Teheran –
Iran menuntut agar Inggris segera membebaskan kapal tanker minyak yang ditahan di Gibraltar. Iran mengancam akan balik menyita kapal tanker Inggris jika tuntutannya tidak dipenuhi.
“Jika Inggris tidak melepaskan tanker minyak Iran, otoritas terkait akan berkewajiban untuk mengambil tindakan timbal balik dan menyita tanker minyak Inggris,” kata Sekretaris Dewan Iran Mohsen Rezai seperti dilansir AFP, Sabtu (6/7/2019).
Sementara itu, pejabat senior Kementerian Luar Negeri Iran menyebut tindakan Inggris tidak dapat diterima. Iran juga telah bertemu dengan Dubes Iran di Teheran, Rob Macaire.
Marinir Inggris sebelumnya membantu pihak berwenang di Gibraltar menyita kapal tersebut beserta kargonya pada Kamis (4/7) karena menemukan bukti kapal itu tengah menuju Suriah sehingga melanggar rangkaian sanksi Uni Eropa. Pelaksana tugas Menteri Luar Negeri Spanyol menyebut penyitaan kapal bernama Grace 1 itu dilakukan atas permintaan Amerika Serikat.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, telah memanggil Dubes Inggris di Teheran, Robert Macaire, dipanggil terkait “penyitaan ilegal” kapal tanker. Mousavi menjelaskan penyitaan itu merupakan “bentuk pembajakan” yang tidak punya dasar hukum dan dalil internasional. Dia menyerukan agar kapal tanker itu segera dilepaskan guna melanjutkan pelayaran.(ARF)
JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Gempa bermagnitudo 6,4 terjadi di California Selatan, Amerika Serikat (AS). Gempa ini disebut sebagai gempa terbesar yang mengguncang California Selatan dalam dua dekade.
Dilansir dari AFP, Jumat (5/7/2019) gempa yang terjadi menyebabkan kerusakan substansial pada fasilitas militer. Gempa ini juga mengakibatkan warga yang tinggal di daerah jarang penduduk mengalami luka ringan.
Gempa ini dikabarkan terasa hingga 160 mil yaitu hingga di Los Angeles. Selain itu gempa juga disebut menyebabkan ketakutan dalam masyarakat, hal ini dikarenakan getaran sepanjang patahan San Andreas dapat menghancurkan kota-kota besar di California Selatan.
Seismolog Institut Teknologi California, Lucy Jones mengatakan akan terjadi beberapa gempa susulan. Menurutnya, kekuatan gempa ini dapat mencapai 5 magnitudo.
“Daerah akan terus mengalami banyak gempa susulan, beberapa mungkin sekuat lima,” kata Lucy Jones.
Menurut The Los Angeles Times, Gempa yang terjadi disebut sebagai gempa yang terbesar di California Selatan, sejak 1999. Dimana gempa pada 1999 ini terjadi dengan berkekuatan 7,1 melanda pangkalan Korps Twentynine Palms.
Jones mengatakan, terdapat kemungkinan bahwa gempa ini merupakan pendahuluan. Dimana nantinya dapat terjadi gempa yang lebih besar.
“Ada sekitar satu dalam 20 peluang bahwa lokasi ini akan mengalami gempa bumi yang lebih besar dalam beberapa hari ke depan, bahwa kita belum melihat gempa bumi terbesar dari urutannya,” katanya.
“Ada ratusan gempa bumi hari ini,” sambungnya.(ADI)
Riyadh –
Kelompok pemberontak Houthi di Yaman kembali melancarkan serangan drone (pesawat nirawak) ke wilayah Arab Saudi. Otoritas Saudi mengklaim berhasil menghalau sejumlah drone yang menargetkan sebuah bandara sipil di Saudi bagian selatan itu.
Disebutkan koalisi militer pimpinan Saudi dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (5/7/2019), bahwa serangan drone itu menargetkan Bandara Jizan pada Kamis (4/7) waktu setempat.
Dalam pernyataan yang dirilis via Saudi Press Agency (SPA), koalisi militer pimpinan Saudi tidak menyebut lebih lanjut soal kerusakan atau jatuhnya korban jiwa akibat serangan drone tersebut.
