Kathmandu –
Sebuah helikopter yang membawa Menteri Pariwisata Nepal dan rombongannya jatuh di area perbukitan di sebelah timur negara itu. Total tujuh orang, termasuk sang menteri, yang ada di dalam helikopter itu meninggal dunia dalam insiden ini.
Seperti dilansir AFP dan lokal Nepal, The Himalayan Times, Rabu (27/2/2019), insiden ini terjadi saat helikopter milik Air Dynasty tipe AS350 itu terbang dari distrik Taplejung menuju wilayah Terathum. Menteri Pariwisata Nepal, Rabindra Adhikari, bersama enam orang lainnya ada di dalam helikopter tersebut.
“Sebuah helikopter yang membawa Menteri Pariwisata Nepal telah jauh,” sebut Menteri Dalam Negeri Nepal, Prem Kumar Rai, kepada para wartawan setempat.
Baik pihak Air Dynasty maupun Otoritas Penerbangan Sipil Nepal, seperti dilansir The Himalayan Times dan NDTV, mengonfirmasi bahwa keseluruhan tujuh orang yang ada di dalam helikopter itu tewas. Otoritas Penerbangan Sipil Nepal yang dikutip kantor berita India, ANI, menegaskan bahwa Menteri Adhikari termasuk dalam korban tewas.
Helikopter itu dilaporkan jatuh di area Sisne Khola, yang berjarak 6 mil laut dari Taplejung, pada Rabu (27/2) sekitar pukul 13.30 waktu setempat.
Sesaat setelah helikopter itu dilaporkan hilang, warga lokal di area Pathibara melaporkan kepada polisi soal kemunculan kobaran api besar. Pejabat Taplejung, Anuj Bhandari, menuturkan bahwa warga setempat melaporkan suara dentuman keras yang diikuti kepulan asap dan kobaran api di lokasi.
Identitas orang-orang di dalam helikopter itu diidentifikasi sebagai pilot Kapten Prabhakar KC, pengusaha pariwisata Ang Tshiring Sherpa, personel keamanan Arjun Ghimire, Wakil Sekretaris kantor Perdana Menteri Yubaraj Dahal, Wakil Direktur Jenderal Otoritas Penerbangan Sipil Nepal (CAAN) Birendra Shrestha, dan Insinyur CAAN Dhruba Das Bhochhibhaya, serta jurnalis setempat Laxmi Gautam.
Diketahui bahwa Menteri Adhikari bersama para pejabat lainnya baru saja mengunjungi Kuil Pathibhara usai menghadiri acara di Chuan Danda di area Panchthar untuk menginspeksi pembangunan bandara setempat. Helikopter itu terjatuh sesaat setelah lepas landas dari kuil tersebut. Penyebab jatuhnya helikopter belum diketahui pasti.
Kondisi cuaca yang tidak baik menghambat upaya evakuasi jenazah korban. Dua helikopter lainnya dikerahkan ke lokasi, sedangkan dua helikopter dari Militer Nepal baru bergerak ke lokasi untuk membantu evakuasi.
Menyusul insiden ini, Kantor Perdana Menteri dan Dewan Menteri Nepal langsung menggelar rapat kabinet darurat di kediaman resmi Perdana Menteri di Baluwatar.(NOV)
Kairo –
Sebuah kebakaran hebat yang dipicu ledakan terjadi di stasiun kereta utama di Kairo, ibu kota Mesir. Sedikitnya 20 orang tewas dan sekitar 40 orang lainnya luka-luka dalam insiden ini.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (27/2/2019), insiden fatal yang terjadi di Stasiun Ramses yang ada di pusat kota Kairo pada Rabu (27/2) waktu setempat ini, dipicu oleh sebuah rangkaian kereta yang menabrak pembatas di stasiun.
Dituturkan seorang saksi mata di lokasi bahwa sempat terjadi ledakan saat rangkaian kereta itu menabrak pembatas. Ledakan itu kemudian memicu kebakaran dahsyat yang menghanguskan gerbong kereta.
