New Delhi –
Putra Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi sepakat untuk meningkatkan kerja sama memerangi terorisme. Kedua tokoh bertekad meningkatkan tekanan terhadap negara-negara yang dinilai mengobarkan terorisme.
Seperti dilansir AFP, Rabu (20/2/2019), kesepakatan itu dicapai saat MBS bertemu dengan PM Modi dalam kunjungannya ke India pekan ini. Kunjungan MBS ke India ini dilakukan setelah sebelumnya dia berkunjung ke Pakistan selama dua hari.
Tidak disebut secara detail target yang akan menjadi sasaran kerja sama itu. Namun diketahui bahwa kesepakatan baru antara MBS dan PM Modi ini dicapai saat PM Modi terus melontarkan peringatan untuk Pakistan, menyusul serangan bom bunuh diri di Kashmir yang menewaskan sedikitnya 40 paramiliter India, pekan lalu. PM Modi mengecamnya sebagai ‘serangan biadab’. Sedangkan otoritas Saudi diketahui selalu menuduh Iran terlibat dalam serangan militan.
“Untuk menangkal ancaman ini secara efektif, kami menyepakati bahwa ada kebutuhan untuk meningkatkan seluruh tekanan pada negara-negara yang mendukung terorisme dengan cara apapun,” tegas PM Modi dalam pernyataannya.
“Sungguh penting untuk melenyapkan infrastruktur teror dan menghentikan dukungan pada teroris dan para pendukungnya,” imbuhnya.
MBS sendiri menawarkan untuk membantu mengakhiri pertikaian antara India dan Pakistan yang kembali memanas akibat bom bunuh diri di Kashmir.
“Terorisme dan ekstremisme menjadi kekhawatiran bersama bagi India dan Arab Saudi,” ujar MBS usai berbicara dengan PM Modi di New Delhi.
“Saya ingin menegaskan bahwa kami siap bekerja sama dengan India, termasuk melalui saling berbagi intelijen,” tandasnya.
Dalam rangkaian kunjungan ke luar negeri pertama sejak citranya ternoda akibat kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi, MBS menandatangani sejumlah kesepakatan gabungan dengan PM Modi dalam sektor industri dan budaya. Tidak ada perjanjian besar yang diumumkan MBS dalam kunjungannya ini.
Di Pakistan, MBS mengumumkan investasi sebesar US$ 20 miliar untuk negara tersebut. Usai mengunjungi Pakistan dan India, MBS dijadwalkan mengunjungi China pada Rabu (20/2) malam.(MAD)
Kairo –
Otoritas Mesir menghukum gantung sembilan narapidana yang bersalah membunuh seorang jaksa terkemuka di negara itu. Pembunuhan dilakukan tahun 2015 lalu melalui serangan bom mobil.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Rabu (20/2/2019), sembilan narapidana yang dieksekusi mati itu merupakan bagian dari 28 orang yang divonis mati atas kasus pembunuhan itu pada tahun 2017 lalu. Vonis mati terhadap mereka diperkuat oleh Mahkamah Kasasi pada November 2018.
Vonis mati terhadap enam terdakwa lainnya diturunkan menjadi hukuman penjara seumur hidup. Sedangkan vonis untuk para terdakwa lainnya belum diputuskan karena mereka disidang secara in-absentia.
Jaksa terkemuka Hisham Barakat yang menjabat Prosecutor General Mesir tewas dalam serangan bom mobil yang melanda iring-iringan kendaraannya pada Juni 2015. Serangan bom mobil itu terjadi setelah muncul seruan untuk menyerang otoritas kehakiman demi membalas penindakan tegas terhadap militan.
Mesir menyalahkan kelompok Ikhwanul Muslimin dan militan Hamas yang berbasis di Gaza atas serangan bom itu. Kedua kelompok sama-sama membantah.
Laporan surat kabar lokal El Watan menyebut eksekusi mati melalui hukuman gantung telah dilakukan terhadap sembilan narapidana itu pada Rabu (20/2) pafi waktu setempat.