Pemberontak Houthi, dalam pernyataan terpisah yang dirilis Al-Masirah TV, sebelumnya mengklaim telah melancarkan serangan drone ke bandara-bandara yang ada di wilayah Jizan dan Abha, ibu kota Provinsi Asir. Koalisi pimpinan Saudi sama sekali tidak menyebut soal serangan ke Abha.
Diketahui bahwa pemberontak Houthi di Yaman terus meningkatkan serangan rudal dan drone lintas perbatasan ke wilayah Saudi dalam beberapa pekan terakhir. Sejak Maret 2015, Houthi menghadapi gempuran sengit dari koalisi pimpinan Saudi di Yaman.
Pada Selasa (2/7) lalu, serangan drone dari Houthi yang menargetkan Bandara Abha melukai sembilan warga sipil. Pada 12 Juni lalu, serangan rudal yang juga dari Houthi dan ditargetkan ke Abha melukai 26 warga sipil.
Kemudian pada 23 Juni lalu, serangan Houthi lainnya di Bandara Abha menewaskan satu warga Suriah dan melukai 21 warga sipil lainnya.
Serangan-serangan Houthi ini dilancarkan ke Saudi di tengah memanasnya ketegangan di kawasan Timur Tengah, usai Amerika Serikat (AS) menuduh Iran menembak jatuh drone militer AS yang mengudara di atas perairan internasional. Iran juga dituduh mendalangi serangan-serangan terhadap sejumlah kapal tanker di Teluk Oman.
Otoritas Saudi sendiri berulang kali menuduh Iran menyuplai persenjataan canggih kepada Houthi. Tuduhan itu telah dibantah oleh Iran.(NOV)
Seoul –
Seorang jenderal militer Korea Selatan (Korsel) dipecat setelah militer negara itu gagal mendeteksi kapal nelayan Korea Utara (Korut). Keamanan perbatasan Korsel dianggap kecolongan karena sebuah kapal nelayan Korut berlayar masuk ke area perbatasan yang diawasi secara intens dan berlabuh tanpa terdeteksi.
Seperti dilansir AFP, Kamis (4/7/2019), militer Korsel gagal mengidentifikasi sebuah kapal kayu berukuran kecil yang membawa empat warga Korut, hingga seorang warga sipil melapor kepada polisi setempat. Kapal nelayan Korut itu tiba di sebuah dermaga yang berjarak 257 kilometer sebelah timur Seoul pada 15 Juni lalu.
Dua warga Korut yang ada di dalam kapal nelayan itu memutuskan membelot ke Korsel, sedangkan dua orang lainnya memilih kembali ke Korut.
Jenderal Lee Jin-Sung dari militer Korut dipecat setelah penyelidikan menemukan fakta bahwa militer gagal mendeteksi kapal Korut itu. Tindakan tegas terhadap Jenderal Lee diumumkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Korsel, Jeong Kyeong-Doo, dalam konferensi pers terbaru.
“Karena kegagalan dalam operasi keamanan adalah kesalahan serius yang tidak bisa diterima dalam situasi apapun, kami memutuskan untuk memberi tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat,” ucap Jeong dalam pernyataannya.
“Saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebagai Menteri Pertahanan. Dalam situasi apapun, kegagalan pengawasan militer tidak bisa diterima,” tegasnya.
Pemecatan Jenderal Lee dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Korsel dalam pernyataan terpisah, yang menyebut pemerintah Jepang akan ‘mencopot komandan korps militer ke-8’ terkait kesalahan tersebut.
Oposisi terbesar Korut, Partai Kebebasan Korea, menuntut dilakukannya penyelidikan parlementer terhadap insiden ini. Oposisi menuduh militer Korsel berupaya menutup-nutupi insiden tersebut. Menhan Jeong telah membantah tuduhan itu.
Pada Rabu (4/7) kemarin, kantor kepresidenan Korsel atau Blue House menyebut Kim You-Geun selaku pejabat senior pada Kantor Keamanan Nasional Korsel menerima ‘peringatan keras’ dari Presiden Moon Jae-In terkait insiden itu.(ARF)
Beijing –
Sedikitnya enam orang tewas akibat tornado yang mencabik wilayah Liaoning, China bagian timur laut. Lebih dari 190 orang lainnya mengalami luka-luka.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (4/7/2019), tornado ini tepatnya menerjang wilayah Kaiyuan di Provinsi Liaoning pada Rabu (3/7) sore. Tornado ini menumbangkan pohon dan tiang listrik, merusak kaca jendela pada gedung-gedung apartemen setempat, bahkan hingga merobohkan tembok di beberapa lokasi.