Saksi mata itu juga menyebut dirinya melihat langsung sejumlah jasad yang hangus terbakar.
“Saya sedang berdiri di peron dan saya melihat rangkaian kereta melaju kencang ke arah pembatas,” tutur seorang saksi mata bernama Mina Ghaly kepada Reuters.
“Semua orang mulai berlari tapi banyak orang tewas setelah lokomotif meledak,” tuturnya. “Saya melihat sedikitnya sembilan jenazah tergeletak di tanah, hangus terbakar,” ujar Ghaly.
Sejumlah foto dari lokasi kejadian menunjukkan kepulan asap hitam pekat membubung dari stasiun tersebut. Para petugas pemadam kebakaran terlihat berupaya memadamkan api yang membakar sejumlah gerbong kereta.
Tayangan televisi setempat menunjukkan kobaran api melahap rangkaian kereta tersebut dan juga salah satu peron. Orang-orang bergegas menyelamatkan para korban. Beberapa ambulans dan tim penyelamat telah dikerahkan ke lokasi.
Perdana Menteri Mesir, Mostafa Madbouli, langsung bergegas mendatangi lokasi. “Siapa saja yang terbukti lalai akan diadili dan hukumannya akan parah,” tegasnya di lokasi kejadian.
Diketahui bahwa warga Mesir telah sejak lama mengeluhkan bahwa pemerintah gagal menangani persoalan transportasi yang kronis di negara tersebut. Pemeliharaan jalanan setempat dan jalur kereta api disebut sangat buruk. Badan statistik nasional Mesir mencatat setidaknya terjadi 1.793 kecelakaan kereta sepanjang tahun 2017.(MAD)
Johannesburg –
Otoritas Afrika Selatan (Afsel) akan memanggil pendeta Alph Lukau setelah video aksinya ‘menghidupkan’ orang mati menjadi viral dan menuai kecaman publik. Nantinya, pendeta Lukau akan dipaksa memberikan keterangan di bawah sumpah.
Komisi CRL atau Komisi untuk Promosi dan Perlindungan Hak-hak Komunitas Budaya, Agama dan Linguistik, sebelumnya menyebut ‘aksi itu direkayasa untuk berusaha mendapatkan uang dari orang-orang tak berdaya’. Komisi CRL yang mendapat mandat langsung dari Konstitusi Afsel ini bertugas melindungi dan mempromosikan hak-hak budaya, keagamaan dan linguistik dari masyarakat yang beragam.
Seperti dilansir media lokal Afsel, Mail & Guardian, Rabu (27/2/2019), Ketua Komisi CRL, Thoko Mkhwanazi-Xaluva, menyatakan organisasinya akan memanggil pendeta Lukau yang memimpin gereja bernama Alleluia Ministries International dan memaksanya menyampaikan pernyataan di bawah sumpah.
“Kami pikir ini problematik bahwa orang-orang disebut mati atau setengah mati dan kemudian dihidupkan kembali,” sebut Mkhwanazi-Xaluva dalam press briefing kepada media setempat.
“Di bawah situasi normal, dengan seluruh tuduhan terhadapnya, untuk saat ini, bagi profesi apapun, dia akan dinonaktifkan,” imbuhnya.
Dalam video yang viral di media sosial, pendeta Lukau tampak menyentuh perut seorang pria berpakaian serba putih yang terbaring di dalam peti mati. Beberapa saat kemudian, pria di dalam peti itu terbangun dan duduk. Para jemaat yang ada di sekeliling pendeta Lukau kagum dengan hal itu.
Namun publik mengecam dan olok-olokan terhadap aksi itu bermunculan di media sosial. Komisi CRL sebelumnya menyatakan akan menyelidiki insiden yang menuai kecaman publik itu.
