Melbourne –
Novak Djokovic menambah koleksi gelar grand slam-nya dengan memenangi Australia Terbuka 2019. Petenis Serbia itu terpacu untuk mengejar rekor Roger Federer.
Djokovic keluar sebagai juara Australia Terbuka 2019 usai mengalahkan Rafael Nadal di babak final. Dalam pertandingan di Rod Laver Arena, Minggu (27/1/2019), petenis nomor satu dunia itu menang straight sets 6-3, 6-2, 6-3 atas Nadal.
Ini jadi gelar grand slam ketiga beruntun untuk Djokovic. Sebelumnya ia berjaya di Wimbledon 2018 dan Amerika Serikat Terbuka 2018.
Djokovic kini sudah mengoleksi 15 gelar grand slam di sepanjang kariernya. Ia melewati catatan legenda tenis AS, Pete Sampras, yang punya 14 gelar grand slam.
Meski demikian, masih ada dua petenis yang punya gelar grand slam lebih banyak daripada Djokovic. Nadal punya 17 titel, sementara rekor grand slam putra dipegang Federer dengan 20 gelar.
“Saya sadar membuat sejarah di olahraga yang benar-benar saya cintai adalah sesuatu yang spesial,” ujar Djokovic seperti dilansir BBC.
“Tentu itu memotivasi saya. Bermain di grand slam, event terbesar ATP, adalah prioritas utama saya di musim ini dan musim-musim yang akan datang.”
“Berapa musim lagi? Saya tidak tahu. Saya tidak mau berpikir terlalu jauh,” kata Djokovic.
“Saya ingin fokus ke diri sendiri untuk terus meningkatkan permainan dan menjaga kesehatan yang saya punya -mental, fisik, emosional– agar saya bisa bersaing di level setinggi ini untuk bertahun-tahun ke depan,” ucapnya.(ARF)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Petugas mengevakuasi 24.000 orang yang terdampak longsoran akibat bendungan jebol di Brasil. Cuaca buruk dikhawatirkan menyebabkan terjadinya longsor susulan.
Dilansir Reuters, Senin (28/1/2019), sirene peringatan sudah dibunyikan sejak pagi hari. Hal itu dipicu oleh permukaan air yang menunjukkan level berbahaya di bendungan tailing yang berada dekat tambang bijih besi milik Vale SA, Brumadinho, Minas Gerais.
“Kami memiliki situasi risiko yang akan segera terjadi, tetapi belum ada kerusakan bendungan ini sampai sekarang dan kami sedang memantau itu,” kata juru bicara departemen pemadam kebakaran negara, Pedro Aihara.
Menurutnya, pasca bendungan jebol itu kemungkinan berdampak terhadap bendungan-bendungan lain di sekitarnya. Bendungan kedua yang dipantau berada sekitar 50 meter dari bendungan yang pecah dan bagian dari kompleks industri besar.
Proses evakuasi ini mengalihkan perhatian petugas terhadap pencarian ratusan orang yang hilang akibat kejadian bendungan jebol pada Jumat lalu. Peristiwa itu mengakibatkan semburan lumpur yang mengubur fasilitas pertambangan dan rumah-rumah di dekatnya.
“Pekerjaan kami sepenuhnya terfokus pada evakuasi,” kata Aihara.
Sekitar 250 orang dinyatakan masih hilang akibat peristiwa bendungan tailing jebol. Menurut daftar yang dirilis oleh Vale, ini bencana kedua dalam waktu kurang dari empat tahun.
Kata pejabat setempat, sebagian besar yang hilang diduga tewas. Berdasarkan data petugas pemadam negara pada Minggu pagi, jumlah korban tewas akibat kejadian ini bertambah menjadi 37 orang.(ARF)
Manila –
Sebuah gereja di selatan Filipina dibom dua kali saat ada kebaktian di Minggu pagi. Sebanyak 17 orang tewas akibat kejadian ini.
Dikutip dari Reuters, Minggu (27/1/2019), kabar pengeboman tersebut dibenarkan oleh pihak militer setempat. Selain 17 ornag tewas, sebanyak 42 orang lainnya dikabarkan mengalami luka-luka.
Juru Bicara Militer Edgard Arevalo mengatakan kepada radio DZMM menyebut 17 orang tewas tersebut terdiri dari 5 orang tentara dan 12 orang sipil.
Gereja Katedral Jolo di provinsi Sulu tersebut dibom sebanyak 2 kali. Bom pertama di bagian dalam gereja, sedangkan satu bom lainnya di halaman parkir. Ledakan kedua disebut lebih mematikan.