Biro Keamanan Publik Kaiyuan dalam pernyataannya menyebut lebih dari 190 orang mengalami luka-luka, dengan 43 orang di antaranya dirawat di rumah sakit.
Laporan televisi nasional China, China Central Television atau CCTV, menyebut tornado ini memicu kerusakan pada nyaris 3.600 rumah warga di wilayah Kaiyuan. Lebih dari 9.900 warga Kaiyuan terkena dampaknya.
Tayangan yang diunggah CCTV pada akun Weibo resmi miliknya menunjukkan puluhan bangunan di zona pembangunan ekonomi Kaiyuan dalam kondisi ambruk.
Surat kabar terkemuka China, Global Times menyebut tornado sangat jarang terjadi di kawasan Liaoning.
Otoritas setempat menyebut tornado ini sebagai bagian dari serentetan peristiwa cuaca ekstrem yang berkaitan dengan perubahan iklim. Dalam pernyataan terpisah, Biro Prakiraan Cuaca China menyebut perubahan iklim telah memicu peristiwa-peristiwa cuaca ekstrem seperti banjir, kekeringan dan suhu panas ekstrem di beberapa wilayah sepanjang tahun ini.
Disebutkan bahwa curah hujan di beberapa area memecahkan rekor dan sekitar 40 pusat prakiraan cuaca melaporkan suhu udara terpanas sepanjang tahun ini.
Provinsi Hebei di China bagian utara telah merilis ‘red alert’ untuk cuaca panas ekstrem pada Kamis (4/7) waktu setempat. Suhu udara di wilayah tersebut dilaporkan mencapai 40 derajat Celsius dan berpotensi mengancam panen jagung.
Pemerintah provinsi Hebei menyatakan dalam situs resminya bahwa kota-kota seperti Baoding, Shijuazhuang, Hengshui, Cangzhou, Xintai dan Handan diperkirakan akan dilanda suhu udara di atas 40 derajat Celsius pada Kamis (4/7) waktu setempat.(ADI)
Chicago –
Perusahan pesawat Boeing akan memberikan bantuan USD 100 juta bagi keluarga korban kecelakaan pesawat di Indonesia dan Ethiopia. Dana bantuan itu untuk pendidikan hingga biaya hidup.
Dilansir Reuters, Kamis (4/7/2019), Boeing akan bekerja sama dengan pemerintah di kedua negara dan organisasi LSM untuk menyalurkan bantuan keluarga korban. Tapi Boeing tidak menyebutkan otoritas atau organisasi mana yang akan menerima uang itu.
Bantuan itu merupakan langkah perbaikan citra pembuat pesawat jenis 737 Max 8. Kini Boeing sedang mengalami keterpurukan.
Boeing juga sedang menghadapi gugatan keluarga korban di Amerika Serikat. Mereka menuntut investigasi atas insiden kecelakaan pesawat itu.
Pada Oktober 2018, penerbangan Lion Air JT 610 jatuh sekitar 12 menit setelah lepas landas dan menewaskan seluruh 189 orang di dalam pesawat. Sementara pada Maret tahun ini, penerbangan Ethiopian Airlines ET 302 jatuh sekitar 6 menit setelah lepas landas, menewaskan 157 orang.
Usai dua kecelakaan itu, seluruh pesawat Boeing 737 MAX di-grounded secara global.
Boeing menyatakan pembaruan (update) software kendali penerbangan pada Boeing 737 MAX telah siap dan tinggal menunggu sertifikasi Otoritas Penerbangan Federal AS atau FAA.(MAD)
London –
Putra penguasa wilayah Sharjah di Uni Emirat Arab (UAE) telah meninggal dunia di London, Inggris. Khalid Al Qasimi atau juga dikenal sebagai Sheikh Khalid bin Sultan Al Qasimi yang merupakan desainer dan pemilik label mode Qasimi, meninggal pada usia 39 tahun.