“Sebagai komisi, kami perlu menyelidiki hingga ke akar masalah ini. Jika kami tidak melakukan itu, orang-orang Afrika Selatan akan teperdaya dan kecerdasan mereka dihina,” ujar Wakil Ketua Komisi CRL, David Mosoma.
Ditambahkan Mkhwanazi-Xaluva bahwa Komisi CRL telah mendorong parlemen Afsel untuk memulai proses perumusan legislasi yang akan membantu mengatur sektor tersebut agar ‘gereja-gereja problematik’ bisa ditangani.
“Selama lima tahun ke depan kami akan mendorong regulasi praktisi keagamaan… Parlemen harus melakukan hal yang perlu dilakukan. Harus ada semacam kontrol,” tegasnya.(ARF)
Islamabad –
Ketegangan antara Pakistan dan India makin meningkat. Militer Pakistan mengklaim telah menembak jatuh dua pesawat tempur India di wilayah udaranya di atas wilayah sengketa Kashmir.
Juru bicara militer Pakistan mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (27/2/2019), seorang pilot India ditangkap dalam insiden itu. Disebutkannya, sebuah pesawat tempur India ditembak jatuh di area wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan, sedangkan satu pesawat lainnya jatuh di wilayah India di perbatasan de facto yang membagi wilayah Himalaya tersebut.
“PAF (militer Pakistan) menembak jatuh dua pesawat India di dalam wilayah udara Pakistan,” kata juru bicara militer Mayor Jenderal Asif Ghafoor dalam cuitan di Twitter hari Rabu ini.
Belum ada komentar dari pihak India atas klaim militer Pakistan ini.
Insiden ini merupakan insiden terbaru dari rangkaian peristiwa membahayakan antara kedua negara, yang hubungannya menegang sejak serangan bom bunuh diri di wilayah Kashmir India pada 14 Februari lalu, yang menewaskan 40 tentara India. Pemerintah India telah bertekad untuk bertindak atas serangan bom tersebut.
Pada Selasa (26/2) waktu setempat, pesawat-pesawat tempur India terbang ke wilayah udara Pakistan dan menggempur apa yang disebut sebagai kamp Jaish-e-Mohammed (JeM), kelompok militan yang mengklaim melakukan serangan bom di Kashmir tersebut.
Itu merupakan serangan udara pertama India di wilayah Pakistan sejak kedua negara tetangga bersenjata nuklir itu terlibat perang pada tahun 1971 — ketika kedua negara belum memiliki senjata nuklir.(ADI)
Singapura –
PSM Makassar buta kekuatan lawan, Home United, di laga perdana Piala AFC 2019. Pelatih PSM, Darije Kalezic, tak gentar.
PSM berlaga di Grup H AFC Cup 2019 melawan Home United di Stadion Jalan Besar, Singapura, pada Rabu (26/2/2019). Mereka berbekal rentetan hasil manis di Piala Indonesia dengan membabat lawan terakhirnya, Perseru Serui, dengan kemenangan agregat 12-0.
Tapi, PSM juga bakal waspada menghadapi Home United. Tim berjuluk Juku Eja itu dinilai belum maksimal dalam menyiapkan diri sebelum terbang ke Singapura.
“Ini kompetisi spesial bagi PSM Makassar bermain di AFC Cup, kami sangat senang bisa mempersembahkan ini bagi kota Makassar dan negara Indonesia,” ujar Kalezic pada Selasa (26/2/2019).
“Pertandingan ini buat kami sama dengan pertandingan lainnya, jadi kami tidak melakukan hal yang spesial untuk pertandingan ini,” Kalezic menambahkan.
“Kami tahu masing-masing selama dua minggu ini kami dapat jatah sepuluh latihan bersama. Sebelumnya, di kompetisi nasional (Piala Indonesia) ada dua laga dan pemain bermain dengan baik,” ujar dia.