Seperti diketahui, Provinsi Julu merupakan ‘markas’ dari kelompok militan Abu Sayyaf.(ADI)
Melbourne –
Naomi Osaka dipastikan bakal menantang Petra Kvitova di final Australia Terbuka 2019. Kedua petenis ini sukses menyingkirkan lawan mereka di semifinal.
Osaka maju ke partai puncak usai mengalahkan Karolina Pliskova pada laga di semifinal yang digelar di Rod Laver Arena, (24/1/2019). Kemenangan petenis asal Jepang ini diraih dengan tiga set, 6-2, 4-6 dan 6-4 dalam waktu satu jam 53 menit
Hasil ini membuat Osaka mencatat 13 kemenangan beruntun di ajang Grand Slam. Ia juga terus memilihara peluang meraih dua gelar Grand Slam secara berturut-turut usai sebelumnya meraih gelar Amerika Serika Terbuka 2018.
Di final petenis nomor empat dunia ini bakal bertemu dengan juara Wimbledon dua kali Petra Kvitova. Di partai semifinal sebelumnya, Kvitova menghentikan kejutan Danielle Collins dengan kemenangan straight set 7-6 (2), 6-0.
Kelolosan ini menandai final pertama Kvitova di Australia Terbuka. Sebelumnya, laju terjauh petenis kidal asal Republik Ceko itu sekali mencapai semifinal pada 2012.
“Kemenangan ini sangat berarti bagi saya” ujar Kvitova dilansir dari Sportmole. “Itulah sebabnya saya benar-benar bekerja keras untuk berada di putaran final turnamen.”
“Akhirnya saya bisa melakukan ini sehingga sangat dekat dengan gelar dan saya akan menikmati final apa pun yang terjadi. Saya benar-benar sangat, sangat bahagia,” (DON)
Beijing –
Satwa invasif diyakini menyebar cepat di sepanjang Jalur Sutra modern yang dibangun China di 123 negara di antara Asia, Eropa dan Afrika. Ilmuwan mendeteksi sejumlah lokasi yang terancam, termasuk Indonesia
Proyek raksasa yang diluncurkan lima tahun itu diniatkan untuk menghubungkan separuh Bumi dalam satu jalur perdagangan yang terkoneksi satu sama lain.
Yiming Li, salah seorang peneliti di Chinese Academy of Science, sempat mempertanyakan apakah proyek bernama resmi Belt and Road Initiative ini akan berdampak pada kehidupan satwa amfibi, reptilia, unggas, dan mamalia. “Mungkin fokus otoritas China saat itu lebih kepada hama dan penyakit di pertanian. Dan satwa invasif bukan isu yang populer,” ujarnya kepada AFP.
Li dan sejumlah ilmuwan lain di China dan Inggris mengembangkan sebuah model yang mengaitkan berbagai kawasan dengan Jalur Sutra modern. Pemodelan tersebut berbasis pada nilai perdagangan, iklim, dan habitat lokal. Melalui cara itu, ilmuwan ingin memprediksi ke mana 816 jenis satwa vertebrata kemungkinan besar akan tumbuh dan berkembang pesat.
Studi yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Current Biology ini mengidentifikasikan 14 titik panas, tempat spesies invasif berpeluang besar berkembang biak dan menggusur satwa lokal. Dalam peta yang dibuat ilmuwan, titik panas itu tersebar di Vietnam, Filipina, selatan Chile, dan Indonesia.
Aljazair, Nigeria, dan Kamerun juga masuk dalam daftar kawasan yang terancam lantaran kondisi iklim yang menguntungkan.
“Apa yang kami sangat khawatirkan adalah enam koridor ekonomi terbesar yang membentang antara Asia dan Eropa,” kata Li. Lantaran volume lalu lintas yang tinggi, “Ada kemungkinan besar terjadinya invasi dan kondisi lokal menguntungkan pertumbuhan spesies asing. Kami menyebut tempat tempat ini sebagai titik panas satwa invasif,” ujarnya.
“Invasi spesies asing terus terjadi di berbagai tempat,” kata salah seorang penulis studi, Tim Blackburn, profesor Biologi Invasi di University College London. Eropa, misalnya, ikut mengekspor tikus ke Amerika Serikat. Pada awal abad ke-20, satu jenis jamur dari Asia memusnahkan hutan kastanya Amerika Utara.