Seperti dilansir BBC, Rabu (3/7/2019), acara pemakaman telah digelar di UAE pada Rabu (3/7) pagi waktu setempat. Masa berkabung selama tiga hari pun diumumkan pemerintah UAE.
Ayah Sheikh Khalid, Sheikh Sultan bin Mohammed Al Qasimi telah memerintah Sharjah sejak tahun 1972. Dalam postingan Instagram, dia mengungkapkan kesedihannya atas kematian putranya pada Senin (1/7) waktu setempat. Dia menuliskan bahwa putranya itu “dalam perlindungan Tuhan”.
Presiden UAE dan penguasa Abu Dhabi, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, telah menyampaikan ucapan belasungkawa kepada Sheikh Sultan dan keluarganya.
Dalam sebuah statemen, pihak label mode Qasimi menyebut bahwa Sheikh Khalid yang merupakan putra mahkota Sharjah itu meninggal “secara tak terduga” namun tidak disebutkan lebih detail.
Kepolisian London mengatakan kematiannya diperlakukan sebagai kasus yang tidak dapat dijelaskan. Kepolisian London menyatakan bahwa mereka menerima laporan “kematian mendadak seorang penghuni properti di Knightsbridge”. Pemeriksaan post-mortem telah dilakukan pada Selasa (2/7) namun hasilnya tidak meyakinkan. Polisi pun masih menunggu hasil tes lebih lanjut.
Menurut label mode Qasimi, Sheikh Khalid mengambil studi busana di Central Saint Martins di London dan merilis koleksi busana pertamanya pada tahun 2008.
Keluarga Qasimi adalah salah satu dari enam keluarga yang berkuasa di UEA, dan memerintah wilayah Sharjah dan Ras Al Khaimah. (ARF)
Washington –
Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa mayoritas warga Amerika Serikat menentang konflik militer dengan Iran. Mereka mendukung keputusan Presiden Donald Trump bulan lalu yang membatalkan serangan militer terhadap Iran.
Hasil polling Harvard CAPS/Harris yang dirilis di surat kabar The Hill, Rabu (3/7/2019), menunjukkan bahwa 78 persen responden meyakini keputusan Trump membatalkan serangan militer terhadap Iran sebagai langkah yang tepat.
Hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa 57 persen responden menentang konfrontasi militer dengan Iran jika AS tidak diserang langsung oleh negara tersebut.
Polling Harvard CAPS/Harris ini dilakukan secara online di antara 2.182 pemilih terdaftar antara 26 Juni dan 29 Juni lalu. Polling tersebut juga menunjukkan bahwa sebanyak 55 persen pemilih AS menyatakan tidak setuju dengan cara pemerintah AS menangani hubungan dengan Iran.
Pekan lalu, sebuah polling menunjukkan bahwa hanya lima persen warga Amerika yang ingin AS mengumumkan perang dengan Iran, di tengah ketegangan antara Teheran dan Washington.
Ketegangan antara kedua negara telah meningkat sejak pemerintahan Trump pada Mei 2018 lalu mengumumkan mundur dari perjanjian nuklir Iran tahun 2015 dan menerapkan kembali sanksi-sanksi terhadap Teheran.
AS juga telah mengerahkan kapal-kapal perang, jet-jet tempur dan pasukan tambahan ke wilayah Timur Tengah menyusul serangan-serangan terhadap kapal-kapal tanker minyak di Laut Oman. Pemerintah AS menuding Iran mendalangi serangan-serangan tersebut. Teheran telah membantah tudingan itu.
Ketegangan pun memuncak setelah Iran menembak jatuh sebuah drone militer AS pada 20 Juni lalu. Trump sempat memerintahkan serangan militer terhadap Iran sebagai balasan atas penembakan jatuh drone tersebut. Namun di menit-menit akhir, Trump membatalkan serangan itu setelah diberitahu bahwa serangan militer AS bisa menewaskan sekitar 150 warga Iran.(ADI)
Tripoli –
Sekitar 40 imigran tewas dalam sebuah serangan udara ke pusat detensi migran di pinggiran Tripoli, ibu kota Libya. Sedikitnya 70 orang lainnya luka-luka dalam serangan di Tajoura pada Selasa (2/7) malam waktu setempat itu.