“Jadi, besok kami akan mengusahakan permainan yang terbaik karena itu sangat penting buat kami. Kami belum terlalu mengenali lawan kami. Sebelumnya, kami hanya tahu mereka bermain dengan Persija di Singapura,” pelatih asal Bosnia tersebut menambahkan.(ADI)
Hanoi –
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba di Vietnam. Keduanya akan melakukan KTT kedua mereka pada Rabu (27/2) besok.
Dilansir Reuters, Selasa (26/2/2019), Trump tiba di Hanoi dengan menumpang Air Force One sekitar sebelum pukul 9 malam.
Sementara Kim Jong Un tiba lebih awal pada Selasa (26/2) pagi dengan menumpang kereta setelah perjalanan selama 3 hari dari Pyongyang dan melaui jalur darat China. Dari stasiun di perbatasan, Kim Jong Un menumpang mobil menuju ke Hanoi.
Pertemuan besok akan menjadi KTT kedua setelah yang pertama digelar di Singapura pada Juni 2018. Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan rencananya Trump dan Kim akan ditemani dua tamu dan penerjemah. Tak hanya Rabu, Trump dan Kim juga akan bertemu pada Kamis (28/2).
Pada Kamis (28/2) lusa, Trump dan Kim Jong-Un akan menggelar lebih banyak pertemuan. Namun topik pembahasan kedua tokoh tidak disebut lebih lanjut oleh Sanders.
KTT kedua ini digelar delapan bulan setelah KTT pertama yang sangat bersejarah di Singapura pada Juni 2018 lalu. KTT kedua ini diharapkan akan menghasilkan kesepakatan akhir soal senjata nuklir Korut yang dianggap mengancam AS. Namun ada indikasi bahwa pertemuan ini akan mengarah pada deklarasi berakhirnya Perang Korea tahun 1950-1953 yang menyeret AS, Korut, Korea Selatan (Korsel) dan China.(ARF)
Vatican City –
Vatikan menanggapi vonis bersalah yang dijatuhkan pengadilan Australia terhadap Kardinal George Pell yang merupakan salah satu pejabat paling berpengaruh di Takhta Suci Vatikan. Paus Fransiskus merilis perintah khusus yang melarang Kardinal Pell menjalankan tugas publik dan mendekati anak-anak.
Seperti dilansir AFP, Selasa (26/2/2019), Vatikan dalam tanggapan resmi atas vonis bersalah itu menegaskan pihaknya memiliki ‘rasa hormat sepenuhnya’ terhadap sistem peradilan di Australia. Di sisi lain, Vatikan masih menunggu putusan akhir untuk kasus ini mengingat Kardinal Pell mengajukan banding.
“Kami menyatakan kembali rasa hormat sepenuhnya terhadap otoritas kehakiman Australia. Atas nama rasa hormat ini, kami sekarang menunggu hasil dari proses banding,” ucap juru bicara Vatikan, Alessandro Gisotti, saat membaca pernyataan tertulis Vatikan.
Kardinal Pell yang berusia 77 tahun ini merupakan salah satu penasihat paling dekat Paus Fransiskus. Dia juga diketahui menjabat sebagai Bendahara Takhta Suci Vatikan, yang menjadikannya sebagai orang paling berkuasa nomor tiga di Vatikan.
Dalam persidangan di Melbourne, Kardinal Pell dinyatakan bersalah telah melakukan kekerasan seksual terhadap dua bocah laki-laki anggota paduan suara di Katedral Saint Patrick di Melbourne tahun 1996 lalu. Dia tepatnya dinyatakan bersalah atas satu dakwaan kekerasan seksual dan empat dakwaan tindakan cabul.
Tindak kekerasan seksual dilakukan di beberapa ruangan di dalam Katedral Melbourne. Kedua korban masih berusia 13 tahun saat kekerasan seksual itu terjadi.