“Kali ini akan berbeda, karena dimensinya dan volume perdagangan yang ikut terlibat,” kata Blackburn.
Seperti serangga dan jamur, beberapa satwa, seperti katak, ular, dan burung, bisa ikut terbawa truk dan kapal kontainer. Kodok banteng asal Amerika Serikat, misalnya, saat ini mulai menggusur satwa amfibi di China dan tergolong, “Spesies amfibi paling agresif di seluruh dunia,” kata Li.
Di Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah mengajukan paket kebijakan guna mengelola risiko satwa invasif pada 2015. Kebijakan tersebut tidak hanya menggawangi langkah pemerintah, tetapi juga mendorong pengelolaan informasi, penelitian, edukasi dan pembangunan kapasitas di tingkat lokal.
“Spesies invasif sangat sulit untuk diperangi. Tapi kita bisa mencegahnya. Jika Anda berhasil mencegah invasi satwa, Anda tidak hanya berhemat dana, tetapi juga satwa.”(NGO)
Texas –
Penutupan sebagian pemerintahan Amerika Serikat (AS) memasuki hari ke-34. Para staf Badan Antariksa AS atau NASA pun terpaksa membersihkan sendiri toilet di kantor mereka.
Seperti dilaporkan surat kabar AS, The Hill dan dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Jumat (25/1/2019), hal tersebut bisa terjadi karena para petugas kebersihan atau cleaning service yang biasanya menjaga kebersihan setiap toilet di kantor NASA tidak lagi bekerja karena tidak mendapat gaji.
Diketahui bahwa selama penutupan pemerintah federal AS (shutdown), para pegawai federal di negara tersebut sama sekali tidak mendapat gaji.
Laporan The Hill menyebut bahwa pemberitahuan yang terpasang pada bagian luar toilet menyatakan agar para staf NASA menjadi sukarelawan dalam membersihkan sendiri toilet-toilet di kantor mereka, tepatnya di Pusat Luar Angkasa Johnson yang ada di Houston, Texas. Disebutkan dalam surat pemberitahuan itu bahwa para petugas pemeliharaan tidak lagi mendapat gaji setelah Jumat (25/1) waktu setempat.
Di tengah penutupan pemerintah AS, para pegawai dipaksa mengambil cuti tanpa upah dan NASA turut merasakan dampaknya.
“Inilah kenyataan yang terjadi di Pusat Luar Angkasa Johnson,” sebut salah satu staf NASA, Elizabeth Blome, via Twitter pada Kamis (24/1) waktu setempat.
“Kami sekarang tidak memiliki layanan pemeliharaan sementara kami bekerja tanpa gaji untuk menjaga Stasiun Luar Angkasa Internasional tetap beroperasi,” imbuhnya.
Sekitar 75 persen institusi pemerintahan AS tetap buka dan mendapat aliran anggaran, termasuk Departemen Pertahanan AS, karena institusi-institusi itu menggunakan anggaran terpisah yang diloloskan Kongres AS pada September 2018 lalu.
Namun sekitar 25 persen institusi pemerintahan AS lainnya terkena dampak penutupan pemerintahan sejak Desember 2018, termasuk NASA. Ratusan ribu pegawai diperlukan untuk tetap bekerja seperti biasa namun tanpa menerima gaji hingga pemerintahan federal AS resmi dibuka kembali.
Presiden AS Donald Trump menyerukan kepada para anggota Kongres AS untuk meloloskan anggaran US$ 5,7 miliar bagi pembangunan tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko, yang awalnya dijanjikan Trump akan dibangun dengan uang Meksiko
Partai Demokrat yang kini menguasai House of Representatives (HOR) atau DPR AS telah menolak proposal Trump yang menyertakan anggaran pembangunan tembok perbatasan itu. Demokrat berargumen bahwa pembangunan tembok itu terlalu mahal dan tidak efektif untuk mengamankan perbatasan. (DON)
Kuala Lumpur –
Kepolisian Malaysia sedang mencari keberadaan orangtua miliarder Jho Low terkait penyelidikan skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Orangtua Jho Low diharapkan bisa membantu penyelidikan yang hingga kini terus berlanjut.
Jho Low alias Low Taek Jho tengah menghadapi dakwaan kriminal di Malaysia dan Amerika Serikat (AS) atas perannya dalam penyelewengan dana sekitar US$ 4,5 miliar dari 1MDB. Jho dinyatakan buron karena keberadaannya yang misterius hingga kini.