“Ini penilaian sementara dan jumlah korban bisa bertambah,” kata juru bicara dinas darurat, Osama Ali seperti dikutip kantor berita AFP, Rabu (3/7/2019).
Dikatakan Ali, sebanyak 120 imigran ditahan di dalam hangar yang terkena serangan udara tersebut.
Menurut fotografer AFP, jasad-jasad berserakan di lantai hanggar, bercampur dengan barang-barang dan pakaian para migran yang berlumuran darah. Para petugas penyelamat melakukan pencarian untuk menemukan para korban yang mungkin masih tertimpa reruntuhan bangunan. Puluhan ambulans dikerahkan ke lokasi kejadian.
Dalam statemennya, Pemerintah Persatuan Nasional Libya (GNA) yang diakui internasional dan berbasis di Tripoli mengecam serangan itu sebagai “kejahatan keji” dan menuding pasukan oposisi pemerintah, Jenderal Khalifa Haftar, penguasa sebagian besar Libya timur dan selatan, sebagai pelaku serangan.
GNA menuding pasukan pro-Haftar melakukan serangan terencana dan presisi terhadap pusat migran tersebut. Jenderal Haftar yang memimpin Tentara Nasional Libya (LNA) membantah telah menyerang pusat detensi migran tersebut. Menurutnya, para milisi yang bersekutu dengan Tripoli telah menembak tempat itu, sebagai tanggapan atas serangan udara presisi oleh LNA di sebuah kamp.
Kota Tajoura, di sebelah timur Tripoli, adalah tempat bagi beberapa kamp militer yang bersekutu dengan GNA. Pasukan GNA selama tiga bulan telah memerangi pasukan Haftar yang berusaha mengambil alih ibu kota.
Sebelumnya pada Senin (1/7), Tentara Nasional Libya (LNA) yang berpusat di timur mengatakan akan memulai serangan udara besar-besaran menargetkan Tripoli.(ADI)
Canberra –
Angka penularan virus HIV di Australia saat ini merupakan yang terendah dalam 18 tahun terakhir, dan merupakan yang terbaik di dunia.
Namun tantangan yang dihadapi Australia adalah mengurangi penularan virus tersebut di kalangan heteroseksual, dan warga aborijin.
Angka yang dikeluarkan hari Rabu (3/7/2019) oleh Kirby Institute di University of New South Wales Sydney menyebutkan bahwa di tahun 2018 hanya terhadap 835 kasus HIV baru, angka terendah sejak tahun 2001.
Jumlah ini berarti adanya penurunan 23 persen secara nasional selama lima tahun terakhir.
Dan dibandingkan dengan ketika puncaknya epidemi AIDS di tahun 1987, sudah terjadi penurunan hampir 33 persen.
“Penurunan ini merupakan kabar yang baik.” kata Professor Rebecca Guy dari Kirby Institute.
“Meskipun kita sudah melihat pengurangan kasus baru dalam beberapa tahun terakhir di beberapa negara bagian, di tahun 2018 terjadi penurunan angka kasus baru secara nasional.”
Prof Guy mengatakan adanya pengetesan HIV dan juga penanganan yang serius menjadi kunci keberhasilan penurunan angka penularan.
“Semakin banyak orang yang menjalani tes HIV, dan mereka yang sudah terkena HIV mulai menjalani perawatan lebih dini dan juga banyaknya mereka yang terkena menggunakan obat PrEP di kalangan pria gay dan biseksual.”
Selama lima tahun terakhir, angka penularan HIV di kalangan pria gay dan biseksual menurun 30 persen.
Namun angka kasus baru di kalangan pria heteroseksual Australia, dan juga warga aborijin, dan pria gay dan biseksual yang lahir di luar Australia tetap tidak banyak berubah.
“Ini menunjukkan bahwa bagi kita masih banyak yang bisa dikerjakan, dan kita perlu melakukan usaha pencegahan yang lebih terarah.’ kata Prof Guy.
Saat ini di seluruh dunia terdapat 37 juta orang yang mengidap HIV, dengan perkiraan setiap tahunnya ada 1,8 juta kasus baru.(DAB)