Vonis bersalah terhadap Kardinal Pell itu sebenarnya telah dijatuhkan sejak Desember 2018, namun baru bisa dilaporkan media massa pada pekan ini, karena alasan hukum. Larangan dari hakim untuk memberitakan vonis bersalah itu baru dicabut pada Selasa (26/2) ini.
Atas vonis bersalah tersebut, Kardinal Pell tetap bersikeras menyatakan dirinya tidak bersalah. Hukuman untuk Kardinal Pell rencananya baru akan dijatuhkan pada Rabu (27/2) besok. Kardinal Pell menjadi rohaniwan paling senior di Gereja Katolik Roma yang pernah dinyatakan bersalah atas kejahatan seks anak.
“Ini berita yang menyakitkan, yang kami semua sangat menyadari, yang mengejutkan banyak orang, tidak hanya di Australia,” demikian pernyataan Vatikan.
“Kardinal Pell telah menegaskan kembali bahwa dia tidak bersalah dan memiliki hak untuk membela diri hingga saat-saat terakhir,” imbuh pernyataan itu.
“Sementara kita menunggu vonis yang definitif, kami bergabung bersama para Uskup Australia dalam mendoakan seluruh korban kekerasan, menegaskan kembali komitmen kami untuk melakukan apapun yang mungkin agar Gereja menjadi rumah yang aman bagi semua orang, khususnya anak-anak,” tegas pernyataan Vatikan.
Ditambahkan juga oleh Vatikan bahwa Paus Fransiskus telah secara khusus merilis ‘langkah-langkah pencegahan’ untuk Kardinal Pell.
“Dilarang menjalankan tugas-tugas publik atas nama kementerian dan tidak boleh melakukan kontak dalam bentuk apapun dengan anak-anak,” tegas instruksi Paus Fransiskus untuk Kardinal Pell itu.(ARF)
Washington DC –
Amerika Serikat (AS) mengerahkan dua kapal militer milik Angkatan Laut-nya berlayar melewati Selat Taiwan. Aksi militer AS dalam meningkatkan pergerakan di perairan strategis ini langsung memancing kemarahan China.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (26/2/2019), langkah AS yang terjadi pada Senin (25/2) waktu setempat ini berisiko meningkatkan ketegangan dengan China, namun kemungkinan akan dipandang oleh Taiwan sebagai bentuk dukungan dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Pengerahan dua kapal Angkatan Laut AS ini terjadi saat Trump menyebut AS dan China ‘sangat, sangat dekat’ dengan kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang yang berlangsung berbulan-bulan yang telah memperlambat pertumbuhan global dan mengganggu pasar dunia.
Pergerakan kapal militer AS di Selat Taiwan ini terjadi beberapa hari menjelang pertemuan puncak kedua antara Trump dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un, yang akan digelar di Vietnam.
“Transit kapal-kapal ini melalui Selat Taiwan ini menunjukkan komitmen AS pada Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” demikian pernyataan Armada Pasifik AS.
Dalam pernyataannya, Armada Pasifik AS mengidentifikasi kedua kapal militer itu sebagai kapal penghancur, Stethem dan kapal kargo serta amunisi Angkatan Laut, Cesar Chavez. Kedua kapal militer AS itu berlayar melewati perairan selebar 180 kilometer yang memisahkan Taiwan dan China.
Otoritas China menyatakan kemarahan pada langkah AS itu. “Kami dengan tegas menentang Amerika Serikat dalam mengambil langkah provokatif yang tidak kondusif untuk perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, dalam konferensi pers.
Secara terpisah, Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan bahwa kapal-kapal militer AS itu telah meninggalkan perairan Selat Taiwan melalui rute utara.
Dinyatakan otoritas Taiwan bahwa Angkatan Bersenjata Taiwan terus mengawasi pelayaran kapal-kapal itu dan tidak menemukan hal-hal tidak wajar, jadi tidak ada alasan untuk memberi peringatan.