Inspektur Jenderal Polisi Mohamad Fuzi Harun mengatakan dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir Reuters, Jumat (25/1/2019), Kepolisian Malaysia juga sedang mencari informasi soal keberadaan ayah dan ibunda Jho Low, Low Hock Peng dan Goh Gaik Ewe.
Selain orangtua Jho Low, polisi Malaysia juga tengah memburu dua orang lainnya yang diidentifikasi sebagai orang dekat Jho Low. Mereka adalah seorang wanita Singapura bernama Shabnam Naraindas Daswani atau yang juga dikenal sebagai Natasha Mirpuri dan seorang pria Malaysia bernama Tan Kim Loong.
Diketahui bahwa Jho Lo dan ayahnya telah dijerat dakwaan pencucian uang oleh otoritas Malaysia sejak Agustus 2018. Melalui pengacara dan juru bicaranya, Jho Low secara konsisten menyangkal keterlibatannya dalam skandal 1MDB.
Belum ada komentar dari juru bicara Jho Low terkait pernyataan terbaru dari Kepolisian Malaysia ini.
Diketahui bahwa Tan Kim Loong sebelumnya pernah dijerat bersama Jho Low dalam kasus pencucian uang di Malaysia. Tan juga disebut sebagai tokoh kunci dalam gugatan hukum otoritas AS untuk menyita aset-aset senilai lebih dari US$ 1,7 miliar yang diduga dibeli dengan dana 1MDB yang diselewengkan.
Saat ini otoritas di sedikitnya enam negara, termasuk AS, Swiss dan Singapura, sedang menyelidiki dugaan pencucian uang dan gratifikasi terkait 1MDB.
Mantan PM Malaysia, Najib Razak, yang mendirikan 1MDB tahun 2009 lalu, juga ikut diselidiki terkait skandal mega korupsi tersebut. PM Malaysia Mahathir Mohamad telah membuka kembali penyelidikan 1MDB untuk mencari bukti soal keterlibatan Najib.
Najib saat ini tengah menghadapi nyaris 40 dakwaan kriminal terkait skandal 1MDB dan lembaga-lembaga pemerintahan Malaysia lainnya. Untuk setiap dakwaan yang dijeratkan kepadanya, Najib secara konsisten menyatakan diri tak bersalah.(NOV)
Brisbane –
Seorang wanita Australia mengalami luka-luka setelah digigit ular sanca sepanjang 1,5 meter di toilet rumahnya. Namun wanita ini menuai pujian dari pawang yang menangkap ular itu, karena tetap tenang usai digigit.
Seperti dilansir news.com.au dan newshub.co.nz, Jumat (25/1/2019), dalam insiden yang terjadi di Chapel Hill, Brisbane sebelah barat ini, Helen Richards (59) digigit ular di bagian bokongnya saat menggunakan kloset duduk. Richards tidak sempat menyalakan lampu karena dia hanya buang air kecil.
Segera setelah pawang ular datang, Richards mendapatkan semprotan antiseptik pada bekas gigitan ular tersebut. Sang pawang bernama Jasmin Zeleny menyebut ular sanca yang ada di kloset Richards itu merupakan jenis yang tidak beracun.
“Ular itu tidak menunjukkan perilaku defensif setelah insiden itu. Pawang ular tiba dengan segera, dengan membawa pertolongan pertama, jadi agar konsumen bisa segera membersihkan diri dan mendapatkan semprotan antiseptik pada bekas gigitan kecil yang ditinggalkan si ular,” tutur Zeleny via Facebook.
Pujian dilontarkan Zeleny untuk Richards dalam menghadapi situasi yang jelas membuat trauma itu. Zeleny menyebut Richards menangani situasi dengan tenang. “Beruntung bagi kami, konsumen tetap tenang dan ingat untuk tidak mem-flush toilet, karena mem-flush akan membuat ular masuk ke dalam pipa kembali,” ucapnya.
Setelah ular berhasil direlokasi dengan aman, ujar Zeleny, Richards masih sempat melontarkan lelucon soal dirinya. “Ular itu dipindahkan dan direlokasi dengan aman, dan konsumen menangani situasi seperti seorang juara sejati, bahkan memiliki rasa humor soal insiden itu,” ujarnya.
“Dia (Richards-red) mengatakan kebiasaannya di toilet akan berubah selamanya! Lampu akan menyala dan dia akan selalu melihat ke dalam kloset sebelum duduk,” imbuh Zeleny.