Eksekusi mati terhadap sembilan narapidana itu dilakukan setelah kelompok HAM, Amnesty International, mengajukan banding kepada otoritas Mesir pada Selasa (19/2) untuk menghentikan pelaksanaan eksekusi mati. Dalam gugatannya, Amnesty menyebut adanya penahanan rahasia dan penyiksaan terhadap para narapidana agar mengakui perbuatannya.
Eksekusi mati pada sembilan narapidana itu menyusul eksekusi mati terhadap enam narapidana lainnya, awal bulan ini. Tiga narapidana di antaranya divonis mati atas pembunuhan pejabat kepolisian pada September 2013 dan tiga narapidana sisanya bersalah atas pembunuhan seorang anak hakim tahun 2014.(ARF)
Moskow –
Presiden Rusia, Vladimir Putin, melontarkan ancaman terbaru terhadap Amerika Serikat (AS). Putin menyatakan Rusia akan merespons secara tegas setiap pengerahan rudal nuklir oleh AS di wilayah manapun di kawasan Eropa.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (20/2/2019), peringatan ini dilontarkan Putin usai AS menarik diri dari kesepakatan Kekuatan Nuklir Jangkauan Menengah (INF) yang ditandatangani dengan Rusia tahun 1987 silam. Kesepakatan itu melarang pengerahan rudal jarak pendek dan menengah yang berbasis di daratan di wilayah Eropa.
Keluarnya AS dari kesepakatan itu memicu prospek pertarungan senjata baru antara AS dan Rusia. Dalam penegasan sebelumnya, Rusia membantah telah melanggar kesepakatan itu, seperti yang dituduhkan AS. Putin balik menuduh AS yang telah melanggar kesepakatan itu sejak lama.
“AS secara langsung dan secara kasar melanggar aturan kesepakatan (INF), mereka telah memiliki peluncur (rudal) di Rumania sejak lama,” tegas Putin saat berpidato di hadapan elite politik Rusia yang tergabung delam Dewan Federal di Moskow.
“Rusia tidak berniat untuk menjadi yang pertama mengerahkan rudal-rudal baru di Eropa. Jika AS sungguh mengerahkan rudal-rudalnya di Benua Eropa, ini akan memperburuk situasi keamanan internasional dan menciptakan ancaman serius untuk Rusia, karena akan ada rudal-rudal dengan jarak tempuh 10-12 menit ke Moskow,” imbuhnya.
“Saya mengatakan ini dengan jelas dan terbuka, Rusia akan terpaksa menciptakan dan mengerahkan persenjataan yang tidak hanya bisa digunakan terhadap wilayah-wilayah yang menjadi asal datangnya ancaman pada kita, tapi juga wilayah-wilayah yang menjadi pusat pengambilan keputusan yang ada di balik sistem rudal yang mengancam kita,” tegas Putin lagi, merujuk pada AS sebagai pengambil keputusan.
Putin juga menyerukan kepada AS untuk memperkirakan risiko yang akan dihadapi sebelum mengambil keputusan. “Itu hak mereka untuk berpikir apapun yang mereka mau. Tapi bisakah mereka menghitung? Saya yakin mereka bisa. Biarkan mereka menghitung kecepatan dan jarak sistem persenjataan yang sedang kita kembangkan,” ucap Putin merujuk pada AS.
Kendati demikian, Putin juga menambahkan bahwa Rusia masih menginginkan hubungan yang baik dengan AS. Namun di sisi lain, lanjut Putin, Rusia juga bersiap memberikan respons defensif jika memang diperlukan.
“Kita siap untuk perundingan perlucutan senjata, tapi kita tidak lagi akan mengetuk pada pintu yang tertutup,” ujarnya.
“Kita tahu bagaimana melakukan ini dan kita akan menerapkan rencana-rencana ini segera, sesegera mungkin setelah ancaman terhadap kita menjadi kenyataan,” tandas Putin.
Kesepakatan INF ditandatangani tahun 1987 antara Presiden AS saat itu, Ronald Reagan dan pemimpin Uni Soviet Mikhael Gorbachev. Penandatanganan itu mengakhiri krisis yang dipicu rudal balistik bermuatan nuklir milik Soviet yang bisa menyerang ibu kota negara-negara Barat saat itu. Di sisi lain, kesepakatan itu juga mengendalikan pertarungan persenjataan antara AS dan Rusia. (ADI)
Pnom Penh –
Pelatih Timnas Indonesia U-22 Indra Sjafri tak terlalu kaget dengan kekalahan alaysia dari Kamboja. Tak ada tim underdog di Piala AFF ini.