AS tidak memiliki hubungan diplomatik secara resmi dengan Taiwan, namun terikat oleh hukum untuk membantu membela negara kepulauan itu. Terlepas dari itu, AS merupakan sumber persenjataan utama bagi Taiwan. Disebutkan Pentagon bahwa AS telah menjual persenjataan senilai lebih dari US$ 15 miliar kepada Taiwan sejak tahun 2010.
Di sisi lain, China terus meningkatkan tekanan untuk menancapkan kedaulatannya atas Taiwan. China selalu menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsinya yang ‘membangkang’ yang ada di bawah kebijakan ‘satu China’. Taiwan sendiri yang menganut sistem demokrasi tidak ingin dikuasai oleh China yang autokrat.(ADI)
Losail –
Yamaha unjuk gigi di hari pamungkas tes MotoGP Qatar. Maverick Vinales menjadi pebalap tercepat, di depan rider Petronas Yamaha Fabio Quartararo.
Dilansir Crash, pada malam yang berangin di Sirkuit Losail, Senin (25/2/2019), Vinales mencatatkan waktu 1 menit 54,208 detik. Waktu terbaik yang ditorehkannya dalam 50 putaran.
Quartararo, si pebalap rookie, membuntuti dengan selisih 0,233 detik. Juara bertahan Marc Marquez menempati peringkat ketiga dengan selisih waktu 0,4 detik dari Vinales.
Rekan setim Vinales, Valentino Rossi, menghuni urutan empat di depan Jorge Lorenzo dan Franco Morbidelli. Sedangkan Andrea Dovizioso yang sempat memimpin harus puas berada di posisi 15 berjarak 0,415 detik dari tandemnya, Danilo Petrucci, yang finis kesembilan.
Uji coba ini berlangsung dari pukul 4 sore hingga 10 malam waktu setempat. Balapan pembuka di Qatar juga akan digelar di waktu yang sama pada 10 Maret mendatang.
Hasil Lengkap Tes MotoGP Qatar Hari Terakhir
Pos-Nama Pebalap-Tim-Waktu-Lap
1 Maverick Vinales Yamaha Yamaha 1m54.208s – 50
2 Fabio Quartararo Petronas Yamaha Yamaha 1m54.441s 0.233s 48
3 Marc Marquez Honda Honda 1m54.613s 0.405s 53
4 Valentino Rossi Yamaha Yamaha 1m54.651s 0.443s 38
5 Jorge Lorenzo Honda Honda 1m54.653s 0.445s 33
6 Franco Morbidelli Petronas Yamaha Yamaha 1m54.660s 0.452s 61
7 Pol Espargaro KTM KTM 1m54.770s 0.562s 37
8 Takaaki Nakagami LCR Honda Honda 1m54.789s 0.581s 50
9 Danilo Petrucci Ducati Ducati 1m54.818s 0.610s 43
10 Jack Miller Pramac Ducati Ducati 1m54.851s 0.643s 47
11 Alex Rins Suzuki Suzuki 1m54.852s 0.644s 41
12 Joan Mir Suzuki Suzuki 1m54.997s 0.789s 38
13 Francesco Bagnaia Pramac Ducati Ducati 1m55.074s 0.866s 47
14 Tito Rabat Avintia Ducati Ducati 1m55.229s 1.021s 66
15 Andrea Dovizioso Ducati Ducati 1m55.233s 1.025s 50
16 Andrea Iannone Aprilia Aprilia 1m55.343s 1.135s 39
17 Cal Crutchlow LCR Honda Honda 1m55.690s 1.482s 39
18 Miguel Oliveira Tech3 KTM KTM 1m55.773s 1.565s 28
19 Aleix Espargaro Aprilia Aprilia 1m55.814s 1.606s 54
20 Bradley Smith Aprilia Aprilia 1m56.072s 1.864s 38
21 Karel Abraham Avintia Ducati Ducati 1m56.121s 1.913s 50
22 Johann Zarco KTM KTM 1m56.162s 1.954s 42
23 Hafizh Syahrin Tech3 KTM KTM 1m56.371s 2.163s 42
(ADI)
Moskow –
Usai Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan peringatan terbaru untuk Amerika Serikat (AS), televisi nasional Rusia merilis daftar fasilitas militer AS yang akan menjadi target jika Rusia melancarkan serangan nuklir. Rudal hipersonik Rusia diklaim mampu mengenai target-target AS dalam waktu kurang dari lima menit.