Ditambahkan pawang ular itu bahwa keberadaan seekor ular sanca di dalam kloset ‘jelas bukan peristiwa biasa’. Bahkan menurut sang pawang, insiden di rumah Richards ini menjadi insiden pertama yang mereka tangani dengan melibatkan ular sanca.
Namun, sang pawang memiliki dua nasihat untuk orang-orang yang terjebak dalam situasi serupa, yakni jangan menyentuh ular dan jangan mem-flush kloset.
“Jika Anda malah melakukan hal-hal ini, itu akan meningkatkan kesempatan bagi kami untuk tidak bisa mengakses sang ular jika ular itu masuk kembali ke dalam pipa. Turunkan penutup kloset, amankan dan panggil pawang ular,” tandasnya. (ADI)
Kiev –
Pengadilan Ukraina menyatakan mantan presiden Viktor Yanukovich bersalah dan divonis 13 tahun penjara atas tuduhan pengkhianatan. Dia dinyatakan bersalah karena tindakannya telah membuka pintu atas pencaplokan Krimea dan konflik di timur Ukraina.
Dilansir dari Reuters, Jumat (25/1/2019), vonis itu dibacakan dalam peradilan in absentia yang dipimpin oleh hakim Vladyslav Deviatko. Yanukovich sendiri tak hadir dalam persidangan karena melarikan diri.
Yanukovich disebut melarikan diri ke Rusia pada 2014 menyusul protes terhadap pemerintahannya. Penggantinya, Petro Poroshenko, telah mengadopsi kebijakan luar negeri pro-Barat, kebalikan dari masa kepemimpinan Yanukovich yang pro-Moskow.
“Dengan tindakan ilegal yang disengaja, Yanukovich melakukan kejahatan terhadap dasar kedaulatan nasional Ukraina, yaitu pengkhianatan negara,” kata Deviatko.
Hakim mengatakan Yanukovich mengirim surat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin pada 1 Maret 2014. Surat itu meminta Putin menggunakan tentara Rusia dan pasukan polisi untuk memulihkan ketertiban di Ukraina.
“Dengan tindakannya yang disengaja, Yanukovich melakukan kejahatan terhadap perdamaian, yaitu membantu dalam melakukan perang yang agresif,” kata Deviatko.
Yanukovich meninggalkan Ukraina setelah tiga bulan protes. Lebih dari 100 demonstran tewas dalam bentrokan di ibu kota Ukraina. Yanukovich sendiri telah membantah tuduhan yang dibuat oleh jaksa penuntut.
Dia menyalahkan kelompok nasionalis radikal bersenjata karena mengobarkan kekerasan dalam protes Maidan 2014, yang mendorongnya melarikan diri. Pengacara Yanukovich mengatakan mereka akan mengajukan banding atas putusan tersebut.(MAD)
Khartoum –
Polisi Sudan menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstrasi antipemerintah yang terjadi secara simultan di sejumlah kota di negara itu. Massa aksi menuntut Presiden Omar al-Bashir mundur dari jabatannya.
Dilansir dari AFP, Jumat (25/1/2019), unjuk rasa menuntut kebebasan, perdamaian, dan keadilan itu telah berlangsung lebih dari sebulan. Pemerintah Sudan pun dituding melakukan kekerasan hingga mengundang kecaman dari dunia internasional.
Demonstrasi yang menjamur itu dipandang sebagai ancaman terbesar bagi pemerintahan Bashir, yang menjabat sejak 1989. Para pejabat mengatakan 26 orang tewas dalam kekerasan itu, tetapi kelompok-kelompok hak asasi manusia menyebutkan ada 40 orang tewas.
Asosiasi Profesional Sudan (SPA), yang menjadi ujung tombak kampanye protes, telah menaikkan dukungan dengan seruan untuk unjuk rasa nasional pada Kamis (24/1) waktu setempat. SPA menyerukan unjuk rasa di 17 tempat di Khartoum dan Omdurman. Para demonstran disuruh berbaris menuju istana presiden.
Ratusan orang pun mulai berdemonstrasi di beberapa wilayah ibu kota menuju istana, tetapi mereka dihadang oleh polisi dengan gas air mata.
“Mari kita mati seperti martir atau memperjuangkan hak-hak mereka,” teriak pria dan wanita ketika mereka turun ke jalan-jalan di Distrik Burri.
Beberapa demonstrasi sebelumnya di istana presiden juga telah dibubarkan oleh polisi yang menembakkan gas air mata.(ARF)