Malaysia menelan kekalahan 0-1 dari tuan rumah Kamboja pada laga Grup B Piala AFF U-22 2019, di Stadion Olympic, Senin (18/2) malam. Sepanjang pertandingan, Kamboja lebih banyak memberikan tekanan.
“Menurut saya tidak mengejutkan. Mereka (Malaysia) juga pernah kalah 0-3 dari Myanmar. Kami juga sudah beberapa kali main lawan mereka (Kamboja),” ujar Indra dalam rilis yang diterima, Selasa (19/2/2019).
Indonesia sedang mempersiapkan diri menghadapi laga kedua melawan Malaysia di Stadion Olympic, Rabu (20/2/2019). Indra menegaskan timnya harus waspada siapapun lawan yang dihadapi.
“Jadi seperti yang saya sampaikan dalam press conference, kekuatan tim di Asia Tenggara mulai berimbang. Jadi sudah tidak ada istilahnya tim underdog, jangan dipikir Kamboja itu underdog, Myanmar itu underdog,” Indra menambahkan.
Pada laga perdana, Indonesia bermain imbang 1-1 atas Myanmar. Hasil pertandingan di pertandingan kedua tersebut bakal menentukan peluang tim Merah Putih di Piala AFF U-22.(DON)
Manchester –
Kevin De Bruyne menyakini hampir mustahil Manchester City meraih quadraple musim ini. The Citizens masih memelihara peluang meraih hal tersebut.
Dua laga penting akan dilakoni oleh City pekan ini. Tim asuhan Guardiola itu akan menghadapi Schalke di Stadion Veltins Arena, Kamis (21/2/2019) dini hari WIB, pada leg pertama Liga Champions. Usai itu, mereka bertemu Chelsea di Final Piala Liga, Minggu (24/2) menjelang tengah malam WIB.
Kemenangan di dua laga ini akan menjaga peluang The Citizens untuk meraih empat gelar di musim ini. Mengingat mereka kini juga masih memuncaki Liga Inggris dan melaju ke babak perempatfinal Piala FA.
Jika melihat tren penampilan City yang hanya sekali kalah dalam sepuluh laga terakhir, quadraple jelas sangat mungkin mereka raih di akhir musim ini. Walau begitu, Kevin De Bruyne enggan menjadikan hal ini sebagai target utama The Citizens.
Menurut pria asal Belgia ini, yang terpenting bagi timnya saat ini adalah berusaha untuk memenangkan setiap laga yang tersisa.
“Tujuan kami bukan untuk memenangkan empat gelar, melainkan untuk menang di setiap pertandingan,” kata De Bruyne dilansir dari BBC.
“Anda tidak dapat menetapkan standar untuk memenangkan empat gelar juara. Kami senang di mana kami berada – kami ingin maju di setiap kompetisi yang kami mainkan. Tapi untuk memenangkan empat trofi musim ini, itu hampir mustahil,” ungkapnya.
Pria 27 tahun ini menambahkan bahwa City di musim ini masih sama dengan di musim lalu. Guardiola tetap menuntut anak asuhannya untuk tampil dengan standar yang sangat tinggi.
“Saya pikir itu sama (seperti di musim lalu). Kami masih berjuang di semua kompetisi. Tim lain mencari tahu apa yang kami lakukan dan memiliki tim yang lebih baik,” tambahnya.
“Kami selalu bermain dengan cara yang sama di bawah Pep Guardiola, tidak ada banyak perbedaan dengan musim lalu. Standar yang ia terapkan masih sangat tinggi. Tapi, di musim ini kami mungkin lebih banyak meraih kemenangan,” ujar mantan pemain Wolfsburg ini menambahkan.(NGO)
Liverpool –
Jordan Henderson menyebut hasil imbang kontra Bayern Munich bukan hal buruk bagi Liverpool. Peluang lolos kedua tim ke perempatfinal Liga Champions sama besar.