Seperti dilansir Reuters, Senin (25/2/2019), daftar target yang dirilis televisi nasional Rusia dalam tayangan pada Minggu (24/2) malam waktu setempat itu memasukkan Pentagon atau Departemen Pertahanan AS dan lokasi retreat kepresidenan di Camp David, Maryland di dalamnya.
Dalam laporan yang ditayangkan acara berita mingguan ‘Vesti Nedeli’, sang penyiar bernama Dmitry Kiselyov menampilkan sebuah peta AS dan mengidentifikasi beberapa target, yang disebutnya, akan diserang Rusia jika nantinya terjadi perang nuklir.
Target-target yang disebut Kiselyov sebagai pusat-pusat komando kepresidenan atau militer AS itu juga termasuk Fort Ritchie — pusat pelatihan militer di Maryland yang telah ditutup tahun 1998, lalu McClellan — sebuah pangkalan Angkatan Udara AS di California yang tutup sejak tahun 2001 dan Jim Creek — pangkalan komunikasi Angkatan Laut AS di Washington.
Kiselyov yang diketahui dekat dengan Kremlin atau Istana Kepresidenan Rusia, menyebut rudal hipersonik ‘Tsirkon’ yang sedang dikembangkan Rusia, akan mampu mengenai target-target di AS itu dalam waktu kurang dari lima menit jika ditembakkan dari kapal-kapal selam Rusia.
“Untuk saat ini, kami tidak mengancam siapa pun, tapi jika pengerahan semacam itu (rudal AS di Eropa) terjadi, respons kami akan segera,” sebut Kiselyov dalam tayangan televisi nasional Rusia itu.
Laporan semacam itu dari televisi nasional Rusia tergolong tidak biasa. Laporan itu ditayangkan beberapa hari setelah Putin menegaskan bahwa Rusia secara militer siap menghadapi krisis bergaya ‘Cuban Missile’ jika AS menginginkannya.
Ketegangan antara Rusia dan AS semakin memuncak setelah Rusia khawatir AS akan mengerahkan rudal-rudal nuklir dengan jangkauan menengah di wilayah Eropa. Hal itu mungkin terjadi karena kesepakatan pengendalian senjata yang disepakati Rusia-AS pada era Perang Dingin, INF, telah runtuh usai pemerintahan Presiden Donald Trump menarik AS dari kesepakatan tersebut.
Putin sebelumnya menyatakan jika AS memutuskan untuk mengambil langkah tersebut, Rusia akan terpaksa menanggapi dengan menempatkan rudal-rudal nuklir yang terpasang pada kapal-kapal selam di area dekat perairan AS.
Otoritas AS sendiri menyatakan tidak ada rencana dalam waktu dekat untuk mengerahkan rudal-rudalnya di Eropa. AS menyebut peringatan Putin terhadap pihaknya itu sebagai propaganda tak jujur. Diketahui bahwa AS saat ini tidak memiliki rudal nuklir jangkauan menengah yang bisa ditempatkan di Eropa.
Kiselyov selama ini diketahui menjadi salah satu ‘corong’ untuk pernyataan-pernyataan anti-AS melalui televisi nasional Rusia. Dia sebelumnya pernah menyebut Rusia akan menjadikan AS menjadi ‘abu radioaktif’. Saat dimintai tanggapan soal laporan Kiselyov, Kremlin menyatakan pihaknya tidak mencampuri kebijakan redaksi pada televisi nasional Rusia.(MAD)