ABC News, Hillary mengungguli Trump dengan selisih dua digit suara. Seperti dilansir ABC News, Senin (24/10/2016), Hillary mendapatkan dukungan 50 persen suara sedangkan Trump hanya meraih 38 persen suara.
Ini merupakan pertama kalinya bagi Hillary berhasil mengungguli Trump dengan selisih suara dua digit. Meningkatnya dukungan Hillary ini terkait dengan perlakuan Trump terhadap wanita dan penolakan Trump untuk memastikan dirinya akan menerima hasil pemilu mendatang.
Dalam survei terbaru ABC News ini, sebanyak 69 persen responden menyatakan tidak setuju dengan respons Trump atas pertanyaan-pertanyaan mengenai perlakuannya terhadap kaum wanita. Sebanyak 59 persen responden juga menolak pernyataan Trump yang menyebutkan pilpres akan dicurangi untuk menguntungkan Hillary. Selain itu, 65 persen responden menyatakan tidak setuju dengan penolakan Trump untuk memastikan apakah dirinya akan menerima hasil pilpres, jika Hillary menang.
Hasil survei ini menandai perubahan dramatis dari polling ABC News/Washington Post terdahulu. Dalam polling pada 13 Oktober lalu tersebut, Hillary unggul atas Trump dengan selisih suara 4 poin saja.
Hasil survei terbaru ini keluar setelah debat ketiga atau terakhir antara Hillary dan Trump, pekan lalu di Las Vegas. Survei ABC ini digelar pada 20-22 Oktober, dengan diikuti oleh 874 responden.(RED)
Nairobi, Khatulistiwaonlibe.com
Sekelompok pelaut yang disandera oleh perompak Somalia hampir selama lima tahun dan terpaksa memakan tikus, jelas salah satu penyintas kepada BBC.
Pelaut Filipina Arnel Balbero mengatakan mereka juga hanya diberikan sedikit air dan dalam kondisi seperti “mayat hidup” menjelang pembebasan mereka.
Dua puluh enam pelaut itu disandera ketika berlayar dengan kapal mereka pada 2012 dan kemudian dibawa ke Somalia.
Menurut laporan mereka dibebaskan pada Sabtu, dilaporkan setelah tembusan dibayarkan.
Para sandera ini berasal dari China, Filipina, Kamboja, Indonesia, Vietnam dan Taiwan.
WNI yang menjadi sandera ada lima yaitu, Sudirman, Supardi, Adi Manurung, Nelson dan Nasirin. Tetapi Nasirin meninggal dunia akibat malaria pada 2014. Dalam keterangan pers di Kemenlu pada Senin (24/10) pagi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan untuk membebaskan sandera pemerintah telah berkoordinasi dengan LSM internasional dan keluarga sandera sejak dua tahun lalu.
(AP) Sandera ini awalnya berjumlah 29 orang laki-laki, tetapi satu meninggal ketika kapal mereka ditangkap dan satu orang lain karena sakit.
Balbero yang merupakan salah satu kru kapal FV Naham 3 ketika ditangkap oleh perompak Somalia di selatan laut Seychelles.Salah satu ABK tewas ketika perompakan berlangsung, menurut organisasi non-pemerintah Oceans Beyond Piracy.
Setahun kemudian, kapal itu tenggelam dan kru di bawa ke pantai di Somalia. Dua orang pelaut kemudian tewas karena sakit.
Balbero mengatakan kepada BBC bahwa pada empat jam terakhir dan setengah tahun, dia dan rekannya dalam kondisi “seperti mayat hidup”.
Ditanya bagaimana perompak memperlakukan mereka, dia mengatakan: “Mereka hanya memberi kami sedikit air. Kami makan tikus. Ya, kami memasaknya di hutan.”
“(Kami) memakan apa saja, apa saja. Anda lapar, Anda makan.(RED)