Liverpool bermain imbang 0-0 saat menjamu Bayern Munich di Stadion Anfield, Rabu (20/2/2019) dinihari WIB, pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Hasil ini jelas cukup merugikan bagi The Reds mengingat status mereka sebagai tuan rumah.
Buruknya penyelesaian akhir jadi menjadi sebab utama Liverpool gagal mengamankan kemenangan atas Die Roten. Tercatat mereka mampu melepaskan 15 percobaan tembakan namun hanya dua yang mengarah ke gawang Manuel Neuer.
Kegagalan The Reds membobol gawang FC Hollywood ini disesal oleh sang kapten Jordan Henderson. Meski begitu, ia menganggap hasil imbang ini bukan hal yang buruk bagi timnya.
“Kami kecewa tak mampu mencetak gol. Tapi kami berhasil menjaga clean sheet dan bertahan dengan baik,” ujar Henderson dilansir dari Dailystar usai laga
“Kami memiliki peluang yang cukup banyak terutama di babak pertama.Ini bukan hasil terburuk di dunia,” tambahnya.
Gelandang timnas Inggris ini juga mengapresiasi penampilan The Reds yang menurutnya sudah tampil cukup baik. Henderson menyebut Liverpool hanya kurang beruntung tak mampu meraih angka penuh di laga ini.
“Performa tim cukup bagus tetapi kami tidak memiliki hal tersebut di daerah pertahanan Bayern. Mereka tim yang bagus, mereka mampu menjaga bola,” tegas pria jebolan akademi Sunderland ini.
“Terkadang hal tersebut membuat kami frustrasi. Kami sedikit kurang beruntung di depan gawang,” tuturnya menyimpul.
Liverpool akan berganti bertamu ke Stadion Allianz, markas Bayern, pada leg kedua (14/3). Henderson yakin The Reds mampu mengalahkan The Bavaria dalam lawatan mereka tersebut.
“Kami masih belum tersingkir. Kami punya pertandingan sebelum leg kedua. Kami harus tetap percaya diri,” kata Henderson
“Ini akan sulit tetapi kami memiliki pengalaman di Liga Champions. Kita bisa pergi ke sana dan mengalahkan mereka,” ungkapnya dengan percaya diri.(DON)
Lyon –
Barcelona hanya dapat hasil seri 0-0 di markas Lyon di leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Hasil itu dinilai Ernesto Valverde tak aman untuk timnya.
Barcelona tandang ke markas Lyon dalam pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Groupama Stadium, Rabu (20/2/2019) dini hari WIB. Blaugrana harus puas dengan hasil akhir 0-0.
Barcelona akan gantian menjamu Lyon di Camp Nou di leg kedua pada 13 Maret. Tak punya bekal gol tandang dan akan gantian jadi tuan rumah di leg kedua, Valverde menilai hasil 0-0 di markas Lyon berbahaya untuk Barcelona.
“Kami kuat di kandang, tapi 0-0 adalah hasil yang berbahaya untuk leg kedua,” ujar Valverde seperti dilansir Sport.
“Anda harus menang di kandang dan fans harus memberi kami dorongan, karena segalanya akan ditentukan.”
Meski demikian, Valverde memuji performa Barcelona di markas Lyon. Sepanjang laga, Lionel Messi dkk tampil agresif dengan melepaskan 25 tembakan. Namun kiper Lyon Anthony Lopes juga tampil oke dengan lima kali melakukan penyelamatan.
“Dalam hal permainan sejak awal pertandingan, kesannya sangat bagus, meski kami berharap lebih karena kami sudah cukup berusaha, tapi kami tidak menang,” kata Valverde.(RIF)
Jenewa –
Longsor salju menyebabkan beberapa pemain ski di lereng resor Crans-Montana Swiss tertimbun. Sejumlah penyelamat bekerja untuk mencari korban yang selamat.
Dilansir dari Reuters, Rabu (20/2/2019), surat kabar lokal Nouvelliste mengutip pimpinan komune Nicolas Feraud yang menyebut ada 10 hingga 12 orang diyakini terjebak. Koran itu mengatakan longsoran salju menutupi sekitar 300-400 meter sebuah lintasan.
Longsoran salju itu disebut terjadi pada Selasa (19/2) sore setelah seminggu suhu yang lebih hangat mulai mencairkan salju lebat di wilayah tersebut.
“Longsor terjadi di sektor Plaine-Morte, tim pencarian dan penyelamatan ada di lokasi. Beberapa orang dimakamkan,” kata polisi wilayah Valais.
Dalam pernyataan terpisah, perusahaan lift ski Crans-Montana mengatakan patroli ski telah menyalakan alarm pada 13.23 GMT dan menyatakan bahwa keadaan di luar kendali.
“Sekitar 100 pekerja penyelamat ada di lokasi. Kami juga memiliki orang-orang dari tentara yang ada di sini menjelang Kejuaraan Dunia,” ujar presiden perusahaan lift ski Philippe Magistretti.(RIF)
Tokyo –
Otoritas Jepang menyatakan dukungan untuk pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, yang telah menyatakan diri sebagai Presiden interim untuk menantang Presiden Nicolas Maduro. Jepang juga menyerukan agar Venezuela segera menggelar pemilu.
Dengan ini, Jepang bergabung dengan Amerika Serikat (AS), negara-negara Amerika Latin dan Eropa yang telah mengakui Guaido.
“Negara kami telah menyerukan pemilu lebih awal (di Venezuela)… tapi sayangnya pemilu belum juga digelar,” ujar Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono, dalam konferensi pers seperti dilansir AFP, Selasa (19/2/2019).
“Mempertimbangkan situasi, negara kami jelas mendukung Presiden sementara Guaido. Kami sekali lagi menyerukan kepada negara tersebut (Venezuela-red) untuk menggelar pemilu yang bebas dan adil,” tegasnya.
Langkah otoritas Jepang ini diumumkan saat krisis di Venezuela terus berkepanjangan. Tekanan terhadap Maduro dan militer Venezuela yang mendukung Maduro semakin lama terus meningkat.
Pada Senin (18/2) waktu setempat, Presiden AS Donald Trump mendorong militer Venezuela untuk mendukung Guaido atau ‘kehilangan segalanya’. AS telah menyerukan kepada Maduro untuk mengundurkan diri jabatannya dan mendukung Guaido, yang mengecam hasil pemilihan presiden Venezuela tahun lalu sarat kecurangan.
Guaido yang menjabat Ketua Dewan Nasional, semacam parlemen Venezuela, ini menyatakan diri sebagai Presiden interim Venzuela pada Januari lalu. Sejauh ini sudah sekitar 50 negara yang mengakui Guaido sebagai Presiden interim Venezuela.
Saat ini, Guaido dan Maduro tengah berselisih soal bantuan kemanusiaan dari AS untuk rakyat Venezuela. Diketahui bahwa rakyat Venezuela ada di ambang krisis kemanusiaan karena mengalami kekurangan pangan dan obat-obatan yang diperburuk oleh hiperinflasi.
Maduro menolak bantuan AS itu dan mengerahkan pemblokiran di perbatasan. Namun Guaido berencana mengerahkan satu juta relawan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke rakyat Venezuela.(NOV)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Kepolisian Montenegro menangkap sembilan orang yang diduga terlibat dalam penyerangan terhadap jurnalis investigasi Olivera Lakic. Sembilan orang ini diyakini bagian dari kelompok kriminal.
“Sembilan orang itu, yang ditangkap di Montenegro dan di luar negeri, diyakini sebagai bagian dari kelompok kriminal,” kata kepala polisi Podgorica Milovan Pavicevic, seperti dilansir AFP, Rabu (20/2/2019).
Dia mengatakan kelompok ini dicurigai telah mempersiapkan penyerangan dengan melepaskan tembakan kebagian kaki Lakic. Lakic ditembak di depan rumahnya pada Mei lalu, di Podgorica, Ibu kota Montenegro.
Polisi juga mengatakan telah menyita beberapa barang bukti di rumah para terduga penyerangan itu. Barang bukti tersebut berupa senjata hingga alat peledak.
“Polisi juga menyita sejumlah besar senjata, alat peledak dan peralatan penyamaran di rumah para tersangka,” kata Pavicevic.
Tercatat sejak 2004, puluhan wartawan menjadi korban serangan dan pembunuhan di Montenegro. Namun, tidak satu pun dari kasus tersebut yang pernah diselesaikan.(MAD)